Saat ini, orang-orang dari pemerintahan provinsi ada di sini, jadi Julio dan kawan-kawannya tidak bisa berbuat apa-apa terhadap Zalman.Namun, kepada siapa dia akan mengadu jika para pemuda dari keluarga kaya itu menuntutnya di kemudian hari setelah pesta gubernur selesai?Tidak ada lagi yang bisa dituju untuk berbincang!"Baiklah."Zalman menyerah, dia mencoba untuk bernegosiasi, "Kucoba ke dalam dulu buat minta izin. Nanti, mari kita lihat apa yang akan orang-orang penting itu sampaikan."Sementara itu.Dalam ruangan.Teguh Laksmana sedang menikmati makanannya dengan lahap.Caira juga makan, tetapi dia terlihat tidak nyaman.Meskipun Gubernur Willyanto Cahyo, Wakil Panglima Militer Haidar Dharma dan yang lainnya juga telah duduk, tidak ada satu pun dari mereka yang mengangkat sendoknya.Karena Pemimpin Wilayah Perang Selatan, Wira Tirta, belum juga datang.Raja Serigala bisa santai memakannya, tetapi mereka tidak bisa."Pak Gubernur."Pada saat itu, Zalman mengetuk pintu dan masuk. "
"Ayo, ayo!"Julio memiringkan kepalanya dengan pongah seraya berkata, "Aku juga mau tahu kalian ini orang tua macam apa, sih."Anak-anak orang kaya di belakangnya juga terlihat menggelengkan kepalanya.Tampaknya, mereka tidak menganggap serius para pejabat besar ini.Mereka telah lama merajalela di ibu kota Provinsi.Selain beberapa orang yang dilarang diusik dalam daftar, mereka selalu seenaknya sendiri kepada siapa pun. Dia juga tidak pernah dihukum.Karena itu, sekarang mereka menjadi sombong dan arogan.Willyanto sudah kesal sejak mendengar Julio terus memanggilnya dengan sebutan "orang tua". Dia langsung berkata dengan nada dingin, "Aku Willyanto Cahyo."Oh, Willyanto Cahyo!Bisa dibilang, Gubernur Provinsi Julang adalah pejabat berkuasa di kawasan perbatasan dengan kekuasaan yang luar biasa.Di Provinsi Julang, terkecuali beberapa orang tertentu, bisa dikatakan dia punya kekuasaan yang tidak terbantahkan.Secara logis.Pejabat seperti dirinya yang sering terlihat di TV dan berita
Petir maut seketika bergemuruh di kepala anak-anak orang kaya itu. Gelegarnya terus-menerus menggema dan tidak kunjung reda.Pemimpin Wilayah Perang Selatan ...Yang Mulia Raja Serigala ...Orang-orang hebat macam apa yang telah mereka usik?Meskipun mereka keluarga berpengaruh di ibu kota Provinsi, di Serenara, bahkan di dunia.Mereka harus menghormati Raja Serigala.Pantas saja.Pemilik Hotel Imperial sudah bilang jika mereka tidak bisa mengganggu orang-orang penting di sini.Sekarang, mereka ketakutan.Sekaligus menyesal.Mau bagaimana lagi, sudah terlambat."Bruk!""Bruk!""Bruk!"Julio dan teman-temannya tidak bisa berdiri lagi. Mereka berlutut dengan rapi di depan Teguh.Ketakutan dan tak berdaya.Mereka terkencing-kencing, mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat.Akan tetapi, ...Mereka sudah tidak peduli lagi.Satu per satu dari mereka berebut, bersujud, dan memohon belas kasihan tanpa henti, sehingga terdengar jelas bunyi benturan kepala mereka."Yang Mulia Raja Serigala
"Brak!"Seiring dengan suara Wira terjatuh, semua pejabat yang berada di dalam ruang VIP serentak berdiri tegak....Pertempuran antara Pemimpin Wilayah Perang Selatan dan Raja Serigala ...Pasti mengguncangkan dunia!Mereka hanya bisa menjauh jika tidak ingin terluka.Setelah mengucapkan kata-kata ini, Wira segera mengambil posisi menyerang dengan mata menatap tajam pada Teguh."Caira, mundur."Teguh dengan santai memasukkan potongan daging terakhir dari piring ke dalam mulutnya, lalu berdiri dan menatap Wira tenang.Caira sudah pucat pasi, seluruh tubuhnya gemetar karena gugup.Tidak diragukan lagi, Teguh adalah Raja Serigala ...Namun, Wira juga merupakan Pemimpin Wilayah Perang Selatan dan di belakangnya ada begitu banyak jenderal yang adalah pilar penyangga Wilayah Selatan!Apakah Kak Teguh baik-baik saja?"Brak!"Setelah Caira keluar, Teguh tiba-tiba mengetuk bagian belakang garpu di atas meja dengan jari telunjuknya. Garpu itu langsung terbang, berputar beberapa kali di udara, k
Terlalu kuat.Caira pada saat ini membelalakkan matanya dan bibirnya terbuka lebar. Dia jelas terkejut dengan kekuatan Teguh. Setelah beberapa saat, barulah dia mendapatkan kesadarannya kembali....Wira ...Dia adalah Pemimpin Wilayah Perang Selatan!Namun, dia berhasil dikalahkan dengan tiga gerakan oleh Teguh ...Apakah dia lemah?Tentu saja tidak!Kak Teguh yang terlalu kuat."Ayo, pergi."Teguh menepuk bahu Caira. Dia pun tersadar kembali.Setelah itu ...Mereka berdua berjalan keluar dari ruang VIP.Di dalam ruang VIP, tidak ada seorang pun yang berbicara....Mereka tidak menduga akan berakhir seperti ini.Wira tidak bisa tenang melihat bayangan Teguh.Hingga akhirnya.Teguh benar-benar menghilang.Wira memohon dengan susah payah, "Bawa Linggar ke rumah sakit."Dalam nada suaranya, tersirat keputusasaan yang mendalam.......Pertempuran hari ini telah memberikan pukulan besar bagi Pemimpin Wilayah Perang Selatan.Banyak pejabat besar yang masih diam seribu bahasa setelah kejadi
Pak Gubernur?Begitu kata-kata itu terucap, semua orang tercengangBahkan, Rina pun melirik Teguh beberapa saat.Samira tidak tahan lagi dan bertanya, "Caira, apa yang kamu bilang itu benar? Kalian baru saja makan bersama Pak Gubernur?""Tentu saja!"Caira menghitung dengan jari-jarinya dan berkata, "Bukan cuma Pak Gubernur, tapi juga ... "Dia berencana untuk menyebutkan Empat Pemimpin Perang di Wilayah Perang Selatan dan Pemimpin Wilayah Wira Tirta untuk memamerkan diri, tetapi tiba-tiba dia merasakan sebuah aura dingin menyerangnya.Dia mendongak.Ternyata Teguh sedang menatapnya.Caira pun segera menutup mulutnya."Ada siapa lagi?"Samira tampak penasaran."Ada ... "Caira akhirnya menjawab dengan asal, "Asisten pribadi Pak Gubernur, sopir, dan yang lainnya ... ""Oh ... "Samira merasa sedikit lega, tetapi masih belum pulih dari kagetnya.Pak Gubernur ...Dia adalah pemimpin Provinsi Julang!Ketika dia bicara, semua orang di Provinsi Julang akan tunduk padanya.Tidak disangka, ter
Palsu!Rina terdiam di tempat.Pelayan itu marah seketika."Hei, Tuan ... "Ekspresi pelayan itu langsung berubah, lalu dengan suara keras dia berkata, "Kami nggak pernah punya masalah sama kamu, kenapa kamu mencemarkan nama baik kami?""Mencemarkan nama baik?"Teguh langsung tersenyum dan berkata, "Mengenali ginseng yang berkualitas tuh mudah sekali, lihat dari akarnya yang panjang, mangkuk berongga, inti kurma yang rapat, kulit yang kencang dengan garis-garis halus dan kumis mutiara, itu saja sudah cukup.""Kamu lihat saja ginsengmu ini ... "Teguh menunjuk ke arah ginseng di dalam kotak merah dan menghina, "Masa yang seperti ini kamu bilang berkualitas?""Coba kamu pikir ... ""Jadi, cuma karena kamu bungkus pakai kayu jati yang bagus, kamu kira bakalan membuatnya kelihatan asli?""Aku bahkan malas membahas hal ini sama kamu."Tatapan Rina mengikuti arah yang ditunjuk Teguh.Benar sekali.Tidak ada yang sesuai sama sekali.Rina tidak bisa menahan amarah dan berkata, "Bisa-bisanya to
"Jangan macam-macam, atau kami akan langsung tembak!"Tanpa pandang bulu, masing-masing dari mereka mengarahkan senjata hitam ke arah Teguh tanpa menanyakan penyebab masalahnya."Hei, anak muda!"Sang kapten, Dedi Pramono, mendekat dan bersiap untuk membawa Teguh pergi. "Kamu ditangkap atas dugaan terlibat dalam tindak penganiayaan dan perusakan properti orang lain, mari ikut kami!"Faktanya, dia sudah bersekongkol dengan Dito. Mereka main tangkap saja tanpa prosedur atau sekadar menanyakan alasan.Seketika Rina panik dan langsung mendekat. "Pak, sebenarnya tadi ... ""Tadi apa?"Dedi mendelikkan matanya dan menyela Rina, "Saya sudah lihat dengan jelas dari dalam mobil kalau dia yang melukai orang-orang ini. Apa lagi yang perlu diperdebatkan?""Bawa dia pergi!"Mendengar perintahnya, beberapa petugas kepolisian mendekat dan menangkap Teguh serta memborgolnya.Teguh memicingkan matanya sedikit.Orang-orang ini.Benar-benar bertindak seenaknya dengan begitu berani."Teguh!"Saat dia bers