Konferensi pers!Mendengar berita ini, wajah cantik Rina yang terlihat lelah menjadi pucat. Tubuhnya yang kurus terhuyung-huyung beberapa saat.Dia tidak merasa Heru bisa mengalahkan Timothi secepat itu.Hanya ada satu kemungkinan.PT Jinlong Farma ingin memperkeruh situasi untuk memperluas dampak dan menciptakan tekanan pada Grup Jagaraga, dengan tujuan membuat mereka menyerah."Ini ... ""Gawat, Timothi pasti sudah tidak sabar lagi.""PT Jinlong Farma ini akan memperunyam masalah. Nanti keluarga kita tak akan bisa berbuat apa-apa."Raut wajah seluruh anggota Keluarga Yulianto terlihat tidak begitu baik.Melihat situasi ini, Aldo melangkah maju sambil menyeringai, "Rina, aku kan sudah bilang, cepat pergi ke PT Jinlong Farma dan minta maaf pada Pak Timothi.""Tapi kamu tetap berharap ... ""Sekarang coba lihat, Pak Timothi benar-benar marah, bahkan dia akan membicarakan hal ini dalam konferensi pers. Nanti semua hal buruk yang kamu lakukan pasti akan diketahui oleh semua orang!""Rina,
Namun pada saat ini, Heru mendapatkan pujian dan sanjungan dari Keluarga Yulianto, jadi tentu saja dia tidak akan mengatakan yang sebenarnya. Dia bahkan ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan Rina!Heru merasa sangat bangga. Dia melambaikan tangannya sambil berkata dengan lembut, "Ini hanya masalah kecil saja, kok. Jangan dibahas lagi!""Keluarga Wijaya di Ibukota Provinsi sudah memberikan perintah, jadi mana mungkin Timothi berani membantahnya!""Kalau dia berani mencemarkan nama baik Rina, inilah akibatnya!"Begitu selesai berbicara, semua anggota Keluarga Yulianto langsung menimpali."Betul!""Keluarga Wijaya di Ibukota Provinsi sungguh luar biasa!""Kalau Pak Heru sudah turun tangan, masalah apa pun akan teratasi dengan mudah!""Pak Heru ... "Sekelompok orang mengerumuni dan memujinya.Kecuali Adi dan Aldo.Mereka berdua tidak pernah menyangka masalah akan menjadi seperti ini.Timothi tidak bisa menahan tekanan dan mengaku kalah, bahkan dia juga mengungkapkan mereka b
Di Kediaman Keluarga Yulianto."Rina ... "Ada jejak kekhawatiran pada tatapan Yoga. "Kamu sudah menderita karena masalah ini. Mulai hari ini, kamu yang akan bertanggung jawab penuh atas proyek Asosiasi Kedokteran.""Kalian semua ... "Yoga melihat mereka semua dengan tatapan tajam sambil memberikan peringatan, "Jangan katakan hal-hal yang tidak kondusif dan jangan lakukan hal-hal yang tidak kondusif.""Ke depannya, kita harus bekerja keras agar Grup Jagaraga makin baik."Mana ada orang yang berani tidak patuh.Takutnya nasib mereka akan sama seperti Adi dam Aldo!"Kami tahu, Ayah!""Kami akan mendukung Rina dengan baik!""Melakukan pekerjaan di Grup Jagaraga dengan baik adalah harapan kita bersama!"Mereka semua ikut menimpali.Melihat pemandangan seperti ini, Yoga mengangguk-angguk.Dia tidak ingin hal serupa terjadi lagi."Ayah."Zakir membawa Heru ke hadapan Yoga sembari berkata, "Ini Pak Heru dari Keluarga Wijaya di Ibukota Provinsi. Semua ini berkat dia."Mengingat Yoga yang mend
Zakir mendengkus dingin, "Kamu jangan membual kalau memang tak bisa melakukannya. Kali ini, kalau bukan karena Heru dari Keluarga Wijaya, entah apa akibatnya kalau sampai Timothi menyerang."Heru?Teguh langsung tercengang.Jelas-jelas dia sendiri yang datang untuk menekan Timothi dan menyuruhnya untuk mengklarifikasi semuanya.Namun, tiba-tiba Zakir bilang semua ini berkat si badut itu?Wah, benar-benar aneh!"Apakah kamu Teguh?"Awalnya Heru sangat memusuhi suami Rina ini. Namun, saat teringat dengan latar belakang keluarganya sendiri, Heru mengulurkan tangan kanannya dengan bangga sembari berkata, "Halo, aku Heru Wijaya!""Oh, Heru, ya!"Teguh sama sekali tidak ingin berjabat tangan dengannya. Dia hanya bertanya dengan nada dingin, "Apa kamu yakin kamu yang menyelesaikan masalah Timothi?"Heru menatap Teguh dengan tatapan sinis sambil berkata, "Kalau bukan aku yang tangani, memangnya kamu?"Dia tahu betul.Memang benar ada orang lain yang membuat Timothi takut.Dan orang itu lebih m
Sore hari pun tiba.Makin dekat ke Hotel Seaside, makin padat pula jalannya.Teguh memarkir Qiyoda-nya di tepi jalan, lalu berjalan ke Hotel Seaside."Teguh!"Pada saat itu, Rina menelepon. "Kamu sudah datang belum? Kita kumpul di depan hotel.""Aku ... ""Jangan bilang kamu belum berangkat, ya!"Rina masih sama seperti sebelumnya. Dia tidak menunggu Teguh menyelesaikan perkataannya dan langsung menyelanya, lalu berkata, "Aku tahu, mungkin kamu merasa tidak senang karena perkataan Heru.""Tapi ... ""Bagaimanapun, dia sudah menyelesaikan masalah Timothi dan memberiku keadilan, bahkan dia juga menyelamatkan Grup Jagaraga.""Jadi, sebagai rasa sopan santun dan rasa terima kasih, kamu harus datang ke jamuan makan malam ini."Benar juga.Teguh pun bertanya, "Menurutmu, apakah masalah Timothi dari PT Jinlong Farma itu benar-benar diselesaikan oleh Heru?""Kalau bukan dia, lalu siapa lagi?"Dari ujung telepon, Rina dengan tidak sabar berkata, "Waktu dia menelepon, bukan hanya aku yang ada di
Orang yang ditabrak itu namanya Diego Omar. Amarahnya langsung tersulut.Ayahnya adalah Faris Omar, pemilik Hotel Seaside ini. Biasanya, sudah bagus apabila dia tidak mencari ribut dengan orang lain.Namun, hari ini ....Berani-beraninya beberapa anak ingusan itu mencari masalah dengannya.Siapa juga yang bisa menahan kekesalan seperti ini?Tentu saja Diego tidak bisa!"Ngapain bengong? Cepat hajar mereka!"Diego pun menatap beberapa orang dari Keluarga Yulianto itu dengan dingin, lalu berkata sambil tersenyum dengan sinis, "Mampus kalian semua!"Begitu Diego berkata seperti itu.Beberapa pengawalnya pun langsung melangkah maju, mereka menghajar orang-orang dari Keluarga Yulianto dengan membabi-buta.Orang-orang dari Keluarga Yulianto itu sama sekali tidak bisa berkelahi, mereka hanya mengandalkan nama Heru untuk menindas orang lain. Mereka semua langsung habis dihajar.Kepala mereka berdarah.Muka mereka bengkak dan lebam.Bahkan sampai ada yang terkencing-kencing.Melihat korban mere
"Ma ... maaf!"Diego yang merasa sangat kaget pun langsung membungkuk meminta maaf. "Aku terlalu gegabah barusan! Maaf, aku yang salah! Biar kuberikan kompensasi!"Dia mungkin terlihat seperti meminta maaf kepada Heru, padahal sebenarnya permintaan maafnya itu ditujukan kepada Teguh!Setelah itu,Masih tetap membungkuk, Diego berseru dengan lantang ke arah belakangnya, "Kenapa kalian malah bengong? Cepat minta maaf!"Diego merasa takut!Dia takut menyulut amarah Raja Serigala dan membahayakan hotel keluarganya!"Maaf!""Maaf, kami terlalu gegabah ...""Maaf kami nggak tahu diri, Pak Heru! Kami sudah menyinggung perasaan Pak Heru ..."Bawahan Diego tidak mengerti apa yang sedang terjadi.Namun, saat mereka melihat sikap Diego yang seperti ini, mereka menduga orang yang ada di hadapan mereka adalah sosok penting. Mereka pun spontan mengikuti perintah Diego.Heru sontak tertegun.Sejak kapan dia begitu dihormati seperti ini?Meskipun begitu, tentu ini adalah sesuatu yang bagus!Karena Die
Setelah Faris tiba di Hotel Seaside, dia langsung membuka peti harta karunnya sambil bertanya, "Diego, kamu yakin Raja Serigala ada di kamar 402?""Iya!""Aku melihat sendiri mereka masuk ke sana."Diego menjawab dengan sangat yakin."Oke."Faris mengangguk mengerti, lalu sambil menggertakkan giginya, dia mengeluarkan dua botol Anggur Merah terbaik yang telah dia simpan selama 20 tahun lebih dari peti harta karunnya. Setelah itu, Faris pergi ke kamar 402.Sementara itu.Suasana di kamar 402 terasa sangat meriah."Pak Heru keren banget! Cukup sebut nama saja semua orang bodoh itu langsung ketakutan ... Hahaha! Ya ampun, lucu banget!"“Kalau begini sih, cukup dengan menyebut nama Pak Heru, para pejabat besar di Kota Senggigi pasti akan langsung bersedia turun tangan membantu Keluarga Yulianto menyelesaikan masalah! Buang-buang energi saja kalau harus mengintimidasi orang-orang payah seperti mereka!”"Pak Heru hebat dan keren banget! Ayo, kita bersulang sebagai bentuk penghormatan kepTedj