Ssshhh ...Mendengar perkataan Andra, hati teguh berdegup kencang.Bhuta ternyata memberi Teguh Bola Energi yang bisa melukai dirinya sendiri. Tanda semacam ini, benar-benar membuat Teguh terkejut.Teguh diam-diam berpikir.Tampaknya, apa yang dikatakan Bhuta sebelumnya tentang ingin menjalin kerja sama dengannya bukanlah bualan semata."Tapi ..."Andra yang melihat reaksi Teguh, memberi saran, "Teguh, dengan kekuatanmu saat ini, kamu belum bisa menggunakan Bola Energi itu.""Menurutku, lebih baik ...""Kamu serahkan Bola Energi itu padaku dan aku akan menukarnya dengan harta karun Klan Naga, gimana?""Misalnya ...""Manik Penangkal Air ini, bisa membuat kamu berjalan di atas air tanpa hambatan sedikit pun.""Atau ...""Pedang Darah ini, bisa mempertajam energi pedangmu dan memiliki daya serang mematikan.""Ada lagi ...""Zirah Sutra Dewa ini terbuat dari sutra ulat roh yang diambil dari wilayah paling utara, kemampuan pertahanan esensi sejatinya sangat mengagumkan. Zirah ini adalah ha
Andra tercengang melihat Teguh menjauh.Sebagai pemimpin Klan Naga, baru pertama kali ini dia ditolak oleh orang lain dengan begitu tegas, walau dia cukup percaya diri akan berhasil."Si Teguh ini ...""Padahal harta karun sudah tepat berada di hadapannya, tapi nggak membuatnya serakah. Benar-benar musuh yang tangguh."Andra menggelengkan kepala dan mengejar rombongan.Di tengah perjalanan.Saat Teguh hendak menyusul rombongan utama, tiba-tiba sosok Bhuta muncul di sebelahnya."Teguh.""Kamu sangat luar biasa, aku suka itu."Bhuta berkata dengan senang dan memujinya secara terang-terangan.Dia selalu memperhatikan gerak-gerik Teguh karena Bola Energi itu berkaitan dengan nyawanya. Bhuta tak berani membiarkannya begitu saja.Oleh sebab itu, setelah melihat tindakan Teguh, dia sudah bisa merasa lega sepenuhnya.Teguh tersenyum. "Ada pepatah kuno Serenara mengatakan, 'kebaikan dibalas dengan kebaikan'.""Master Bhuta sudah bersedia memberikan Bola Energi ini padaku sebagai tanda bukti. Ma
"Tapi sayangnya.""Karena ada kejadian nggak terduga, orang itu sudah wafat 100 tahun yang lalu."Wafat ...Kalau begitu, bukankah sudah tak ada orang lagi yang bisa mengolah Senjata Surgawi terbaik?Api semangat Teguh yang membara seketika padam."Teguh."Bhuta yang melihatnya sedih, berusaha menghibur, "Nggak usah khawatir.""Dunia Kultivasi itu bisa dibilang luas dan nggak terbatas, banyak orang berbakat dan luar biasa di luaran sana. Bahkan aku sendiri pun nggak berani menjamin sudah mengetahui segalanya.""Nggak bisa dipungkiri bahwa di Gunung Rahes dan Wilayah Fabel masih ada orang sakti.""Aku akan membantumu mencarinya."Setelah mendengar jaminan dari Bhuta, Teguh merasa lega dan memberi hormat. "Terima kasih banyak, Master Bhuta."Kemudian.Rombongan mereka melanjutkan perjalanan menuju tempat tujuan.Wilayah Belantara yang tak berujung, bahkan bagi Teguh yang merupakan seorang kultivator, setelah terbang menggunakan pedangnya untuk waktu yang lama, masih tampak tak ada habisn
Tanpa menunggu Teguh dan yang lainnya bisa merasa lega.Bhuta segera berkata dengan wajah serius, "Semuanya, gerombolan monster barusan itu hanyalah cecunguk.""Aku bisa merasakannya.""Masih ada monster yang lebih kuat bersembunyi di tempat ini, energinya nggak beda jauh denganku.""Untuk menghindari situasi yang lebih buruk, kita harus segera melewati gurun ini."Semua orang setuju dengan perkataannya."Benar juga.""Ayo berangkat.""Gurun Lautan Salju ini sangat misterius dan berbahaya, nggak baik bagi kita untuk berdiam diri terlalu lama.""..."Rombongan segera masuk ke dalam Gurun Lautan Salju."Ahh!"Tiba-tiba terdengar suara jeritan yang menggema di Gurun Lautan Salju.Jeritan itu berasal dari seorang master Sekte Iblis yang berada di barisan depan, dia terkena serangan kejut tentakel dari dalam Gurun Lautan Salju. Tubuhnya seketika tercerai-berai menjadi kabut darah dan mati seketika!"Cih ..."Melihat serangan itu, semua orang tersentak.Master Sekte Iblis itu merupakan kulti
Wush!Bhuta langsung melesat dari rombongan tanpa merespons.Saat berada di udara, beberapa bayangan cakar mendarat ke bawah seperti datangnya monster kuno yang mengeluarkan cakar dan taring ganas.Wush!Swush, swush, swush!Gurita Raksasa tampak sangat tenang ketika menghadapi serangan yang dilayangkan oleh Bhuta.Ia menyebarkan tentakel untuk menghalau bayangan cakar yang datang.Duar!Sret!Tak lama berselang, bayangan cakar itu mulai menghantam tentakel.Sesuatu yang membuat semua orang terkejut adalah ...Bayangan cakar pavin sirna dengan sekali serangan tanpa memberikan luka berarti.Dalam waktu kurang dari tiga detik, situasi kembali kondusif."Lihatlah serangan monster ini ..."Pavin menghela napas, menyilangkan tangannya, lalu tiba-tiba muncul bayangan Bhuta yang menjulang tinggi di belakangnya. Ketika dia mengayunkan tangan dengan kuat, bayangan Bhuta menerjang ke depan.Saat menerjang.Bhuta membuka mulut besarnya dengan tujuan untuk melahap Gurita Raksasa."Ci ... cicit!"N
Banyak orang yang mulai menertawakannya juga.Bhuta menatap dengan penuh amarah kepada semua orang sembari memaki, "Benar-benar gerombolan orang bodoh.""Apa kalian nggak sadar ...""Walau sudah bertarung begitu lama, energi monster ini masih tetap stabil tanpa melemah sedikit pun?"Semua orang agak terkejut.Tampaknya memang begitu, Gurita Raksasa seperti memiliki esensi sejati tak terbatas."Monster ini selalu menyerap energi dari bawah Gurun Lautan Salju. Bertarung dengannya, sama seperti bertarung dengan seluruh Gurun Lautan Salju.""Membual alasan karena nggak bisa mengalahkannya?""Kalau kalian nggak membantuku, maka bersiap-siaplah mati!"Segerombol orang itu dimaki begitu kejam, tetapi masih tak kehilangan semangat. Seperti apa yang dikatakan oleh Bhuta, mereka harus bekerja sama untuk menangani Gurita Raksasa yang merepotkan ini.Kalau tidak ...Begitu Gurita Raksasa menyerang mereka, maka takkan ada orang yang selamat."Penduduk Iblis, ikuti aku!"Bhalendra merespons Bhuta da
Ngung!Ketika Bhuta selesai berbicara, aura kuat menerpa seperti ombak laut.Gurita Raksasa memanfaatkan kesempatan ketika mereka sedang berdebat untuk melancarkan serangan lagi.Tentakel pulih seperti sediakala dan terus melambai-lambai di udara. Setiap tentakel diselimuti oleh kekuatan dahsyat seperti iblis yang memegang cambuk besi dan ingin melayangkan serangan mematikan."Cepat!"Bhuta berseru dengan marah sampai langit bergetar, "Kita harus menahannya apa pun yang terjadi!"Saat ini, mereka tak boleh menyerah. Begitu menunjukkan kelemahan sedikit saja, pertarungan ini akan berakhir dengan tragis dan takkan ada yang bisa selamat.Wush!Swush, swush, swush!Para kultivator yang berada di hadapan monster raksasa ini, tampak seperti semut kecil.Namun, mereka segera membentuk formasi dan menggunakan seluruh kemampuan untuk menahan serangan yang datang.Meski tak bisa memukul mundur Gurita Raksasa yang kuat ini, setidaknya situasi masih terkendali dan nggak berakhir dengan kekalahan m
"Kak Teguh, hati-hati!""Teguh, hati-hati!""Teguh, lihat atas!"...Melihat adegan ini, semua orang yang ada di sana tidak bisa menahan amarah dan berteriak dengan keras.Teguh tiba-tiba terbangun.Ketika melihat ke atas, tentakel itu sudah berada di atas kepalanya dengan ketinggian kurang dari sepuluh meter.Meskipun dia berusaha untuk bertahan, belum tentu dia bisa bertahan. Apalagi, meski ia berhasil, apakah ada kemungkinan untuk melukai Gurita Raksasa lagi?Ini adalah keputusan yang sulit.Sret!Pada saat kritis, terdengar suara tajam.Tanpa sadar semua orang mengalihkan pandangannya ke sana.Ternyata Bhuta itu merobek salah satu kakinya sendiri, lalu melemparkannya ke udara.Ngung …Krak, krak, krak!Kaki yang terputus itu seketika membengkak, menjadi tubuh baru Bhuta kedua.Aura yang dipancarkan juga hampir tidak ada bedanya dengan Bhuta aslinya, sulit untuk menemukan perbedaan apa pun, bisa dikatakan hal ini sangat misterius.Wushh ...Ketika wujud Bhuta yang baru muncul, dia b