"Kalau menurutku ...""Teguh harus mati!"Tatapan Lean tampak membara sembari tegas berkata, "Meski ada harga yang perlu dibayar, kita harus membunuhnya."Xiraf mengangguk setuju. "Teguh memang pantas untuk mati karena telah membunuh beberapa Tetua Sekte Naga Ambara.""Hanya, masalahnya ...""Dia diselamatkan oleh Qimon. Takutnya, kita nggak akan punya kesempatan untuk membunuhnya."Hal ini yang membuat mereka sulit membunuh Teguh.Bagaimanapun juga ...Qimon, seorang Master pada Tahap Hampa, adalah pelayan Serikat Bela Diri.Sekte Paviliun Abadi dan Sekte Naga Ambara sama sekali tidak bisa berkutik."Tenang saja."Lean memicingkan matanya sebelum berkata, "Aku sudah kirim orang untuk berjaga-jaga di sekitar Kota Bunama dan memastikan dia untuk selalu memperhatikan gerak-gerik Teguh.""Asalkan dia berani keluar, maka kita punya banyak kesempatan.""Aku nggak percaya ..."Raut wajah Lean tampak bengis. "Apa mungkin Teguh bisa tinggal selamanya di Serikat Bela Diri?""Benar!"Xiraf menga
"Kamu ..."Xiraf juga terkejut. Dia tergagap-gagap saat berkata, "Ternyata kamu sudah mencapai Tahap Hampa ..."Teguh malas berbasa-basi, sehingga dia hanya membalas dengan sinis, "Sejak kalian mulai menggangguku, kalian harusnya sudah tahu kalau hari ini akan datang.""Mereka yang membunuh akan selalu dibunuh.""Matilah!"Setelah mengatakannya, Teguh menghantam mereka berdua dengan satu pukulan.Cahaya ilahi seketika terkumpul di udara dan membentuk bayangan tinju, menghasilkan angin tinju yang mencekam.Pukulan itu akan menghantam mereka berdua.Swush!Saat nyawa kedua orang itu hampir di ujung tanduk, sebuah bayangan hitam tiba-tiba hadir di depan Teguh dan menangkis pukulannya dengan telapak tangan.Buk!Setelah tabrakan esensi sejati yang kuat, Teguh terdorong mundur tiga langkah.Teguh pun memicingkan matanya dan menatap orang itu.Sekujur tubuh orang ini terbalut jubah hitam dan hanya menunjukkan sepasang matanya.Yang paling mencolok adalah gambar kepala serigala berwarna emas
Dengan kata lain!Pedang ini termasuk salah satu dari seri Pedang Surgawi, tepatnya pedang yang Candra Sukma dan Henry temukan dengan mengikuti peta harta karun dari petunjuk Tujuh Liontin Giok!"Akan kuingat kamu!"Pelindung Mion yang masih melayang di udara pun menatap Teguh tanpa menyembunyikan niat membunuh miliknya. "Suatu hari nanti, aku akan kembali dan membunuhmu dengan tanganku sendiri!"Setelah mengatakan itu.Pelindung Mion menjadi seberkas cahaya dan menghilang di cakrawala.Teguh pun tidak mengejarnya.Pertama.Teguh sudah mengetahui identitas orang ini, yaitu Pelindung Mion dari Aliansi Iblis. Jadi, pedang ini akan jatuh ke tangan Aliansi Iblis dan tidak akan lari ke mana-mana.Selain itu.Teguh juga harus segera kembali ke Serenara guna mengatur banyak hal, lalu baru bisa memulai perjalanan dengan tenang dan leluasa untuk mencari delapan pedang yang tersisa."Baiklah."Teguh menarik kembali sorot matanya, lalu dia menatap lagi ke arah Xiraf Candrian dan Lean Binarwan di
Aliansi Iblis agak berbeda dari Serikat Bela Diri.Serikat Bela Diri adalah gabungan dari berbagai kekuatan, dengan Sandi dari keluarga Malajang sebagai Ketua Aliansi dan para ketua dari berbagai kekuatan tergabung lainnya sebagai Tetua sekaligus Pelindung.Di sisi lain, Aliansi Iblis merupakan aliansi yang didominasi oleh keluarga Zachary, dengan berbagai kekuatan lain sebagai budak dan bawahannya. Bisa dibilang, keluarga Zachary memegang kendali penuh dalam Aliansi Iblis.Akan tetapi.Ada juga beberapa orang kuat lainnya di Aliansi Iblis yang bergabung sebagai Pelindung, Tetua, dan sebagainya.Pelindung Mion adalah satu di antaranya."Ketua Aliansi!"Pelindung Mion datang ke Aula Utama dan menyerahkan Pedang Surgawi di tangannya. "Ini adalah Pedang Surgawi yang diperoleh dari Sekte Paviliun Abadi."Wus!Dengan lambaian tangan Cedric, pedang itu mendarat ke tangannya.Cedric memeriksanya sejenak dengan saksama, kemudian mengangguk kecil. "Bagus, pedang ini memang salah satu dari Sembi
Teguh tersenyum dan bertanya dengan santai, "Bagaimana kabarmu?""Semuanya baik-baik saja."Ucapan Bayangan membuat Teguh lega.Benar juga.Sekte Paviliun Abadi telah dihancurkan dengan tangannya sendiri. Jadi, Serenara seharusnya sudah aman.Mereka bergegas menaiki mobil untuk pergi ke bandara."Barusan ...""Benda apa yang bisa terbang di udara, tapi aku nggak merasakan sedikit pun gerakannya ...""Sungguh sangat menakjubkan."Di mobil, Yena baru saja sadar.Benda yang Yena maksud merupakan pesawat yang dia tumpangi bersama Teguh.Sebelum Teguh sempat menjelaskan.Mobil sudah hampir tiba di pusat kota.Yena kembali terkejut.Hal ini juga benar-benar luar biasa untuknya.Yena hanya hidup di Dunia Kultivasi. Segala hal di Dunia Sekuler adalah hal baru dan tidak dia ketahui. Dirinya terlihat bagaikan anak kecil yang menatap semuanya dengan rasa ingin tahu.Teguh juga tidak mau menjelaskan satu per satu dan berkata, "Bayangan, nanti aku akan pergi ke Gunung Yavana untuk mengobati Shinta.
Ini adalah cara paling tepat untuk hasil pengobatan yang baik.Tubuh Shinta masih sama indahnya seperti sebelumnya. Satu-satunya perbedaan adalah dia lebih kurus dan tidak punya lagi kilauan seperti dulu.Swush!Swush, swush, swush ...Teguh mengalihkan sorot matanya dan menusukkan jarum perak dengan cepat ke tubuh Shinta. Jarum-jarum itu disusun seperti bintang di langit.Ini adalah Jarum Tujuh Bintang!Tidak peduli apakah dalam kondisi kehilangan kesadaran atau sudah koma, efek dari akupunktur ini sangat luar biasa.Whus ...Setelah itu, Teguh meletakkan kedua tangannya di ujung setiap jarum perak. Jarum-jarum tersebut mulai berdengung, tubuh Shinta pun mulai bergetar.Pada saat yang sama!Semangatnya dihidupkan kembali oleh Teguh.Waktu berlalu dengan lambat.Setelah beberapa saat, keringat menetes tipis di dahi Shinta dan asap hitam mulai mengepul di atas kepalanya.Ini adalah energi kematian yang dipaksa keluar oleh Teguh dengan energi sejati.Shinta sudah hampir mati!Usai menghi
Entah berapa lama waktu telah berlalu.Shinta yang baru melepaskan Teguh, seketika menunduk dan menyadari bahwa dia tidak mengenakan apa-apa. Wajahnya bersemu dan dia berkata dengan manja, "Berbaliklah!"Teguh berbalik dengan kesal.Usai terdengar suara gemeresik, Shinta pun telah berpakaian rapi."Teguh.""Kalau kamu bisa menyembuhkan aku, berarti kamu sudah menjadi Batara, 'kan?"Mata Shinta kembali berbinar. Dia membuka matanya lebar-lebar dan menatap Teguh."Benar."Teguh mengangguk. "Selanjutnya, aku akan menemukan cara untuk membawa kalian semua ke jalan ini," tegasnya."Jadi, ..."Kemudian, Shinta bertanya usai sempat merasa ragu, "Apa kamu sudah menemukan Rina?"Wajah Teguh menegang, lalu dia menggelengkan kepalanya dengan sedih. "Belum untuk saat ini."Shinta juga terdiam setelah mendengarnya."Kak Teguh!"Tiba-tiba, seseorang masuk dan menarik lengan Teguh.Orang itu adalah Yena Malajang. Dia baru saja kembali dari jalan-jalan bersama Bayangan."Dunia Fana sangat menyenangkan
"Nggak, kok."Teguh menggelengkan kepalanya. "Kamu nggak salah.""Tapi ..."Yena merasa begitu bersalah.Karena Yena melihatnya dengan jelas ketika dia masuk.Shinta menatap Teguh dengan cara yang tidak biasa.Kebahagiaan dan keceriaan yang terpancarkan darinya bukan pura-pura.Namun, sekarang ...Karena kesalahannya, Shinta dan Teguh bertengkar. Bahkan, Shinta juga pergi dengan marah ..."Nggak apa-apa."Teguh menghela napas sambil menoleh ke arah Bayangan.Aku nggak mau hal yang sama terulang kembali.'Bayangan mengerti, kemudian mengikuti Shinta keluar.Beberapa hari berikutnya ...Shinta terus mengabaikan Teguh dan tidak menerima penjelasan Yena.Justru Shinta makin curiga Yena sengaja mendekati Teguh.Malamnya.Bulan purnama bersinar terang, cahayanya membentang tanpa batas.Shinta datang sendirian ke hutan belakang Gunung Yavana.Kemudian, Shinta duduk di atas batu besar sambil menatap ke jauhan dengan tatapan kosong."Rina, Rina …""Di mana kamu berada sekarang?"Shinta teringat