Tentara akan selalu menjadi orang paling disayangi di Serenara.Mereka tidak terlalu banyak perhitungan, juga tidak terlalu banyak intrik.Mereka bukan saudara kandung, tetapi seperti saudara kandung.Orang pertama yang selalu terpikirkan oleh mereka ketika sesuatu yang baik terjadi adalah rekan seperjuangan mereka, terutama para sahabat yang telah gugur di medan perang."Baik."Bayangan mengambil kartu ATM tersebut. Wajahnya terlihat begitu serius. "Aku akan sampaikan niat baik kalian kepada Perhimpunan Martir, jangan khawatir."Para tentara tersebut mengangguk dengan tegas. "Raja Serigala, Komandan Hitam. Kami pulang dulu."Setelah berpamitan, para tentara meninggalkan bengkel mobil Bayangan menggunakan mobil khusus.Sekarang hanya tinggal Teguh dan Bayangan di sana."Bayangan."Berbicara tentang Perhimpunan Martir, Teguh pun bertanya, "Gimana keadaan Perhimpunan Martir sekarang? Semua tugas berjalan lancar, 'kan?""Ya, semuanya lancar.""Asal kamu tahu, Kak Teguh. Sejak dapat suntik
Bagaimana mereka bisa bersama?Tidak mungkin.Tidak mungkin mereka berdua.Rina buru-buru menggelengkan kepalanya. Dia pun segera membuang pikiran yang tidak-tidak itu dari benaknya.Dia ingat dengan sangat jelas bagaimana Shinta membenci Teguh saat itu. Begitu jelas tergambar di benaknya dan membuatnya muak.Bagaimana mungkin Shinta memiliki hubungan dengan Teguh?Pasti dia salah lihat.Di dunia ini, banyak orang yang memiliki postur tubuh yang mirip-mirip dan ada banyak orang juga yang memiliki Lamborghini.Rina tidak lagi memikirkan hal itu dan masuk ke dalam mobilnya.Sementara itu, di dalam Lamborghini.Shinta yang sedang mengemudi merasa sangat senang. "Teguh, aku belum kepikiran nih mau makan di mana. Kamu ada ide, nggak?"Dia berkata begitu, tetapi sebenarnya dia ingin mengikuti apa yang dikatakan oleh Teguh.Dia mengatakannya agar tidak terlihat terlalu disengaja."Aku ... "Begitu Teguh melihat pasar malam yang tidak jauh dari sana, dia langsung menunjuk ke arahnya. "Kayaknya
Teguh juga mengambil sepotong dan memakannya dengan lahap. "Kamu yang pede dong makannya. Percaya deh sama aku, kamu bakalan suka."Shinta mencoba untuk mencicipinya."Gimana?"Teguh bertanya."Hmm."Entah itu karena suasana hatinya membaik atau karena perutnya sudah lapar, Shinta merasa bahwa sate hati itu cukup enak. "Lumayan juga.""Kubilang juga apa."Keduanya terlihat akrab saat makan sambil mengobrol.Mereka terus mengobrol.Shinta teringat akan perkataan Rina sebelumnya. "Teguh, Rina bilang dia mau cerai sama kamu. Terus apa rencana kamu selanjutnya?"Sampai di sini, dia tidak bisa menahan diri untuk menatap wajah Teguh."Kita lihat saja nanti."Teguh berpikir sejenak. "Selain sudah banyak membantu keluarga Yulianto, aku juga sudah merencanakan banyak hal buat mereka selama ini. Sekarang, kondisi keluarga Yulianto sudah lebih baik.""Tapi keluarga Yulianto ini tetap kayak bom waktu yang siap meledak.""Aku bakalan pergi kalau sudah selesai mengurus mereka.""Kamu beneran mau per
Teguh tidak tahan lagi mendengar omelannya dan segera menjawab, "Bentar lagi aku sampai."Dia menjejalkan sisa sate hati yang tersisa ke dalam mulutnya, lalu menunjuk-nunjuk ponselnya untuk memberi isyarat kepada Shinta. Dia pun pergi dari tempat itu dengan tergesa-gesa.Shinta memandangi punggung Teguh dengan tatapan frustrasi.Sungguh pria yang baik!Sulit sekali menemukan pria seperti dia, tetapi Rina justru ingin bercerai dengannya."Sudahlah.""Kalau kamu nggak menghargai dia.""Sebagai sahabat yang baik, aku bakalan menggantikan peranmu buat menghargai dia.""Teguh, oh Teguh.""Cepatlah jatuh ke dalam pelukanku!""Aku bakalan terus menngejarmu dalam kehidup kali ini dan aku pasti bakalan mendapatkan kamu!"Sementara itu.Di Ibu Kota Provinsi.Yogi dari keluarga Yulianto menerima telepon dari organisasi Mata Celestia.Teguh hanyalah seorang anak liar dari daerah pegunungan barat. Dia sama sekali tidak memiliki latar belakang militer.Tentu saja.Informasi tentang Teguh sebagai Raj
Keesokan paginya.Datang sekelompok tamu tak diundang merusak ketenangan di kediaman keluarga Yulianto. Suara riuh mereka terdengar penuh emosi, merusak ketenangan pagi yang seharusnya damai. "Yoga, keluar kamu!"Ternyata Yogi beserta anak buahnya yang datang.Ekspresi Yoga ketika melihat Yogi yang mengamuk serta anak buah di belakangnya, berubah jadi muram. "Kamu mau apa lagi?"Yogi pun tersenyum sinis. "Aku datang ke sini mau ngasi kabar baik buat kamu."Kabar baik?Melihat ekspresi Yogi, orang bodoh pun tahu dia tidak mungkin datang bawa kabar baik. Bahkan, bisa jadi malah membawa berita paling buruk.Yoga mengrenyitkan dahinya. "Sebenarnya kamu mau bilang apa, sih?""Tentang ... "Yogi menyipitkan matanya yang penuh kilatan kejam. "Kematian Pemimpin Pemujaan Ketiga keluarga Yulianto, Master Jiwa Kering yang dibunuh oleh orang-orangnya keluarga Yulianto!""Kali ini.""Pemimpin Pemujaan Agung dan Pemimpin Pemujaan Kedua bakal datang ke Kota Senggigi buat mimpin pemakaman beliau.""Na
"Jangan khawatir tentang hal ini, kakek udah punya rencana."Rina menambahkan lagi."Oh."Teguh dengan santai menjawab dan kembali ke kamarnya untuk tidur.Pada saat yang bersamaan.Dhika dan Naga Sungai juga mendengar kabar tersebut.Tindakan besar yang dilakukan oleh Yogi di Kota Senggigi tentu saja tidak bisa disembunyikan dari mereka.Oleh karena itu, mereka segera melakukan rapat bersama."Keluarga Yulianto di Ibu Kota Provinsi ini terlalu berani, mereka bahkan terang-terangan melakukan hal ini di Kota Senggigi. Mereka kira aku bakalan sabar?"Dhika tampak marah dan menatap Naga Sungai. "Naga, menurutmu apa yang harus kita lakukan?""Lawan."Kejadian terakhir kali, di mana Teguh ditangkap oleh Biro Penegak Hukum, telah menjadi duri di hati Naga Sungai. Dia tidak ingin ada insiden tak terduga lainnya.Oleh karena itu, cara terbaik untuk menghadapi keluarga Yulianto yang mengancam di Ibu Kota Provinsi adalah dengan menyerang mereka secara langsung."Kalian nggak perlu ikut campur."
Keluarga Yulianto dari Ibu Kota Provinsi.Memang bukan sekadar mengadakan upacara pemakaman biasa.Para konglomerat di Kota Senggigi semuanya merasa tegang pada saat pertama kali mendengarnya.Sementara itu, Yoga Yulianto beserta rombongannya...Mereka semua merasa sangat kesal.Ekspresi wajah mereka menjadi muram.Mereka semua menyadari bahwa Yogi datang untuk menantang keluarga Yulianto."Keluarga Yulianto menyembah tiga Pemimpin Pemujaan, salah satunya Master Jiwa Kering."Tatapan Yogi tertuju pada Yoga, Rina, serta yang lainnya di kejauhan. Seketika hawa dingin pun melanda. "Dia meninggal karena keluarga Yulianto yang ada di Kota Senggigi.""Jadi ... ""Keluarga Yulianto harus datang ke pemakaman hari ini!"Yogi mengucapkan setiap kata dengan tegas, disertai dengan nada suara yang dingin dan niat membunuh yang terdengar jelas.Setelah kata-kata itu terlontar.Dua sosok misterius muncul di depan keluarga Yulianto, yaitu Iblis Biksu Terkutuk, pemimpin pemujaan agung keluarga Yulianto
Kejadian itu menjadi mimpi buruk yang tidak akan pernah terlupakan di hati semua orang yang hadir."Ayo, Bung!"Saat Iblis Biksu Terkutuk melihat semua pembunuh sudah mati, dia pun berteriak, "Masukkan semua anggota keluarga Yulianto ke dalam peti mati."…Tidak diragukan lagi, ini memang hukuman mati bagi Yoga dan yang lainnya.Keluarga Yulianto berada diambang kematian.Semua orang merasa putus asa.Cendekiawan Putih mendekat, sementara keluarga Yulianto mundur selangkah demi selangkah.Namun, tak lama kemudian, mereka tersudut ke jalan buntu.Tanpa jalan kembali."Teng!""Teng!""Teng!"Saat itu juga, suara yang berat pun menggema di seluruh tempat.Seperti lonceng berdentang dan gendang ditabuh. Suaranya tak hanya membuat telinga mati rasa, tetapi juga membuat hati dan pikiran gelisah."Siapa yang mengganggu di sini?"Iblis Biksu Terkutuk berseru dengan keras. Matanya yang berkilat kejam menyapu ke segala arah.Namun, tidak ada yang menjawab.Semua orang pun melihat ke sekeliling u