Caira muntah hingga wajahnya pucat."Sini ..." Teguh berusaha menarik atensi Caira.Ketika Teguh melihat ini, dia mengeluarkan jarum perak sambil berkata, "Aku akan menusukkan jarum ini padamu."Caira sudah muntah terlalu lama, sampai-sampai dia tak sanggup lagi untuk bicara.Karena itu.Teguh langsung memberinya akupunktur dan menepuk lembut punggungnya dua kali lagi."Kak Teguh ..."Seketika, wajah Caira tampak jauh lebih baik. Dia pun tak muntah lagi, benar-benar keajaiban! "Kamu hebat banget. Ini sudah selesai?" tanya Caira memastikan."Ayo pergi," balas Teguh dengan ajakan.Teguh pun langsung melangkah masuk ke tempat yang dituju.Akhirnya, Caira tersadar seraya bergegas melihat sekelilingnya."Hotel Imperial!"Caira tidak dapat menahan diri untuk tidak bertanya dengan heran, "Kak Teguh, siapa yang mengadakan pesta di sini?"Meskipun Hotel Imperial bukan hotel berbintang paling tinggi di ibu kota Provinsi.Hotel ini berbintang enam.Selain itu, ...Bangunannya sangat mewah, bahkan
Memesan Hotel Imperial?Omong kosong!Julio Gonzales langsung marah.Bahkan, seorang Teguh Laksmana saja bisa masuk.Sementara itu, mereka semua adalah anak-anak orang kaya di ibu kota Provinsi yang tidak diizinkan masuk ...Apa maksudnya ini?Apa orang-orang ini meremehkan mereka?Memasang wajah angkuh, Julio pun berkata kecut, "Kami mau ke dalam untuk mencari seseorang. Aku tahu dia belum lama masuk."Saat Zalman menyadari orang-orang ini berlatar belakang cukup kuat, dia enggan menyebabkan masalah yang tidak perlu. "Benar, hari ini Hotel Imperial memang sudah dipesan penuh," balasnya sopan."Semua orang yang datang juga orang-orang penting dari ibu kota Provinsi.""Aku nggak tahu siapa orang yang kamu maksud, tapi sekarang orang pentingnya sudah datang. Gimana kalau ditunggu dulu?" tawar Zalman.Menunggu?Menunggu yang sia-sia."Aku nggak bisa menunggu lebih lama lagi, aku harus masuk hari ini," geram Julio.Zalman mengernyit tipis.Dia tidak ingin membesar-besarkan masalah, jadi di
Saat ini, orang-orang dari pemerintahan provinsi ada di sini, jadi Julio dan kawan-kawannya tidak bisa berbuat apa-apa terhadap Zalman.Namun, kepada siapa dia akan mengadu jika para pemuda dari keluarga kaya itu menuntutnya di kemudian hari setelah pesta gubernur selesai?Tidak ada lagi yang bisa dituju untuk berbincang!"Baiklah."Zalman menyerah, dia mencoba untuk bernegosiasi, "Kucoba ke dalam dulu buat minta izin. Nanti, mari kita lihat apa yang akan orang-orang penting itu sampaikan."Sementara itu.Dalam ruangan.Teguh Laksmana sedang menikmati makanannya dengan lahap.Caira juga makan, tetapi dia terlihat tidak nyaman.Meskipun Gubernur Willyanto Cahyo, Wakil Panglima Militer Haidar Dharma dan yang lainnya juga telah duduk, tidak ada satu pun dari mereka yang mengangkat sendoknya.Karena Pemimpin Wilayah Perang Selatan, Wira Tirta, belum juga datang.Raja Serigala bisa santai memakannya, tetapi mereka tidak bisa."Pak Gubernur."Pada saat itu, Zalman mengetuk pintu dan masuk. "
"Ayo, ayo!"Julio memiringkan kepalanya dengan pongah seraya berkata, "Aku juga mau tahu kalian ini orang tua macam apa, sih."Anak-anak orang kaya di belakangnya juga terlihat menggelengkan kepalanya.Tampaknya, mereka tidak menganggap serius para pejabat besar ini.Mereka telah lama merajalela di ibu kota Provinsi.Selain beberapa orang yang dilarang diusik dalam daftar, mereka selalu seenaknya sendiri kepada siapa pun. Dia juga tidak pernah dihukum.Karena itu, sekarang mereka menjadi sombong dan arogan.Willyanto sudah kesal sejak mendengar Julio terus memanggilnya dengan sebutan "orang tua". Dia langsung berkata dengan nada dingin, "Aku Willyanto Cahyo."Oh, Willyanto Cahyo!Bisa dibilang, Gubernur Provinsi Julang adalah pejabat berkuasa di kawasan perbatasan dengan kekuasaan yang luar biasa.Di Provinsi Julang, terkecuali beberapa orang tertentu, bisa dikatakan dia punya kekuasaan yang tidak terbantahkan.Secara logis.Pejabat seperti dirinya yang sering terlihat di TV dan berita
Petir maut seketika bergemuruh di kepala anak-anak orang kaya itu. Gelegarnya terus-menerus menggema dan tidak kunjung reda.Pemimpin Wilayah Perang Selatan ...Yang Mulia Raja Serigala ...Orang-orang hebat macam apa yang telah mereka usik?Meskipun mereka keluarga berpengaruh di ibu kota Provinsi, di Serenara, bahkan di dunia.Mereka harus menghormati Raja Serigala.Pantas saja.Pemilik Hotel Imperial sudah bilang jika mereka tidak bisa mengganggu orang-orang penting di sini.Sekarang, mereka ketakutan.Sekaligus menyesal.Mau bagaimana lagi, sudah terlambat."Bruk!""Bruk!""Bruk!"Julio dan teman-temannya tidak bisa berdiri lagi. Mereka berlutut dengan rapi di depan Teguh.Ketakutan dan tak berdaya.Mereka terkencing-kencing, mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat.Akan tetapi, ...Mereka sudah tidak peduli lagi.Satu per satu dari mereka berebut, bersujud, dan memohon belas kasihan tanpa henti, sehingga terdengar jelas bunyi benturan kepala mereka."Yang Mulia Raja Serigala
"Brak!"Seiring dengan suara Wira terjatuh, semua pejabat yang berada di dalam ruang VIP serentak berdiri tegak....Pertempuran antara Pemimpin Wilayah Perang Selatan dan Raja Serigala ...Pasti mengguncangkan dunia!Mereka hanya bisa menjauh jika tidak ingin terluka.Setelah mengucapkan kata-kata ini, Wira segera mengambil posisi menyerang dengan mata menatap tajam pada Teguh."Caira, mundur."Teguh dengan santai memasukkan potongan daging terakhir dari piring ke dalam mulutnya, lalu berdiri dan menatap Wira tenang.Caira sudah pucat pasi, seluruh tubuhnya gemetar karena gugup.Tidak diragukan lagi, Teguh adalah Raja Serigala ...Namun, Wira juga merupakan Pemimpin Wilayah Perang Selatan dan di belakangnya ada begitu banyak jenderal yang adalah pilar penyangga Wilayah Selatan!Apakah Kak Teguh baik-baik saja?"Brak!"Setelah Caira keluar, Teguh tiba-tiba mengetuk bagian belakang garpu di atas meja dengan jari telunjuknya. Garpu itu langsung terbang, berputar beberapa kali di udara, k
Terlalu kuat.Caira pada saat ini membelalakkan matanya dan bibirnya terbuka lebar. Dia jelas terkejut dengan kekuatan Teguh. Setelah beberapa saat, barulah dia mendapatkan kesadarannya kembali....Wira ...Dia adalah Pemimpin Wilayah Perang Selatan!Namun, dia berhasil dikalahkan dengan tiga gerakan oleh Teguh ...Apakah dia lemah?Tentu saja tidak!Kak Teguh yang terlalu kuat."Ayo, pergi."Teguh menepuk bahu Caira. Dia pun tersadar kembali.Setelah itu ...Mereka berdua berjalan keluar dari ruang VIP.Di dalam ruang VIP, tidak ada seorang pun yang berbicara....Mereka tidak menduga akan berakhir seperti ini.Wira tidak bisa tenang melihat bayangan Teguh.Hingga akhirnya.Teguh benar-benar menghilang.Wira memohon dengan susah payah, "Bawa Linggar ke rumah sakit."Dalam nada suaranya, tersirat keputusasaan yang mendalam.......Pertempuran hari ini telah memberikan pukulan besar bagi Pemimpin Wilayah Perang Selatan.Banyak pejabat besar yang masih diam seribu bahasa setelah kejadi
Pak Gubernur?Begitu kata-kata itu terucap, semua orang tercengangBahkan, Rina pun melirik Teguh beberapa saat.Samira tidak tahan lagi dan bertanya, "Caira, apa yang kamu bilang itu benar? Kalian baru saja makan bersama Pak Gubernur?""Tentu saja!"Caira menghitung dengan jari-jarinya dan berkata, "Bukan cuma Pak Gubernur, tapi juga ... "Dia berencana untuk menyebutkan Empat Pemimpin Perang di Wilayah Perang Selatan dan Pemimpin Wilayah Wira Tirta untuk memamerkan diri, tetapi tiba-tiba dia merasakan sebuah aura dingin menyerangnya.Dia mendongak.Ternyata Teguh sedang menatapnya.Caira pun segera menutup mulutnya."Ada siapa lagi?"Samira tampak penasaran."Ada ... "Caira akhirnya menjawab dengan asal, "Asisten pribadi Pak Gubernur, sopir, dan yang lainnya ... ""Oh ... "Samira merasa sedikit lega, tetapi masih belum pulih dari kagetnya.Pak Gubernur ...Dia adalah pemimpin Provinsi Julang!Ketika dia bicara, semua orang di Provinsi Julang akan tunduk padanya.Tidak disangka, ter