Sshhh ...Melihat situasi ini, penonton di luar lapangan hanya bisa menahan napas.Dua hari yang lalu.Teguh baru bergabung dengan Serikat Bela Diri, mencapai tingkat awal kultivasi, dan kondisinya tengah sekarat.Dalam dua hari, dia sudah melampaui dua tingkat kecil ...Kecepatan seperti ini sungguh menakutkan.Tak ada yang seperti ini sebelumnya!"Ya!""Teguh benar-benar hebat!" Sandi pun sampai terkesan."Hanya saja ...""Ini baru tahap kedua Gerbang Kehidupan.""Tahap berikutnya barulah tahap krisis yang harus dihadapi dengan peluang!"Memang benar.Dalam Gerbang Kehidupan, bukan tahap krisis saja yang menakutkan, tetapi terdapat juga peluang yang didambakan.Seperti singa jantan yang aneh tadi.Teguh membunuhnya dan Pil Monster Laut di tangannya adalah hasil jarahan Teguh.Setelah berlatih, kekuatannya meningkat pesat. Ini adalah salah satu manifestasi kesempatan.Perlu diingat!Dari Tahap Roh tingkat menengah hingga tingkat akhir, jika berlatih sesuai prosedur, itu bisa memakan w
"Sepertinya ...""Memang 'orang beruntung' yang membuka makam tahun ini.""Tapi, sayangnya … Anda sangat tidak beruntung!""Itu karena ...""Anda akan segera mati!""Hehehe ..."Suara tawa bernada dingin pun terdengar. Roh itu melipat kedua tangan di dada, seolah-olah menonton pertunjukan dengan senang hati.Hanya dalam waktu singkat.Sebuah entitas maya yang kelihatan tak berarti, tetapi sebenarnya mengandung kekuatan hebat pun menuju Teguh.Lautan yang luas, tak terbatas, dan tak terlihat ujungnya.Hanya saja, jumlahnya yang berdesakan serta kekuatan yang bisa memotong langit dan matahari yang terkumpul bersama sudah cukup membuat banyak orang kehilangan perasaan tenang dalam pikiran.Namun, tentu saja ini tidak termasuk Teguh di dalamnya."Benarkah?"Teguh melihat entitas roh yang angkuh di depannya dan berkata dengan nada dingin, "Nggak tahu diri.""Minggir!"Dengan teriakan keras, Teguh mempertahankan kesadarannya dan menjaga pikirannya tetap jernih di dalam ilusi, kemudian tiba-t
Kali ini, Teguh tidak berani lengah. Karena itu, dia langsung menunjukkan maksud tombak tingkat kesembilan setelah sublimasi, dengan bayangan tombak menyelimuti langit, berakhir menjadi satu kesatuan."Kalau begitu ..."Suaranya masih terdengar jernih.Kekuatan besar ini masih membuat Teguh menderita.Jadi, supaya Tombak Raja yang Memecah Formasi tak terlempar jauh, Teguh juga terus mundur dengan cepat.Baru setelah lima atau enam langkah, Teguh bisa berdiri tegak.Saat ini, roh itu telah tersenyum jahat ketika melancarkan serangan ketiga."Hancurkan semua kehidupan!"Tanpa ada sedikit pun emosi dalam suaranya, Teguh tiba-tiba menyadari, jejak cakar yang tak terhitung jumlahnya datang menyerang dirinya dari segala arah.Bahkan, membawa ribuan pedang yang dingin.Sekaligus menggulung badai dingin yang sangat kuat.Dengan kekuatan yang mengguncangkan langit dan bumi serta sejumlah tanda-tanda memotong alam semesta.Gerakan seperti ini …"Serangan Penghancur!"Teguh tidak berani lengah se
Mengajarkan keterampilan tersembunyi?'Mendengar perkataan ini, Teguh langsung bingung.Teguh melihat Tubuh Roh itu dengan kaget dan bertanya, "Kamu, ini … maksudnya apa?""Hahaha ..."Roh tertawa tiga kali, suara tawanya diselimuti kesedihan.Setelah tertawa.Tubuh Roh menatap Teguh dan berkata dengan suara yang tiba-tiba terdengar serak, "Anak muda, biarkan aku memberitahumu semuanya.""Dulu, aku ada di puncak Tahap Mahayana tingkat akhir. Karena mencapai pencerahan di Gunung Sundoro, maka aku menyebut diri sendiri sebagai 'Taoisme Sundoro'.""Beberapa ratus tahun yang lalu, aku hampir mencapai kesempurnaan dalam berlatih dan mencoba untuk melewati bencana.""Nggak pernah terpikirkan.""Aku sudah lama diincar musuh.""Pertempuran langsung pecah. Mereka yang kecil dan nggak berarti sama sekali nggak punya kesempatan.""Karena itu, mereka memikirkan cara kotor, menyerangku saat akan naik menuju tingkat yang lebih tinggi.""Mereka berhasil.""Petir Langit adalah kekuatan yang nggak bisa
Teguh juga mengikuti dengan erat di belakang.Dua orang itu sedang terbang sambil berbicara."Nggak pernah terpikirkan waktu aku beranjak meninggal, aku masih bisa bertemu dengan generasi muda yang sangat berbakat seperti kamu.""Aku akan mengajarkanmu ilmu terakhirku, panggil aku Guru ..."Beberapa saat kemudian ...Dua orang itu berdiri di depan makam terbesar di Taman Makam Raya."Di sini ..."Taoisme Sundoro memperkenalkan dirinya dan mulai mewariskan ilmu yang tak tertandingi.Ngung!Shring!Tiba-tiba, dua tekanan tak terbatas hadir di sini dan berdiri di hadapan Taoisme Sundoro.Di belakangnya, Teguh juga merasakan kehadiran yang tak terbendung. Ibarat sebuah batu besar yang menekan dadanya, membuat dirinya sulit bernapas.Di saat yang sama.Di depan Taoisme Sundoro, hadir dua sosok di sebelah kiri dan kanan.Di sisi kiri ada sosok tinggi, kurus, dan berwajah suram, bagai kolam yang dalam dan tak terduga. Hanya dengan sekilas pandang, hampir membuat Teguh hilang konsentrasi dan t
"Muridku!""Ikuti irama Teknik Yahud yang telah diajarkan Guru sebelumnya."Sambil berbicara, Taoisme Sundoro sudah menyerang keluar.Selanjutnya.Taoisme Sundoro mulai menunjukkan keahlian legendaris itu di hadapan Teguh."Telapak langit terhubung dengan Tao!"Sebuah cap tangan seketika terlihat di tengah kegelapan. Bentuknya besar dan tak terbatas, bahkan menembus langit dan bumi!Teguh juga tidak meragukannya.Setidaknya, butuh Tahap Iluminasi untuk mengeluarkan kekuatan sejati dari pukulan ini."Pedang Langit yang Maha Abadi!"Taoisme Sundoro mengangkat dua jari sebagai pedang. Di mana pun jari-jarinya menunjuk, sinar pedang membuka jalan, merusak, dan membuat orang tidak berani untuk melihat langsung. Kemudian, bergerak menghancurkan dan membuat orang tidak berani sekadar untuk mencicipinya."Teknik Seribu Tinju!"Satu pukulan hingga jutaan pukulan, hanya ada bayangan tinju yang tak terbatas di langit dan bumi. Setiap bayangan punya kekuatan mengguncangkan dunia, kemudian semuanya
Dugh!Sementara itu.Raja Iblis Darah dan Iblis Qirin terus menyerang, layaknya tengah bermain sepak bola. Memukul Teguh hingga dia tak berdaya untuk membalas serangan.Melihat situasi ini, Taoisme Sundoro agak mengernyitkan keningnya."Muridku, Teguh ...""Apa kamu masih mengingat trik-trik yang baru saja aku tunjukkan?"Sibuk dengan segala urusannya, Teguh terhenti sejenak.Tentu saja dia ingat.Pada saat itu, Taoisme Sundoro mengatakan bahwa dia akan membuat Teguh melihat dengan jelas. Oleh karena itu, Teguh menjadi begitu bersemangat.Satu gerakan, satu teknik, energi sejati pun mengalir dan berputar. Dia mengingatnya dengan sangat jelas.Ngungg ...Saat Teguh sedang mengingat, tiba-tiba dia menyadari aliran hangat yang menjalar di meridian tubuhnya dan gambaran yang melintas di pikirannya.Ini adalah ....Warisan legenda yang diceritakan!"Karena kamu ingat, serang mereka dengan gerakan yang baru saja kita gunakan!""Baiklah!"Teguh mengatur pikirannya dan mulai mencoba untuk meng
Saat dia berbicara.Taoisme Sundoro mengangkat tangan dan menepuk jejak telapak tangan yang sama persis dengan jejak di atas nisan.Krak! Krak! Krak!Suara yang membosankan terus terdengar, hingga batu nisan tiba-tiba bergerak ke samping dan perlahan memperlihatkan pintu masuk yang gelap.Setelah mengamati.Gelap gulita di dalam sana dan tidak terlihat jelas isinya."Di sini terlihat sama seperti kuburan, tapi sebenarnya ini formasi luar biasa," ujar Taoisme Sundoro saat dia memasuki area dan memperkenalkan kepada Teguh."Di dalamnya terdapat dua energi yin sebagai penggerak dan binatang mitos dari empat arah yang menjaga dunia ini.""Ini memastikan Esensi Dewa Sejati nggak akan hilang selama bertahun-tahun.""Guru hanya bisa hidup tenang dengan menyimpan segala usahanya seumur hidup di sini."Ternyata begitu.Teguh pun mengangguk diam-diam.Pada saat dirinya berbicara.Taoisme Sundoro dengan keahliannya dalam memahami konsep dualitas pun membuka setiap mekanisme dengan mudahnya, kemud