Xovi mengingatkan, "Markas Geng Naga Hitam ada di Bar Geng Naga Hitam.""Baiklah."Mendengar itu, Teguh dan Bayangan segera berangkat.Sementara itu, di Bar Geng Naga Hitam."Bos, kamu tahu nggak ..."Seorang preman berambut kuning berkata dengan ekspresi kaget, "Waktu aku keluar dari Biro Penegak Hukum hari ini, aku hampir menabrak Raja Serigala."Namun, perkataannya langsung mengundang tawa anggota geng."Hush, pergi sana!""Mana mungkin figur setinggi Raja Serigala datang ke tempat jin buang anak seperti Kota Samadaya?""Benar, tuh. Jangan membual.""Asal bicara banget kamu.""Rambut kuning ..."Namun, terdengar suara lain di antara kerumunan, "Kalian nggak percaya. Aku bertemu dengan pengawal Raja Serigala yang berwajah hitam di dermaga sebelumnya!"Setelah perkataan itu, semua orang saling pandang.Jika hanya Raja Serigala, mungkin sekadar bualan. Namun, kalau Raja Serigala dan pemimpin pengawalnya datang bersama ...Mungkin dia benar-benar bertemu dengan Raja Serigala!Lagi pula,
Geng Naga Hitam pun mengerti dan segera menjawab, "Yang Mulia Raja Serigala, jangan khawatir. Biar kami yang urus."Si Naga Hitam tidak berani berkata apa-apa lagi.Bagaimanapun, dia sangat berpengalaman soal menagih utang.Leon punya 10 miliar, tetapi melebih-lebihkan jumlah yang ditagih akan mudah saja baginya."Hmm.""Aku tunggu kabar darimu."Teguh memperingatkan, melirik si Naga Hitam dengan tajam, lalu pergi bersama Bayangan.Keluar dari Bar Naga Hitam ...Bayangan menggaruk kepalanya dan bertanya, "Kak Teguh, apakah cara ini nggak terlalu kejam?"Teguh menghela napas dan berkata, "Memang nggak pantas.""Tapi ...""Kita nggak punya waktu lagi.""Selain itu, ini adalah ide Xovi. Dia tahu apa yang harus dilakukan."Bayangan langsung mengerti."Benar!""Siapa suruh dia nggak mau kembalikan uangnya.""Kalau terima uang, berarti dia terima kontrak.""Dia sendiri yang salah."Bayangan mengerti dan mengangguk dengan serius.Sambil berbincang.Mereka berdua pergi ke sebuah kedai.Makan b
"Bayaran utangmu itu belum cukup!""Bawa dia pergi!"Si Naga Hitam segera berseru dan memerintahkan bawahannya untuk membawa Xovi pergi.Leon seketika berubah panik.Leon sendiri sebelumnya sudah berpengalaman menjadi narapidana, akibat pernah berseteru dengan pria berambut pirang itu.Sungguh di luar dugaan, kali ini dia malah berakhir menjadi korban pemerasan si Naga Hitam!"Hei Naga Hitam!""Kamu sendiri yang memaksaku!"Leon seketika berubah panik dan langsung melayangkan serangan, pria itu benar-benar mempertaruhkan segalanya.Akan tetapi.Leon hanya seorang diri, bersanding dengan banyaknya anggota Geng Naga Hitam, tentu saja dia akan kalah telak.Dalam sekejap, hantaman tinju dan tendangan segera melayang menghempaskan Leon, membuat pria itu terkapar tak berdaya di atas tanah."Geng Naga Hitam, dengar baik-baik!"Sebelum melangkah pergi, si Naga Hitam bersuara dengan nada dingin, "Tepat hari ini, sebelum matahari terbenam, aku mau uang 2 miliar sudah ada di tanganku!""Kalau sam
"Xovi ..."Leon menatap Xovi sembari bersuara dengan nada rendah, "Maaf ya, aku kelepasan sampai memukulmu ..."Xovi tidak menyangka kakaknya akan kembali mengungkit kejadian itu."Kakak, nggak apa-apa kok."Xovi hanya tertawa seraya berkata, "Tapi, mulai sekarang, jangan diulangi lagi ya. Kakak itu satu-satunya keluargaku di dunia ini, kamu harus melindungiku dengan baik!""Melindungi ..."Leon berbisik, dan mengelus lengan Xovi, "Xovi, kamu juga sudah mulai dewasa, harus bisa belajar mandiri juga dong.""Oh, iya ...""Di dalam kartu ini masih ada sisa 2 miliar, buat kamu."Leon mengeluarkan kartu rekening itu dan memasukkannya ke dalam saku Xovi.Seakan merasakan ada sesuatu yang tidak beres, Xovi kebingungan dan segera bertanya, "Kak, kamu sendiri bukannya mau beli kapal layar pribadi? Ngapain kasih ini ke aku?""Kapal layar ya ..."Leon memaksakan senyum di wajahnya. "Tunggu aku pulang, baru kita bahas lagi ya.""Oh, jangan lupa ...""Mulai sekarang, jangan pernah berurusan dengan
Semua perlengkapan sudah selesai disiapkan, baik pasokan air dan makanan juga sudah tersedia dalam jumlah yang cukup.Lagi pula, sedari awal semua perlengkapan memang sudah tersedia di dalam kapal.Kapal yang sudah disiapkan oleh Bayangan berukuran sangat besar.Dari segi kapasitas, kapal ini merupakan kapal terbesar kedua setelah kapal perang di daerah tersebut."Sira, sira, sari, sura, saru ..."Sebelum menaiki kapal, Leon seketika berhenti di tempatnya, lalu berlutut menghadap lautan sambil bersujud dengan khusyuk dan melafalkan kata-kata itu berulang kali.Tiga kali membungkuk hormat dan sembilan kali bersujud.Setelah itu, dia lalu kembali bangkit berdiri.Merasa penasaran, Bayangan pun bertanya, "Leon, barusan kamu ngapain?"Leon menoleh dan menjelaskan, "Di bentangan Laut Selatan, ada roh dewa yang selalu melindungi penduduk Laut Selatan agar mereka dapat pergi berlayar dengan selamat.""Setiap kali kami pergi berlayar, kami selalu berdoa kepada roh dewa itu, berharap semuanya b
"Apa ada informasi lebih rinci tentang Raja Monster Laut, dan apa ada penjelasan spesifik di mana keberadaanya?" tegas Teguh yang berubah serius."Catatan atau dokumentasi, mungkin ..."Leon hanya tersenyum pahit. "Mereka yang pernah melihatnya sudah mati, nggak ada catatan dan semacamnya ...""Yang kutahu ...""Raja Monster Laut itu badannya gede banget, luar biasa gede dan saking besarnya sampai nggak bisa dibayangkan.""Dan hanya dengan sejentik jarinya saja sudah bisa menghancurkan kapal kita.""Tapi aku harap ...""Dalam lindungan roh dewa, semoga kita nggak akan bertemu dengannya."Selesai mengatakan itu, Leon menggelengkan kepalanya.Sesaat kemudian.Leon mulai menggerakkan kendali kapal, dan melanjutkan perjalanan menuju ke wilayah laut.Sementara Teguh, pria itu terdiam seribu bahasa.Dalam dunia makhluk hidup, ukuran tubuh setiap makhluk pada dasarnya juga menentukan kapasitas kekuatan yang terkandung di dalam tubuh. Otomatis, makin besar ukuran tubuh mereka, maka kekuatan ya
Roman wajah Leon ikut terlihat gelisah.Menatap layar petunjuk sejenak, Leon menggelengkan kepalanya dan berkata, "Dari jam delapan malam tadi, kita sudah memasuki wilayah Monster Laut.""Sekarang kita sudah berpapasan dengan mereka ...""Apalagi mereka sudah menuju ke area kapal, mustahil kita bisa menghindar."Teguh serta rombongannya mulai merasa khawatir.Di tengah lautan seluas ini.Bahkan sekalipun seorang master memiliki kekuatan Tangga Surga Kesembilan, yakni merupakan tingkatan tertinggi dari kekuatan Tangga Surga, mereka juga hanyalah seorang yang tergolong dalam "kaum manusia".Berhadapan dengan makhluk sekuat ini, sekalipun mereka berhasil lebih dulu melayangkan serangan, semua itu juga hanya berlangsung singkat. Makhluk tersebut akan membalas dengan menghancurkan kapal mereka, dan mulai mengepung tanpa ampun ...Mau bagaimanapun, mereka juga pasti akan mati."Tapi, kita belum tahu.""Ada berapa banyak sebenarnya jumlah makhluk ini," ujar Leon dengan serius.Teguh berpikir
Di tengah kegaduhan itu.Teguh juga dapat melihatnya dengan jelas.Sekelompok makhluk ini, ternyata memang benar adalah kawanan hiu mutan.Mereka berukuran sangat besar dan semua kawanan itu berkumpul menjadi satu kesatuan.Kawanan hiu mutan itu juga memiliki taring yang amat tajam, terlihat begitu menakutkan dan mengerikan.Apalagi tingkat kelincahan mereka ...Melihat wujud itu, Bayangan bersama para rombongan master benar-benar terkejut, kawanan hiu ini jelas bukanlah sekadar hiu biasa."Tembak!"Leon langsung menjatuhkan perintah.Para master sudah dalam posisi siaga dan menunggu aba-aba untuk melancarkan serangan.Whoosh! Whoosh! Whoosh!Tang! Tang! Tang!Boom! Boom! Boom!Sebuah mesin meriam khusus tak hentinya menembakkan peluru.Tepat di atas geladak kapal ...Semburan amukan api dari meriam kian menyerang, menerangi pertempuran di tengah kegelapan lautan yang sunyi.Tang! Tang! Tang!Whoosh! Whoosh! Whoosh!Biu, biu, biu!Tembakan peluru melesat masuk ke dalam air, dan tertemb