"Tapi sayangnya.""Karena ada kejadian nggak terduga, orang itu sudah wafat 100 tahun yang lalu."Wafat ...Kalau begitu, bukankah sudah tak ada orang lagi yang bisa mengolah Senjata Surgawi terbaik?Api semangat Teguh yang membara seketika padam."Teguh."Bhuta yang melihatnya sedih, berusaha menghibur, "Nggak usah khawatir.""Dunia Kultivasi itu bisa dibilang luas dan nggak terbatas, banyak orang berbakat dan luar biasa di luaran sana. Bahkan aku sendiri pun nggak berani menjamin sudah mengetahui segalanya.""Nggak bisa dipungkiri bahwa di Gunung Rahes dan Wilayah Fabel masih ada orang sakti.""Aku akan membantumu mencarinya."Setelah mendengar jaminan dari Bhuta, Teguh merasa lega dan memberi hormat. "Terima kasih banyak, Master Bhuta."Kemudian.Rombongan mereka melanjutkan perjalanan menuju tempat tujuan.Wilayah Belantara yang tak berujung, bahkan bagi Teguh yang merupakan seorang kultivator, setelah terbang menggunakan pedangnya untuk waktu yang lama, masih tampak tak ada habisn
Tanpa menunggu Teguh dan yang lainnya bisa merasa lega.Bhuta segera berkata dengan wajah serius, "Semuanya, gerombolan monster barusan itu hanyalah cecunguk.""Aku bisa merasakannya.""Masih ada monster yang lebih kuat bersembunyi di tempat ini, energinya nggak beda jauh denganku.""Untuk menghindari situasi yang lebih buruk, kita harus segera melewati gurun ini."Semua orang setuju dengan perkataannya."Benar juga.""Ayo berangkat.""Gurun Lautan Salju ini sangat misterius dan berbahaya, nggak baik bagi kita untuk berdiam diri terlalu lama.""..."Rombongan segera masuk ke dalam Gurun Lautan Salju."Ahh!"Tiba-tiba terdengar suara jeritan yang menggema di Gurun Lautan Salju.Jeritan itu berasal dari seorang master Sekte Iblis yang berada di barisan depan, dia terkena serangan kejut tentakel dari dalam Gurun Lautan Salju. Tubuhnya seketika tercerai-berai menjadi kabut darah dan mati seketika!"Cih ..."Melihat serangan itu, semua orang tersentak.Master Sekte Iblis itu merupakan kulti
Wush!Bhuta langsung melesat dari rombongan tanpa merespons.Saat berada di udara, beberapa bayangan cakar mendarat ke bawah seperti datangnya monster kuno yang mengeluarkan cakar dan taring ganas.Wush!Swush, swush, swush!Gurita Raksasa tampak sangat tenang ketika menghadapi serangan yang dilayangkan oleh Bhuta.Ia menyebarkan tentakel untuk menghalau bayangan cakar yang datang.Duar!Sret!Tak lama berselang, bayangan cakar itu mulai menghantam tentakel.Sesuatu yang membuat semua orang terkejut adalah ...Bayangan cakar pavin sirna dengan sekali serangan tanpa memberikan luka berarti.Dalam waktu kurang dari tiga detik, situasi kembali kondusif."Lihatlah serangan monster ini ..."Pavin menghela napas, menyilangkan tangannya, lalu tiba-tiba muncul bayangan Bhuta yang menjulang tinggi di belakangnya. Ketika dia mengayunkan tangan dengan kuat, bayangan Bhuta menerjang ke depan.Saat menerjang.Bhuta membuka mulut besarnya dengan tujuan untuk melahap Gurita Raksasa."Ci ... cicit!"N
Banyak orang yang mulai menertawakannya juga.Bhuta menatap dengan penuh amarah kepada semua orang sembari memaki, "Benar-benar gerombolan orang bodoh.""Apa kalian nggak sadar ...""Walau sudah bertarung begitu lama, energi monster ini masih tetap stabil tanpa melemah sedikit pun?"Semua orang agak terkejut.Tampaknya memang begitu, Gurita Raksasa seperti memiliki esensi sejati tak terbatas."Monster ini selalu menyerap energi dari bawah Gurun Lautan Salju. Bertarung dengannya, sama seperti bertarung dengan seluruh Gurun Lautan Salju.""Membual alasan karena nggak bisa mengalahkannya?""Kalau kalian nggak membantuku, maka bersiap-siaplah mati!"Segerombol orang itu dimaki begitu kejam, tetapi masih tak kehilangan semangat. Seperti apa yang dikatakan oleh Bhuta, mereka harus bekerja sama untuk menangani Gurita Raksasa yang merepotkan ini.Kalau tidak ...Begitu Gurita Raksasa menyerang mereka, maka takkan ada orang yang selamat."Penduduk Iblis, ikuti aku!"Bhalendra merespons Bhuta da
Ngung!Ketika Bhuta selesai berbicara, aura kuat menerpa seperti ombak laut.Gurita Raksasa memanfaatkan kesempatan ketika mereka sedang berdebat untuk melancarkan serangan lagi.Tentakel pulih seperti sediakala dan terus melambai-lambai di udara. Setiap tentakel diselimuti oleh kekuatan dahsyat seperti iblis yang memegang cambuk besi dan ingin melayangkan serangan mematikan."Cepat!"Bhuta berseru dengan marah sampai langit bergetar, "Kita harus menahannya apa pun yang terjadi!"Saat ini, mereka tak boleh menyerah. Begitu menunjukkan kelemahan sedikit saja, pertarungan ini akan berakhir dengan tragis dan takkan ada yang bisa selamat.Wush!Swush, swush, swush!Para kultivator yang berada di hadapan monster raksasa ini, tampak seperti semut kecil.Namun, mereka segera membentuk formasi dan menggunakan seluruh kemampuan untuk menahan serangan yang datang.Meski tak bisa memukul mundur Gurita Raksasa yang kuat ini, setidaknya situasi masih terkendali dan nggak berakhir dengan kekalahan m
"Kak Teguh, hati-hati!""Teguh, hati-hati!""Teguh, lihat atas!"...Melihat adegan ini, semua orang yang ada di sana tidak bisa menahan amarah dan berteriak dengan keras.Teguh tiba-tiba terbangun.Ketika melihat ke atas, tentakel itu sudah berada di atas kepalanya dengan ketinggian kurang dari sepuluh meter.Meskipun dia berusaha untuk bertahan, belum tentu dia bisa bertahan. Apalagi, meski ia berhasil, apakah ada kemungkinan untuk melukai Gurita Raksasa lagi?Ini adalah keputusan yang sulit.Sret!Pada saat kritis, terdengar suara tajam.Tanpa sadar semua orang mengalihkan pandangannya ke sana.Ternyata Bhuta itu merobek salah satu kakinya sendiri, lalu melemparkannya ke udara.Ngung …Krak, krak, krak!Kaki yang terputus itu seketika membengkak, menjadi tubuh baru Bhuta kedua.Aura yang dipancarkan juga hampir tidak ada bedanya dengan Bhuta aslinya, sulit untuk menemukan perbedaan apa pun, bisa dikatakan hal ini sangat misterius.Wushh ...Ketika wujud Bhuta yang baru muncul, dia b
Duarrr!Satu tentakel jatuh ke tanah, seolah-olah tiang langit runtuh, seketika membentuk jurang dalam yang panjanganya puluhan meterAngin kencang berdesing, bumi berguncang, debu beterbangan.Ketika semua orang melihat ini, mereka segera lari menjauh, menyaksikan binatang itu menjadi gila dan tidak berani mendekat."Teguh, kerja bagus!""Teguh, bagus sekali!""Teguh, hebat!""Teguh ..."Banyak orang juga merasa lega dan merasa terharu.Teguh duduk bersila di tempat yang jauh, kemudian mulai menyembuhkan lukanya.Sudah sepuluh menit berlalu.Duarrr!Gurita Raksasa itu akhirnya tidak tahan dengan campuran berbagai kekuatan dan meledak sepenuhnya.Hanya dalam waktu singkat.Gurun Lautan Salju berubah menjadi Gurun Lautan Darah, setengah langit tertutup kabut darah, permukaan bumi juga penuh dengan daging yang hancur berukuran besar dan kecil, mengeluarkan aroma darah yang kuat.Di pusat ledakan, sebuah bola halus sebesar bola basket tergeletak dengan tenang di dalam lubang, terpancar en
"Ada yang nggak beres."Sebagai makhluk di tingkat Mahayana, auranya jauh lebih sensitif daripada orang lain di sana, Bhuta pun menemukan beberapa petunjuk, "Ada sesuatu yang ke sini."Semua orang terkejut, dan mulai melihat sekeliling."Cepat lihat!"Tidak tahu siapa yang berteriak.Semua orang langsung terkejut saat melihat ke arah yang ditunjuk.Hanya terlihat titik hitam yang padat tercampur dengan angin dan membawa aura kejahatan, bergerak tanpa arah.Tidak, itu salah!Di titik hitam, itu jelas-jelas yang terlihat adalah binatang buas yang padat dan tak berbentuk."Semuanya, hati-hati!""Bersiaplah bertahan!""Bentuk formasi!"...Semua orang menjadi waspada.Beberapa saat kemudian, monster-monster itu sudah lebih dekat dengan mereka.Semua orang juga melihatnya dengan jelas, ini adalah sekelompok monster laut.Berkaca dari namanya, bagaimana mungkin monster laut muncul di wilayah terpencil dan tak berwujud."Aku mengerti."Ketika semua orang bingung, Bhuta menjelaskan, "Daerah be