Share

Bab 12

Author: Teh Dalam Kopi
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Rina menoleh, menatap sengit Teguh. Kemudian, dia berkata dengan jengkel, "Teguh, kamu cumam bocah miskin dari gunung, bisakah berhenti membual?"

Teguh tertegun sejenak. "Aku serius," ujarnya tak berdaya.

"Hehehe ..."

Rina mencibir. Kemudian, berbalik dan bergegas naik ke lantai dua.

Sejak melihat Teguh ketakutan dengan mata kepalanya sendiri hari ini, kesan baik yang tersisa di hati Rina untuk Teguh ikut sirna.

Menurut Rina, berbicara dengan Teguh hanya membuang-buang waktunya saja.

Sore harinya.

Rina tidak pergi ke kantor karena sudah membuat janji untuk bertemu dengan sahabatnya, Shinta.

Shinta punya banyak teman dari berbagai kalangan. Rina memutuskan untuk minta bantuan Shinta.

Teguh juga pergi keluar rumah.

Dia pergi ke kediaman keluarga Yulianto untuk bertemu Yoga. Teguh ingin meminta koin peringatan revolusi.

Yoga adalah seorang veteran pensiunan sersan. Dia memiliki koin yang melambangkan makna revolusi.

Koin ini adalah kunci bagi keluarga Yulianto untuk bisa memenangkan tender Menara Jayandara.

Setelah mendapatkan koin peringatan revolusi tersebut, Teguh meninggalkan kediaman keluarga Yulianto. Dia menghubungi Pak Dhika, walikota Kota Senggigi, "Pak Dhika, apa kamu sibuk?"

"Raja Serigala, apa ada perintah untukku?"

"Tiga jam lagi, datanglah sendiri ke Klinik Obat Husada."

"Baik."

Setelah mendapatkan konfirmasi dari Dhika, Teguh menutup teleponnya. Kemudian, dia menghentikan taksi dan langsung pergi ke Klinik Obat Husada.

Melihat Teguh datang ke Klinik Obat Husada, Hanum yang sedang memeriksa pembukuan langsung berlari menghampiri Teguh. Dia menyapa Teguh dengan manis, "Tabib Kromo."

Lantaran tidak melihat sosok Pak Husada, Teguh pun langsung bertanya, "Nona Hanum, di mana kakekmu?"

"Kakek pergi ke rumah sakit lapangan."

"Tabib Kromo, kalau ada sesuatu, katakan saja padaku. Aku juga bisa membantumu," timpal Hanum.

"Aku ingin mengambil beberapa bahan obat untuk dimurnikan." Teguh menyebutkan beberapa nama bahan obat.

"Serahkan saja padaku."

Hanum bergegas pergi untuk mempersiapkan. Kemudian, dia sendiri juga membantu Teguh.

Tiga jam berlalu, Teguh berhasil membuat beberapa pil berwarna hitam pekat.

Aroma obat yang aneh langsung menyebar memenuhi udara. Baunya yang sengat membuat Hanum untuk tidak menghirupnya. "Tabib Kromo, apa khasiat pil milikmu ini?"

"Ini suplemen yang bisa mengobati luka akibat senjata api dan senjata tajam." Teguh memutar-mutar pil hitam tersebut. Senyuman puas tersungging di sudut mulutnya.

"Tabib Kromo, terluka?" Hanum seketika gugup.

"Bukan aku."

Teguh menjawab dengan acuh tak acuh, "Bawahanku pernah menderita luka tembak. Aku secara khusus meramu pil ini untuknya."

"Tabib Kromo, sudah pernah jadi prajurit?"

"Ya."

"Kalau begitu, bawahanmu itu ..." Hanum sangat penasaran.

Teguh baru berusia 28 atau 29 tahun. Bagaimana mungkin dia bisa menjadi seorang pejabat militer di usia semuda itu?

Pada saat yang bersamaan, terdengar derap langkah kaki.

Seseorang berjalan sampai ke pintu ruang pemurnian obat. Dia mengetuk pintu yang setengah terbuka dengan lembut.

Begitu menoleh ke belakang, Hanum langsung terkejut.

Orang itu ternyata Dhika, walikota Kota Senggigi.

Dhika tersenyum tipis dan berkata, "Akulah bawahannya."

Jeder!

Kata-kata Dhika bagaikan guntur yang menggema di telinga Hanum untuk waktu yang lama.

Pak Dhika, walikota Kota Senggigi, pemimpin besar yang berkuasa di satu wilayah ini ternyata bawahan Teguh!

Hanum menatap Teguh dengan tidak percaya.

Rasa penasarannya semakin menjadi-jadi.

Kehidupan luar biasa macam apa yang sebenarnya dijalani Tabib Kromo ini?

Melihat Hanum yang termangu-mangu, Teguh langsung mengingatkannya, "Nona Hanum, maukah kamu membuat sepoci teh hangat untuk menjamu Pak Dhika?"

"Ah!"

"Maafkan aku."

"Pak Dhika, mohon tunggu sebentar. Saya akan segera membuatkan teh untuk Anda."

Setelah Hanum meninggalkan ruang pemurnian obat, barulah Dhika menghampiri Teguh dan berkata dengan hormat, "Raja Serigala, ada perlu apa mencariku?"

"Aku lihat luka lamamu belum sembuh. Jadi, aku memurnikan beberapa pil untukmu."

"Terima kasih, Raja Serigala."

Dhika menerima pil itu dengan kedua tangannya. Tiba-tiba saja, dia terharu.

Keterampilan medis Raja Serigala tidak ada bandingannya di dunia ini.

Dengan pil yang dimurnikan oleh Raja Serigala ini, penyakit yang telah mengganggunya selama bertahun-tahun ini pasti akan sembuh total.

Setelah menyerahkan pil itu kepada Dhika, Teguh mengubah topik pembicaraan mereka. "Pak Dhika, aku dengar proyek Menara Jayandara belum diputuskan?"

"Benar."

Setelah terdiam sejenak, Dhika pun berterus-terang, "Keluarga Yulianto dan keluarga Casugraha sedang bersaing untuk mendapatkan proyek tersebut. Saat ini belum ada keputusan tentang siapa yang akan bertanggung jawab."

"Pak Dhika, aku punya hadiah untukmu. Ini dari keluarga Yulianto."

Teguh mengeluarkan koin peringatan revolusi dan meletakkannya di tangan Dhika. "Koin ini milik Yoga Yulianto, kakek keluarga Yulianto. Yoga dulunya adalah seorang sersan yang luar biasa."

Melihat koin revolusi tergeletak di telapak tangannya dan mendengar apa yang dikatakan Teguh, Dhika pun tiba-tiba menyadarinya. "Raja Serigala, aku mengerti."

"Aku akan memerintahkan orang-orang di bawahku. Proyek Menara Jayandara akan ditangani oleh keluarga Yulianto!"

"Ya."

Teguh menimpalinya dan kemudian berkata, "Ada satu hal lagi. Aku dengar besok kamu akan mengadakan perjamuan makan malam untuk memperingati ulang tahunmu. keluarga Yulianto juga ingin menghadirinya. Kamu atur saja."

"Sepele itu, nanti aku akan memberi tahu penjaga pintu. Keluarga Yulianto tidak perlu undangan untuk menghadiri pestaku."

Setelah berpikir sejenak, Dhika melanjutkan bertanya dengan hati-hati, "Raja Serigala, aku tahu kalau waktumu sangat berharga. Tapi, apa kamu berkenan untuk menghadiri pesta ulang tahunku?"

"Kamu bisa mengirim mobil untuk menjemputku besok."

Teguh tidak menolak. Lagi pula, sekarang dia sedang menganggur. Jadi, sesekali datang juga tidak apa-apa.

Dhika menjadi sangat antusias.

Suatu kehormatan besar dalam hidup Dhika, Raja Serigala bisa datang ke pesta ulang tahunnya.

Pada saat itu, dia bisa pamer di depan rekan-rekan seperjuangannya dulu.

Setelah meminum teh buatan Hanum, Teguh tidak lagi berlama-lama. Dia bersiap menumpang mobil Dhika dan meninggalkan Klinik Obat Husada.

Dengan hormat, Dhika mengundang Teguh untuk masuk ke dalam mobil.

Adegan ini mengejutkan semua orang yang lewat.

Walikota Kota Senggigi yang berkuasa di wilayahnya tersebut, ternyata bersikap sangat hormat kepada seorang pemuda.

Siapakah gerangan pemuda ini?

Setelah berpisah dengan Rina, Shinta kebetulan melewati Klinik Obat Husada dan melihat adegan tersebut dengan mata kepalanya sendiri.

"Ini ... bagaimana ini mungkin?"

"Bukankah dia bocah miskin yang berasal dari gunung itu?"

"Kenapa Pak Dhika memperlakukannya dengan begitu hormat?"

Shinta sangat terpukul. Dia menatap mobil Pak Dhika yang menghilang di ujung jalan dengan tidak percaya.

Butuh waktu lama bagi Shinta sebelum akhirnya kembali ke akal sehatnya.

Dengan sepatu hak tingginya, Shinta masuk ke dalam Klinik Obat Husada. Hal pertama yang dia tanyakan begitu membuka mulut adalah, "Permisi, bolehkah aku bertanya? Siapa pria barusan?"

Hanum baru saja duduk untuk memeriksa pembukuannya. Begitu mendengar seseorang bertanya, dia langsung mendongak dan menatap Shinta untuk sesaat. "Maksudmu, Tabib Kromo?" tanyanya polos.

"Tabib Kromo dulu pernah menjadi prajurit. Pak Dhika adalah mantan bawahannya."

"Mantan ... mantan bawahan ..."

Shinta terhuyung-huyung dan hampir jatuh ke lantai.

Bukankah Rina sudah menyelidiki informasi mengenai Teguh?

Jelas-jelas Teguh adalah seorang bocah miskin dari pegunungan tandus. Bagaimana dia bisa menjadi atasan Pak Dhika?

Tidak.

Tidak mungkin!

Shinta tidak bisa menerima kenyataan ini. Dengan gemetar, dia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi nomor Rina.

Related chapters

  • Legenda Raja Serigala   Bab 13

    Pada saat ini, Rina sudah kembali ke rumah ketika dia menerima telepon dari Shinta. "Ada apa Shinta?""Rina, apa kamu benar-benar sudah menyelidiki informasi tentang Teguh?" tanya Shinta."Ya."Mendengar Shinta menyebut nama Teguh, Rina langsung merasa muak. "Dia hanya seorang bocah miskin yang tinggal di gunung sejak kecil.""Tapi, hari ini aku melihat dia ...""Stop!"Tanpa menunggu Shinta selesai bicara, Rina langsung memotong. "Danu berjanji untuk membantu keluarga Yulianto. Suasana hatiku sedang baik sekarang. Sudah jangan bicarakan dia lagi, bikin jengkel saja.""Rina ...""Shinta, aku harus memilih gaun untuk menghadiri acara besok malam. Kita bicara lagi nanti." Setelah berkata seperti itu, Rina langsung menutup teleponnya.Ketika Teguh kembali, Rina sudah selesai memilih gaunnya. Dia sedang duduk di sofa ruang tamu sambil memakai masker wajah.Rina agak mengerutkan kening saat melihat Teguh. Kemudian, dia segera berdiri hendak naik ke lantai dua.Sepanjang malam itu, keduanya

  • Legenda Raja Serigala   Bab 14

    Danu tertegun sejenak. Kemudian, dengan wajah angkuh dia memarahi prajurit itu, "Kalian mau apa?""Anda Danu Gumilar, bukan?""Benar.""Kamu dilarang masuk." Prajurit yang bertugas memeriksa undangan itu berkata dengan raut datar.Benar-benar memalukan.Detik sebelumnya, Danu masih diperlakukan dengan begitu istimewa. Detik berikutnya dia sudah dilarang masuk.Apa yang sebenarnya sedang terjadi di sini?Danu menoleh ke arah Rina. Dengan wajah malu, dia berkata, "Jangan khawatir, Rina. Aku akan mengurus masalah ini."Kemudian, Danu menatap prajurit yang memeriksa undangan itu, menghardiknya, "Aku kenal atasan kalian. Percaya atau nggak, begitu aku menelepon dia, kalian nggak akan lagi punya tempat di Kota Senggigi!"Krek!Prajurit yang memeriksa undangan itu mengangkat laras senjatanya dan langsung menempelkannya ke dahi Danu. "Aku sudah bilang kalau kamu dilarang masuk. Tidak mengerti bahasa manusia?"Dengan moncong senjata yang berwarna hitam pekat menempel di dahinya, tiba-tiba saja

  • Legenda Raja Serigala   Bab 15

    Saat melihat Teguh berdiri berdampingan dengan Pak Dhika, Rina menjadi bingung.Sedetik yang lalu, dia masih berpikir bahwa suaminya harus berada pada posisi yang tinggi dan dihormati oleh ribuan orang, tidak seperti Teguh yang biasa-biasa saja.Namun, siapa sangka bahwa pria yang naik ke posisi tinggi dan dikagumi oleh ribuan orang ternyata adalah Teguh, yang dia benci.Ketika melihat Teguh di atas panggung, Yoga benar-benar tercengang.Sementara Zakir membeku di tempat, dengan sudut mulut berkedut, dan jantung yang berdegup kencang."Bagaimana mungkin itu dia?""Dia jelas-jelas cuma bocah miskin dari daerah pegunungan tandus. Kebaikan dan kemampuan apa yang dia sudah dia perbuat sampai-sampai bisa jadi orang penting buat Pak Dhika?""Apa mungkin aku sudah meremehkannya, ya?"Sementara itu.Mata semua orang tertuju pada panggung, karena mereka ingin mengingat wajah Teguh.Bagaimanapun juga, menjadi orang penting bagi Pak Dhika di usia yang relatif muda menunjukkan bahwa kekuatannya ti

  • Legenda Raja Serigala   Bab 16

    Bayangan hitam ini tidak lain adalah si Bayangan.Dari saat dia menyerang hingga para pria kekar itu jatuh pingsan, seluruh prosesnya hanya memakan waktu setengah menit."Bayangan, periksa informasi tentang Geng Naga Hijau.""Baik."Sosok si Bayangan dengan cepat menyaru dalam kegelapan.Teguh melirik para pria kekar yang pingsan di tanah, kemudian berbalik menuju ke luar pinggiran desa di tengah kota.Begitu dia meninggalkan desa menuju kota, dia mendengar suara sirene.Tiba-tiba, tiga mobil patroli datang dengan cepat dan berhenti di dekat desa di kota tersebut.Pintu mobil patroli terbuka, dan turunlah seorang petugas wanita.Seorang wanita dengan wajah oval yang anggun, rambut hitam tebal yang diikat menggunakan kucir kecil, penampakannya terlihat bersih dan rapi.Hanya satu kekurangan di antara kecantikannya, yaitu senyum yang tak pernah melekat di wajahnya yang anggun."Diam di tempat!"Petugas wanita itu menarik keluar pistolnya dan mengarahkannya pada Teguh, sementara dia membe

  • Legenda Raja Serigala   Bab 17

    Namun, Dhika tidak mengungkapkan identitas asli Teguh.Alasannya sederhana.Putrinya, Widya, sudah pulang ke rumah, dan penampilannya tidak lebih buruk dari Rina.Setelah menunggu selama tiga atau empat bulan, Rina dan Raja Serigala secara resmi mengumumkan "perceraian" mereka. Saat itulah, dia mengambil kesempatan untuk menjodohkan putrinya dengan Raja Serigala.Raja Serigala telah berperang di perbatasan barat selama bertahun-tahun, dan tidak banyak wanita yang dapat dia temui di sekitarnya. Sehingga peluang sukses Dhika masih cukup besar.Lagipula, putrinya selalu menyukai prajurit yang gagah berani. Raja Serigala sudah pasti adalah pilihan yang tepat.Setelah berpikir sejenak, Dhika memasang perangai yang serius, lalu mengarang cerita palsu, "Waktu aku terluka parah di medan perang wilayah Barat, aku bersembunyi di gunung, dan Teguh-lah yang mengobati lukaku.""Oh, begitu rupanya!""Jadi, Anda memberi kami proyek Menara Jayandara untuk berterima kasih kepada Teguh?" tanya Rina lagi

  • Legenda Raja Serigala   Bab 18

    Saat itu, seorang petugas penegak hukum wanita masuk. "Kak Widya, surat keterangan visum sudah keluar.""Pfft!"Teguh mendengus begitu mendengar nama itu.Wanita yang bernama 'Widya' itu sama sekali tidak selembut namanya.Dari luka di pangkal jari dan bekas kapalan di jari telunjuk tangan kanannya, dapat disimpulkan bahwa dia benar-benar seorang yang berpengalaman dalam menangani senjata api.Wanita seperti itu sama sekali tidak cocok dengan kata 'lembut'.Widya mengambil dokumen yang diserahkan oleh petugas penegak hukum wanita itu dan membantingnya dengan keras ke meja interogasi. Kemudian dia bertanya dengan wajah yang serius, "Apa yang kamu tertawakan?""Bukan apa-apa." Teguh menggelengkan kepalanya."Huft!"Widya mendengus dingin dan bertanya, "Namamu Teguh, 'kan?""Ya.""Kamu diduga terlibat perkelahian liar yang menyebabkan delapan orang mengalami pendarahan otak dan putusnya pembuluh darah. Hal ini cukup untuk menuntut tanggung jawab pidana untukmu selama beberapa tahun.""Bu

  • Legenda Raja Serigala   Bab 19

    Widya menatap Dhika dan berkata dengan dingin, "Anda ngapain ke sini?""Kalau aku nggak datang ke sini malam ini, apa kamu berencana untuk menegakkan hukum dengan kekerasan?"Saat itu, Dhika merasa gugup dalam hatinya.Jika dia terlambat setengah langkah saja malam ini, dia khawatir dia akan berada dalam masalah besar.Jangankan berbicara tentang menjodohkan putrinya dengan Raja Serigala, hanya dengan fakta bahwa putrinya telah menghabisi Raja Serigala saja, satu juta Pasukan Serigala tidak akan pernah melepaskannya.Ketika memikirkan hal ini, dahi Dhika berkeringat dingin, dan kemeja mahal yang melekat di tubuhnya juga basah."Kenapa kalian masih bengong? Cepat lepasin dia!"Dhika memarahi dua petugas penegak hukum yang ada di sampingnya."Melepasnya?"Widya menatap Dhika dan berkata dengan tidak puas, "Dia sudah dicurigai melakukan perkelahian bersenjata dengan sengaja. Selain itu, dia juga melakukan penyerangan dan pemukulan yang menyebabkan korbannya cacat.""Omong kosong!"Dhika b

  • Legenda Raja Serigala   Bab 20

    Keesokan harinya.Pagi-pagi sekali.Ketika Teguh bangun, dia menyadari bahwa Rina sudah tidak ada di rumah.Dia pergi keluar dan membeli sedikit sarapan di pinggir jalan dan memakannya dalam perjalanan ke Grup Jagaraga.Sesampainya di Grup Jagaraga, dia mengeluarkan sepotong kain yang sangat bagus, dan mulai membersihkan serta mengelap ruang kerja presiden direktur.Ini adalah pekerjaan yang disiapkan Rina untuknya.Setelah selesai dengan pekerjaan kantornya, Teguh sedang bersiap-siap untuk duduk di sofa dan menonton berita militer, tetapi dia mendengar suara "Buk!".Dia melihat Rina yang mengenakan sepatu hak tinggi berjalan masuk ke kantor, namun wajah cantiknya terlihat agak kesal.Sekretaris Mia mengekor di belakangnya, lalu menyajikan segelas teh hitam untuknya.Teh hitam ini memiliki khasiat untuk mengurangi penumpukan lemak di perut. Jadi, Rina selalu minum beberapa cangkir tiap harinya."Crang!"Tangan Rina menyenggol teh hitam itu hingga tumpah ke lantai. "Kalian semua keluar,

Latest chapter

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2347

    Bayangan juga segera melihat ke arah Kartu Takdir.Bagus dan tidak pecah!Artinya, Kak Teguh masih hidup dan pasti sudah ke Dunia Dewa.Saat ini, Bayangan merasa lega.Sambil memikirkan tanggung jawabnya untuk melindungi Rina, Bayangan melihat Shinta, Xena, dan yang lainnya dalam kerumunan, lalu pergi diam-diam.Tidak lama kemudian, sekelompok orang langsung pergi ke Istana Iblis Surgawi untuk kultivasi, berjuang untuk segera naik ke Dunia Dewa.Sebuah tempat yang tak tertandingi dalam sejarah.Di sini, ada Aula Utama yang kuno dan sepi, patung binatang buas yang tetap terlihat jelas meski sudah lama, tiang yang menjulang tinggi, dan lautan awan yang putih bersih ...Semua terlihat megah dan mengagumkan, sangat mengundang kerinduan.Hanya saja ...Di sini terasa sunyi senyap, layaknya kematian tanpa kehidupan.Sampai!Ngung!Tiba-tiba, sinar meluncur dari jauh dengan sangat cepat menuju batu pusat pengendali di tengah Aula Utama.Kemudian, bayangan jiwa mulai terbentuk.Itu adalah Tegu

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2346

    Saat ini Teguh dalam kondisi yang buruk.Teguh berpikir, dengan tingkat dan kekuatannya saat ini, dia mampu menghadapi Bencana Guntur dan berhasil naik ke Dunia Dewa.Tidak pernah terpikir bahwa kekuatan Cobaan Ilahi jauh melebihi imajinasinya.Serupa saat kali pertama petir datang, dia mudah menangkapnya.Kenyataannya, Petir Dewa menusuk telapak tangannya dalam sekejap dan mengandung kekuatan kehancuran yang mengalir melalui meridian tangan, menuju pikiran Teguh, kemudian menyerang jiwanya.Benar-benar Cobaan Ilahi.Teguh tidak berani lengah lagi, sehingga dia segera mengumpulkan kekuatan abadi dan melawan.Namun, ini baru saja dimulai.Selanjutnya, Petir Dewa menyambar satu demi satu, makin kuat dengan suara yang mengguncangkan telinga. Kekuatan yang menghancurkan segalanya membuat Teguh merintih nyeri.Selain itu ...Awan bencana tidak menunjukkan tanda-tanda menghilang setelah Petir Dewa turun, malah menebal dan makin gelap, membuat orang-orang di bawahnya kesulitan bernapas.Bruak

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2345

    Ketika entitas ini binasa, jiwa dan tubuh akan hancur, dan Kartu Takdir akan rusak.Dengan begitu, Bayangan dan yang lainnya dapat mengetahui situasinya kapan saja.Selanjutnya, Teguh bisa bermeditasi dengan tenang setiap hari, bukan untuk kultivasi. Pada tahap ini, sulit untuk meningkatkan kekuatan dalam waktu singkat, tetapi ditujukan untuk fokus dan mengosongkan pikiran.Tidak lama kemudian, tiga bulan telah berlalu.Merasakan energinya makin kuat, Teguh tak lagi menyembunyikan diri dan melepaskan penyamaran energinya dari Manik Anarki Kuno.Sring ...Energi yang kuat menyerang, segera membentuk awan bencana di langit.Saat ini, Teguh duduk tenang di sebuah gunung yang terpencil.Di kejauhan, dipenuhi kerumunan.Dunia Para Dewa, Siluman, dan Iblis telah lama tidak ada yang mencoba soal Cobaan Ilahi. Belum lagi, Teguh mengundang banyak orang dengan sengaja untuk datang dan menyaksikan upacara tersebut guna memperluas pengaruh Aliansi Rinega."Huh ...""Ini sungguh Cobaan Ilahi, sanga

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2344

    Teguh hanya tertawa terbahak-bahak. "Nggak seserius itu, kok. Aku sudah punya ide.""Kak Teguh, katakanlah.""Aku pernah mendapat sebuah harta karun yang nggak ternilai.""Harta karun memiliki ruang tersendiri. Di dalamnya, terdapat banyak harta karun, banyak makhluk hidup, dan energi roh yang sangat melimpah, bahkan sepuluh kali atau seratus kali lebih kuat daripada di luar.""Aku berencana untuk memberikan harta karun kepadamu, lalu membuka ruang di dalamnya untuk pemulihan Rina."Teguh berkata perlahan.Harta karun yang luar biasa di mulutnya adalah Prajurit Surgawi.Dengan kekuatannya saat ini, dia bisa melewati Bencana Guntur sendirian.Sementara itu, Istana Iblis Surgawi sebagai ruang beracun yang dibangun oleh para Dewa, bahkan Yaman Xandros, Kaisar Yessa, dan yang lainnya, semua harus mengikuti aturannya sebelum ini.Rina bersembunyi di dalamnya, sehingga pasti akan mudah.Tentu saja, masih ada masalah kecil lainnya. Jika Teguh sendiri jatuh di Alam Dewa, sebagai penguasa Istan

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2343

    Seolah-olah, jiwa naga adalah bagian dari tubuhnya."Benar-benar aneh ..."Teguh diam-diam menggerutu dan terus mengamati.Tidak ada yang terjadi.Roh naga lekas menyatu dengan jiwanya, tetapi tidak ada hal lain yang terjadi.Hanya membuat Teguh samar-samar merasa dirinya tidak terlihat, seolah-olah dia telah menjadi sempurna dan tidak ada yang hilang.Ini adalah perasaan yang sangat aneh sekaligus sangat jahat."Hah ..."Dengan kepergian roh naga, Duri Naga Besar itu runtuh dengan sempurna, jatuh ke tanah, dan segera menjadi tumpukan debu putih yang berserakan.Sudah jelas, Duri Naga ini dapat bertahan sampai sekarang karena keberadaan roh naga."Baiklah."Teguh melihat situasi sudah seperti ini, dia tidak banyak bicara.Setelah melihat sekeliling dan menemukan tidak ada yang terjadi, dia menenangkan diri dan berjalan keluar sambil memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya."Kak Teguh.""Raja Serigala!""Teguh!"Setelah itu.Melihat Teguh keluar, Elang Hitam, Shinta, Xena, dan y

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2342

    Sring ...Tepat ketika Teguh memancarkan pikiran ilahi untuk menyelidiki, tiba-tiba ada bayangan yang datang dari Duri Naga.Hampa, samar, tetapi memberikan perasaan sangat kuat kepada orang yang ada di sekitarnya.Lalu, perlahan berubah menjadi bentuk naga.Teguh mengangkat alisnya. Tidak terlalu terkejut maupun takut.Kemudian, Teguh mengangkat kepalanya dan melihat bayangan naga, sementara sang bayangan naga juga melihatnya.Segera, bayangan naga itu berkata dengan ragu, "Anak muda, sepertinya aku mencium aroma yang nggak biasa darimu."Rasanya ...Langsung terlintas banyak pikiran di kepala Teguh.Mampu membuat naga merasakan aroma yang luar biasa, ada kemungkinan itu aroma dari Dunia Dewa, mungkin itu aroma dari Klan Naga Petir Kosmik, bahkan mungkin juga aroma dari burung phoenix di Dunia Dewa.Detik berikutnya, sang naga berkata, "Apa kamu keturunan burung phoenix?"Teguh mengangkat tangannya dengan santai. Di ujung jarinya, hadir Api Phoenix Ilahi."Sesuai dugaan!"Bayangan nag

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2341

    Sisa pukulan Teguh menghantam kepalanya dengan keras seperti palu godam yang menghancurkan semuanya menjadi beberapa bagian."Ssshh ..."Para biksu yang ditangkap pun tersentak.Berengsek.'Siapa anak ini, sih? Bisa-bisanya sehebat ini. Dengan satu pukulan saja, dia bisa membunuh Dewa Emas Tahap Menengah, seorang Master tingkat tinggi pula. Apa dia masih manusia?'Bahkan, Shinta, Xena, dan orang-orang lainnya pun terkejut.Baru sebentar saja tak bertemu, Teguh ternyata sudah sekuat ini. Sungguh luar biasa.Banyak orang dari Sekte Dewa Pencari Naga terkejut dan agak ketakutan.Hebat sekali!Bahkan, pemimpin sekte pun dipukuli sampai mati dengan satu pukulan. Jadi, bukankah mereka harus menyerahkan nyawa?Pada saat ini, semua orang berlutut."Mohon ampuni kami, Batara!""Batara, tolong lepaskan kami.""Senior di atas, adalah perintah dari Tuan kami ..."Setelah itu.Mereka terus bertahan dalam posisi bersujud. Tak lama kemudian, kepala mereka berdarah, tetapi mereka sama sekali tidak ber

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2340

    "Kak Teguh!""Yang Mulia Raja Serigala!"Setelah itu.Saat mendapati kehadiran Teguh, semua orang langsung senang.Namun, tak lama kemudian, mereka tersadar. Ini adalah wilayah inti Sekte Dewa Pencari Naga dan upacara persembahan sedang berlangsung."Cepat lari!""Kak Teguh, cepat pergi dan jangan pedulikan kami!""Ya, tolong balas dendam untuk kami!"Pada dasarnya.Mereka tahu Teguh sangat kuat, tetapi tak tahu seberapa kuatnya dia.Bagaimanapun juga, Sekte Dewa Pencari Naga benar-benar hebat, bahkan para ahli sekte, Tetua Ortodoks, Master, dan banyak sosok lainnya berkumpul di satu tempat.Sehebat apa pun Teguh, mustahil dia melawan banyak orang.Teguh tidak dapat menahan tawa.Akan tetapi, sebelum dia menjelaskan, Bayangan serius saat berkata, "Kalian semua tenang saja. Dengan kekuatan Kak Teguh sekarang, menghabisi mereka sama mudahnya seperti membantai ayam atau sapi."Shinta, Xena, dan yang lain seketika terkejut.Bayangan begitu percaya diri, mungkinkah Teguh memang seorang ahli

  • Legenda Raja Serigala   Bab 2339

    "Apa yang disayangkan? Asalkan kita berhasil membangunkan jiwa Naga Sejati, bukankah kita bisa mendapatkan wanita seperti apa pun di masa depan?""Tapi, yang cantik dan berkarisma seperti ini sulit ditemukan."Suasana langsung lebih hening dari sebelumnya.Para murid meneteskan air liur sambil bicara cabul, kemudian mereka segera menyeret Shinta dan yang lainnya ke atas.Tentu saja, korban persembahan jauh lebih banyak daripada itu.Masih ada banyak biksu lainnya, bahkan ada beberapa siluman yang kuat dan Raja Setan Darah."Kita mulai sekarang."Di tengah altar, tidak perlu menunggu semua orang hadir seraya memberikan perintah."Siap."Semua orang bergerak.Murid-murid menahan Shinta dan yang lainnya dengan kuat.Kemudian, sejumlah 108 murid inti dan elite mulai mengaktifkan kekuatan abadi, mengalirkannya ke tubuh Banu satu per satu.Dalam sekejap, Banu menjadi tinggi besar bagaikan raksasa.Ini adalah sebuah Teknis Magis, Teknik Meniru Langit dan Bumi.Seiring gumamannya, duri naga ya

DMCA.com Protection Status