Share

Bab 1945

Teguh berdiri di hadapan Pembunuh Berdarah seraya menatapnya angkuh, "Pulanglah dan beri tahu Ketua Aliansi Iblis, jangan coba-coba lagi mengambil Pedang Surgawi milikku."

"Kalau sampai dia berani lagi ..."

"Aku akan membunuhnya!"

Setelah mengatakan itu, Teguh menampar Pembunuh Berdarah.

Dengan satu pukulan itu, Pembunuh Berdarah merasakan serangan kekuatan yang tak terbendung. Semua jerih payahnya dalam melakukan kultivasi menjadi sia-sia, menjadi seseorang yang benar-benar tidak berguna.

Pembunuh Berdarah terpental jauh.

Teguh mengalihkan pandangannya, lalu berkata kepada Yena yang berdiri terpaku di sampingnya, "Yena, ayo, kita pergi."

"Ah, oh ..."

Yena baru tersadar, kemudian mengikuti langkah Teguh.

Sesampainya di ibu kota.

Mereka pergi ke penginapan yang dipesan oleh Bayangan.

Shinta sudah duduk diam di lobi sejak tadi.

Kini, Shinta sudah tahu.

Teguh akan marah pada dirinya, baik karena menyadari hilangnya Pedang Surgawi atau karena sadar bahwa Yena sudah meninggal. Jadi, dia mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status