Di mana sikap arogan yang ditunjukkan Winda sebelumnya? Sekarang, menyebutnya dengan 'hina' sekalipun tidaklah berlebihan.Mendengar Winda menangis tersedu-sedu, Teguh pun langsung membentaknya dengan keras, "Cukup!"Winda langsung gemetar dan tidak berani menangis lagi."Aku akan kasih kamu satu kesempatan terakhir."Teguh menatap Winda dengan penuh penghinaan dan berkata dengan acuh tak acuh, "Pulang dari sini, kamu harus langsung klarifikasi semua fitnah itu dan ungkapkan kebenarannya ke semua orang.""Setelah itu ... ""Pergilah ke kota kecil di perbatasan barat. Jangan pernah balik lagi ke kota ini seumur hidupmu."Kata-kata ini jelas merupakan hukuman mati bagi Winda.Apa itu kekayaan dan kemuliaan?Apa itu kemasyhuran dan kekayaan?Semuanya hanya ilusi yang berlalu pergi begitu saja bersama Winda. Tidak akan ada kesempatan untuk mendapatkannya lagi dalam hidup ini.Winda terduduk lemas di tempatnya. Matanya tampak kosong.Dua orang tentara bergegas maju ke depan. Mereka menarik
Parade Militer akhirnya berakhir.Teguh kembali ke Grup Jagaraga.Belum sempat duduk, Mia sudah datang menghampiri dan berkata, "Pak Teguh, Bu Rina memintamu pergi ke ruangannya."Teguh pun pergi ke ruangan Rina.Rina langsung berkata, "Winda mengunggah video di internet untuk mengklarifikasi kalau pelecehan seksual yang dituduhkan kepadamu adalah bohong. Kamu sudah lihat?""Hmm.""Apa yang sebenarnya terjadi?"Sepasang mata Rina yang indah terpaku pada wajah Teguh. Rasa ingin tahu tersirat pada tatapan matanya.Rina ingat dengan jelas. Semalam Teguh mengatakan bahwa dia akan menyelesaikan masalah ini, kemudian hari ini Winda mengunggah video klarifikasi itu.Suatu kebetulan yang tidak masuk akal. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika Rina berpikir macam-macam."Dia sudah menyinggung perasaan Raja Serigala di upacara Parade Militer, terus Raja Serigala kasih dia ultimatum untuk mengklarifikasi semua hal buruk yang pernah dia lakukan sejak lahir. Makanya Winda mengunggah video itu," k
Hanya saja tidak diketahui apa yang akan terjadi nanti.Ketika kakak beradik keluarga Yuwono mengetahui jika film dari Rumah Produksi Locita laris manis dan mereka berperan penting di dalamnya, ekspresi mereka pasti akan sangat menarik nanti.Keesokan harinya.Di tengah-tengah perhatian semua orang.Rumah Produksi Locita dan Rumah Produksi Keluarga Yuwono merilis film secara bersamaan.Kali ini, film dari kedua perusahaan tersebut sudah menjadi perbincangan hangat dan mendapat perhatian dari banyak warganet. Bahkan, ada yang menunggu secara online.Segera setelah dirilis, para warganet langsung pergi untuk menontonnya.Janadi menghabiskan banyak uang untuk mengatur agar jadwal tayang filmnya lebih dulu dibanding film dari Grup Jagaraga. Hal ini untuk memberikan kesan pada orang-orang bahwa film terakhirlah yang menjiplak film pertama.Jadi, yang pertama kali dilihat oleh para warganet adalah film milik keluarga Yuwono.Begitu menyaksikannya ...Reputasi film tersebut langsung anjlok ke
Mendengar hal tersebut, wajah Janadi seketika berubah pucat pasi.Dhika tidak datang di pagi atau malam hari, tetapi justru memilih untuk datang sekarang. Pasti ada sesuatu yang tidak beres.Janadi buru-buru menyambutnya. Dia melihat wajah Dhika tampak serius. "Pak Dhika, angin apa yang membawa Anda kemari?""Selama ini, keluarga Yuwono sudah merusak pasar Kota Senggigi. Kalian pakai cara licik dan kekerasan untuk memaksa mengakuisisi perusahaan senilai 20 triliun."Dhika menatap Janadi dengan ekspresi dingin. Dirinya menyebutkan tuduhan-tuduhan yang dilakukan oleh Janadi tanpa ragu. Setelah itu, dikeluarkannya surat perintah eksekusi. "Sekarang, atas nama pemerintah Kota Senggigi, aku akan memberikan hukuman berikut kepada keluarga Yuwono yang telah mendirikan Grup Yuwono Senggigi di Kota Senggigi atas tuduhan 'kejahatan pemaksaan transaksi' dan 'kejahatan penggelapan aset'.""Yang pertama, menyita semua aset Grup Yuwono Senggigi.""Yang kedua, valuasi Grup Yuwono Senggigi saat ini ad
Sekelompok orang tengah berdiskusi tentang strategi yang akan mereka ambil."Menurutku, ini seharusnya berhasil."Mata Zikri berbinar saat mengatakannya. Setelah itu, dengan percaya diri ia berkata, "Seenggaknya kita berasal dari Rumah Produksi Locita, yang dulu pernah jadi merek dagang Rumah Produksi Locita.""Semua tentara yang Rina bawa kali ini cuma bisa jadi figuran aja.""Rumah Produksi Locita nggak mungkin cuma bikin film militer. Pada akhirnya kita masih harus bikin drama idol dan sejenisnya. Itu keunggulan kita!"Semua orang menjadi besemangat setelah mendengar perkataan Zikri.Benar.Di mata mereka, para tentara yang berakting kali ini, semuanya adalah orang kasar dan hanya cocok untuk membintangi film-film bertema militer yang kurang populer. Kenapa mereka tidak mencoba peran lain?Merekalah aktor yang sesungguhnya."Kalau gitu tunggu apa lagi? Ayo, kita cari Rina Yulianto!""Jangan ditunda-tunda lagi. Ayo, pergi sekarang.""Ayo, pergi!"Setelah mengambil keputusan, mereka b
Ternyata ...Rina mempermainkan mereka!Sejumlah selebritas langsung marah.Zikri seketika menatapnya dengan kesal. Kini dia terlihat begitu geram. "Beraninya kamu mempermainkan kami, Rina. Kamu kira kami lemah?" ujarnya penuh kebencian."Rina Yulianto!""Kami balik ke sini itu tulus mau bantu kamu, biar Rumah Produksi Locita bisa lebih maju. Ternyata kamu nggak tahu terima kasih. Dasar picik!""Rina Yulianto!""Percaya nggak percaya, kami bisa langsung merobohkan ruang pertemuan kamu sekarang kalau kami mau!""Rina Yulianto ... "Para selebritas ini sangat marah sehingga mereka mencoba membuat keributan di Grup Jagaraga.Rina tidak berniat membiarkan kebiasaan buruk ini terus berlanjut. Setelah tersenyum sinis dan melemparkan pandangan ke arah mereka, dia berteriak ke luar, "Petugas keamanan, cepat ke sini! Ada yang bikin onar, nih!""Tap, tap!"Begitu mendengar suara Rina, kepala petugas keamanan yang mengikutinya segera datang dengan membawa sekelompok orang. "Kita harus apa, Bu Rin
Tentara akan selalu menjadi orang paling disayangi di Serenara.Mereka tidak terlalu banyak perhitungan, juga tidak terlalu banyak intrik.Mereka bukan saudara kandung, tetapi seperti saudara kandung.Orang pertama yang selalu terpikirkan oleh mereka ketika sesuatu yang baik terjadi adalah rekan seperjuangan mereka, terutama para sahabat yang telah gugur di medan perang."Baik."Bayangan mengambil kartu ATM tersebut. Wajahnya terlihat begitu serius. "Aku akan sampaikan niat baik kalian kepada Perhimpunan Martir, jangan khawatir."Para tentara tersebut mengangguk dengan tegas. "Raja Serigala, Komandan Hitam. Kami pulang dulu."Setelah berpamitan, para tentara meninggalkan bengkel mobil Bayangan menggunakan mobil khusus.Sekarang hanya tinggal Teguh dan Bayangan di sana."Bayangan."Berbicara tentang Perhimpunan Martir, Teguh pun bertanya, "Gimana keadaan Perhimpunan Martir sekarang? Semua tugas berjalan lancar, 'kan?""Ya, semuanya lancar.""Asal kamu tahu, Kak Teguh. Sejak dapat suntik
Bagaimana mereka bisa bersama?Tidak mungkin.Tidak mungkin mereka berdua.Rina buru-buru menggelengkan kepalanya. Dia pun segera membuang pikiran yang tidak-tidak itu dari benaknya.Dia ingat dengan sangat jelas bagaimana Shinta membenci Teguh saat itu. Begitu jelas tergambar di benaknya dan membuatnya muak.Bagaimana mungkin Shinta memiliki hubungan dengan Teguh?Pasti dia salah lihat.Di dunia ini, banyak orang yang memiliki postur tubuh yang mirip-mirip dan ada banyak orang juga yang memiliki Lamborghini.Rina tidak lagi memikirkan hal itu dan masuk ke dalam mobilnya.Sementara itu, di dalam Lamborghini.Shinta yang sedang mengemudi merasa sangat senang. "Teguh, aku belum kepikiran nih mau makan di mana. Kamu ada ide, nggak?"Dia berkata begitu, tetapi sebenarnya dia ingin mengikuti apa yang dikatakan oleh Teguh.Dia mengatakannya agar tidak terlihat terlalu disengaja."Aku ... "Begitu Teguh melihat pasar malam yang tidak jauh dari sana, dia langsung menunjuk ke arahnya. "Kayaknya