Bhuta terkejut, memeriksa sekelilingnya dengan cermat, kemudian ekspresi mukanya berubah, tersenyum tipis ke arah Teguh.Adapun bagi mereka yang tersisa ...Begitu berlari, mereka merasakan bahwa energi iblis di penjuru ruang tiba-tiba menjadi lebih kuat.Untaian demi untaian, gumpalan demi gumpalan, bola energi demi bola energi ...Memenuhi seluruh ruang, mereka mulai menyerang satu sama lain."Semuanya, hati-hati!"Setelah merasakan keanehan, ekspresi Deny langsung berubah drastis, dia pun mengingatkan "Energi iblis ini luar biasa. Jangan biarkan ia menyerang, kalau nggak, kemungkinan besar kesadaran spiritual kalian akan musnah.""Arghhhhh!"Baru saja dia selesai berbicara, terdengar jeritan yang mengerikan, sudah ada yang terkena energi iblis!Wush!Duar!Bum!Sekelompok orang tiba-tiba sadar, mereka ingin mundur tapi sudah terlambat.Para pengikut aliran iblis melancarkan serangan.Energi iblis yang gelap menyelimuti ruangan kecil ini, menyerang semua orang yang masuk ke dalam jan
Hening seketika.Di tengah kegaduhan, Andra pun bersuara, "Kenapa hanya kalian berdua yang boleh memiliki Batu Prasasti Pelindung itu?""Di antara Sembilan Pedang Surgawi, salah satunya juga berasal dari Klan Naga!""Dalam perjalanan ke sini, para prajurit Klan Naga nggak henti-hentinya bertarung dengan sengit, bahkan mengorbankan nyawa mereka.""Batu Prasasti Pelindung itu ...""Klan Naga juga berhak mendapatkan bagian dari keuntungan ini!"Di tengah situasi yang krusial ini, tidak ada seorang pun yang bersedia mengalah.Dan tepat saat itu ...Energi iblis yang baru saja meredup, kini kembali terasa mencekam dan perlahan-lahan mendekati semua orang."Semuanya, hentikan!"Bhuta berteriak dengan marah, "Sekarang bukan saatnya untuk saling bertengkar!""Kalau kita terus membuang-buang waktu ...""Bisa jadi belum sempat Batu Prasasti Pelindung dimurnikan, kalian sudah lebih dulu terbunuh oleh energi iblis yang mengerikan ini."Semua orang merasakan ketakutan dan tanpa sadar menoleh ke ara
Wushh!Selesai berbicara, dia langsung menyerang ke depan. Di tengah-tengah udara, tubuh Bhuta membesar dengan cepat dan kembali ke wujud aslinya.Seluruh tubuhnya diselimuti api hitam, membuatnya terlihat sangat berwibawa.Wushh ...Wushh ...Bhalendra dan kedua pihak lainnya juga tak mau kalah dan ikut menyerang.Atau, mereka menggunakan sedikit master yang tersisa untuk membentuk formasi dan bersiap menghadapi musuh.Atau, mereka mengeluarkan senjata magis dan menggunakannya untuk melawan bayangan iblis."Sekarang saatnya!"Teguh memanfaatkan situasi saat mereka sibuk menahan orang-orang aliran iblis yang diserang energi iblis, dan diam-diam menyelinap ke samping batu prasasti pelindung.Setelah itu ...Sebuah kesadaran spiritual menerobos masuk.Sesuai dugaan Teguh, ini adalah pusat pengendali Rumah Abadi Surga, yang perlu dimurnikan.Tanpa basa basi, Teguh langsung mengambil tindakan.Nggung!Batu Prasasti Pelindung terbuat dari bahan yang unik, dan membutuhkan kesadaran spiritual
Wushh!Wushh!Syutt!Tak disangka, Deny, Bhalendra, dan Andra menyerang bersamaan, mendorong Teguh ke depan."Saudara Teguh.""Batu Prasasti Pelindung ini sangat panas dan berbahaya. Kamu nggak akan bisa mengendalikannya. Lebih baik berikan saja padaku.""Benar, kamu nggak punya fondasi di Dunia Kultivasi. Untuk apa kamu membutuhkan begitu banyak harta karun?""Teguh, lebih baik kamu tahu diri!"Ketiga orang itu berbicara dengan nada mengancam, rupanya mereka ingin mengintimidasi Teguh."Kurang ajar!"Raut wajah Bhuta tiba-tiba terlihat berbeda dan berubah menjadi bayangan yang kabur, lalu berdiri tepat di depan Teguh. Sorot matanya penuh dengan hawa dingin dan amarah, "Kalian semua itu sosok yang terkenal di Dunia Kultivasi.""Kenapa malah mengingkari janji?"Begitu selesai berbicara."Hahaha ..."Deny dan yang lainnya tertawa terbahak-bahak, tawa mereka penuh dengan penghinaan."Pavin.""Di dunia Kultivasi, mereka yang kuat akan selalu menang. Mengingkari janji itu nggak masalah.""B
Segera setelah itu.Duarrr--Alih-alih mundur, Teguh terus maju dengan berani dan melancarkan pukulan dahsyat. Siapa sangka dia memilih untuk bertarung secara langsung."Dasar gila!""Kurang ajar!""Cari mati kamu!"Ketiga orang itu marah besar, esensi sejati mereka meluap-luap tak terkendaliBommm!Tak lama kemudian, pertarungan sengit terjadi di antara mereka, tetapi hasilnya sungguh mengejutkan.Ketiga master itu terhempas jauh akibat hentakan balik, garis darah mereka membentang panjang semakin mempertegas suasana mencekam yang terjadi di Rumah Abadi.Sementara itu, Teguh ...Dia tetap berdiri tegak di tempatnya, dengan bersikap tenang yang tak tergoyahkan.Dengan tatapan dingin, dia pun berteriak, "Batu Prasasti Pelindung ini ada di tanganku. Masih berani kalian berpikir bisa menyerangku?""Konyol sekali!""Bodoh!"Ketiga orang itu langsung memincingkan mata mereka.Benar.Menguasai Batu Prasasti Pelindung sama artinya menguasai seluruh Rumah Abadi. Oleh karena itu, bertarung mela
Harta karun dan nyawa, kalian hanya bisa memilih salah satu dari keduanya!Selangkah menuju surga!Atau, selangkah menuju jurang dalam!Para master itu tidak ragu sedikit pun. Karena Rumah Abadi telah mensahkan jurang ini. Mereka yakin, begitu masuk ke dalamnya, berbagai macam bahaya dan rintangan yang mengerikan akan mengadang mereka.Oleh karena itu.Saat melihat kedua pintu itu, semua Master tampak ragu-ragu.Tidak dipungkiri, daya tarik harta karun itu begitu menggoda.Para praktisi kultivasi, mendapatkan harta karun yang cocok bagaikan mendapatkan keberuntungan untuk bisa mengubah takdir.Sedangkan saat ini …Mereka saling bertatapan, tidak ada yang berani mengambil keputusan dengan terburu-buru.Termasuk Bhuta.Dan juga Teguh.Saat itu, banyak hal terlintas di dalam benaknya.Seandainya dia berlatih dengan tekun dan mengikuti tahapan yang tepat, mencapai tahap Mahayana bukanlah hal yang mustahil. Namun, dia masih belum sepenuhnya berlatih esensi dewa sejati yang ditinggalkan oleh
"K-kamu ..."Teguh tidak percaya apa yang disaksikan oleh kedua matanya itu. Dia tergagap dan berkata, "Kamu beneran Rina?""Sayang!"Sosok yang membelakanginya itu berbalik. Dan betapa terkejutnya dia, sosok itu adalah Rina Yulianto."Rina!"Teguh sangat bahagia. Tanpa sadar dia pun bertanya, "Kamu, kok bisa ada di sini?""Aku …"Ekspresi Rina langsung berubah drastis. Dia berkata, "Aku diculik oleh Guru Yudha.""Parahnya lagi, dia bahkan mengurung jiwaku.""Aku nggaK bisa kembali sebelum orang itu mati."Apa!Mendengar hal itu, Teguh bagaikan tersambar petir di siang bolong, hingga membuatnya terpukul dan tak percaya.Pak Yudha menculik Rina dan mengurung jiwanya. Bagaimana ini bisa terjadi?Seandainya orang lain yang memberitahunya berita ini, Teguh tidak akan percaya satu kata pun.Namun, yang berdiri di depannya tak lain adalah Rina Yulianto, istrinya!Seketika itu, Teguh dilanda rasa bingung, dan tidak tahu harus berbuat apa."Omong kosong!"Di saat yang sama, suara lain terdenga
"Ini bohong ...""Aku nggak percaya ..."Teguh sudah seperti orang gila, dia berulang kali memukul tanah, tidak sanggup menerima kenyataan pahit ini.Namun ...Kedua mayat itu begitu mencolok.Mulai dari pakaian, ekspresi, hingga beberapa detail kecil di wajah mereka ...Teguh sangat yakin.Tidak salah lagi.Dia tega membunuh Pak Yudha, orang yang telah membesarkannya dan mengajarinya ilmu bela diri.Dan juga membunuh Rina Yulianto, sang istri yang selalu setia mendampingi dalam suka maupun duka."Aku …"Teguh menjerit dengan pilu ke langit, tangisannya menggema diseluruh penjuru, "Membunuh guru adalah pengkhianatan, nggak setia dan nggak berbakti! Membunuh istri adalah perbuuatan keji, nggak bermoral ...""Percuma selama ini aku menjadi orang baik, berusaha melindungi semuanya ...""Kalau pada akhirnya, malah menyakiti dua orang yang paling kusayangi ...""Aku …""Nggak pantas hidup lagi di dunia ini!"Diiringi penyesalan yang mendalam, Teguh mengangkat kedua mayat itu dan melompat ke