Yena merasa tidak rela.Teguh tahu apa yang dipikirkan Yena. Dia juga tidak berniat untuk tinggal, sehingga dia tidak memberinya harapan dan menegaskan, "Seharusnya, kamu masih ingat apa yang sudah kukatakan.""Aku bukanlah orang dari Serikat Bela Diri.""Aku masih punya hal penting yang harus dilakukan."Yena segera teringat sosok Rina yang pernah diceritakan Teguh kepadanya. Raut wajahnya seketika berubah muram.Suasana menjadi hening sejenak.Setelah beberapa saat.Sesepuh Agung pun berbicara, "Tuan Teguh, kami sudah membahasnya."Teguh mengangguk sembari berkata, "Coba ceritakan dengan detail.""Kamu boleh membawa Boneka Perak ini pergi.""Tapi ...""Kami punya tiga syarat."Teguh tidak mengatakan apa-apa. "Silakan," balasnya singkat."Pertama, mengingat keberuntungan yang kamu dapat di Serikat Bela Diri, kami berharap kalau Serikat Bela Diri mengalami kesulitan di masa depan, kamu harus membantu Serikat Bela Diri sekali tanpa syarat.""Kedua, ketika kamu mencari Harta Karun Rumah
Sandi sudah mengalah, Teguh juga tidak dirugikan. Jadi, Teguh langsung menyetujuinya. "Paman Sandi benar-benar bisa bercanda, ya.""Aku bisa ada di tahap ini berkat Serikat Bela Diri.""Aku menyetujui dua syarat lainnya."Mendengar jawaban Teguh.Sandi dan para Tetua pun merasa lega."Kalau begitu, baguslah."Raut wajah Sandi terlihat membaik. "Kapan kamu akan pergi?" tanya Sandi."Sekarang.""Aku masih punya banyak hal yang mesti dilakukan. Jadi, harus segera pergi," jujur Teguh.Baik itu urusan Ivan, urusan Sekte Tajuk Semesta, urusan Billy, maupun urusannya sendiri mengenai Rina dan Shinta, Teguh harus segera menyelesaikan semuanya.Hanya bisa mengikuti arus.Tidak bisa sesuai dengan keinginan sendiri.Saat mengatakannya, Teguh tanpa sadar melirik ke arah Yena.Berhubung dirinya sudah berjanji dengan para Tetua untuk membawa Yena saat mencari harta karun, mereka berdua sudah harus berangkat."Kak Teguh ..."Yena menghampirinya dan bertanya, "Apa kelak kamu akan sulit kembali ke Seri
"Kalau menurutku ...""Teguh harus mati!"Tatapan Lean tampak membara sembari tegas berkata, "Meski ada harga yang perlu dibayar, kita harus membunuhnya."Xiraf mengangguk setuju. "Teguh memang pantas untuk mati karena telah membunuh beberapa Tetua Sekte Naga Ambara.""Hanya, masalahnya ...""Dia diselamatkan oleh Qimon. Takutnya, kita nggak akan punya kesempatan untuk membunuhnya."Hal ini yang membuat mereka sulit membunuh Teguh.Bagaimanapun juga ...Qimon, seorang Master pada Tahap Hampa, adalah pelayan Serikat Bela Diri.Sekte Paviliun Abadi dan Sekte Naga Ambara sama sekali tidak bisa berkutik."Tenang saja."Lean memicingkan matanya sebelum berkata, "Aku sudah kirim orang untuk berjaga-jaga di sekitar Kota Bunama dan memastikan dia untuk selalu memperhatikan gerak-gerik Teguh.""Asalkan dia berani keluar, maka kita punya banyak kesempatan.""Aku nggak percaya ..."Raut wajah Lean tampak bengis. "Apa mungkin Teguh bisa tinggal selamanya di Serikat Bela Diri?""Benar!"Xiraf menga
"Kamu ..."Xiraf juga terkejut. Dia tergagap-gagap saat berkata, "Ternyata kamu sudah mencapai Tahap Hampa ..."Teguh malas berbasa-basi, sehingga dia hanya membalas dengan sinis, "Sejak kalian mulai menggangguku, kalian harusnya sudah tahu kalau hari ini akan datang.""Mereka yang membunuh akan selalu dibunuh.""Matilah!"Setelah mengatakannya, Teguh menghantam mereka berdua dengan satu pukulan.Cahaya ilahi seketika terkumpul di udara dan membentuk bayangan tinju, menghasilkan angin tinju yang mencekam.Pukulan itu akan menghantam mereka berdua.Swush!Saat nyawa kedua orang itu hampir di ujung tanduk, sebuah bayangan hitam tiba-tiba hadir di depan Teguh dan menangkis pukulannya dengan telapak tangan.Buk!Setelah tabrakan esensi sejati yang kuat, Teguh terdorong mundur tiga langkah.Teguh pun memicingkan matanya dan menatap orang itu.Sekujur tubuh orang ini terbalut jubah hitam dan hanya menunjukkan sepasang matanya.Yang paling mencolok adalah gambar kepala serigala berwarna emas
Dengan kata lain!Pedang ini termasuk salah satu dari seri Pedang Surgawi, tepatnya pedang yang Candra Sukma dan Henry temukan dengan mengikuti peta harta karun dari petunjuk Tujuh Liontin Giok!"Akan kuingat kamu!"Pelindung Mion yang masih melayang di udara pun menatap Teguh tanpa menyembunyikan niat membunuh miliknya. "Suatu hari nanti, aku akan kembali dan membunuhmu dengan tanganku sendiri!"Setelah mengatakan itu.Pelindung Mion menjadi seberkas cahaya dan menghilang di cakrawala.Teguh pun tidak mengejarnya.Pertama.Teguh sudah mengetahui identitas orang ini, yaitu Pelindung Mion dari Aliansi Iblis. Jadi, pedang ini akan jatuh ke tangan Aliansi Iblis dan tidak akan lari ke mana-mana.Selain itu.Teguh juga harus segera kembali ke Serenara guna mengatur banyak hal, lalu baru bisa memulai perjalanan dengan tenang dan leluasa untuk mencari delapan pedang yang tersisa."Baiklah."Teguh menarik kembali sorot matanya, lalu dia menatap lagi ke arah Xiraf Candrian dan Lean Binarwan di
Aliansi Iblis agak berbeda dari Serikat Bela Diri.Serikat Bela Diri adalah gabungan dari berbagai kekuatan, dengan Sandi dari keluarga Malajang sebagai Ketua Aliansi dan para ketua dari berbagai kekuatan tergabung lainnya sebagai Tetua sekaligus Pelindung.Di sisi lain, Aliansi Iblis merupakan aliansi yang didominasi oleh keluarga Zachary, dengan berbagai kekuatan lain sebagai budak dan bawahannya. Bisa dibilang, keluarga Zachary memegang kendali penuh dalam Aliansi Iblis.Akan tetapi.Ada juga beberapa orang kuat lainnya di Aliansi Iblis yang bergabung sebagai Pelindung, Tetua, dan sebagainya.Pelindung Mion adalah satu di antaranya."Ketua Aliansi!"Pelindung Mion datang ke Aula Utama dan menyerahkan Pedang Surgawi di tangannya. "Ini adalah Pedang Surgawi yang diperoleh dari Sekte Paviliun Abadi."Wus!Dengan lambaian tangan Cedric, pedang itu mendarat ke tangannya.Cedric memeriksanya sejenak dengan saksama, kemudian mengangguk kecil. "Bagus, pedang ini memang salah satu dari Sembi
Teguh tersenyum dan bertanya dengan santai, "Bagaimana kabarmu?""Semuanya baik-baik saja."Ucapan Bayangan membuat Teguh lega.Benar juga.Sekte Paviliun Abadi telah dihancurkan dengan tangannya sendiri. Jadi, Serenara seharusnya sudah aman.Mereka bergegas menaiki mobil untuk pergi ke bandara."Barusan ...""Benda apa yang bisa terbang di udara, tapi aku nggak merasakan sedikit pun gerakannya ...""Sungguh sangat menakjubkan."Di mobil, Yena baru saja sadar.Benda yang Yena maksud merupakan pesawat yang dia tumpangi bersama Teguh.Sebelum Teguh sempat menjelaskan.Mobil sudah hampir tiba di pusat kota.Yena kembali terkejut.Hal ini juga benar-benar luar biasa untuknya.Yena hanya hidup di Dunia Kultivasi. Segala hal di Dunia Sekuler adalah hal baru dan tidak dia ketahui. Dirinya terlihat bagaikan anak kecil yang menatap semuanya dengan rasa ingin tahu.Teguh juga tidak mau menjelaskan satu per satu dan berkata, "Bayangan, nanti aku akan pergi ke Gunung Yavana untuk mengobati Shinta.
Ini adalah cara paling tepat untuk hasil pengobatan yang baik.Tubuh Shinta masih sama indahnya seperti sebelumnya. Satu-satunya perbedaan adalah dia lebih kurus dan tidak punya lagi kilauan seperti dulu.Swush!Swush, swush, swush ...Teguh mengalihkan sorot matanya dan menusukkan jarum perak dengan cepat ke tubuh Shinta. Jarum-jarum itu disusun seperti bintang di langit.Ini adalah Jarum Tujuh Bintang!Tidak peduli apakah dalam kondisi kehilangan kesadaran atau sudah koma, efek dari akupunktur ini sangat luar biasa.Whus ...Setelah itu, Teguh meletakkan kedua tangannya di ujung setiap jarum perak. Jarum-jarum tersebut mulai berdengung, tubuh Shinta pun mulai bergetar.Pada saat yang sama!Semangatnya dihidupkan kembali oleh Teguh.Waktu berlalu dengan lambat.Setelah beberapa saat, keringat menetes tipis di dahi Shinta dan asap hitam mulai mengepul di atas kepalanya.Ini adalah energi kematian yang dipaksa keluar oleh Teguh dengan energi sejati.Shinta sudah hampir mati!Usai menghi