Sang Pakar Lautan mengangguk tanpa ragu dan setuju. "Nggak masalah, 10 miliar untuk sekali jalan ke lautan."Sepuluh miliar ...Ini jelas harga yang tinggi.Namun, Teguh tentu bukan orang yang tidak punya 10 miliar.Teguh langsung memberikan uang, lalu bertanya, "Sepuluh miliar bukan masalah. Yang terpenting, waktu berangkatnya."Sang Pakar Lautan berkata tanpa pikir panjang, "Tahun depan."Tahun depan ...Teguh agak terkejut dan buru-buru bertanya, "Maksudmu tahun depan?"Sang Pakar Lautan menatap Teguh sekilas dan berkata tegas, "Kalian pasti benar-benar orang daratan, nggak tahu apa-apa tentang lautan.""Musim ini, ombak laut sangat kencang. Pasti mati kalau berlayar."Teguh mengerutkan kening dan berkata, "Aku buru-buru, nggak bisa menunggu sampai tahun depan.""Harus segera berlayar sekarang.""Mustahil!"Sang Pakar Lautan mencibir dan berkata, "Kalau kalian ingin mati, aku nggak akan ikut. Cari orang lain saja.""Selain itu ...""Terima kasih atas sepuluh miliarmu."Setelah berka
"Nggak lagi!"Teguh memotong perkataan Xovi, "Aku sudah membebaskannya.""Selain itu ...""Aku ingin dia membantu kami pergi melaut," lanjut Teguh.Xovi langsung mengerti masalahnya.Teguh menyelamatkan hidupnya, memberi uang untuk melunasi lintah darat, bahkan membebaskan kakaknya sekarang.Xovi langsung berkata, "Kakak, biarkan aku yang urus ini.""Saat kakakku kembali, aku akan minta dia untuk membantumu," jelas Xovi.Tak lama berselang ...Leon kembali.Leon langsung terkejut melihat Teguh dan lainnya.Xovi segera mendekat dan berkata, "Kak, kamu belum tahu, 'kan? Hari ini, aku hampir ditangkap orang-orang Geng Naga Hitam.""Kakak ini yang menyelamatkanku.""Sekarang, Kakak ingin kamu memandunya melaut, bantu dia kali ini, ya."Leon mengernyitkan keningnya dan berkata, "Kamu ini tahu apa!""Melaut sekarang sama saja mengorbankan nyawa.""Nggak bisa."Kemudian, dia melihat ke arah Teguh dan bicara dengan tidak sabar, "Aku tetap pada pendirianku. Jika ingin melaut, harus menunggu sam
Xovi mengingatkan, "Markas Geng Naga Hitam ada di Bar Geng Naga Hitam.""Baiklah."Mendengar itu, Teguh dan Bayangan segera berangkat.Sementara itu, di Bar Geng Naga Hitam."Bos, kamu tahu nggak ..."Seorang preman berambut kuning berkata dengan ekspresi kaget, "Waktu aku keluar dari Biro Penegak Hukum hari ini, aku hampir menabrak Raja Serigala."Namun, perkataannya langsung mengundang tawa anggota geng."Hush, pergi sana!""Mana mungkin figur setinggi Raja Serigala datang ke tempat jin buang anak seperti Kota Samadaya?""Benar, tuh. Jangan membual.""Asal bicara banget kamu.""Rambut kuning ..."Namun, terdengar suara lain di antara kerumunan, "Kalian nggak percaya. Aku bertemu dengan pengawal Raja Serigala yang berwajah hitam di dermaga sebelumnya!"Setelah perkataan itu, semua orang saling pandang.Jika hanya Raja Serigala, mungkin sekadar bualan. Namun, kalau Raja Serigala dan pemimpin pengawalnya datang bersama ...Mungkin dia benar-benar bertemu dengan Raja Serigala!Lagi pula,
Geng Naga Hitam pun mengerti dan segera menjawab, "Yang Mulia Raja Serigala, jangan khawatir. Biar kami yang urus."Si Naga Hitam tidak berani berkata apa-apa lagi.Bagaimanapun, dia sangat berpengalaman soal menagih utang.Leon punya 10 miliar, tetapi melebih-lebihkan jumlah yang ditagih akan mudah saja baginya."Hmm.""Aku tunggu kabar darimu."Teguh memperingatkan, melirik si Naga Hitam dengan tajam, lalu pergi bersama Bayangan.Keluar dari Bar Naga Hitam ...Bayangan menggaruk kepalanya dan bertanya, "Kak Teguh, apakah cara ini nggak terlalu kejam?"Teguh menghela napas dan berkata, "Memang nggak pantas.""Tapi ...""Kita nggak punya waktu lagi.""Selain itu, ini adalah ide Xovi. Dia tahu apa yang harus dilakukan."Bayangan langsung mengerti."Benar!""Siapa suruh dia nggak mau kembalikan uangnya.""Kalau terima uang, berarti dia terima kontrak.""Dia sendiri yang salah."Bayangan mengerti dan mengangguk dengan serius.Sambil berbincang.Mereka berdua pergi ke sebuah kedai.Makan b
"Bayaran utangmu itu belum cukup!""Bawa dia pergi!"Si Naga Hitam segera berseru dan memerintahkan bawahannya untuk membawa Xovi pergi.Leon seketika berubah panik.Leon sendiri sebelumnya sudah berpengalaman menjadi narapidana, akibat pernah berseteru dengan pria berambut pirang itu.Sungguh di luar dugaan, kali ini dia malah berakhir menjadi korban pemerasan si Naga Hitam!"Hei Naga Hitam!""Kamu sendiri yang memaksaku!"Leon seketika berubah panik dan langsung melayangkan serangan, pria itu benar-benar mempertaruhkan segalanya.Akan tetapi.Leon hanya seorang diri, bersanding dengan banyaknya anggota Geng Naga Hitam, tentu saja dia akan kalah telak.Dalam sekejap, hantaman tinju dan tendangan segera melayang menghempaskan Leon, membuat pria itu terkapar tak berdaya di atas tanah."Geng Naga Hitam, dengar baik-baik!"Sebelum melangkah pergi, si Naga Hitam bersuara dengan nada dingin, "Tepat hari ini, sebelum matahari terbenam, aku mau uang 2 miliar sudah ada di tanganku!""Kalau sam
"Xovi ..."Leon menatap Xovi sembari bersuara dengan nada rendah, "Maaf ya, aku kelepasan sampai memukulmu ..."Xovi tidak menyangka kakaknya akan kembali mengungkit kejadian itu."Kakak, nggak apa-apa kok."Xovi hanya tertawa seraya berkata, "Tapi, mulai sekarang, jangan diulangi lagi ya. Kakak itu satu-satunya keluargaku di dunia ini, kamu harus melindungiku dengan baik!""Melindungi ..."Leon berbisik, dan mengelus lengan Xovi, "Xovi, kamu juga sudah mulai dewasa, harus bisa belajar mandiri juga dong.""Oh, iya ...""Di dalam kartu ini masih ada sisa 2 miliar, buat kamu."Leon mengeluarkan kartu rekening itu dan memasukkannya ke dalam saku Xovi.Seakan merasakan ada sesuatu yang tidak beres, Xovi kebingungan dan segera bertanya, "Kak, kamu sendiri bukannya mau beli kapal layar pribadi? Ngapain kasih ini ke aku?""Kapal layar ya ..."Leon memaksakan senyum di wajahnya. "Tunggu aku pulang, baru kita bahas lagi ya.""Oh, jangan lupa ...""Mulai sekarang, jangan pernah berurusan dengan
Semua perlengkapan sudah selesai disiapkan, baik pasokan air dan makanan juga sudah tersedia dalam jumlah yang cukup.Lagi pula, sedari awal semua perlengkapan memang sudah tersedia di dalam kapal.Kapal yang sudah disiapkan oleh Bayangan berukuran sangat besar.Dari segi kapasitas, kapal ini merupakan kapal terbesar kedua setelah kapal perang di daerah tersebut."Sira, sira, sari, sura, saru ..."Sebelum menaiki kapal, Leon seketika berhenti di tempatnya, lalu berlutut menghadap lautan sambil bersujud dengan khusyuk dan melafalkan kata-kata itu berulang kali.Tiga kali membungkuk hormat dan sembilan kali bersujud.Setelah itu, dia lalu kembali bangkit berdiri.Merasa penasaran, Bayangan pun bertanya, "Leon, barusan kamu ngapain?"Leon menoleh dan menjelaskan, "Di bentangan Laut Selatan, ada roh dewa yang selalu melindungi penduduk Laut Selatan agar mereka dapat pergi berlayar dengan selamat.""Setiap kali kami pergi berlayar, kami selalu berdoa kepada roh dewa itu, berharap semuanya b
"Apa ada informasi lebih rinci tentang Raja Monster Laut, dan apa ada penjelasan spesifik di mana keberadaanya?" tegas Teguh yang berubah serius."Catatan atau dokumentasi, mungkin ..."Leon hanya tersenyum pahit. "Mereka yang pernah melihatnya sudah mati, nggak ada catatan dan semacamnya ...""Yang kutahu ...""Raja Monster Laut itu badannya gede banget, luar biasa gede dan saking besarnya sampai nggak bisa dibayangkan.""Dan hanya dengan sejentik jarinya saja sudah bisa menghancurkan kapal kita.""Tapi aku harap ...""Dalam lindungan roh dewa, semoga kita nggak akan bertemu dengannya."Selesai mengatakan itu, Leon menggelengkan kepalanya.Sesaat kemudian.Leon mulai menggerakkan kendali kapal, dan melanjutkan perjalanan menuju ke wilayah laut.Sementara Teguh, pria itu terdiam seribu bahasa.Dalam dunia makhluk hidup, ukuran tubuh setiap makhluk pada dasarnya juga menentukan kapasitas kekuatan yang terkandung di dalam tubuh. Otomatis, makin besar ukuran tubuh mereka, maka kekuatan ya