Share

Bab 267

Di mana sikap arogan yang ditunjukkan Winda sebelumnya? Sekarang, menyebutnya dengan 'hina' sekalipun tidaklah berlebihan.

Mendengar Winda menangis tersedu-sedu, Teguh pun langsung membentaknya dengan keras, "Cukup!"

Winda langsung gemetar dan tidak berani menangis lagi.

"Aku akan kasih kamu satu kesempatan terakhir."

Teguh menatap Winda dengan penuh penghinaan dan berkata dengan acuh tak acuh, "Pulang dari sini, kamu harus langsung klarifikasi semua fitnah itu dan ungkapkan kebenarannya ke semua orang."

"Setelah itu ... "

"Pergilah ke kota kecil di perbatasan barat. Jangan pernah balik lagi ke kota ini seumur hidupmu."

Kata-kata ini jelas merupakan hukuman mati bagi Winda.

Apa itu kekayaan dan kemuliaan?

Apa itu kemasyhuran dan kekayaan?

Semuanya hanya ilusi yang berlalu pergi begitu saja bersama Winda. Tidak akan ada kesempatan untuk mendapatkannya lagi dalam hidup ini.

Winda terduduk lemas di tempatnya. Matanya tampak kosong.

Dua orang tentara bergegas maju ke depan. Mereka menarik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status