Share

Bab 9

Penulis: Teh Dalam Kopi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Brum ... brum ... brum ...

Mustang segera melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi, menuju ke arah lereng yang curam.

Melihat lereng curam di depannya makin dekat, Danu pun buru-buru menginjak pedal gas.

Namun, rem pada mobil Mustang ini sudah dimanipulasi oleh seseorang ...

Tiba-tiba saja wajah Danu berubah pucat pasi, mobil itu langsung menuruni lereng yang curam bersama dengan Danu di dalamnya.

Brak ... brak ... brak ...

Suara jungkir balik yang keras bergema di seluruh penjuru Gunung Aruna.

Semua orang terkejut mendengarnya. Segera, mereka berlari menuju lereng yang curam sambil berteriak cemas, "Cepat, cepat panggil ambulans!"

...

Jam delapan malam.

Rina yang tegang melangkah keluar dari rumah sakit bersama Shinta.

Dia duduk di kursi pengemudi, sementara Shinta duduk di kursi samping pengemudi.

Di sisi lain, Teguh masuk ke mobil dan duduk di kursi belakang.

Setelah mobil melaju cukup jauh, melalui kaca spion, Rina melihat Teguh yang sedang menatap ponselnya dengan saksama.

Urat-urat di tangan Rina yang sedang mencengkeram kemudi langsung menonjol karenanya. "Teguh, besok kamu minta maaf pada Danu," tuturnya geram.

"Kenapa?"

Teguh mendongak, bertanya dengan bingung.

Nada bicara Rina menjadi jauh lebih dingin. "Ya, karena kamu sudah mengutak-atik rem mobil Mustang, hingga membuat Danu celaka!"

"Bantalan remnya sudah bermasalah saat Mustang itu sampai di tanganku," kata Teguh sambil mengangkat bahu.

Mendengar penjelasan Teguh, Shinta pun langsung bisa memahaminya.

Saat Teguh mengendarai Mustang itu sampai ke garis finis, dia berhenti dengan cara berputar 360 derajat. Jika digabungkan dengan apa yang dikatakan Danu mengenai rem mobil Mustang yang rusak, semua itu hanya bisa berarti satu hal.

Teguh tidak berbohong.

Rem mobil memang sudah tidak berfungsi saat mobil itu Teguh pakai.

Itu sebabnya Teguh menggunakan cara berputar 360 derajat untuk menghentikan mobil dengan memanfaatkan hambatan dari putaran tersebut.

Bakat Teguh memang luar biasa. Bukan hanya bisa berbahasa Perancis dengan fasih, Teguh juga sangat akrab dengan kinerja mobil balap.

Apakah Teguh benar-benar seorang bocah miskin yang berasal dari pegunungan tandus?

Sementara itu, Rina tidak begitu memahami olahraga balap seperti Shinta.

Sehingga, Rina langsung marah dan mengangkat alisnya yang panjang dan indah begitu mendengar jawabannya. "Teguh, bisakah kamu membuat skenario dulu sebelum berbohong?"

"Kalau bukan kamu yang merusak rem Mustang itu, jelaskan padaku bagaimana kamu bisa menghentikan mobil itu dengan selamat?"

Teguh hanya mengedikkan bahu. "Aku bisa menghentikan mobil itu karena aku memang berbakat. Kalau dia nggak bisa, artinya bukan urusanku, 'kan?" jawabnya dengan nada tak acuh.

"Kamu ..."

Kata-kata Teguh yang begitu santai langsung menyulut kemarahan Rina.

Ciiitttt ...

Detik berikutnya, gesekan antara ban yang berkecepatan tinggi dan tanah menimbulkan decitan yang memekakkan telinga.

"Keluar!"

Rina berteriak.

Pintu mobil terbuka dan Teguh terlempar ke pinggir jalan.

Melihat mobil yang pergi menjauh, wajah Teguh langsung dingin.

Betapa memalukan. Raja Serigala yang memiliki jutaan pasukan yang hebat, berkali-kali dianiaya.

Meskipun Teguh memiliki mental yang sangat baik, tetap saja sekarang dia sangat marah.

Setelah beberapa saat, Teguh menarik napas dalam-dalam dan menekan amarah di dalam hatinya.

Lupakan saja.

Mengingat Pak Yulianto pernah menyelamatkan Pak Yudha, sebagai laki-laki dewasa, Teguh memutuskan untuk tidak mempermasalahkan tindakan Rina yang kasar itu.

Setelahnya, Teguh pun bersiap-siap untuk kembali ke Bahari Indah dengan berjalan kaki.

Setelah berbelok di sebuah persimpangan, tiba-tiba saja Teguh melihat sosok yang sudah dikenalnya.

Bukankah itu Pak Husada?

Pada saat ini, terdapat sebuah pikap yang diparkir di samping Pak Husada. Selain itu, juga ada banyak kotak yang ditumpuk di tanah.

Pak Husada sendiri juga melihat Teguh. "Nak Teguh, kenapa kamu ada di sini?" tanyanya terkejut.

"Aku hanya lewat saja."

Ketika Teguh menghampiri Pak Husada, dia mencium aroma familier yang menyeruak keluar dari kotak-kotak tersebut.

"Pak Husada, apa kotak-kotak ini berisi Eliksir Penyembuh?"

"Wah, kemampuan medis Nak Teguh memang luar biasa. Hanya dengan mencium aromanya saja kamu bisa mengidentifikasi obat."

"Memang benar. Kotak-kotak ini berisi Eliksir Penyembuh dan akan dikirim ke rumah sakit lapangan," jawab Pak Husada.

"Rumah sakit lapangan?"

Teguh terkejut mendengarnya.

Pak Husada menjelaskan, "Banyak penduduk Kota Senggigi yang berakhlak mulia mengabdikan hidup mereka menjadi prajurit. Akan tetapi, setiap tahun, makin banyak prajurit yang diberhentikan karena terluka. Pemerintah mendirikan sebuah barak khusus untuk menampung mereka yang terluka."

"Lantaran banyak prajurit yang diberhentikan karena terluka, kebutuhan akan Eliksir Penyembuh menjadi makin banyak. Eliksir Penyembuh ini semuanya disumbangkan oleh Klinik Obat Husada untuk rumah sakit lapangan itu."

"Sebenarnya, aku sudah memanggil beberapa orang untuk mengangkut kotak-kotak ini, tapi mereka bilang kotak-kotak ini terlalu berat. Akhirnya, mereka semua kabur begitu saja," keluh Pak Husada dengan kesal.

"Biar aku bantu Pak Husada."

"Nak Teguh, kotak-kotak ini agak berat. Kita angkat bersama-sama saja ..."

"Tidak perlu."

Teguh langsung berjalan ke depan dan mengangkat kotak itu dengan mudah.

Pak Husada tercengang melihatnya.

Kotak-kotak tersebut memang berat. Dua orang dewasa saja terlihat begitu kewalahan mengangkatnya.

Namun, Teguh berhasil mengangkat satu kotak dengan satu tangan.

Dalam waktu kurang dari dua menit, semua kotak tersebut sudah diangkut oleh Teguh ke dalam pikap.

Teguh menaiki pikap itu dan mengikuti Pak Husada pergi ke rumah sakit lapangan.

Rumah sakit lapangan terletak di pinggiran kota sebelah barat. Bangunan itu sendiri adalah rumah beratap genting yang sangat sederhana.

Hati Teguh langsung terenyuh begitu tiba di sana.

Para prajurit ini rela mengorbankan nyawa dan menumpahkan darah mereka demi negara. Namun, setelah terluka dan diberhentikan, mereka semua tinggal di tempat seperti ini ...

Dipandu oleh Pak Husada, Teguh membawa masuk barang-barang tersebut ke dalam rumah sakit lapangan.

Teguh melihat banyak dokter yang mengenakan jas putih sedang mengganti perban dan mengobati para prajurit yang terluka.

Di antara sekelompok dokter yang mengenakan jas putih, ada satu sosok gadis cantik yang sangat menonjol.

Gadis itu tengah membungkuk, mengganti perban seorang prajurit yang kehilangan kaki kanannya.

Setelah selesai mengganti perban, Pak Husada memanggil gadis itu, nada suaranya lembut. "Hanum."

"Kakek."

Gadis itu berteriak kegirangan berlari menghampiri Pak Husada.

Melihat Teguh yang mengikuti di belakang, gadis itu bertanya dengan rasa ingin tahu, "Kakek, siapa dia?"

"Hanum, perkenalkan dia dokter muda yang pernah Kakek ceritakan kepadamu."

Setelah memperkenalkan Teguh, Pak Husada kemudian memperkenalkan gadis itu kepada Teguh, "Nak Teguh, ini cucuku. Namanya Hanum Husada."

"Jadi, kamu dokter jenius yang sudah menyelamatkan Pak Yulianto."

Hanum sangat terkejut.

Ketika mendengar cerita sang Kakek, entah mau dibilang seberapa muda, Hanum mengira penyelamat Pak Yulianto pasti berumur kisaran 30 atau 40 tahun. Tak disangka, ternyata masih begitu muda.

"Nona Hanum bercanda."

Teguh mengangguk pada Hanum. "Pak Husada, apa kalian sedang memberikan pengobatan gratis?" tanyanya.

"Ya!"

"Para prajurit ini telah melindungi negara kita. Aku hanya bisa melakukan sedikit hal untuk membantu," jawab Pak Husada.

"Pak Husada sangat mulia. Aku benar-benar kagum."

Setelah menundukkan kepala kepada Pak Husada, Teguh juga ikut bergabung dengan tim pengobatan gratis. Dia merawat para prajurit yang terluka dengan menggunakan akupunktur.

Pengobatan gratis tersebut begitu ramai. Hingga lebih dari jam 10 malam, barulah pengobatan gratis itu selesai.

Dalam perjalanan kembali ke kota, Teguh tidak kuasa bertanya, "Pak Husada, para prajurit yang terluka ini telah mengorbankan nyawa mereka untuk negara. Tapi, pemerintah hanya menempatkan mereka di tempat seperti ini?"

"Nak Teguh, kamu nggak perlu khawatir."

Rasa lelah terpampang jelas di wajah keriput Pak Husada. "Dhika, walikota Senggigi, sudah memberikan perintah untuk mengalokasikan dana guna membangun gedung Menara Jayandara, yang khusus untuk menampung para prajurit yang sudah pensiun."

"Proyek ini masih dalam proses tender. Diperkirakan akan selesai dalam waktu satu setengah tahun."

"Saat ini, perusahaan yang paling berpeluang memenangkan proyek Menara Jayandara adalah Grup Jagaraga milik keluarga Yulianto dan Grup Yarindo milik keluarga Casugraha. Kalau dibandingkan dari segi kekuatan secara keseluruhan, kemungkinan besar Grup Yarindo yang akan memenangkan tender."

"Tapi ..."

Pak Husada terdiam sebentar. "Kalau dibandingkan dengan Grup Yarindo milik keluarga Casugraha, aku lebih memilih Grup Jagaraga milik keluarga Yulianto yang berhasil memenangkan tender itu," lanjutnya.

"Kenapa?" tanya Teguh.

"Grup Yarindo milik keluarga Casugraha mengikuti tender proyek ini hanya demi mendapatkan keuntungan. Tidak seperti Grup Jagaraga."

Pak Husada menjelaskan, "Pak Yulianto adalah seorang pensiunan sersan. Dia bertanggung jawab atas proyek ini, jadi sebagian besar adalah demi para prajurit yang terluka."

Teguh mengerti.

Sepertinya dia harus menemui Dhika dan memintanya untuk memberikan proyek ini kepada keluarga Yulianto.

Bab terkait

  • Legenda Raja Serigala   Bab 10

    Mobil itu melaju menuju Bahari Indah dan Teguh pun turun dari mobil.Hanum melambaikan tangannya pada Teguh. "Tabib Kromo, lain kali bertamulah ke klinik kakkeku kala senggang. Aku akan membuatkan secangkir teh yang enak untukmu sebagai ucapan terima kasih.""Pasti."Ketika kembali dan berada di depan pintu masuk rumah Rina, Teguh mengangkat tangannya hendak mengetuk pintu.Krek!Pintu tiba-tiba terbuka.Paras elok Rina menatap Teguh yang berdiri di depan pintu. "Aku punya sistem keamanan di sini. Kalau kamu terlambat lima menit lagi, kamu harus tidur di depan pintu.""Ini pertama kalinya aku pergi ke Kota Senggigi, jadi mau jalan-jalan melihat sekitar," kata Teguh datar."Masuklah."Rina berbalik dan duduk di sofa. Sepasang kakinya yang jenjang terangkat tinggi, membuat mata Teguh berbinar karena terpesona."Besok, bangun pagi dan ikut aku ke rumah Kakek.""Setelah bertemu kakekku, kamu nggak boleh mengomentari apa pun yang ingin aku katakan.""Apa kamu mengerti?" hentak Rina dengan n

  • Legenda Raja Serigala   Bab 11

    Rina menurunkan kaca jendela mobil. "Kalian kenapa sih ..." hardiknya.Belum sempat Rina menyelesaikan kata-katanya, dua minibus itu membuka pintunya. Delapan pria bertopeng turun dari mobil tersebut.Yang pertama dilakukan Sarah adalah menutup jendela mobil dan memberi perintah, "Nona Rina, tetaplah di dalam mobil dan jangan bergerak!"Setelah berkata seperti itu.Sarah langsung turun dari mobil dan menghalangi jalan beberapa pria itu.Pria yang memimpin orang-orang itu langsung mengeluarkan belati dan melambai-lambaikannya di hadapan Sarah. "Nona, aku hanya menginginkan nyawa wanita yang ada dalam mobil itu. Kalau kamu tahu diri, pergilah jauh-jauh!""Hanya kalian saja?"Sarah melirik mereka sekilas. Sudut mulutnya menyunggingkan senyum penuh penghinaan."Cari mati!"Pria yang memimpin mengangkat belati di tangannya. Dia menusukkan belati itu ke arah titik vital Sarah.Rina yang ketakutan menyaksikanya langsung menjerit berulang kali.Meskipun biasanya tenang dalam situasi yang berba

  • Legenda Raja Serigala   Bab 12

    Rina menoleh, menatap sengit Teguh. Kemudian, dia berkata dengan jengkel, "Teguh, kamu cumam bocah miskin dari gunung, bisakah berhenti membual?"Teguh tertegun sejenak. "Aku serius," ujarnya tak berdaya."Hehehe ..."Rina mencibir. Kemudian, berbalik dan bergegas naik ke lantai dua.Sejak melihat Teguh ketakutan dengan mata kepalanya sendiri hari ini, kesan baik yang tersisa di hati Rina untuk Teguh ikut sirna.Menurut Rina, berbicara dengan Teguh hanya membuang-buang waktunya saja.Sore harinya.Rina tidak pergi ke kantor karena sudah membuat janji untuk bertemu dengan sahabatnya, Shinta.Shinta punya banyak teman dari berbagai kalangan. Rina memutuskan untuk minta bantuan Shinta.Teguh juga pergi keluar rumah.Dia pergi ke kediaman keluarga Yulianto untuk bertemu Yoga. Teguh ingin meminta koin peringatan revolusi.Yoga adalah seorang veteran pensiunan sersan. Dia memiliki koin yang melambangkan makna revolusi.Koin ini adalah kunci bagi keluarga Yulianto untuk bisa memenangkan tende

  • Legenda Raja Serigala   Bab 13

    Pada saat ini, Rina sudah kembali ke rumah ketika dia menerima telepon dari Shinta. "Ada apa Shinta?""Rina, apa kamu benar-benar sudah menyelidiki informasi tentang Teguh?" tanya Shinta."Ya."Mendengar Shinta menyebut nama Teguh, Rina langsung merasa muak. "Dia hanya seorang bocah miskin yang tinggal di gunung sejak kecil.""Tapi, hari ini aku melihat dia ...""Stop!"Tanpa menunggu Shinta selesai bicara, Rina langsung memotong. "Danu berjanji untuk membantu keluarga Yulianto. Suasana hatiku sedang baik sekarang. Sudah jangan bicarakan dia lagi, bikin jengkel saja.""Rina ...""Shinta, aku harus memilih gaun untuk menghadiri acara besok malam. Kita bicara lagi nanti." Setelah berkata seperti itu, Rina langsung menutup teleponnya.Ketika Teguh kembali, Rina sudah selesai memilih gaunnya. Dia sedang duduk di sofa ruang tamu sambil memakai masker wajah.Rina agak mengerutkan kening saat melihat Teguh. Kemudian, dia segera berdiri hendak naik ke lantai dua.Sepanjang malam itu, keduanya

  • Legenda Raja Serigala   Bab 14

    Danu tertegun sejenak. Kemudian, dengan wajah angkuh dia memarahi prajurit itu, "Kalian mau apa?""Anda Danu Gumilar, bukan?""Benar.""Kamu dilarang masuk." Prajurit yang bertugas memeriksa undangan itu berkata dengan raut datar.Benar-benar memalukan.Detik sebelumnya, Danu masih diperlakukan dengan begitu istimewa. Detik berikutnya dia sudah dilarang masuk.Apa yang sebenarnya sedang terjadi di sini?Danu menoleh ke arah Rina. Dengan wajah malu, dia berkata, "Jangan khawatir, Rina. Aku akan mengurus masalah ini."Kemudian, Danu menatap prajurit yang memeriksa undangan itu, menghardiknya, "Aku kenal atasan kalian. Percaya atau nggak, begitu aku menelepon dia, kalian nggak akan lagi punya tempat di Kota Senggigi!"Krek!Prajurit yang memeriksa undangan itu mengangkat laras senjatanya dan langsung menempelkannya ke dahi Danu. "Aku sudah bilang kalau kamu dilarang masuk. Tidak mengerti bahasa manusia?"Dengan moncong senjata yang berwarna hitam pekat menempel di dahinya, tiba-tiba saja

  • Legenda Raja Serigala   Bab 15

    Saat melihat Teguh berdiri berdampingan dengan Pak Dhika, Rina menjadi bingung.Sedetik yang lalu, dia masih berpikir bahwa suaminya harus berada pada posisi yang tinggi dan dihormati oleh ribuan orang, tidak seperti Teguh yang biasa-biasa saja.Namun, siapa sangka bahwa pria yang naik ke posisi tinggi dan dikagumi oleh ribuan orang ternyata adalah Teguh, yang dia benci.Ketika melihat Teguh di atas panggung, Yoga benar-benar tercengang.Sementara Zakir membeku di tempat, dengan sudut mulut berkedut, dan jantung yang berdegup kencang."Bagaimana mungkin itu dia?""Dia jelas-jelas cuma bocah miskin dari daerah pegunungan tandus. Kebaikan dan kemampuan apa yang dia sudah dia perbuat sampai-sampai bisa jadi orang penting buat Pak Dhika?""Apa mungkin aku sudah meremehkannya, ya?"Sementara itu.Mata semua orang tertuju pada panggung, karena mereka ingin mengingat wajah Teguh.Bagaimanapun juga, menjadi orang penting bagi Pak Dhika di usia yang relatif muda menunjukkan bahwa kekuatannya ti

  • Legenda Raja Serigala   Bab 16

    Bayangan hitam ini tidak lain adalah si Bayangan.Dari saat dia menyerang hingga para pria kekar itu jatuh pingsan, seluruh prosesnya hanya memakan waktu setengah menit."Bayangan, periksa informasi tentang Geng Naga Hijau.""Baik."Sosok si Bayangan dengan cepat menyaru dalam kegelapan.Teguh melirik para pria kekar yang pingsan di tanah, kemudian berbalik menuju ke luar pinggiran desa di tengah kota.Begitu dia meninggalkan desa menuju kota, dia mendengar suara sirene.Tiba-tiba, tiga mobil patroli datang dengan cepat dan berhenti di dekat desa di kota tersebut.Pintu mobil patroli terbuka, dan turunlah seorang petugas wanita.Seorang wanita dengan wajah oval yang anggun, rambut hitam tebal yang diikat menggunakan kucir kecil, penampakannya terlihat bersih dan rapi.Hanya satu kekurangan di antara kecantikannya, yaitu senyum yang tak pernah melekat di wajahnya yang anggun."Diam di tempat!"Petugas wanita itu menarik keluar pistolnya dan mengarahkannya pada Teguh, sementara dia membe

  • Legenda Raja Serigala   Bab 17

    Namun, Dhika tidak mengungkapkan identitas asli Teguh.Alasannya sederhana.Putrinya, Widya, sudah pulang ke rumah, dan penampilannya tidak lebih buruk dari Rina.Setelah menunggu selama tiga atau empat bulan, Rina dan Raja Serigala secara resmi mengumumkan "perceraian" mereka. Saat itulah, dia mengambil kesempatan untuk menjodohkan putrinya dengan Raja Serigala.Raja Serigala telah berperang di perbatasan barat selama bertahun-tahun, dan tidak banyak wanita yang dapat dia temui di sekitarnya. Sehingga peluang sukses Dhika masih cukup besar.Lagipula, putrinya selalu menyukai prajurit yang gagah berani. Raja Serigala sudah pasti adalah pilihan yang tepat.Setelah berpikir sejenak, Dhika memasang perangai yang serius, lalu mengarang cerita palsu, "Waktu aku terluka parah di medan perang wilayah Barat, aku bersembunyi di gunung, dan Teguh-lah yang mengobati lukaku.""Oh, begitu rupanya!""Jadi, Anda memberi kami proyek Menara Jayandara untuk berterima kasih kepada Teguh?" tanya Rina lagi

Bab terbaru

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2347

    Bayangan juga segera melihat ke arah Kartu Takdir.Bagus dan tidak pecah!Artinya, Kak Teguh masih hidup dan pasti sudah ke Dunia Dewa.Saat ini, Bayangan merasa lega.Sambil memikirkan tanggung jawabnya untuk melindungi Rina, Bayangan melihat Shinta, Xena, dan yang lainnya dalam kerumunan, lalu pergi diam-diam.Tidak lama kemudian, sekelompok orang langsung pergi ke Istana Iblis Surgawi untuk kultivasi, berjuang untuk segera naik ke Dunia Dewa.Sebuah tempat yang tak tertandingi dalam sejarah.Di sini, ada Aula Utama yang kuno dan sepi, patung binatang buas yang tetap terlihat jelas meski sudah lama, tiang yang menjulang tinggi, dan lautan awan yang putih bersih ...Semua terlihat megah dan mengagumkan, sangat mengundang kerinduan.Hanya saja ...Di sini terasa sunyi senyap, layaknya kematian tanpa kehidupan.Sampai!Ngung!Tiba-tiba, sinar meluncur dari jauh dengan sangat cepat menuju batu pusat pengendali di tengah Aula Utama.Kemudian, bayangan jiwa mulai terbentuk.Itu adalah Tegu

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2346

    Saat ini Teguh dalam kondisi yang buruk.Teguh berpikir, dengan tingkat dan kekuatannya saat ini, dia mampu menghadapi Bencana Guntur dan berhasil naik ke Dunia Dewa.Tidak pernah terpikir bahwa kekuatan Cobaan Ilahi jauh melebihi imajinasinya.Serupa saat kali pertama petir datang, dia mudah menangkapnya.Kenyataannya, Petir Dewa menusuk telapak tangannya dalam sekejap dan mengandung kekuatan kehancuran yang mengalir melalui meridian tangan, menuju pikiran Teguh, kemudian menyerang jiwanya.Benar-benar Cobaan Ilahi.Teguh tidak berani lengah lagi, sehingga dia segera mengumpulkan kekuatan abadi dan melawan.Namun, ini baru saja dimulai.Selanjutnya, Petir Dewa menyambar satu demi satu, makin kuat dengan suara yang mengguncangkan telinga. Kekuatan yang menghancurkan segalanya membuat Teguh merintih nyeri.Selain itu ...Awan bencana tidak menunjukkan tanda-tanda menghilang setelah Petir Dewa turun, malah menebal dan makin gelap, membuat orang-orang di bawahnya kesulitan bernapas.Bruak

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2345

    Ketika entitas ini binasa, jiwa dan tubuh akan hancur, dan Kartu Takdir akan rusak.Dengan begitu, Bayangan dan yang lainnya dapat mengetahui situasinya kapan saja.Selanjutnya, Teguh bisa bermeditasi dengan tenang setiap hari, bukan untuk kultivasi. Pada tahap ini, sulit untuk meningkatkan kekuatan dalam waktu singkat, tetapi ditujukan untuk fokus dan mengosongkan pikiran.Tidak lama kemudian, tiga bulan telah berlalu.Merasakan energinya makin kuat, Teguh tak lagi menyembunyikan diri dan melepaskan penyamaran energinya dari Manik Anarki Kuno.Sring ...Energi yang kuat menyerang, segera membentuk awan bencana di langit.Saat ini, Teguh duduk tenang di sebuah gunung yang terpencil.Di kejauhan, dipenuhi kerumunan.Dunia Para Dewa, Siluman, dan Iblis telah lama tidak ada yang mencoba soal Cobaan Ilahi. Belum lagi, Teguh mengundang banyak orang dengan sengaja untuk datang dan menyaksikan upacara tersebut guna memperluas pengaruh Aliansi Rinega."Huh ...""Ini sungguh Cobaan Ilahi, sanga

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2344

    Teguh hanya tertawa terbahak-bahak. "Nggak seserius itu, kok. Aku sudah punya ide.""Kak Teguh, katakanlah.""Aku pernah mendapat sebuah harta karun yang nggak ternilai.""Harta karun memiliki ruang tersendiri. Di dalamnya, terdapat banyak harta karun, banyak makhluk hidup, dan energi roh yang sangat melimpah, bahkan sepuluh kali atau seratus kali lebih kuat daripada di luar.""Aku berencana untuk memberikan harta karun kepadamu, lalu membuka ruang di dalamnya untuk pemulihan Rina."Teguh berkata perlahan.Harta karun yang luar biasa di mulutnya adalah Prajurit Surgawi.Dengan kekuatannya saat ini, dia bisa melewati Bencana Guntur sendirian.Sementara itu, Istana Iblis Surgawi sebagai ruang beracun yang dibangun oleh para Dewa, bahkan Yaman Xandros, Kaisar Yessa, dan yang lainnya, semua harus mengikuti aturannya sebelum ini.Rina bersembunyi di dalamnya, sehingga pasti akan mudah.Tentu saja, masih ada masalah kecil lainnya. Jika Teguh sendiri jatuh di Alam Dewa, sebagai penguasa Istan

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2343

    Seolah-olah, jiwa naga adalah bagian dari tubuhnya."Benar-benar aneh ..."Teguh diam-diam menggerutu dan terus mengamati.Tidak ada yang terjadi.Roh naga lekas menyatu dengan jiwanya, tetapi tidak ada hal lain yang terjadi.Hanya membuat Teguh samar-samar merasa dirinya tidak terlihat, seolah-olah dia telah menjadi sempurna dan tidak ada yang hilang.Ini adalah perasaan yang sangat aneh sekaligus sangat jahat."Hah ..."Dengan kepergian roh naga, Duri Naga Besar itu runtuh dengan sempurna, jatuh ke tanah, dan segera menjadi tumpukan debu putih yang berserakan.Sudah jelas, Duri Naga ini dapat bertahan sampai sekarang karena keberadaan roh naga."Baiklah."Teguh melihat situasi sudah seperti ini, dia tidak banyak bicara.Setelah melihat sekeliling dan menemukan tidak ada yang terjadi, dia menenangkan diri dan berjalan keluar sambil memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya."Kak Teguh.""Raja Serigala!""Teguh!"Setelah itu.Melihat Teguh keluar, Elang Hitam, Shinta, Xena, dan y

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2342

    Sring ...Tepat ketika Teguh memancarkan pikiran ilahi untuk menyelidiki, tiba-tiba ada bayangan yang datang dari Duri Naga.Hampa, samar, tetapi memberikan perasaan sangat kuat kepada orang yang ada di sekitarnya.Lalu, perlahan berubah menjadi bentuk naga.Teguh mengangkat alisnya. Tidak terlalu terkejut maupun takut.Kemudian, Teguh mengangkat kepalanya dan melihat bayangan naga, sementara sang bayangan naga juga melihatnya.Segera, bayangan naga itu berkata dengan ragu, "Anak muda, sepertinya aku mencium aroma yang nggak biasa darimu."Rasanya ...Langsung terlintas banyak pikiran di kepala Teguh.Mampu membuat naga merasakan aroma yang luar biasa, ada kemungkinan itu aroma dari Dunia Dewa, mungkin itu aroma dari Klan Naga Petir Kosmik, bahkan mungkin juga aroma dari burung phoenix di Dunia Dewa.Detik berikutnya, sang naga berkata, "Apa kamu keturunan burung phoenix?"Teguh mengangkat tangannya dengan santai. Di ujung jarinya, hadir Api Phoenix Ilahi."Sesuai dugaan!"Bayangan nag

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2341

    Sisa pukulan Teguh menghantam kepalanya dengan keras seperti palu godam yang menghancurkan semuanya menjadi beberapa bagian."Ssshh ..."Para biksu yang ditangkap pun tersentak.Berengsek.'Siapa anak ini, sih? Bisa-bisanya sehebat ini. Dengan satu pukulan saja, dia bisa membunuh Dewa Emas Tahap Menengah, seorang Master tingkat tinggi pula. Apa dia masih manusia?'Bahkan, Shinta, Xena, dan orang-orang lainnya pun terkejut.Baru sebentar saja tak bertemu, Teguh ternyata sudah sekuat ini. Sungguh luar biasa.Banyak orang dari Sekte Dewa Pencari Naga terkejut dan agak ketakutan.Hebat sekali!Bahkan, pemimpin sekte pun dipukuli sampai mati dengan satu pukulan. Jadi, bukankah mereka harus menyerahkan nyawa?Pada saat ini, semua orang berlutut."Mohon ampuni kami, Batara!""Batara, tolong lepaskan kami.""Senior di atas, adalah perintah dari Tuan kami ..."Setelah itu.Mereka terus bertahan dalam posisi bersujud. Tak lama kemudian, kepala mereka berdarah, tetapi mereka sama sekali tidak ber

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2340

    "Kak Teguh!""Yang Mulia Raja Serigala!"Setelah itu.Saat mendapati kehadiran Teguh, semua orang langsung senang.Namun, tak lama kemudian, mereka tersadar. Ini adalah wilayah inti Sekte Dewa Pencari Naga dan upacara persembahan sedang berlangsung."Cepat lari!""Kak Teguh, cepat pergi dan jangan pedulikan kami!""Ya, tolong balas dendam untuk kami!"Pada dasarnya.Mereka tahu Teguh sangat kuat, tetapi tak tahu seberapa kuatnya dia.Bagaimanapun juga, Sekte Dewa Pencari Naga benar-benar hebat, bahkan para ahli sekte, Tetua Ortodoks, Master, dan banyak sosok lainnya berkumpul di satu tempat.Sehebat apa pun Teguh, mustahil dia melawan banyak orang.Teguh tidak dapat menahan tawa.Akan tetapi, sebelum dia menjelaskan, Bayangan serius saat berkata, "Kalian semua tenang saja. Dengan kekuatan Kak Teguh sekarang, menghabisi mereka sama mudahnya seperti membantai ayam atau sapi."Shinta, Xena, dan yang lain seketika terkejut.Bayangan begitu percaya diri, mungkinkah Teguh memang seorang ahli

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2339

    "Apa yang disayangkan? Asalkan kita berhasil membangunkan jiwa Naga Sejati, bukankah kita bisa mendapatkan wanita seperti apa pun di masa depan?""Tapi, yang cantik dan berkarisma seperti ini sulit ditemukan."Suasana langsung lebih hening dari sebelumnya.Para murid meneteskan air liur sambil bicara cabul, kemudian mereka segera menyeret Shinta dan yang lainnya ke atas.Tentu saja, korban persembahan jauh lebih banyak daripada itu.Masih ada banyak biksu lainnya, bahkan ada beberapa siluman yang kuat dan Raja Setan Darah."Kita mulai sekarang."Di tengah altar, tidak perlu menunggu semua orang hadir seraya memberikan perintah."Siap."Semua orang bergerak.Murid-murid menahan Shinta dan yang lainnya dengan kuat.Kemudian, sejumlah 108 murid inti dan elite mulai mengaktifkan kekuatan abadi, mengalirkannya ke tubuh Banu satu per satu.Dalam sekejap, Banu menjadi tinggi besar bagaikan raksasa.Ini adalah sebuah Teknis Magis, Teknik Meniru Langit dan Bumi.Seiring gumamannya, duri naga ya

DMCA.com Protection Status