Saat dia berbicara.Taoisme Sundoro mengangkat tangan dan menepuk jejak telapak tangan yang sama persis dengan jejak di atas nisan.Krak! Krak! Krak!Suara yang membosankan terus terdengar, hingga batu nisan tiba-tiba bergerak ke samping dan perlahan memperlihatkan pintu masuk yang gelap.Setelah mengamati.Gelap gulita di dalam sana dan tidak terlihat jelas isinya."Di sini terlihat sama seperti kuburan, tapi sebenarnya ini formasi luar biasa," ujar Taoisme Sundoro saat dia memasuki area dan memperkenalkan kepada Teguh."Di dalamnya terdapat dua energi yin sebagai penggerak dan binatang mitos dari empat arah yang menjaga dunia ini.""Ini memastikan Esensi Dewa Sejati nggak akan hilang selama bertahun-tahun.""Guru hanya bisa hidup tenang dengan menyimpan segala usahanya seumur hidup di sini."Ternyata begitu.Teguh pun mengangguk diam-diam.Pada saat dirinya berbicara.Taoisme Sundoro dengan keahliannya dalam memahami konsep dualitas pun membuka setiap mekanisme dengan mudahnya, kemud
Karena itu, Teguh harus segera mengalirkan esensi sejati ini ke seluruh meridian dan titik akupunktur untuk mencegah ledakan roh.Dengan begini!Teguh merasakan dampak yang sangat besar pada meridian tubuhnya.Kurang dari 10 detik.Teguh merasa meridian tubuhnya bengkak dan tidak nyaman dengan risiko pecah setiap saat.Krak!Krak! Krak! Krak!Teguh tahu, inilah kesempatan besar yang tak terkalahkan, sehingga dia menggertakkan giginya dan berusaha untuk bertahan.Namun, semua ini sia-sia.Dengan aliran Esensi Dewa Sejati yang terus-menerus memasuki tubuhnya, Teguh seringkali tidak punya waktu untuk mengasimilasi dan menyerapnya, sehingga dia harus mengirimkannya ke seluruh tubuh untuk mengurangi tekanan di Dantian.Perkembangan situasinya justru makin memburuk.Hingga akhirnya ....Ketika Esensi Dewa Sejati mencapai batas maksimum Teguh, dia bertahan dengan gigih, tetapi meridian tubuhnya tidak bisa bertahan.Swush!Dengan ledakan pertama yang lembut, seakan-akan tengah membuka rantai y
Pada saat berikutnya, tiba-tiba dia mengulurkan satu tangan dan menempatkannya di punggung Teguh.Ngung!Sebuah kekuatan jiwa yang luar biasa dan tak terbatas memasuki tubuh Teguh.Hanya dalam sekejap.Dalam tubuhnya, Esensi Dewa Sejati yang menggelora dan terus-menerus memberontak berubah tenang secara mendadak, seolah-olah telah menyadari sesuatu.Meskipun masih tidak memiliki tempat yang tepat, setidaknya sudah lebih tenang.Tentu saja, ini tidak bisa menyelesaikan masalah.Karena ada Esensi Dewa Sejati yang terus mengalir, tidak akan bisa kembali ketika proses telah dimulai. Jadi, hanya bisa menunggu hingga pewarisan selesai."Huft ...""Seharusnya sudah stabil, sih."Taoisme Sundoro menghela napas, kemudian memancarkan kekuatan jiwa dan memberi kekuatan pada roh di tubuh Teguh. Setelah itu, menggunakan sisa kekuatannya untuk melindungi pembuluh darah Teguh.Tiba-tiba, keadaan dalam tubuh Teguh mulai melambat.Ngung!Esensi Dewa Sejati masih ada dan mengalir bak sungai yang tak per
"Jangan-jangan ...""Tuan Teguh mati di dalam?"Sekelompok Pelindung dan Tetua mulai berdiskusi.Bahkan, Sandi sampai mengernyit keheranan.Sebab!Rintangan ketiga adalah Dunia Ilusi. Jika lebih dari satu jam tidak keluar, sudah pasti akan mati di dalam!Mereka tidak tahu.Beberapa dari mereka yang sebelumnya masuk ke sana dan tidak lolos Ujian Tubuh Roh Taoisme Sundoro, entah ingatannya berakhir dihapus dan dikirim keluar atau langsung mati."Mungkinkah ...""Tuan Teguh bukan orang yang ditakdirkan sebagaimana rumornya?"Sandi yang agak kecewa pun memandang ke arah Gerbang Kehidupan sembari bergumam.Tepat saat ini.Sesosok bayangan keluar dari rintangan ketiga.Sosok itu adalah Teguh!Sshhh ..."Bagaimana mungkin?""Tuan Teguh benar-benar keluar …""Apa yang sebenarnya terjadi?""Sulit dibayangkan."Semua orang dari Serikat Bela Diri, termasuk Sandi, juga terkejut.Bisa dibilang.Meskipun Gerbang Kehidupan sudah ada sejak lama di Serikat Bela Diri, tetapi mereka tidak sepenuhnya bisa
Ini adalah Aula Utama.Suasana kuno dan megah membuat Teguh merasa ngeri.Aula Utama yang sangat aneh.Selain sebuah jalan yang arahnya menuju kedalaman, hanya ada dua baris patung berjejer di sepanjang jalan.Patung itu juga tampaknya sangat aneh.Jelas-jelas patung itu benda mati, tetapi memberi kesan hidup nan nyata.Terutama sepasang mata berwarna merah darah, seperti binatang buas yang menatap ke arah pintu masuk Aula Utama.Adapun jalan itu, terbentang hingga jarak yang tak terlihat dan tidak ada yang tahu berisi apa di dalamnya.Kalaupun ada yang menyerangnya, Teguh hanya bisa berusaha sebaik mungkin untuk menghadapinya!Teguh mulai menelusuri jalan ini dengan tenang.Bruk!Kratak!Baru saja berjalan di antara sepasang patung pertama, patung itu tiba-tiba retak. Potongan-potongan material terlempar dari permukaan, memperlihatkan penampakan sebenarnya.Ternyata berupa dua manusia berkulit hitam.Wuss ...Mata merah mereka tampak berbinar-binar dan tersirat niat membunuh yang kuat
Selanjutnya.Sesuai dengan tebakan Teguh.Setiap boneka yang tersembunyi dalam patung memiliki kekuatan yang lebih hebat dari sebelumya.Bertarung sepanjang jalan.Menyerang sepanjang jalan.Dengan keahlian menombak yang kuat dan energi sejati yang tangguh, Teguh berhasil menghancurkan semua boneka.Sampai akhirnya.Hanya menyisakan dua patung boneka terakhir."Apakah ..."Teguh mengangkat tombaknya dan terus berjalan sampai akhir. Sorot matanya tampak berbinar seraya berkata, "Kalau kubunuh kalian berdua, apakah aku sudah melewati Gerbang Kehidupan?"Sambil berbicara.Teguh melangkah di antara sepasang patung terakhir.Bruk!Kratak!Suara dan aroma yang tidak asing.Dua boneka keluar dari patung dan melesat ke arah Teguh dengan cepat.Kecepatan ini …Berhasil menimbulkan suara yang tajam.Belum juga tiba di hadapannya, aura membunuh yang mencekam di area tersebut sudah lebih dulu terasa.Swush!"Pandangan Kembali Tombak Raja!"Teguh masih terus mengayunkan tombaknya. Ketika ujung tomb
"Tahap Hampa. Tuan Teguh sudah mencapai Tahap Hampa.""Luar biasa, itu benar-benar sebuah keajaiban!""Waktu pertama kali datang ke sini, Tuan Teguh masih di Tahap Roh tingkat awal. Baru saja dua hari berlalu, Tuan Teguh sudah mencapai Tahap Hampa. Sungguh sulit dibayangkan.""Mengamati ke seluruh Dunia Kultivasi, kecepatan seperti ini benar-benar nggak tertandingi!""Tadi saja, aku masih meragukan identitas Tuan Teguh sebagai orang yang ditakdirkan. Tapi, kalau lihat lagi yang sekarang, meskipun bukan orang yang ditakdirkan, Tuan Teguh pasti seorang genius yang hebat!"Semua orang tak segan memuji dan mengagumi Teguh.Ya!Teguh memang memiliki bakat luar biasa hingga membuat para Tetua ini merasa kagum."Bukan hanya Tahap Hampa ..."Pandangan Sandi tetap terpaku pada Teguh, lalu berkata dengan suara serak, "Gerakan tadi, setidaknya didukung oleh esensi sejati Tahap Hampa tingkat menengah.""Kalau nggak ...""Sulit untuk mengubah penampilan Boneka Perak menjadi seperti ini.""Lagi pula
Mereka kembali terkejut.Bum!Setelah beberapa saat bertarung melawan dua Boneka Perak, Teguh memutuskan untuk menyimpan Tombak Raja yang Memecah Formasi dan memilih bertarung melawan musuh menggunakan tangan kosong.Perlu diingat!Keterampilan Teguh dalam menombak telah lama menjadi favorit di hati orang-orang.Sekarang, dia malah tidak menggunakannya ...Apa yang sedang terjadi?Dalam sekejap!Mereka langsung mengerti.Wushh!Teguh langsung mengepalkan tangannya dan menyerang.Ribuan tinju dilayangkan!Lalu, ribuan bayangan tinju menyelimuti salah satu Boneka Perak. Dalam sekejap, semuanya jatuh ke tubuh Boneka Perak bagai tetesan air hujan.Dari kepala hingga kaki, tidak ada satu sisi badan pun yang terlewat.Ini adalah Teknik Seribu Tinju.Ribuan bayangan tinju berdatangan dengan cepat. Setiap tinjunya memiliki kekuatan yang menakutkan.Sandi dan sekelompok orang lainnya tampak terkejut.Apa yang sebenarnya dilakukan Teguh?Hanya Teguh yang tahu.Setiap pukulannya mengenai bagian b