"Hal ini diceritakan oleh kakek saya sebelum dia meninggal.""Dia juga memperingatkanku ...""Tolong jangan ceritakan hal ini kepada sembarang orang.""Awalnya, saya tidak mau mengatakannya. Kuharap, Raja Serigala tidak menyalahkanku."Teguh segera berkata, "Jangan khawatir.""Memberi saya informasi ini sudah menjadi bantuan besar, mana mungkin saya mau menyalahkan Anda?""Namun, ...""Bisakah Anda memberikan informasi yang lebih rinci?""Tentu bisa."Ahli Pedang melihat Teguh tidak punya sikap selayaknya Raja Serigala, bahkan membantu menyembuhkan penyakit yang dideritanya selama bertahun-tahun, tentu saja dia tak akan menyembunyikan apa pun.Kemudian, dia menceritakan semuanya kepada Teguh dengan jelas dan terperinci mengenai informasi yang didengar dari sang kakek."Mungkin cuma begini ...""Baiklah."Teguh juga memperoleh sedikit informasi, sehingga dia langsung berkata kepada Bayangan, "Beri dia 10 triliun, itu hadiah.""Terima kasih banyak, Raja Serigala!""Raja Serigala, terima
Hanya saja ...Teguh tidak mengerti, jika Ivan merupakan anak pemimpin sekte, bagaimana bisa dia terlihat sangat berantakan seperti ini?Namun, itu tidak penting sekarang."Aku memang punya peta menuju Sekte Tajuk Semesta."Setelah Teguh mencerna ucapannya, Ivan berkata, "Namun, kamu perlu menyetujui satu syarat sebelum aku memberi peta ini."Teguh bertanya, "Syarat apa?"Tatapan Ivan sulit diartikan.Kemudian.Ivan menghela napas panjang, kemudian mulai bicara, "Ceritanya panjang.""Dulu ...""Setelah Ayah pergi, dia pulang membawa seorang wanita.""Karena wanita ini, Sekte Tajuk Semesta diserang oleh musuh. Peperangan ini menelan banyak korban, bahkan Kakek juga mati dalam pertahanan Gerbang Sekte."Teguh mengerutkan keningnya.'Seorang wanita ...''Mungkinkah dia membawa bencana bagi sekte?'"Meskipun ..."Ivan melanjutkan, "Sekte berhasil menghentikan serangan lawan, tapi bekas luka ini tetap ada.""Ayah, yang menjadi dalang dari peperangan ini.""Para tetua yang marah, menuduh Aya
"Ya, semuda ini sudah mengalami hal semacam begini ...""Malangnya. Kenapa bajak selalu ada di tanah yang lembut, nasib buruk hanya mencari orang-orang yang lemah. ""Aduh, anak yang malang ..."Satu per satu orang di sekitarnya pun menghela napas, tetapi tidak ada yang berani untuk maju.Alasannya, orang-orang yang mengejar anak itu disokong oleh pasukan bawah tanah yang terkenal paling kejam di Kota Samadaya.Mereka hanyalah orang biasa, tidak bisa berbuat apa-apa.Satu hal yang mereka bisa.Hanyalah menarik napas panjang."Bruk!"Saat berlari melewati Ivan, gadis kecil itu tanpa sengaja terantuk hingga terjerembab di tanah."Lari?""Kenapa kamu nggak terus berlari, sih!""Kenapa kamu nggak lari lagi sekarang?""Hah, benar-benar ajaib kalau kamu bisa kabur!"Lelaki bertubuh kekar itu segera mendekat sambil menyeringai.Gadis kecil itu ketakutan.Sang gadis buru-buru bangkit dan bersiap untuk terus berlari.Namun, saat ini ...Preman yang bergerak paling cepat sudah berada di belakang
Geng Naga Hitam ...Teguh mencibir muak, sama sekali tidak peduli.Bagaimanapun, Teguh hanya enggan bertindak terlalu mencolok.Kalau tidak ...Dengan satu telapak tangan saja, orang-orang ini sudah akan jatuh ke tanah dan tak bisa bangkit. Bisa-bisanya mereka masih banyak omong begitu."Kakak, terima kasih atas bantuanmu!"Lalu, Teguh berbalik.Gadis kecil itu berlutut di tanah, hendak memberi penghormatan besar kepada Teguh."Nggak perlu begitu."Teguh buru-buru mencegahnya dan bertanya, "Apa sebenarnya yang terjadi? Kenapa orang-orang dari Geng Naga Hitam ini mengejarmu?""Ini ..."Gadis kecil itu berkata dengan wajah murung, "Kakak, namaku Xovi Andara.""Kakakku ditahan oleh Biro Penegak Hukum karena beberapa hal dan keluarga kami dalam keadaan sulit. Jadi, aku harus mencari pinjaman.""Akibatnya, aku justru terjebak dalam pinjaman bunga tinggi.""Hanya beberapa bulan saja, 60 juta berbunga menjadi 2 miliar. Aku sama sekali nggak bisa membayarnya ...""Jadi, aku menjadi incaran ora
Sang Pakar Lautan mengangguk tanpa ragu dan setuju. "Nggak masalah, 10 miliar untuk sekali jalan ke lautan."Sepuluh miliar ...Ini jelas harga yang tinggi.Namun, Teguh tentu bukan orang yang tidak punya 10 miliar.Teguh langsung memberikan uang, lalu bertanya, "Sepuluh miliar bukan masalah. Yang terpenting, waktu berangkatnya."Sang Pakar Lautan berkata tanpa pikir panjang, "Tahun depan."Tahun depan ...Teguh agak terkejut dan buru-buru bertanya, "Maksudmu tahun depan?"Sang Pakar Lautan menatap Teguh sekilas dan berkata tegas, "Kalian pasti benar-benar orang daratan, nggak tahu apa-apa tentang lautan.""Musim ini, ombak laut sangat kencang. Pasti mati kalau berlayar."Teguh mengerutkan kening dan berkata, "Aku buru-buru, nggak bisa menunggu sampai tahun depan.""Harus segera berlayar sekarang.""Mustahil!"Sang Pakar Lautan mencibir dan berkata, "Kalau kalian ingin mati, aku nggak akan ikut. Cari orang lain saja.""Selain itu ...""Terima kasih atas sepuluh miliarmu."Setelah berka
"Nggak lagi!"Teguh memotong perkataan Xovi, "Aku sudah membebaskannya.""Selain itu ...""Aku ingin dia membantu kami pergi melaut," lanjut Teguh.Xovi langsung mengerti masalahnya.Teguh menyelamatkan hidupnya, memberi uang untuk melunasi lintah darat, bahkan membebaskan kakaknya sekarang.Xovi langsung berkata, "Kakak, biarkan aku yang urus ini.""Saat kakakku kembali, aku akan minta dia untuk membantumu," jelas Xovi.Tak lama berselang ...Leon kembali.Leon langsung terkejut melihat Teguh dan lainnya.Xovi segera mendekat dan berkata, "Kak, kamu belum tahu, 'kan? Hari ini, aku hampir ditangkap orang-orang Geng Naga Hitam.""Kakak ini yang menyelamatkanku.""Sekarang, Kakak ingin kamu memandunya melaut, bantu dia kali ini, ya."Leon mengernyitkan keningnya dan berkata, "Kamu ini tahu apa!""Melaut sekarang sama saja mengorbankan nyawa.""Nggak bisa."Kemudian, dia melihat ke arah Teguh dan bicara dengan tidak sabar, "Aku tetap pada pendirianku. Jika ingin melaut, harus menunggu sam
Xovi mengingatkan, "Markas Geng Naga Hitam ada di Bar Geng Naga Hitam.""Baiklah."Mendengar itu, Teguh dan Bayangan segera berangkat.Sementara itu, di Bar Geng Naga Hitam."Bos, kamu tahu nggak ..."Seorang preman berambut kuning berkata dengan ekspresi kaget, "Waktu aku keluar dari Biro Penegak Hukum hari ini, aku hampir menabrak Raja Serigala."Namun, perkataannya langsung mengundang tawa anggota geng."Hush, pergi sana!""Mana mungkin figur setinggi Raja Serigala datang ke tempat jin buang anak seperti Kota Samadaya?""Benar, tuh. Jangan membual.""Asal bicara banget kamu.""Rambut kuning ..."Namun, terdengar suara lain di antara kerumunan, "Kalian nggak percaya. Aku bertemu dengan pengawal Raja Serigala yang berwajah hitam di dermaga sebelumnya!"Setelah perkataan itu, semua orang saling pandang.Jika hanya Raja Serigala, mungkin sekadar bualan. Namun, kalau Raja Serigala dan pemimpin pengawalnya datang bersama ...Mungkin dia benar-benar bertemu dengan Raja Serigala!Lagi pula,
Geng Naga Hitam pun mengerti dan segera menjawab, "Yang Mulia Raja Serigala, jangan khawatir. Biar kami yang urus."Si Naga Hitam tidak berani berkata apa-apa lagi.Bagaimanapun, dia sangat berpengalaman soal menagih utang.Leon punya 10 miliar, tetapi melebih-lebihkan jumlah yang ditagih akan mudah saja baginya."Hmm.""Aku tunggu kabar darimu."Teguh memperingatkan, melirik si Naga Hitam dengan tajam, lalu pergi bersama Bayangan.Keluar dari Bar Naga Hitam ...Bayangan menggaruk kepalanya dan bertanya, "Kak Teguh, apakah cara ini nggak terlalu kejam?"Teguh menghela napas dan berkata, "Memang nggak pantas.""Tapi ...""Kita nggak punya waktu lagi.""Selain itu, ini adalah ide Xovi. Dia tahu apa yang harus dilakukan."Bayangan langsung mengerti."Benar!""Siapa suruh dia nggak mau kembalikan uangnya.""Kalau terima uang, berarti dia terima kontrak.""Dia sendiri yang salah."Bayangan mengerti dan mengangguk dengan serius.Sambil berbincang.Mereka berdua pergi ke sebuah kedai.Makan b