Dia adalah Zahri Cahyono, pembawa acara Parade Militer kali ini.Zahri naik ke atas panggung dan memberi hormat kepada Naga Sungai. Setelah itu, dia berkata dengan lantang, "Lapor Komandan, persiapan Parade Militer kali ini sudah selesai, mohon petunjuk!"Naga Sungai, yang merupakan komandan baru, sudah dikenal oleh semua masyarakat Kota Senggigi.Dia berdiri dan memberi hormat kepada Zahri.Setelah upacara selesai, terdengar tepuk tangan yang membahana dari bawah.Beberapa saat kemudian.Naga Sungai mengangkat tangannya dan memberi isyarat. Semua orang pun tiba-tiba terdiam.Semua hal tersebut hanya membutuhkan waktu kurang dari satu detik saja.Inilah wibawa seorang komandan!Naga Sungai mengalihkan pandangannya ke bawah untuk sesaat. Setelah itu, dia berkata dengan lantang, "Mohon kepada Raja Serigala untuk menginspeksi para tentara di Kota Senggigi!""Prok, prok, prok!"Suara tepuk tangan yang meriah terdengar bagaikan gelombang pasang.Fisik Teguh tampak kuat dan tenaganya besar.
Akhirnya datang juga!Momen yang ditunggu-tunggu Winda, yang akan mengubah takdir hidupnya, akhirnya tiba juga!Winda menarik napas dalam-dalam dan melangkah keluar dari barisan para wartawan."Tolong beri jalan, terima kasih!"Winda sengaja berteriak dengan keras. Winda ingin agar semua orang di seluruh dunia tahu bahwa dia adalah wartawan yang akan mewawancarai Raja Serigala secara eksklusif hari ini!Para wartawan lain merasa iri dan dengki, tetapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.Siapa yang menyuruhnya untuk naik ke atas panggung dan mewawancarai Raja Serigala sekarang?Beberapa saat kemudian.Winda berjalan selangkah demi selangkah dengan sangat anggun menuju panggung.Dia terus berjalan.Namun, kemudian, Winda merasa ada yang tidak beres.Kenapa Raja Serigala terlihat tidak asing? Kenapa mirip Teguh?Nggak mungkin!Sama sekali nggak mungkin!Winda menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Dia mencoba mengusir pikiran yang tidak masuk akal itu dari kepalanya.Teguh hanyalah penduduk de
Di mana sikap arogan yang ditunjukkan Winda sebelumnya? Sekarang, menyebutnya dengan 'hina' sekalipun tidaklah berlebihan.Mendengar Winda menangis tersedu-sedu, Teguh pun langsung membentaknya dengan keras, "Cukup!"Winda langsung gemetar dan tidak berani menangis lagi."Aku akan kasih kamu satu kesempatan terakhir."Teguh menatap Winda dengan penuh penghinaan dan berkata dengan acuh tak acuh, "Pulang dari sini, kamu harus langsung klarifikasi semua fitnah itu dan ungkapkan kebenarannya ke semua orang.""Setelah itu ... ""Pergilah ke kota kecil di perbatasan barat. Jangan pernah balik lagi ke kota ini seumur hidupmu."Kata-kata ini jelas merupakan hukuman mati bagi Winda.Apa itu kekayaan dan kemuliaan?Apa itu kemasyhuran dan kekayaan?Semuanya hanya ilusi yang berlalu pergi begitu saja bersama Winda. Tidak akan ada kesempatan untuk mendapatkannya lagi dalam hidup ini.Winda terduduk lemas di tempatnya. Matanya tampak kosong.Dua orang tentara bergegas maju ke depan. Mereka menarik
Parade Militer akhirnya berakhir.Teguh kembali ke Grup Jagaraga.Belum sempat duduk, Mia sudah datang menghampiri dan berkata, "Pak Teguh, Bu Rina memintamu pergi ke ruangannya."Teguh pun pergi ke ruangan Rina.Rina langsung berkata, "Winda mengunggah video di internet untuk mengklarifikasi kalau pelecehan seksual yang dituduhkan kepadamu adalah bohong. Kamu sudah lihat?""Hmm.""Apa yang sebenarnya terjadi?"Sepasang mata Rina yang indah terpaku pada wajah Teguh. Rasa ingin tahu tersirat pada tatapan matanya.Rina ingat dengan jelas. Semalam Teguh mengatakan bahwa dia akan menyelesaikan masalah ini, kemudian hari ini Winda mengunggah video klarifikasi itu.Suatu kebetulan yang tidak masuk akal. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika Rina berpikir macam-macam."Dia sudah menyinggung perasaan Raja Serigala di upacara Parade Militer, terus Raja Serigala kasih dia ultimatum untuk mengklarifikasi semua hal buruk yang pernah dia lakukan sejak lahir. Makanya Winda mengunggah video itu," k
Hanya saja tidak diketahui apa yang akan terjadi nanti.Ketika kakak beradik keluarga Yuwono mengetahui jika film dari Rumah Produksi Locita laris manis dan mereka berperan penting di dalamnya, ekspresi mereka pasti akan sangat menarik nanti.Keesokan harinya.Di tengah-tengah perhatian semua orang.Rumah Produksi Locita dan Rumah Produksi Keluarga Yuwono merilis film secara bersamaan.Kali ini, film dari kedua perusahaan tersebut sudah menjadi perbincangan hangat dan mendapat perhatian dari banyak warganet. Bahkan, ada yang menunggu secara online.Segera setelah dirilis, para warganet langsung pergi untuk menontonnya.Janadi menghabiskan banyak uang untuk mengatur agar jadwal tayang filmnya lebih dulu dibanding film dari Grup Jagaraga. Hal ini untuk memberikan kesan pada orang-orang bahwa film terakhirlah yang menjiplak film pertama.Jadi, yang pertama kali dilihat oleh para warganet adalah film milik keluarga Yuwono.Begitu menyaksikannya ...Reputasi film tersebut langsung anjlok ke
Mendengar hal tersebut, wajah Janadi seketika berubah pucat pasi.Dhika tidak datang di pagi atau malam hari, tetapi justru memilih untuk datang sekarang. Pasti ada sesuatu yang tidak beres.Janadi buru-buru menyambutnya. Dia melihat wajah Dhika tampak serius. "Pak Dhika, angin apa yang membawa Anda kemari?""Selama ini, keluarga Yuwono sudah merusak pasar Kota Senggigi. Kalian pakai cara licik dan kekerasan untuk memaksa mengakuisisi perusahaan senilai 20 triliun."Dhika menatap Janadi dengan ekspresi dingin. Dirinya menyebutkan tuduhan-tuduhan yang dilakukan oleh Janadi tanpa ragu. Setelah itu, dikeluarkannya surat perintah eksekusi. "Sekarang, atas nama pemerintah Kota Senggigi, aku akan memberikan hukuman berikut kepada keluarga Yuwono yang telah mendirikan Grup Yuwono Senggigi di Kota Senggigi atas tuduhan 'kejahatan pemaksaan transaksi' dan 'kejahatan penggelapan aset'.""Yang pertama, menyita semua aset Grup Yuwono Senggigi.""Yang kedua, valuasi Grup Yuwono Senggigi saat ini ad
Sekelompok orang tengah berdiskusi tentang strategi yang akan mereka ambil."Menurutku, ini seharusnya berhasil."Mata Zikri berbinar saat mengatakannya. Setelah itu, dengan percaya diri ia berkata, "Seenggaknya kita berasal dari Rumah Produksi Locita, yang dulu pernah jadi merek dagang Rumah Produksi Locita.""Semua tentara yang Rina bawa kali ini cuma bisa jadi figuran aja.""Rumah Produksi Locita nggak mungkin cuma bikin film militer. Pada akhirnya kita masih harus bikin drama idol dan sejenisnya. Itu keunggulan kita!"Semua orang menjadi besemangat setelah mendengar perkataan Zikri.Benar.Di mata mereka, para tentara yang berakting kali ini, semuanya adalah orang kasar dan hanya cocok untuk membintangi film-film bertema militer yang kurang populer. Kenapa mereka tidak mencoba peran lain?Merekalah aktor yang sesungguhnya."Kalau gitu tunggu apa lagi? Ayo, kita cari Rina Yulianto!""Jangan ditunda-tunda lagi. Ayo, pergi sekarang.""Ayo, pergi!"Setelah mengambil keputusan, mereka b
Ternyata ...Rina mempermainkan mereka!Sejumlah selebritas langsung marah.Zikri seketika menatapnya dengan kesal. Kini dia terlihat begitu geram. "Beraninya kamu mempermainkan kami, Rina. Kamu kira kami lemah?" ujarnya penuh kebencian."Rina Yulianto!""Kami balik ke sini itu tulus mau bantu kamu, biar Rumah Produksi Locita bisa lebih maju. Ternyata kamu nggak tahu terima kasih. Dasar picik!""Rina Yulianto!""Percaya nggak percaya, kami bisa langsung merobohkan ruang pertemuan kamu sekarang kalau kami mau!""Rina Yulianto ... "Para selebritas ini sangat marah sehingga mereka mencoba membuat keributan di Grup Jagaraga.Rina tidak berniat membiarkan kebiasaan buruk ini terus berlanjut. Setelah tersenyum sinis dan melemparkan pandangan ke arah mereka, dia berteriak ke luar, "Petugas keamanan, cepat ke sini! Ada yang bikin onar, nih!""Tap, tap!"Begitu mendengar suara Rina, kepala petugas keamanan yang mengikutinya segera datang dengan membawa sekelompok orang. "Kita harus apa, Bu Rin