Share

Bab 374

Seperti kata pepatah.

Ibu mulia karena anak, istri mulia karena suami.

Tindakan Dokter Devin membuat Samira dan yang lainnya mulai melirik Teguh. Karena itu, mereka tidak lagi memperlakukan Rina dengan dingin seperti sebelumnya.

Kemarahan Rina masih belum mereda saat melihat Teguh.

Dia segera menyerahkan kunci dan berkata dengan wajah datar, "Caira sore tadi pulang kampung buat ambil barang, sekarang dia hampir sampai di stasiun. Kamu pergi jemput dia sebentar pakai mobilnya Om."

Teguh tidak ingin mendengarkan omong kosong orang-orang di keluarga Hermawan, jadi dia segera mengambil kunci itu dan beranjak ke garasi.

"Brum!"

Mercedes hitam itu melaju cepat.

Di stasiun kereta api.

Setelah Teguh memarkirkan Mercedes di luar stasiun, dia berjalan ke area resepsionis sendirian.

"Eh."

Caira melihat Teguh dari jauh dan berteriak dengan gembira, "Kak Teguh!"

"Ya," sahut Teguh singkat.

Keduanya berjalan sambil berbincang-bincang.

"Kak Teguh, aku lapar."

"Gimana kalau ..."

"Kita pergi ke restoran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status