Banyak orang di keluarga Hermawan tertegun.Teguh Laksmana ini.Terlalu sombong!Sungguh tidak sopan!Berani sekali dia menginjak-injak mereka di depan Dokter Devin.Dalam sekejap.Masing-masing dari mereka menggertakkan gigi karena marah, bahkan tangan mereka mengepal erat hingga terdengar bunyi 'kraak-kraak'. Mereka ingin sekali meninju Teguh.Sayangnya ...Dia baru saja menyelamatkan Samira, lalu dia disembah bagaikan Dewa oleh Dokter Devin. Tidak ada yang berani melakukannya.Setelah melihat reaksi orang-orang ini, Teguh berkata dengan datar, "Kalau aku sudah bilang nggak, maka aku nggak akan terima. Siapa pun yang meminta, nggak akan berhasil."Teguh meninggalkan kediaman keluarga Hermawan setelah mengucapkan kalimat ini."Arghh!"Devin langsung memukuli dada dan kakinya setelah melewatkan kesempatan emas itu."Sayang sekali, sayang sekali.""Aku sudah ketemu dokter sehebat Teguh, tapi aku nggak bisa jadi muridnya, apalagi mewarisi beberapa keahliannya yang luar biasa.""Benar-ben
Seperti kata pepatah.Ibu mulia karena anak, istri mulia karena suami.Tindakan Dokter Devin membuat Samira dan yang lainnya mulai melirik Teguh. Karena itu, mereka tidak lagi memperlakukan Rina dengan dingin seperti sebelumnya.Kemarahan Rina masih belum mereda saat melihat Teguh.Dia segera menyerahkan kunci dan berkata dengan wajah datar, "Caira sore tadi pulang kampung buat ambil barang, sekarang dia hampir sampai di stasiun. Kamu pergi jemput dia sebentar pakai mobilnya Om."Teguh tidak ingin mendengarkan omong kosong orang-orang di keluarga Hermawan, jadi dia segera mengambil kunci itu dan beranjak ke garasi."Brum!"Mercedes hitam itu melaju cepat.Di stasiun kereta api.Setelah Teguh memarkirkan Mercedes di luar stasiun, dia berjalan ke area resepsionis sendirian."Eh."Caira melihat Teguh dari jauh dan berteriak dengan gembira, "Kak Teguh!""Ya," sahut Teguh singkat.Keduanya berjalan sambil berbincang-bincang."Kak Teguh, aku lapar.""Gimana kalau ...""Kita pergi ke restoran
"Jangan khawatir, Kak Zivan!""Mobil dia cuma Mercedes butut, kami bisa mengejarnya dalam hitungan menit," ujar salah satunya untuk menenangkan."Kak Zivan ...""Kalau obrolan yang dimaksud tentang hal lain, kita mungkin kurang mahir. Tapi, kalau soal balap liar, mungkin di seantero ibu kota Provinsi ini nggak akan ada yang bisa mengalahkan kita.""Kak Zivan ...""Kamu tinggal lihat saja, gadis itu nggak akan bisa kabur!"Sekelompok pemuda kaya itu langsung membuka pintu mobil penuh antusias, lalu menginjak pedal gas dengan gila-gilaan."Brum!""Brum, brum ...""Brummm!"Seketika, suara deru mobil mewah terdengar menggema ke langit.Mobil Mercedes sudah melaju hingga ratusan meter.Ternyata ...Tak sampai semenit, barisan mobil mewah itu telah mengejar dan menyusul."Wushh!"Julio Gonzales melaju kencang di depan. Tak lama kemudian, Aston Martin-nya mendahului Mercedes.Setelah itu.Tiba-tiba, Aston Martin berbelok dan memosisikan badan mobil di jalur Mercedes-Benz, menghalangi jalan T
Caira muntah hingga wajahnya pucat."Sini ..." Teguh berusaha menarik atensi Caira.Ketika Teguh melihat ini, dia mengeluarkan jarum perak sambil berkata, "Aku akan menusukkan jarum ini padamu."Caira sudah muntah terlalu lama, sampai-sampai dia tak sanggup lagi untuk bicara.Karena itu.Teguh langsung memberinya akupunktur dan menepuk lembut punggungnya dua kali lagi."Kak Teguh ..."Seketika, wajah Caira tampak jauh lebih baik. Dia pun tak muntah lagi, benar-benar keajaiban! "Kamu hebat banget. Ini sudah selesai?" tanya Caira memastikan."Ayo pergi," balas Teguh dengan ajakan.Teguh pun langsung melangkah masuk ke tempat yang dituju.Akhirnya, Caira tersadar seraya bergegas melihat sekelilingnya."Hotel Imperial!"Caira tidak dapat menahan diri untuk tidak bertanya dengan heran, "Kak Teguh, siapa yang mengadakan pesta di sini?"Meskipun Hotel Imperial bukan hotel berbintang paling tinggi di ibu kota Provinsi.Hotel ini berbintang enam.Selain itu, ...Bangunannya sangat mewah, bahkan
Memesan Hotel Imperial?Omong kosong!Julio Gonzales langsung marah.Bahkan, seorang Teguh Laksmana saja bisa masuk.Sementara itu, mereka semua adalah anak-anak orang kaya di ibu kota Provinsi yang tidak diizinkan masuk ...Apa maksudnya ini?Apa orang-orang ini meremehkan mereka?Memasang wajah angkuh, Julio pun berkata kecut, "Kami mau ke dalam untuk mencari seseorang. Aku tahu dia belum lama masuk."Saat Zalman menyadari orang-orang ini berlatar belakang cukup kuat, dia enggan menyebabkan masalah yang tidak perlu. "Benar, hari ini Hotel Imperial memang sudah dipesan penuh," balasnya sopan."Semua orang yang datang juga orang-orang penting dari ibu kota Provinsi.""Aku nggak tahu siapa orang yang kamu maksud, tapi sekarang orang pentingnya sudah datang. Gimana kalau ditunggu dulu?" tawar Zalman.Menunggu?Menunggu yang sia-sia."Aku nggak bisa menunggu lebih lama lagi, aku harus masuk hari ini," geram Julio.Zalman mengernyit tipis.Dia tidak ingin membesar-besarkan masalah, jadi di
Saat ini, orang-orang dari pemerintahan provinsi ada di sini, jadi Julio dan kawan-kawannya tidak bisa berbuat apa-apa terhadap Zalman.Namun, kepada siapa dia akan mengadu jika para pemuda dari keluarga kaya itu menuntutnya di kemudian hari setelah pesta gubernur selesai?Tidak ada lagi yang bisa dituju untuk berbincang!"Baiklah."Zalman menyerah, dia mencoba untuk bernegosiasi, "Kucoba ke dalam dulu buat minta izin. Nanti, mari kita lihat apa yang akan orang-orang penting itu sampaikan."Sementara itu.Dalam ruangan.Teguh Laksmana sedang menikmati makanannya dengan lahap.Caira juga makan, tetapi dia terlihat tidak nyaman.Meskipun Gubernur Willyanto Cahyo, Wakil Panglima Militer Haidar Dharma dan yang lainnya juga telah duduk, tidak ada satu pun dari mereka yang mengangkat sendoknya.Karena Pemimpin Wilayah Perang Selatan, Wira Tirta, belum juga datang.Raja Serigala bisa santai memakannya, tetapi mereka tidak bisa."Pak Gubernur."Pada saat itu, Zalman mengetuk pintu dan masuk. "
"Ayo, ayo!"Julio memiringkan kepalanya dengan pongah seraya berkata, "Aku juga mau tahu kalian ini orang tua macam apa, sih."Anak-anak orang kaya di belakangnya juga terlihat menggelengkan kepalanya.Tampaknya, mereka tidak menganggap serius para pejabat besar ini.Mereka telah lama merajalela di ibu kota Provinsi.Selain beberapa orang yang dilarang diusik dalam daftar, mereka selalu seenaknya sendiri kepada siapa pun. Dia juga tidak pernah dihukum.Karena itu, sekarang mereka menjadi sombong dan arogan.Willyanto sudah kesal sejak mendengar Julio terus memanggilnya dengan sebutan "orang tua". Dia langsung berkata dengan nada dingin, "Aku Willyanto Cahyo."Oh, Willyanto Cahyo!Bisa dibilang, Gubernur Provinsi Julang adalah pejabat berkuasa di kawasan perbatasan dengan kekuasaan yang luar biasa.Di Provinsi Julang, terkecuali beberapa orang tertentu, bisa dikatakan dia punya kekuasaan yang tidak terbantahkan.Secara logis.Pejabat seperti dirinya yang sering terlihat di TV dan berita
Petir maut seketika bergemuruh di kepala anak-anak orang kaya itu. Gelegarnya terus-menerus menggema dan tidak kunjung reda.Pemimpin Wilayah Perang Selatan ...Yang Mulia Raja Serigala ...Orang-orang hebat macam apa yang telah mereka usik?Meskipun mereka keluarga berpengaruh di ibu kota Provinsi, di Serenara, bahkan di dunia.Mereka harus menghormati Raja Serigala.Pantas saja.Pemilik Hotel Imperial sudah bilang jika mereka tidak bisa mengganggu orang-orang penting di sini.Sekarang, mereka ketakutan.Sekaligus menyesal.Mau bagaimana lagi, sudah terlambat."Bruk!""Bruk!""Bruk!"Julio dan teman-temannya tidak bisa berdiri lagi. Mereka berlutut dengan rapi di depan Teguh.Ketakutan dan tak berdaya.Mereka terkencing-kencing, mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat.Akan tetapi, ...Mereka sudah tidak peduli lagi.Satu per satu dari mereka berebut, bersujud, dan memohon belas kasihan tanpa henti, sehingga terdengar jelas bunyi benturan kepala mereka."Yang Mulia Raja Serigala