"Tahap Hampa. Tuan Teguh sudah mencapai Tahap Hampa.""Luar biasa, itu benar-benar sebuah keajaiban!""Waktu pertama kali datang ke sini, Tuan Teguh masih di Tahap Roh tingkat awal. Baru saja dua hari berlalu, Tuan Teguh sudah mencapai Tahap Hampa. Sungguh sulit dibayangkan.""Mengamati ke seluruh Dunia Kultivasi, kecepatan seperti ini benar-benar nggak tertandingi!""Tadi saja, aku masih meragukan identitas Tuan Teguh sebagai orang yang ditakdirkan. Tapi, kalau lihat lagi yang sekarang, meskipun bukan orang yang ditakdirkan, Tuan Teguh pasti seorang genius yang hebat!"Semua orang tak segan memuji dan mengagumi Teguh.Ya!Teguh memang memiliki bakat luar biasa hingga membuat para Tetua ini merasa kagum."Bukan hanya Tahap Hampa ..."Pandangan Sandi tetap terpaku pada Teguh, lalu berkata dengan suara serak, "Gerakan tadi, setidaknya didukung oleh esensi sejati Tahap Hampa tingkat menengah.""Kalau nggak ...""Sulit untuk mengubah penampilan Boneka Perak menjadi seperti ini.""Lagi pula
Mereka kembali terkejut.Bum!Setelah beberapa saat bertarung melawan dua Boneka Perak, Teguh memutuskan untuk menyimpan Tombak Raja yang Memecah Formasi dan memilih bertarung melawan musuh menggunakan tangan kosong.Perlu diingat!Keterampilan Teguh dalam menombak telah lama menjadi favorit di hati orang-orang.Sekarang, dia malah tidak menggunakannya ...Apa yang sedang terjadi?Dalam sekejap!Mereka langsung mengerti.Wushh!Teguh langsung mengepalkan tangannya dan menyerang.Ribuan tinju dilayangkan!Lalu, ribuan bayangan tinju menyelimuti salah satu Boneka Perak. Dalam sekejap, semuanya jatuh ke tubuh Boneka Perak bagai tetesan air hujan.Dari kepala hingga kaki, tidak ada satu sisi badan pun yang terlewat.Ini adalah Teknik Seribu Tinju.Ribuan bayangan tinju berdatangan dengan cepat. Setiap tinjunya memiliki kekuatan yang menakutkan.Sandi dan sekelompok orang lainnya tampak terkejut.Apa yang sebenarnya dilakukan Teguh?Hanya Teguh yang tahu.Setiap pukulannya mengenai bagian b
Mulai sekarang, Teguh adalah sang tuan dan hanya patuh dengan perintahnya.Dengan pengalamannya kali ini, sisanya akan menjadi lebih mudah.Teguh melakukan sesuatu sesuai aturan.Mengubah Boneka Perak yang lain untuk menjadi pengawalnya sendiri.Kemudian ...Di ujung jalan yang misterius, kabut menghilang dan metampakkan jalan menuju langit. Artinya, mereka yang melewati Gerbang Kehidupan, sudah mulai berjalan menuju langit.Semua orang di bawah pun terpaku.Terlihat jelas bahwa mereka terkejut.Mereka sudah hidup selama ratusan tahun, tetapi belum pernah mendengar tentang seorang monster seperti Teguh.Hanya dalam beberapa hari, dia bisa beralih dari Tahap Roh tingkat awal ke Tahap Hampa tingkat menengah.Dengan kekuatan Tahap Roh tingkat akhir, dia memotong Singa Raksasa yang ada di Tahap Hampa tingkat awal dengan amarah.Lalu, dengan kekuatan Tahap Hampa tingkat menengah, dia berhasil menguasai Boneka Perak.Dari tiga hal ini, masing-masing merupakan prestasi yang luar biasa.Semuan
Yena merasa tidak rela.Teguh tahu apa yang dipikirkan Yena. Dia juga tidak berniat untuk tinggal, sehingga dia tidak memberinya harapan dan menegaskan, "Seharusnya, kamu masih ingat apa yang sudah kukatakan.""Aku bukanlah orang dari Serikat Bela Diri.""Aku masih punya hal penting yang harus dilakukan."Yena segera teringat sosok Rina yang pernah diceritakan Teguh kepadanya. Raut wajahnya seketika berubah muram.Suasana menjadi hening sejenak.Setelah beberapa saat.Sesepuh Agung pun berbicara, "Tuan Teguh, kami sudah membahasnya."Teguh mengangguk sembari berkata, "Coba ceritakan dengan detail.""Kamu boleh membawa Boneka Perak ini pergi.""Tapi ...""Kami punya tiga syarat."Teguh tidak mengatakan apa-apa. "Silakan," balasnya singkat."Pertama, mengingat keberuntungan yang kamu dapat di Serikat Bela Diri, kami berharap kalau Serikat Bela Diri mengalami kesulitan di masa depan, kamu harus membantu Serikat Bela Diri sekali tanpa syarat.""Kedua, ketika kamu mencari Harta Karun Rumah
Sandi sudah mengalah, Teguh juga tidak dirugikan. Jadi, Teguh langsung menyetujuinya. "Paman Sandi benar-benar bisa bercanda, ya.""Aku bisa ada di tahap ini berkat Serikat Bela Diri.""Aku menyetujui dua syarat lainnya."Mendengar jawaban Teguh.Sandi dan para Tetua pun merasa lega."Kalau begitu, baguslah."Raut wajah Sandi terlihat membaik. "Kapan kamu akan pergi?" tanya Sandi."Sekarang.""Aku masih punya banyak hal yang mesti dilakukan. Jadi, harus segera pergi," jujur Teguh.Baik itu urusan Ivan, urusan Sekte Tajuk Semesta, urusan Billy, maupun urusannya sendiri mengenai Rina dan Shinta, Teguh harus segera menyelesaikan semuanya.Hanya bisa mengikuti arus.Tidak bisa sesuai dengan keinginan sendiri.Saat mengatakannya, Teguh tanpa sadar melirik ke arah Yena.Berhubung dirinya sudah berjanji dengan para Tetua untuk membawa Yena saat mencari harta karun, mereka berdua sudah harus berangkat."Kak Teguh ..."Yena menghampirinya dan bertanya, "Apa kelak kamu akan sulit kembali ke Seri
"Kalau menurutku ...""Teguh harus mati!"Tatapan Lean tampak membara sembari tegas berkata, "Meski ada harga yang perlu dibayar, kita harus membunuhnya."Xiraf mengangguk setuju. "Teguh memang pantas untuk mati karena telah membunuh beberapa Tetua Sekte Naga Ambara.""Hanya, masalahnya ...""Dia diselamatkan oleh Qimon. Takutnya, kita nggak akan punya kesempatan untuk membunuhnya."Hal ini yang membuat mereka sulit membunuh Teguh.Bagaimanapun juga ...Qimon, seorang Master pada Tahap Hampa, adalah pelayan Serikat Bela Diri.Sekte Paviliun Abadi dan Sekte Naga Ambara sama sekali tidak bisa berkutik."Tenang saja."Lean memicingkan matanya sebelum berkata, "Aku sudah kirim orang untuk berjaga-jaga di sekitar Kota Bunama dan memastikan dia untuk selalu memperhatikan gerak-gerik Teguh.""Asalkan dia berani keluar, maka kita punya banyak kesempatan.""Aku nggak percaya ..."Raut wajah Lean tampak bengis. "Apa mungkin Teguh bisa tinggal selamanya di Serikat Bela Diri?""Benar!"Xiraf menga
"Kamu ..."Xiraf juga terkejut. Dia tergagap-gagap saat berkata, "Ternyata kamu sudah mencapai Tahap Hampa ..."Teguh malas berbasa-basi, sehingga dia hanya membalas dengan sinis, "Sejak kalian mulai menggangguku, kalian harusnya sudah tahu kalau hari ini akan datang.""Mereka yang membunuh akan selalu dibunuh.""Matilah!"Setelah mengatakannya, Teguh menghantam mereka berdua dengan satu pukulan.Cahaya ilahi seketika terkumpul di udara dan membentuk bayangan tinju, menghasilkan angin tinju yang mencekam.Pukulan itu akan menghantam mereka berdua.Swush!Saat nyawa kedua orang itu hampir di ujung tanduk, sebuah bayangan hitam tiba-tiba hadir di depan Teguh dan menangkis pukulannya dengan telapak tangan.Buk!Setelah tabrakan esensi sejati yang kuat, Teguh terdorong mundur tiga langkah.Teguh pun memicingkan matanya dan menatap orang itu.Sekujur tubuh orang ini terbalut jubah hitam dan hanya menunjukkan sepasang matanya.Yang paling mencolok adalah gambar kepala serigala berwarna emas
Dengan kata lain!Pedang ini termasuk salah satu dari seri Pedang Surgawi, tepatnya pedang yang Candra Sukma dan Henry temukan dengan mengikuti peta harta karun dari petunjuk Tujuh Liontin Giok!"Akan kuingat kamu!"Pelindung Mion yang masih melayang di udara pun menatap Teguh tanpa menyembunyikan niat membunuh miliknya. "Suatu hari nanti, aku akan kembali dan membunuhmu dengan tanganku sendiri!"Setelah mengatakan itu.Pelindung Mion menjadi seberkas cahaya dan menghilang di cakrawala.Teguh pun tidak mengejarnya.Pertama.Teguh sudah mengetahui identitas orang ini, yaitu Pelindung Mion dari Aliansi Iblis. Jadi, pedang ini akan jatuh ke tangan Aliansi Iblis dan tidak akan lari ke mana-mana.Selain itu.Teguh juga harus segera kembali ke Serenara guna mengatur banyak hal, lalu baru bisa memulai perjalanan dengan tenang dan leluasa untuk mencari delapan pedang yang tersisa."Baiklah."Teguh menarik kembali sorot matanya, lalu dia menatap lagi ke arah Xiraf Candrian dan Lean Binarwan di