Banyak orang yang mulai menertawakannya juga.Bhuta menatap dengan penuh amarah kepada semua orang sembari memaki, "Benar-benar gerombolan orang bodoh.""Apa kalian nggak sadar ...""Walau sudah bertarung begitu lama, energi monster ini masih tetap stabil tanpa melemah sedikit pun?"Semua orang agak terkejut.Tampaknya memang begitu, Gurita Raksasa seperti memiliki esensi sejati tak terbatas."Monster ini selalu menyerap energi dari bawah Gurun Lautan Salju. Bertarung dengannya, sama seperti bertarung dengan seluruh Gurun Lautan Salju.""Membual alasan karena nggak bisa mengalahkannya?""Kalau kalian nggak membantuku, maka bersiap-siaplah mati!"Segerombol orang itu dimaki begitu kejam, tetapi masih tak kehilangan semangat. Seperti apa yang dikatakan oleh Bhuta, mereka harus bekerja sama untuk menangani Gurita Raksasa yang merepotkan ini.Kalau tidak ...Begitu Gurita Raksasa menyerang mereka, maka takkan ada orang yang selamat."Penduduk Iblis, ikuti aku!"Bhalendra merespons Bhuta da
Ngung!Ketika Bhuta selesai berbicara, aura kuat menerpa seperti ombak laut.Gurita Raksasa memanfaatkan kesempatan ketika mereka sedang berdebat untuk melancarkan serangan lagi.Tentakel pulih seperti sediakala dan terus melambai-lambai di udara. Setiap tentakel diselimuti oleh kekuatan dahsyat seperti iblis yang memegang cambuk besi dan ingin melayangkan serangan mematikan."Cepat!"Bhuta berseru dengan marah sampai langit bergetar, "Kita harus menahannya apa pun yang terjadi!"Saat ini, mereka tak boleh menyerah. Begitu menunjukkan kelemahan sedikit saja, pertarungan ini akan berakhir dengan tragis dan takkan ada yang bisa selamat.Wush!Swush, swush, swush!Para kultivator yang berada di hadapan monster raksasa ini, tampak seperti semut kecil.Namun, mereka segera membentuk formasi dan menggunakan seluruh kemampuan untuk menahan serangan yang datang.Meski tak bisa memukul mundur Gurita Raksasa yang kuat ini, setidaknya situasi masih terkendali dan nggak berakhir dengan kekalahan m
"Kak Teguh, hati-hati!""Teguh, hati-hati!""Teguh, lihat atas!"...Melihat adegan ini, semua orang yang ada di sana tidak bisa menahan amarah dan berteriak dengan keras.Teguh tiba-tiba terbangun.Ketika melihat ke atas, tentakel itu sudah berada di atas kepalanya dengan ketinggian kurang dari sepuluh meter.Meskipun dia berusaha untuk bertahan, belum tentu dia bisa bertahan. Apalagi, meski ia berhasil, apakah ada kemungkinan untuk melukai Gurita Raksasa lagi?Ini adalah keputusan yang sulit.Sret!Pada saat kritis, terdengar suara tajam.Tanpa sadar semua orang mengalihkan pandangannya ke sana.Ternyata Bhuta itu merobek salah satu kakinya sendiri, lalu melemparkannya ke udara.Ngung …Krak, krak, krak!Kaki yang terputus itu seketika membengkak, menjadi tubuh baru Bhuta kedua.Aura yang dipancarkan juga hampir tidak ada bedanya dengan Bhuta aslinya, sulit untuk menemukan perbedaan apa pun, bisa dikatakan hal ini sangat misterius.Wushh ...Ketika wujud Bhuta yang baru muncul, dia b
Duarrr!Satu tentakel jatuh ke tanah, seolah-olah tiang langit runtuh, seketika membentuk jurang dalam yang panjanganya puluhan meterAngin kencang berdesing, bumi berguncang, debu beterbangan.Ketika semua orang melihat ini, mereka segera lari menjauh, menyaksikan binatang itu menjadi gila dan tidak berani mendekat."Teguh, kerja bagus!""Teguh, bagus sekali!""Teguh, hebat!""Teguh ..."Banyak orang juga merasa lega dan merasa terharu.Teguh duduk bersila di tempat yang jauh, kemudian mulai menyembuhkan lukanya.Sudah sepuluh menit berlalu.Duarrr!Gurita Raksasa itu akhirnya tidak tahan dengan campuran berbagai kekuatan dan meledak sepenuhnya.Hanya dalam waktu singkat.Gurun Lautan Salju berubah menjadi Gurun Lautan Darah, setengah langit tertutup kabut darah, permukaan bumi juga penuh dengan daging yang hancur berukuran besar dan kecil, mengeluarkan aroma darah yang kuat.Di pusat ledakan, sebuah bola halus sebesar bola basket tergeletak dengan tenang di dalam lubang, terpancar en
"Ada yang nggak beres."Sebagai makhluk di tingkat Mahayana, auranya jauh lebih sensitif daripada orang lain di sana, Bhuta pun menemukan beberapa petunjuk, "Ada sesuatu yang ke sini."Semua orang terkejut, dan mulai melihat sekeliling."Cepat lihat!"Tidak tahu siapa yang berteriak.Semua orang langsung terkejut saat melihat ke arah yang ditunjuk.Hanya terlihat titik hitam yang padat tercampur dengan angin dan membawa aura kejahatan, bergerak tanpa arah.Tidak, itu salah!Di titik hitam, itu jelas-jelas yang terlihat adalah binatang buas yang padat dan tak berbentuk."Semuanya, hati-hati!""Bersiaplah bertahan!""Bentuk formasi!"...Semua orang menjadi waspada.Beberapa saat kemudian, monster-monster itu sudah lebih dekat dengan mereka.Semua orang juga melihatnya dengan jelas, ini adalah sekelompok monster laut.Berkaca dari namanya, bagaimana mungkin monster laut muncul di wilayah terpencil dan tak berwujud."Aku mengerti."Ketika semua orang bingung, Bhuta menjelaskan, "Daerah be
Mendengar kata-kata dari Teguh, para Master di tempat sejenak terdiam.Kemudian, Bhuta pertama kali angkat bicara, "Aku rasa ini bisa coba!"Sambil berbicara, dia mengeluarkan pedang surgawi yang dipegangnya dan mengambang di udara."Coba aja."Bhalendra juga mengeluarkan tiga pedang dari Klan Iblis.Setelah itu, Aliansi Misterius, Klan Naga, juga mengeluarkan pedang mereka.Ngungg ...Ternyata, sembilan pedang berkumpul bersama dan segera terjadi perubahan yang luar biasa.Hanya dalam sekejap.Sembilan pedang mengambang bersama, membentuk formasi aneh, dan setiap pedang memancarkan sinar yang berkilauan, menyambung langit dan bumi, melintasi cakrawala yang luas.Krak!Krak! Krak! Krak!Di hadapan semua orang, sembilan pedang pertama bergabung menjadi tiga pedang, kemudian tiga pedang itu bergabung menjadi satu!Ini adalah pedang cahaya putih bersih, menunjuk ke langit dan menghancurkan matahari. Energi pedang itu mengguncang alam semesta.Syut ...Pedang hanya bergetar sedikit, dan se
Bum!Saat pedang sepenuhnya dimasukkan.Sinaran petir menyembar keluar dari lubang kunci dan menyerang master dari Klan Iblis.Master dari Klan Iblis tiba-tiba membesar dan meledak, lalu Bola Energi dari dalam tubuhnya juga menghilang.Pada saat bersamaan.Dengan suara "Sssshh", Pedang Surgawi juga ditarik keluar.Bisa dibilang ceritanya panjang, tetapi sebenarnya terjadi dalam sekejap.Master dari Klan Iblis itu sudah mati, tak bisa diselamatkan lagi.Semua orang terkejut dan tiba-tiba terbangun.Sebenarnya ...Pedang-pedang ini tidak boleh diletakkan sembarangan.Tetapi, setiap pedang sesuai dengan satu lubang kunci, jika semuanya sudah cocok, gerbang Rumah Abadi pasti dapat terbuka.Jika salah, orang yang memasukan pedang tersebut akan menderita hukuman ilahi dari Rumah Abadi dan terbakar.Kali ini, sekelompok orang menjadi terdiam."Apa yang harus kita lakukan?"Mata Bhuta tajam, menyapu sekeliling."Mungkin ..."Bhalendra melihat semua orang dan berkata dengan tenang, "Kita bisa m
Boom!Pedang Surgawi di tangan monster tiba-tiba meledak dan berubah menjadi awan darah."Ini ...""Apa yang terjadi?""Kenapa ini bisa terjadi?"...Sekelompok orang merasa bingung. Teguh tidak menjawabnya, melainkan tetap mencoba mendekati dengan monster kedua.Boom!Boomm!Duarrr!Selanjutnya, hasilnya tidak ada yang berbeda.Terlepas dari apakah Teguh mengendalikan satu monster atau beberapa monster. Selama monster itu membawa pedang ke gerbang Rumah Abadi, semuanya akan meledak sampai mati sebelum pedang menyentuh lubang kunci.Hal ini membuat wajah semua orang terlihat sangat tidak enak dipandang.Alis Teguh Laksmana juga mulai berkerut."Apa masalahnya?""Secara logika, monster juga makhluk hidup, nggak ada bedanya dengan master dari Klan Iblis yang tadi, tapi kenapa hasilnya kayak gini?""Bener juga, harusnya nggak kayak gini!""Saudara Teguh, jelaskan."Semua orang menatap Teguh dengan harapan.Teguh berpikir keras dan berkata, "Satu-satunya perbedaan antara monster-monster in