Teguh tidak tahan lagi mendengar omelannya dan segera menjawab, "Bentar lagi aku sampai."Dia menjejalkan sisa sate hati yang tersisa ke dalam mulutnya, lalu menunjuk-nunjuk ponselnya untuk memberi isyarat kepada Shinta. Dia pun pergi dari tempat itu dengan tergesa-gesa.Shinta memandangi punggung Teguh dengan tatapan frustrasi.Sungguh pria yang baik!Sulit sekali menemukan pria seperti dia, tetapi Rina justru ingin bercerai dengannya."Sudahlah.""Kalau kamu nggak menghargai dia.""Sebagai sahabat yang baik, aku bakalan menggantikan peranmu buat menghargai dia.""Teguh, oh Teguh.""Cepatlah jatuh ke dalam pelukanku!""Aku bakalan terus menngejarmu dalam kehidup kali ini dan aku pasti bakalan mendapatkan kamu!"Sementara itu.Di Ibu Kota Provinsi.Yogi dari keluarga Yulianto menerima telepon dari organisasi Mata Celestia.Teguh hanyalah seorang anak liar dari daerah pegunungan barat. Dia sama sekali tidak memiliki latar belakang militer.Tentu saja.Informasi tentang Teguh sebagai Raj
Keesokan paginya.Datang sekelompok tamu tak diundang merusak ketenangan di kediaman keluarga Yulianto. Suara riuh mereka terdengar penuh emosi, merusak ketenangan pagi yang seharusnya damai. "Yoga, keluar kamu!"Ternyata Yogi beserta anak buahnya yang datang.Ekspresi Yoga ketika melihat Yogi yang mengamuk serta anak buah di belakangnya, berubah jadi muram. "Kamu mau apa lagi?"Yogi pun tersenyum sinis. "Aku datang ke sini mau ngasi kabar baik buat kamu."Kabar baik?Melihat ekspresi Yogi, orang bodoh pun tahu dia tidak mungkin datang bawa kabar baik. Bahkan, bisa jadi malah membawa berita paling buruk.Yoga mengrenyitkan dahinya. "Sebenarnya kamu mau bilang apa, sih?""Tentang ... "Yogi menyipitkan matanya yang penuh kilatan kejam. "Kematian Pemimpin Pemujaan Ketiga keluarga Yulianto, Master Jiwa Kering yang dibunuh oleh orang-orangnya keluarga Yulianto!""Kali ini.""Pemimpin Pemujaan Agung dan Pemimpin Pemujaan Kedua bakal datang ke Kota Senggigi buat mimpin pemakaman beliau.""Na
"Jangan khawatir tentang hal ini, kakek udah punya rencana."Rina menambahkan lagi."Oh."Teguh dengan santai menjawab dan kembali ke kamarnya untuk tidur.Pada saat yang bersamaan.Dhika dan Naga Sungai juga mendengar kabar tersebut.Tindakan besar yang dilakukan oleh Yogi di Kota Senggigi tentu saja tidak bisa disembunyikan dari mereka.Oleh karena itu, mereka segera melakukan rapat bersama."Keluarga Yulianto di Ibu Kota Provinsi ini terlalu berani, mereka bahkan terang-terangan melakukan hal ini di Kota Senggigi. Mereka kira aku bakalan sabar?"Dhika tampak marah dan menatap Naga Sungai. "Naga, menurutmu apa yang harus kita lakukan?""Lawan."Kejadian terakhir kali, di mana Teguh ditangkap oleh Biro Penegak Hukum, telah menjadi duri di hati Naga Sungai. Dia tidak ingin ada insiden tak terduga lainnya.Oleh karena itu, cara terbaik untuk menghadapi keluarga Yulianto yang mengancam di Ibu Kota Provinsi adalah dengan menyerang mereka secara langsung."Kalian nggak perlu ikut campur."
Keluarga Yulianto dari Ibu Kota Provinsi.Memang bukan sekadar mengadakan upacara pemakaman biasa.Para konglomerat di Kota Senggigi semuanya merasa tegang pada saat pertama kali mendengarnya.Sementara itu, Yoga Yulianto beserta rombongannya...Mereka semua merasa sangat kesal.Ekspresi wajah mereka menjadi muram.Mereka semua menyadari bahwa Yogi datang untuk menantang keluarga Yulianto."Keluarga Yulianto menyembah tiga Pemimpin Pemujaan, salah satunya Master Jiwa Kering."Tatapan Yogi tertuju pada Yoga, Rina, serta yang lainnya di kejauhan. Seketika hawa dingin pun melanda. "Dia meninggal karena keluarga Yulianto yang ada di Kota Senggigi.""Jadi ... ""Keluarga Yulianto harus datang ke pemakaman hari ini!"Yogi mengucapkan setiap kata dengan tegas, disertai dengan nada suara yang dingin dan niat membunuh yang terdengar jelas.Setelah kata-kata itu terlontar.Dua sosok misterius muncul di depan keluarga Yulianto, yaitu Iblis Biksu Terkutuk, pemimpin pemujaan agung keluarga Yulianto
Kejadian itu menjadi mimpi buruk yang tidak akan pernah terlupakan di hati semua orang yang hadir."Ayo, Bung!"Saat Iblis Biksu Terkutuk melihat semua pembunuh sudah mati, dia pun berteriak, "Masukkan semua anggota keluarga Yulianto ke dalam peti mati."…Tidak diragukan lagi, ini memang hukuman mati bagi Yoga dan yang lainnya.Keluarga Yulianto berada diambang kematian.Semua orang merasa putus asa.Cendekiawan Putih mendekat, sementara keluarga Yulianto mundur selangkah demi selangkah.Namun, tak lama kemudian, mereka tersudut ke jalan buntu.Tanpa jalan kembali."Teng!""Teng!""Teng!"Saat itu juga, suara yang berat pun menggema di seluruh tempat.Seperti lonceng berdentang dan gendang ditabuh. Suaranya tak hanya membuat telinga mati rasa, tetapi juga membuat hati dan pikiran gelisah."Siapa yang mengganggu di sini?"Iblis Biksu Terkutuk berseru dengan keras. Matanya yang berkilat kejam menyapu ke segala arah.Namun, tidak ada yang menjawab.Semua orang pun melihat ke sekeliling u
Kekuatan ini ... gerakan ini ...Memang ada beberapa trik yang dia lakukan.Namun, ternyata hanya begitu saja.Teguh menjejakkan kedua kakinya ke tanah dan tubuhnya meluncur ke belakang bagaikan burung yang sedang terbang.Tubuhnya baru saja bergerak meninggalkan tempatnya semula.Iblis Biksu Terkutuk mengayunkan tinjunya dengan kekuatan yang besar dan memukul dengan ganas."Brak!"Lantai beton yang sangat keras dan bisa menahan beban banyak mobil justru hancur berkeping-keping akibat tinjuannya. Ada lubang besar yang terbentuk di tempat itu.Dalam sekejap ...Kerikil berhamburan, debu beterbangan.Kerikil dan debu itu menghalangi pandangan, serta membuat hidung dan mulut orang-orang menjadi tidak nyaman.Semua konglomerat di barisan depan pun terkejut.Sialan!Lantai beton di lapangan ini ...Bahkan, orang-orang harus mengeluarkan banyak usaha menggunakan mesin ekskavator untuk menghancurkannya, tetapi hanya dengan satu pukulan, Iblis Biksu Terkutuk dapat mengancurkan lantai ini!Apa
"Bruk!""Krak ... krak ... !"Perkataan Yogi belum juga selesai ...Tiba-tiba, tanah mulai bergetar dengan berirama.Kebanyakan konglomerat tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi, saat ini mereka tampak mencari-cari sumber getaran tersebut.Pada ujung kedua sisi ...Sejumlah tank berlapis baja berdatangan, diikuti oleh sejumlah tentara bersenjata lengkap. Mereka berjalan dengan gagah berani dan penuh semangat, menghampiri Yogi dan Teguh.Mereka semua tampak gagah perkasa layaknya singa.Kekompakannya bak ombak yang bergelora dan menggulung.Aura yang mereka pancarkan tersebut sudah bisa mengintimidasi siapa pun yang mau melawan mereka. Semua orang yang menyaksikan kedatangan mereka tampak ketakutan hingga kaki menjadi lemas.Tidak lama kemudian ...Semua tentara dan kendaraan tempur sudah datang dan mengepung tempat ini dengan ketat.Meriam yang tampak seperti lubang hitam itu dipenuhi aura kematian dan kehancuran.Dhika segera berlari ke samping Teguh. Dia berdiri tegak di sebe
"Rina, kamu mau apa?"Zakir segera menghentikannya dan bertanya dengan bingung, "Kenapa barusan kamu memanggil Teguh?""Dia ... "Rina menunjuk ke arah Raja Serigala yang sudah menjauh sambil berkata dengan suara serak, "Tadi pas Raja Serigala berbalik, aku merasa seperti sedang melihat Teguh!"Zakir langsung bungkam.Yoga, Darya, dan yang lainnya ikut terdiam."Kamu, kamu ... "Zakir melihat Raja Serigala yang sudah menjauh itu sambil menggelengkan kepala dan berkata, "Memangnya kamu nggak tahu Teguh itu seperti apa?""Mana mungkin orang seperti dia itu Raja Serigala?" Zakir menggelengkan kepalanya. Tampak jelas bahwa dia tidak menganggapnya serius."Ya, nggak mungkin.""Kalau Teguh memang Raja Serigala, aku bakal langsung membungkukkan badan kepadanya sepuluh kali!""Jangan mikir kejauhan, itu nggak mungkin."Darya, Adi, dan yang lainnya juga membantah Rina dengan memberikan beragam pendapat.Setelah semua hal yang menundanya, akhirnya Raja Serigala naik ke kendaraan perangnya.Rina