Bayangan, Shinta, Yena dan yang lainnya merasa senang melihat kemajuan kekuatan Teguh.Dan ada satu lagi, yaitu Bhuta!Setengah bulan yang lalu, saat pertama kali bertemu dengan Teguh, ia masih berada pada Tahap Iluminasi Tingkat Awal.Namun, pada saat itu, Teguh sudah bisa mengerahkan kekuatan tempurnya setara dengan Tahap Iluminasi Tingkat Menengah.Sekarang ...Hanya dalam waktu setengah bulan, ia berhasil mencapai Tahap Iluminasi Tingkat Akhir ...Tentu hal ini sangat tidak masuk akal.Sangat mengejutkan.Setidaknya dalam catatan sejarah yang dibaca Bhuta, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.Sepertinya ...'Sikapku pada Teguh sudah benar.''Akan aku perkuat hubungan dengannya lagi.' Pikir Bhuta.Saat semua orang di lapangan sedang kesal.Teguh telah mengendalikan monster spiritual yang tersisa, satu per satu, dan terus mencoba.Dalam sekejap ...Kedua, ketiga, keempat, ...Setelah mencoba berulang kali, akhirnya pasangan kunci Pedang Surgawi selesai.Swoosh ...Saat pedang ter
Wus!Swoosh ...Semua orang terpental kembali oleh pantangan yang berlaku di ruang itu dan jatuh ke tanah, hal ini cukup memalukan."Sial sekali ada pantangan dari bangku batu.""Argghhhh! Kenapa, aku hanya cabut satu rumput aja ...""Sialan, benar-benar membuatku marah ..."...Banyak tokoh besar sama sekali tidak mempedulikan citra mereka dan berkata kasar.Teguh tidak bisa menahan tawa saat melihatnya."Baiklah."Bhuta berkata dengan tenang, "Ini hanya pengecoh aja.""Harta karun yang sebenarnya, seharusnya berada di dalam Aula Utama."Aula Utama ...Semua orang menatap pintu gerbang perunggu di ujung lorong, tubuh mereka kembali memanas."Ayo!"Kemudian, sekelompok orang pergi dengan penuh semangat.Bhuta, Teguh, dan yang lainnya, juga ikut bersemangat.Grekkk ...Ketika gerbang perunggu terbuka, tampak ruangan yang terlihat.Prasasti!Yang paling mencolok adalah sebuah batu prasasti yang berbentuk awan abadi, juga merupakan inti pengendali dari seluruh Rumah Abadi Surga, yang bias
Bhuta terkejut, memeriksa sekelilingnya dengan cermat, kemudian ekspresi mukanya berubah, tersenyum tipis ke arah Teguh.Adapun bagi mereka yang tersisa ...Begitu berlari, mereka merasakan bahwa energi iblis di penjuru ruang tiba-tiba menjadi lebih kuat.Untaian demi untaian, gumpalan demi gumpalan, bola energi demi bola energi ...Memenuhi seluruh ruang, mereka mulai menyerang satu sama lain."Semuanya, hati-hati!"Setelah merasakan keanehan, ekspresi Deny langsung berubah drastis, dia pun mengingatkan "Energi iblis ini luar biasa. Jangan biarkan ia menyerang, kalau nggak, kemungkinan besar kesadaran spiritual kalian akan musnah.""Arghhhhh!"Baru saja dia selesai berbicara, terdengar jeritan yang mengerikan, sudah ada yang terkena energi iblis!Wush!Duar!Bum!Sekelompok orang tiba-tiba sadar, mereka ingin mundur tapi sudah terlambat.Para pengikut aliran iblis melancarkan serangan.Energi iblis yang gelap menyelimuti ruangan kecil ini, menyerang semua orang yang masuk ke dalam jan
Hening seketika.Di tengah kegaduhan, Andra pun bersuara, "Kenapa hanya kalian berdua yang boleh memiliki Batu Prasasti Pelindung itu?""Di antara Sembilan Pedang Surgawi, salah satunya juga berasal dari Klan Naga!""Dalam perjalanan ke sini, para prajurit Klan Naga nggak henti-hentinya bertarung dengan sengit, bahkan mengorbankan nyawa mereka.""Batu Prasasti Pelindung itu ...""Klan Naga juga berhak mendapatkan bagian dari keuntungan ini!"Di tengah situasi yang krusial ini, tidak ada seorang pun yang bersedia mengalah.Dan tepat saat itu ...Energi iblis yang baru saja meredup, kini kembali terasa mencekam dan perlahan-lahan mendekati semua orang."Semuanya, hentikan!"Bhuta berteriak dengan marah, "Sekarang bukan saatnya untuk saling bertengkar!""Kalau kita terus membuang-buang waktu ...""Bisa jadi belum sempat Batu Prasasti Pelindung dimurnikan, kalian sudah lebih dulu terbunuh oleh energi iblis yang mengerikan ini."Semua orang merasakan ketakutan dan tanpa sadar menoleh ke ara
Wushh!Selesai berbicara, dia langsung menyerang ke depan. Di tengah-tengah udara, tubuh Bhuta membesar dengan cepat dan kembali ke wujud aslinya.Seluruh tubuhnya diselimuti api hitam, membuatnya terlihat sangat berwibawa.Wushh ...Wushh ...Bhalendra dan kedua pihak lainnya juga tak mau kalah dan ikut menyerang.Atau, mereka menggunakan sedikit master yang tersisa untuk membentuk formasi dan bersiap menghadapi musuh.Atau, mereka mengeluarkan senjata magis dan menggunakannya untuk melawan bayangan iblis."Sekarang saatnya!"Teguh memanfaatkan situasi saat mereka sibuk menahan orang-orang aliran iblis yang diserang energi iblis, dan diam-diam menyelinap ke samping batu prasasti pelindung.Setelah itu ...Sebuah kesadaran spiritual menerobos masuk.Sesuai dugaan Teguh, ini adalah pusat pengendali Rumah Abadi Surga, yang perlu dimurnikan.Tanpa basa basi, Teguh langsung mengambil tindakan.Nggung!Batu Prasasti Pelindung terbuat dari bahan yang unik, dan membutuhkan kesadaran spiritual
Wushh!Wushh!Syutt!Tak disangka, Deny, Bhalendra, dan Andra menyerang bersamaan, mendorong Teguh ke depan."Saudara Teguh.""Batu Prasasti Pelindung ini sangat panas dan berbahaya. Kamu nggak akan bisa mengendalikannya. Lebih baik berikan saja padaku.""Benar, kamu nggak punya fondasi di Dunia Kultivasi. Untuk apa kamu membutuhkan begitu banyak harta karun?""Teguh, lebih baik kamu tahu diri!"Ketiga orang itu berbicara dengan nada mengancam, rupanya mereka ingin mengintimidasi Teguh."Kurang ajar!"Raut wajah Bhuta tiba-tiba terlihat berbeda dan berubah menjadi bayangan yang kabur, lalu berdiri tepat di depan Teguh. Sorot matanya penuh dengan hawa dingin dan amarah, "Kalian semua itu sosok yang terkenal di Dunia Kultivasi.""Kenapa malah mengingkari janji?"Begitu selesai berbicara."Hahaha ..."Deny dan yang lainnya tertawa terbahak-bahak, tawa mereka penuh dengan penghinaan."Pavin.""Di dunia Kultivasi, mereka yang kuat akan selalu menang. Mengingkari janji itu nggak masalah.""B
Segera setelah itu.Duarrr--Alih-alih mundur, Teguh terus maju dengan berani dan melancarkan pukulan dahsyat. Siapa sangka dia memilih untuk bertarung secara langsung."Dasar gila!""Kurang ajar!""Cari mati kamu!"Ketiga orang itu marah besar, esensi sejati mereka meluap-luap tak terkendaliBommm!Tak lama kemudian, pertarungan sengit terjadi di antara mereka, tetapi hasilnya sungguh mengejutkan.Ketiga master itu terhempas jauh akibat hentakan balik, garis darah mereka membentang panjang semakin mempertegas suasana mencekam yang terjadi di Rumah Abadi.Sementara itu, Teguh ...Dia tetap berdiri tegak di tempatnya, dengan bersikap tenang yang tak tergoyahkan.Dengan tatapan dingin, dia pun berteriak, "Batu Prasasti Pelindung ini ada di tanganku. Masih berani kalian berpikir bisa menyerangku?""Konyol sekali!""Bodoh!"Ketiga orang itu langsung memincingkan mata mereka.Benar.Menguasai Batu Prasasti Pelindung sama artinya menguasai seluruh Rumah Abadi. Oleh karena itu, bertarung mela
Harta karun dan nyawa, kalian hanya bisa memilih salah satu dari keduanya!Selangkah menuju surga!Atau, selangkah menuju jurang dalam!Para master itu tidak ragu sedikit pun. Karena Rumah Abadi telah mensahkan jurang ini. Mereka yakin, begitu masuk ke dalamnya, berbagai macam bahaya dan rintangan yang mengerikan akan mengadang mereka.Oleh karena itu.Saat melihat kedua pintu itu, semua Master tampak ragu-ragu.Tidak dipungkiri, daya tarik harta karun itu begitu menggoda.Para praktisi kultivasi, mendapatkan harta karun yang cocok bagaikan mendapatkan keberuntungan untuk bisa mengubah takdir.Sedangkan saat ini …Mereka saling bertatapan, tidak ada yang berani mengambil keputusan dengan terburu-buru.Termasuk Bhuta.Dan juga Teguh.Saat itu, banyak hal terlintas di dalam benaknya.Seandainya dia berlatih dengan tekun dan mengikuti tahapan yang tepat, mencapai tahap Mahayana bukanlah hal yang mustahil. Namun, dia masih belum sepenuhnya berlatih esensi dewa sejati yang ditinggalkan oleh