"Muridku!""Ikuti irama Teknik Yahud yang telah diajarkan Guru sebelumnya."Sambil berbicara, Taoisme Sundoro sudah menyerang keluar.Selanjutnya.Taoisme Sundoro mulai menunjukkan keahlian legendaris itu di hadapan Teguh."Telapak langit terhubung dengan Tao!"Sebuah cap tangan seketika terlihat di tengah kegelapan. Bentuknya besar dan tak terbatas, bahkan menembus langit dan bumi!Teguh juga tidak meragukannya.Setidaknya, butuh Tahap Iluminasi untuk mengeluarkan kekuatan sejati dari pukulan ini."Pedang Langit yang Maha Abadi!"Taoisme Sundoro mengangkat dua jari sebagai pedang. Di mana pun jari-jarinya menunjuk, sinar pedang membuka jalan, merusak, dan membuat orang tidak berani untuk melihat langsung. Kemudian, bergerak menghancurkan dan membuat orang tidak berani sekadar untuk mencicipinya."Teknik Seribu Tinju!"Satu pukulan hingga jutaan pukulan, hanya ada bayangan tinju yang tak terbatas di langit dan bumi. Setiap bayangan punya kekuatan mengguncangkan dunia, kemudian semuanya
Dugh!Sementara itu.Raja Iblis Darah dan Iblis Qirin terus menyerang, layaknya tengah bermain sepak bola. Memukul Teguh hingga dia tak berdaya untuk membalas serangan.Melihat situasi ini, Taoisme Sundoro agak mengernyitkan keningnya."Muridku, Teguh ...""Apa kamu masih mengingat trik-trik yang baru saja aku tunjukkan?"Sibuk dengan segala urusannya, Teguh terhenti sejenak.Tentu saja dia ingat.Pada saat itu, Taoisme Sundoro mengatakan bahwa dia akan membuat Teguh melihat dengan jelas. Oleh karena itu, Teguh menjadi begitu bersemangat.Satu gerakan, satu teknik, energi sejati pun mengalir dan berputar. Dia mengingatnya dengan sangat jelas.Ngungg ...Saat Teguh sedang mengingat, tiba-tiba dia menyadari aliran hangat yang menjalar di meridian tubuhnya dan gambaran yang melintas di pikirannya.Ini adalah ....Warisan legenda yang diceritakan!"Karena kamu ingat, serang mereka dengan gerakan yang baru saja kita gunakan!""Baiklah!"Teguh mengatur pikirannya dan mulai mencoba untuk meng
Saat dia berbicara.Taoisme Sundoro mengangkat tangan dan menepuk jejak telapak tangan yang sama persis dengan jejak di atas nisan.Krak! Krak! Krak!Suara yang membosankan terus terdengar, hingga batu nisan tiba-tiba bergerak ke samping dan perlahan memperlihatkan pintu masuk yang gelap.Setelah mengamati.Gelap gulita di dalam sana dan tidak terlihat jelas isinya."Di sini terlihat sama seperti kuburan, tapi sebenarnya ini formasi luar biasa," ujar Taoisme Sundoro saat dia memasuki area dan memperkenalkan kepada Teguh."Di dalamnya terdapat dua energi yin sebagai penggerak dan binatang mitos dari empat arah yang menjaga dunia ini.""Ini memastikan Esensi Dewa Sejati nggak akan hilang selama bertahun-tahun.""Guru hanya bisa hidup tenang dengan menyimpan segala usahanya seumur hidup di sini."Ternyata begitu.Teguh pun mengangguk diam-diam.Pada saat dirinya berbicara.Taoisme Sundoro dengan keahliannya dalam memahami konsep dualitas pun membuka setiap mekanisme dengan mudahnya, kemud
Karena itu, Teguh harus segera mengalirkan esensi sejati ini ke seluruh meridian dan titik akupunktur untuk mencegah ledakan roh.Dengan begini!Teguh merasakan dampak yang sangat besar pada meridian tubuhnya.Kurang dari 10 detik.Teguh merasa meridian tubuhnya bengkak dan tidak nyaman dengan risiko pecah setiap saat.Krak!Krak! Krak! Krak!Teguh tahu, inilah kesempatan besar yang tak terkalahkan, sehingga dia menggertakkan giginya dan berusaha untuk bertahan.Namun, semua ini sia-sia.Dengan aliran Esensi Dewa Sejati yang terus-menerus memasuki tubuhnya, Teguh seringkali tidak punya waktu untuk mengasimilasi dan menyerapnya, sehingga dia harus mengirimkannya ke seluruh tubuh untuk mengurangi tekanan di Dantian.Perkembangan situasinya justru makin memburuk.Hingga akhirnya ....Ketika Esensi Dewa Sejati mencapai batas maksimum Teguh, dia bertahan dengan gigih, tetapi meridian tubuhnya tidak bisa bertahan.Swush!Dengan ledakan pertama yang lembut, seakan-akan tengah membuka rantai y
Pada saat berikutnya, tiba-tiba dia mengulurkan satu tangan dan menempatkannya di punggung Teguh.Ngung!Sebuah kekuatan jiwa yang luar biasa dan tak terbatas memasuki tubuh Teguh.Hanya dalam sekejap.Dalam tubuhnya, Esensi Dewa Sejati yang menggelora dan terus-menerus memberontak berubah tenang secara mendadak, seolah-olah telah menyadari sesuatu.Meskipun masih tidak memiliki tempat yang tepat, setidaknya sudah lebih tenang.Tentu saja, ini tidak bisa menyelesaikan masalah.Karena ada Esensi Dewa Sejati yang terus mengalir, tidak akan bisa kembali ketika proses telah dimulai. Jadi, hanya bisa menunggu hingga pewarisan selesai."Huft ...""Seharusnya sudah stabil, sih."Taoisme Sundoro menghela napas, kemudian memancarkan kekuatan jiwa dan memberi kekuatan pada roh di tubuh Teguh. Setelah itu, menggunakan sisa kekuatannya untuk melindungi pembuluh darah Teguh.Tiba-tiba, keadaan dalam tubuh Teguh mulai melambat.Ngung!Esensi Dewa Sejati masih ada dan mengalir bak sungai yang tak per
"Jangan-jangan ...""Tuan Teguh mati di dalam?"Sekelompok Pelindung dan Tetua mulai berdiskusi.Bahkan, Sandi sampai mengernyit keheranan.Sebab!Rintangan ketiga adalah Dunia Ilusi. Jika lebih dari satu jam tidak keluar, sudah pasti akan mati di dalam!Mereka tidak tahu.Beberapa dari mereka yang sebelumnya masuk ke sana dan tidak lolos Ujian Tubuh Roh Taoisme Sundoro, entah ingatannya berakhir dihapus dan dikirim keluar atau langsung mati."Mungkinkah ...""Tuan Teguh bukan orang yang ditakdirkan sebagaimana rumornya?"Sandi yang agak kecewa pun memandang ke arah Gerbang Kehidupan sembari bergumam.Tepat saat ini.Sesosok bayangan keluar dari rintangan ketiga.Sosok itu adalah Teguh!Sshhh ..."Bagaimana mungkin?""Tuan Teguh benar-benar keluar …""Apa yang sebenarnya terjadi?""Sulit dibayangkan."Semua orang dari Serikat Bela Diri, termasuk Sandi, juga terkejut.Bisa dibilang.Meskipun Gerbang Kehidupan sudah ada sejak lama di Serikat Bela Diri, tetapi mereka tidak sepenuhnya bisa
Ini adalah Aula Utama.Suasana kuno dan megah membuat Teguh merasa ngeri.Aula Utama yang sangat aneh.Selain sebuah jalan yang arahnya menuju kedalaman, hanya ada dua baris patung berjejer di sepanjang jalan.Patung itu juga tampaknya sangat aneh.Jelas-jelas patung itu benda mati, tetapi memberi kesan hidup nan nyata.Terutama sepasang mata berwarna merah darah, seperti binatang buas yang menatap ke arah pintu masuk Aula Utama.Adapun jalan itu, terbentang hingga jarak yang tak terlihat dan tidak ada yang tahu berisi apa di dalamnya.Kalaupun ada yang menyerangnya, Teguh hanya bisa berusaha sebaik mungkin untuk menghadapinya!Teguh mulai menelusuri jalan ini dengan tenang.Bruk!Kratak!Baru saja berjalan di antara sepasang patung pertama, patung itu tiba-tiba retak. Potongan-potongan material terlempar dari permukaan, memperlihatkan penampakan sebenarnya.Ternyata berupa dua manusia berkulit hitam.Wuss ...Mata merah mereka tampak berbinar-binar dan tersirat niat membunuh yang kuat
Selanjutnya.Sesuai dengan tebakan Teguh.Setiap boneka yang tersembunyi dalam patung memiliki kekuatan yang lebih hebat dari sebelumya.Bertarung sepanjang jalan.Menyerang sepanjang jalan.Dengan keahlian menombak yang kuat dan energi sejati yang tangguh, Teguh berhasil menghancurkan semua boneka.Sampai akhirnya.Hanya menyisakan dua patung boneka terakhir."Apakah ..."Teguh mengangkat tombaknya dan terus berjalan sampai akhir. Sorot matanya tampak berbinar seraya berkata, "Kalau kubunuh kalian berdua, apakah aku sudah melewati Gerbang Kehidupan?"Sambil berbicara.Teguh melangkah di antara sepasang patung terakhir.Bruk!Kratak!Suara dan aroma yang tidak asing.Dua boneka keluar dari patung dan melesat ke arah Teguh dengan cepat.Kecepatan ini …Berhasil menimbulkan suara yang tajam.Belum juga tiba di hadapannya, aura membunuh yang mencekam di area tersebut sudah lebih dulu terasa.Swush!"Pandangan Kembali Tombak Raja!"Teguh masih terus mengayunkan tombaknya. Ketika ujung tomb