"Jangan-jangan ...""Tuan Teguh mati di dalam?"Sekelompok Pelindung dan Tetua mulai berdiskusi.Bahkan, Sandi sampai mengernyit keheranan.Sebab!Rintangan ketiga adalah Dunia Ilusi. Jika lebih dari satu jam tidak keluar, sudah pasti akan mati di dalam!Mereka tidak tahu.Beberapa dari mereka yang sebelumnya masuk ke sana dan tidak lolos Ujian Tubuh Roh Taoisme Sundoro, entah ingatannya berakhir dihapus dan dikirim keluar atau langsung mati."Mungkinkah ...""Tuan Teguh bukan orang yang ditakdirkan sebagaimana rumornya?"Sandi yang agak kecewa pun memandang ke arah Gerbang Kehidupan sembari bergumam.Tepat saat ini.Sesosok bayangan keluar dari rintangan ketiga.Sosok itu adalah Teguh!Sshhh ..."Bagaimana mungkin?""Tuan Teguh benar-benar keluar …""Apa yang sebenarnya terjadi?""Sulit dibayangkan."Semua orang dari Serikat Bela Diri, termasuk Sandi, juga terkejut.Bisa dibilang.Meskipun Gerbang Kehidupan sudah ada sejak lama di Serikat Bela Diri, tetapi mereka tidak sepenuhnya bisa
Ini adalah Aula Utama.Suasana kuno dan megah membuat Teguh merasa ngeri.Aula Utama yang sangat aneh.Selain sebuah jalan yang arahnya menuju kedalaman, hanya ada dua baris patung berjejer di sepanjang jalan.Patung itu juga tampaknya sangat aneh.Jelas-jelas patung itu benda mati, tetapi memberi kesan hidup nan nyata.Terutama sepasang mata berwarna merah darah, seperti binatang buas yang menatap ke arah pintu masuk Aula Utama.Adapun jalan itu, terbentang hingga jarak yang tak terlihat dan tidak ada yang tahu berisi apa di dalamnya.Kalaupun ada yang menyerangnya, Teguh hanya bisa berusaha sebaik mungkin untuk menghadapinya!Teguh mulai menelusuri jalan ini dengan tenang.Bruk!Kratak!Baru saja berjalan di antara sepasang patung pertama, patung itu tiba-tiba retak. Potongan-potongan material terlempar dari permukaan, memperlihatkan penampakan sebenarnya.Ternyata berupa dua manusia berkulit hitam.Wuss ...Mata merah mereka tampak berbinar-binar dan tersirat niat membunuh yang kuat
Selanjutnya.Sesuai dengan tebakan Teguh.Setiap boneka yang tersembunyi dalam patung memiliki kekuatan yang lebih hebat dari sebelumya.Bertarung sepanjang jalan.Menyerang sepanjang jalan.Dengan keahlian menombak yang kuat dan energi sejati yang tangguh, Teguh berhasil menghancurkan semua boneka.Sampai akhirnya.Hanya menyisakan dua patung boneka terakhir."Apakah ..."Teguh mengangkat tombaknya dan terus berjalan sampai akhir. Sorot matanya tampak berbinar seraya berkata, "Kalau kubunuh kalian berdua, apakah aku sudah melewati Gerbang Kehidupan?"Sambil berbicara.Teguh melangkah di antara sepasang patung terakhir.Bruk!Kratak!Suara dan aroma yang tidak asing.Dua boneka keluar dari patung dan melesat ke arah Teguh dengan cepat.Kecepatan ini …Berhasil menimbulkan suara yang tajam.Belum juga tiba di hadapannya, aura membunuh yang mencekam di area tersebut sudah lebih dulu terasa.Swush!"Pandangan Kembali Tombak Raja!"Teguh masih terus mengayunkan tombaknya. Ketika ujung tomb
"Tahap Hampa. Tuan Teguh sudah mencapai Tahap Hampa.""Luar biasa, itu benar-benar sebuah keajaiban!""Waktu pertama kali datang ke sini, Tuan Teguh masih di Tahap Roh tingkat awal. Baru saja dua hari berlalu, Tuan Teguh sudah mencapai Tahap Hampa. Sungguh sulit dibayangkan.""Mengamati ke seluruh Dunia Kultivasi, kecepatan seperti ini benar-benar nggak tertandingi!""Tadi saja, aku masih meragukan identitas Tuan Teguh sebagai orang yang ditakdirkan. Tapi, kalau lihat lagi yang sekarang, meskipun bukan orang yang ditakdirkan, Tuan Teguh pasti seorang genius yang hebat!"Semua orang tak segan memuji dan mengagumi Teguh.Ya!Teguh memang memiliki bakat luar biasa hingga membuat para Tetua ini merasa kagum."Bukan hanya Tahap Hampa ..."Pandangan Sandi tetap terpaku pada Teguh, lalu berkata dengan suara serak, "Gerakan tadi, setidaknya didukung oleh esensi sejati Tahap Hampa tingkat menengah.""Kalau nggak ...""Sulit untuk mengubah penampilan Boneka Perak menjadi seperti ini.""Lagi pula
Mereka kembali terkejut.Bum!Setelah beberapa saat bertarung melawan dua Boneka Perak, Teguh memutuskan untuk menyimpan Tombak Raja yang Memecah Formasi dan memilih bertarung melawan musuh menggunakan tangan kosong.Perlu diingat!Keterampilan Teguh dalam menombak telah lama menjadi favorit di hati orang-orang.Sekarang, dia malah tidak menggunakannya ...Apa yang sedang terjadi?Dalam sekejap!Mereka langsung mengerti.Wushh!Teguh langsung mengepalkan tangannya dan menyerang.Ribuan tinju dilayangkan!Lalu, ribuan bayangan tinju menyelimuti salah satu Boneka Perak. Dalam sekejap, semuanya jatuh ke tubuh Boneka Perak bagai tetesan air hujan.Dari kepala hingga kaki, tidak ada satu sisi badan pun yang terlewat.Ini adalah Teknik Seribu Tinju.Ribuan bayangan tinju berdatangan dengan cepat. Setiap tinjunya memiliki kekuatan yang menakutkan.Sandi dan sekelompok orang lainnya tampak terkejut.Apa yang sebenarnya dilakukan Teguh?Hanya Teguh yang tahu.Setiap pukulannya mengenai bagian b
Mulai sekarang, Teguh adalah sang tuan dan hanya patuh dengan perintahnya.Dengan pengalamannya kali ini, sisanya akan menjadi lebih mudah.Teguh melakukan sesuatu sesuai aturan.Mengubah Boneka Perak yang lain untuk menjadi pengawalnya sendiri.Kemudian ...Di ujung jalan yang misterius, kabut menghilang dan metampakkan jalan menuju langit. Artinya, mereka yang melewati Gerbang Kehidupan, sudah mulai berjalan menuju langit.Semua orang di bawah pun terpaku.Terlihat jelas bahwa mereka terkejut.Mereka sudah hidup selama ratusan tahun, tetapi belum pernah mendengar tentang seorang monster seperti Teguh.Hanya dalam beberapa hari, dia bisa beralih dari Tahap Roh tingkat awal ke Tahap Hampa tingkat menengah.Dengan kekuatan Tahap Roh tingkat akhir, dia memotong Singa Raksasa yang ada di Tahap Hampa tingkat awal dengan amarah.Lalu, dengan kekuatan Tahap Hampa tingkat menengah, dia berhasil menguasai Boneka Perak.Dari tiga hal ini, masing-masing merupakan prestasi yang luar biasa.Semuan
Yena merasa tidak rela.Teguh tahu apa yang dipikirkan Yena. Dia juga tidak berniat untuk tinggal, sehingga dia tidak memberinya harapan dan menegaskan, "Seharusnya, kamu masih ingat apa yang sudah kukatakan.""Aku bukanlah orang dari Serikat Bela Diri.""Aku masih punya hal penting yang harus dilakukan."Yena segera teringat sosok Rina yang pernah diceritakan Teguh kepadanya. Raut wajahnya seketika berubah muram.Suasana menjadi hening sejenak.Setelah beberapa saat.Sesepuh Agung pun berbicara, "Tuan Teguh, kami sudah membahasnya."Teguh mengangguk sembari berkata, "Coba ceritakan dengan detail.""Kamu boleh membawa Boneka Perak ini pergi.""Tapi ...""Kami punya tiga syarat."Teguh tidak mengatakan apa-apa. "Silakan," balasnya singkat."Pertama, mengingat keberuntungan yang kamu dapat di Serikat Bela Diri, kami berharap kalau Serikat Bela Diri mengalami kesulitan di masa depan, kamu harus membantu Serikat Bela Diri sekali tanpa syarat.""Kedua, ketika kamu mencari Harta Karun Rumah
Sandi sudah mengalah, Teguh juga tidak dirugikan. Jadi, Teguh langsung menyetujuinya. "Paman Sandi benar-benar bisa bercanda, ya.""Aku bisa ada di tahap ini berkat Serikat Bela Diri.""Aku menyetujui dua syarat lainnya."Mendengar jawaban Teguh.Sandi dan para Tetua pun merasa lega."Kalau begitu, baguslah."Raut wajah Sandi terlihat membaik. "Kapan kamu akan pergi?" tanya Sandi."Sekarang.""Aku masih punya banyak hal yang mesti dilakukan. Jadi, harus segera pergi," jujur Teguh.Baik itu urusan Ivan, urusan Sekte Tajuk Semesta, urusan Billy, maupun urusannya sendiri mengenai Rina dan Shinta, Teguh harus segera menyelesaikan semuanya.Hanya bisa mengikuti arus.Tidak bisa sesuai dengan keinginan sendiri.Saat mengatakannya, Teguh tanpa sadar melirik ke arah Yena.Berhubung dirinya sudah berjanji dengan para Tetua untuk membawa Yena saat mencari harta karun, mereka berdua sudah harus berangkat."Kak Teguh ..."Yena menghampirinya dan bertanya, "Apa kelak kamu akan sulit kembali ke Seri