Share

Bab 1915

Teguh juga mengikuti dengan erat di belakang.

Dua orang itu sedang terbang sambil berbicara.

"Nggak pernah terpikirkan waktu aku beranjak meninggal, aku masih bisa bertemu dengan generasi muda yang sangat berbakat seperti kamu."

"Aku akan mengajarkanmu ilmu terakhirku, panggil aku Guru ..."

Beberapa saat kemudian ...

Dua orang itu berdiri di depan makam terbesar di Taman Makam Raya.

"Di sini ..."

Taoisme Sundoro memperkenalkan dirinya dan mulai mewariskan ilmu yang tak tertandingi.

Ngung!

Shring!

Tiba-tiba, dua tekanan tak terbatas hadir di sini dan berdiri di hadapan Taoisme Sundoro.

Di belakangnya, Teguh juga merasakan kehadiran yang tak terbendung. Ibarat sebuah batu besar yang menekan dadanya, membuat dirinya sulit bernapas.

Di saat yang sama.

Di depan Taoisme Sundoro, hadir dua sosok di sebelah kiri dan kanan.

Di sisi kiri ada sosok tinggi, kurus, dan berwajah suram, bagai kolam yang dalam dan tak terduga. Hanya dengan sekilas pandang, hampir membuat Teguh hilang konsentrasi dan t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status