Geng Naga Hitam ...Teguh mencibir muak, sama sekali tidak peduli.Bagaimanapun, Teguh hanya enggan bertindak terlalu mencolok.Kalau tidak ...Dengan satu telapak tangan saja, orang-orang ini sudah akan jatuh ke tanah dan tak bisa bangkit. Bisa-bisanya mereka masih banyak omong begitu."Kakak, terima kasih atas bantuanmu!"Lalu, Teguh berbalik.Gadis kecil itu berlutut di tanah, hendak memberi penghormatan besar kepada Teguh."Nggak perlu begitu."Teguh buru-buru mencegahnya dan bertanya, "Apa sebenarnya yang terjadi? Kenapa orang-orang dari Geng Naga Hitam ini mengejarmu?""Ini ..."Gadis kecil itu berkata dengan wajah murung, "Kakak, namaku Xovi Andara.""Kakakku ditahan oleh Biro Penegak Hukum karena beberapa hal dan keluarga kami dalam keadaan sulit. Jadi, aku harus mencari pinjaman.""Akibatnya, aku justru terjebak dalam pinjaman bunga tinggi.""Hanya beberapa bulan saja, 60 juta berbunga menjadi 2 miliar. Aku sama sekali nggak bisa membayarnya ...""Jadi, aku menjadi incaran ora
Sang Pakar Lautan mengangguk tanpa ragu dan setuju. "Nggak masalah, 10 miliar untuk sekali jalan ke lautan."Sepuluh miliar ...Ini jelas harga yang tinggi.Namun, Teguh tentu bukan orang yang tidak punya 10 miliar.Teguh langsung memberikan uang, lalu bertanya, "Sepuluh miliar bukan masalah. Yang terpenting, waktu berangkatnya."Sang Pakar Lautan berkata tanpa pikir panjang, "Tahun depan."Tahun depan ...Teguh agak terkejut dan buru-buru bertanya, "Maksudmu tahun depan?"Sang Pakar Lautan menatap Teguh sekilas dan berkata tegas, "Kalian pasti benar-benar orang daratan, nggak tahu apa-apa tentang lautan.""Musim ini, ombak laut sangat kencang. Pasti mati kalau berlayar."Teguh mengerutkan kening dan berkata, "Aku buru-buru, nggak bisa menunggu sampai tahun depan.""Harus segera berlayar sekarang.""Mustahil!"Sang Pakar Lautan mencibir dan berkata, "Kalau kalian ingin mati, aku nggak akan ikut. Cari orang lain saja.""Selain itu ...""Terima kasih atas sepuluh miliarmu."Setelah berka
"Nggak lagi!"Teguh memotong perkataan Xovi, "Aku sudah membebaskannya.""Selain itu ...""Aku ingin dia membantu kami pergi melaut," lanjut Teguh.Xovi langsung mengerti masalahnya.Teguh menyelamatkan hidupnya, memberi uang untuk melunasi lintah darat, bahkan membebaskan kakaknya sekarang.Xovi langsung berkata, "Kakak, biarkan aku yang urus ini.""Saat kakakku kembali, aku akan minta dia untuk membantumu," jelas Xovi.Tak lama berselang ...Leon kembali.Leon langsung terkejut melihat Teguh dan lainnya.Xovi segera mendekat dan berkata, "Kak, kamu belum tahu, 'kan? Hari ini, aku hampir ditangkap orang-orang Geng Naga Hitam.""Kakak ini yang menyelamatkanku.""Sekarang, Kakak ingin kamu memandunya melaut, bantu dia kali ini, ya."Leon mengernyitkan keningnya dan berkata, "Kamu ini tahu apa!""Melaut sekarang sama saja mengorbankan nyawa.""Nggak bisa."Kemudian, dia melihat ke arah Teguh dan bicara dengan tidak sabar, "Aku tetap pada pendirianku. Jika ingin melaut, harus menunggu sam
Xovi mengingatkan, "Markas Geng Naga Hitam ada di Bar Geng Naga Hitam.""Baiklah."Mendengar itu, Teguh dan Bayangan segera berangkat.Sementara itu, di Bar Geng Naga Hitam."Bos, kamu tahu nggak ..."Seorang preman berambut kuning berkata dengan ekspresi kaget, "Waktu aku keluar dari Biro Penegak Hukum hari ini, aku hampir menabrak Raja Serigala."Namun, perkataannya langsung mengundang tawa anggota geng."Hush, pergi sana!""Mana mungkin figur setinggi Raja Serigala datang ke tempat jin buang anak seperti Kota Samadaya?""Benar, tuh. Jangan membual.""Asal bicara banget kamu.""Rambut kuning ..."Namun, terdengar suara lain di antara kerumunan, "Kalian nggak percaya. Aku bertemu dengan pengawal Raja Serigala yang berwajah hitam di dermaga sebelumnya!"Setelah perkataan itu, semua orang saling pandang.Jika hanya Raja Serigala, mungkin sekadar bualan. Namun, kalau Raja Serigala dan pemimpin pengawalnya datang bersama ...Mungkin dia benar-benar bertemu dengan Raja Serigala!Lagi pula,
Geng Naga Hitam pun mengerti dan segera menjawab, "Yang Mulia Raja Serigala, jangan khawatir. Biar kami yang urus."Si Naga Hitam tidak berani berkata apa-apa lagi.Bagaimanapun, dia sangat berpengalaman soal menagih utang.Leon punya 10 miliar, tetapi melebih-lebihkan jumlah yang ditagih akan mudah saja baginya."Hmm.""Aku tunggu kabar darimu."Teguh memperingatkan, melirik si Naga Hitam dengan tajam, lalu pergi bersama Bayangan.Keluar dari Bar Naga Hitam ...Bayangan menggaruk kepalanya dan bertanya, "Kak Teguh, apakah cara ini nggak terlalu kejam?"Teguh menghela napas dan berkata, "Memang nggak pantas.""Tapi ...""Kita nggak punya waktu lagi.""Selain itu, ini adalah ide Xovi. Dia tahu apa yang harus dilakukan."Bayangan langsung mengerti."Benar!""Siapa suruh dia nggak mau kembalikan uangnya.""Kalau terima uang, berarti dia terima kontrak.""Dia sendiri yang salah."Bayangan mengerti dan mengangguk dengan serius.Sambil berbincang.Mereka berdua pergi ke sebuah kedai.Makan b
"Bayaran utangmu itu belum cukup!""Bawa dia pergi!"Si Naga Hitam segera berseru dan memerintahkan bawahannya untuk membawa Xovi pergi.Leon seketika berubah panik.Leon sendiri sebelumnya sudah berpengalaman menjadi narapidana, akibat pernah berseteru dengan pria berambut pirang itu.Sungguh di luar dugaan, kali ini dia malah berakhir menjadi korban pemerasan si Naga Hitam!"Hei Naga Hitam!""Kamu sendiri yang memaksaku!"Leon seketika berubah panik dan langsung melayangkan serangan, pria itu benar-benar mempertaruhkan segalanya.Akan tetapi.Leon hanya seorang diri, bersanding dengan banyaknya anggota Geng Naga Hitam, tentu saja dia akan kalah telak.Dalam sekejap, hantaman tinju dan tendangan segera melayang menghempaskan Leon, membuat pria itu terkapar tak berdaya di atas tanah."Geng Naga Hitam, dengar baik-baik!"Sebelum melangkah pergi, si Naga Hitam bersuara dengan nada dingin, "Tepat hari ini, sebelum matahari terbenam, aku mau uang 2 miliar sudah ada di tanganku!""Kalau sam
"Xovi ..."Leon menatap Xovi sembari bersuara dengan nada rendah, "Maaf ya, aku kelepasan sampai memukulmu ..."Xovi tidak menyangka kakaknya akan kembali mengungkit kejadian itu."Kakak, nggak apa-apa kok."Xovi hanya tertawa seraya berkata, "Tapi, mulai sekarang, jangan diulangi lagi ya. Kakak itu satu-satunya keluargaku di dunia ini, kamu harus melindungiku dengan baik!""Melindungi ..."Leon berbisik, dan mengelus lengan Xovi, "Xovi, kamu juga sudah mulai dewasa, harus bisa belajar mandiri juga dong.""Oh, iya ...""Di dalam kartu ini masih ada sisa 2 miliar, buat kamu."Leon mengeluarkan kartu rekening itu dan memasukkannya ke dalam saku Xovi.Seakan merasakan ada sesuatu yang tidak beres, Xovi kebingungan dan segera bertanya, "Kak, kamu sendiri bukannya mau beli kapal layar pribadi? Ngapain kasih ini ke aku?""Kapal layar ya ..."Leon memaksakan senyum di wajahnya. "Tunggu aku pulang, baru kita bahas lagi ya.""Oh, jangan lupa ...""Mulai sekarang, jangan pernah berurusan dengan
Semua perlengkapan sudah selesai disiapkan, baik pasokan air dan makanan juga sudah tersedia dalam jumlah yang cukup.Lagi pula, sedari awal semua perlengkapan memang sudah tersedia di dalam kapal.Kapal yang sudah disiapkan oleh Bayangan berukuran sangat besar.Dari segi kapasitas, kapal ini merupakan kapal terbesar kedua setelah kapal perang di daerah tersebut."Sira, sira, sari, sura, saru ..."Sebelum menaiki kapal, Leon seketika berhenti di tempatnya, lalu berlutut menghadap lautan sambil bersujud dengan khusyuk dan melafalkan kata-kata itu berulang kali.Tiga kali membungkuk hormat dan sembilan kali bersujud.Setelah itu, dia lalu kembali bangkit berdiri.Merasa penasaran, Bayangan pun bertanya, "Leon, barusan kamu ngapain?"Leon menoleh dan menjelaskan, "Di bentangan Laut Selatan, ada roh dewa yang selalu melindungi penduduk Laut Selatan agar mereka dapat pergi berlayar dengan selamat.""Setiap kali kami pergi berlayar, kami selalu berdoa kepada roh dewa itu, berharap semuanya b
Bayangan juga segera melihat ke arah Kartu Takdir.Bagus dan tidak pecah!Artinya, Kak Teguh masih hidup dan pasti sudah ke Dunia Dewa.Saat ini, Bayangan merasa lega.Sambil memikirkan tanggung jawabnya untuk melindungi Rina, Bayangan melihat Shinta, Xena, dan yang lainnya dalam kerumunan, lalu pergi diam-diam.Tidak lama kemudian, sekelompok orang langsung pergi ke Istana Iblis Surgawi untuk kultivasi, berjuang untuk segera naik ke Dunia Dewa.Sebuah tempat yang tak tertandingi dalam sejarah.Di sini, ada Aula Utama yang kuno dan sepi, patung binatang buas yang tetap terlihat jelas meski sudah lama, tiang yang menjulang tinggi, dan lautan awan yang putih bersih ...Semua terlihat megah dan mengagumkan, sangat mengundang kerinduan.Hanya saja ...Di sini terasa sunyi senyap, layaknya kematian tanpa kehidupan.Sampai!Ngung!Tiba-tiba, sinar meluncur dari jauh dengan sangat cepat menuju batu pusat pengendali di tengah Aula Utama.Kemudian, bayangan jiwa mulai terbentuk.Itu adalah Tegu
Saat ini Teguh dalam kondisi yang buruk.Teguh berpikir, dengan tingkat dan kekuatannya saat ini, dia mampu menghadapi Bencana Guntur dan berhasil naik ke Dunia Dewa.Tidak pernah terpikir bahwa kekuatan Cobaan Ilahi jauh melebihi imajinasinya.Serupa saat kali pertama petir datang, dia mudah menangkapnya.Kenyataannya, Petir Dewa menusuk telapak tangannya dalam sekejap dan mengandung kekuatan kehancuran yang mengalir melalui meridian tangan, menuju pikiran Teguh, kemudian menyerang jiwanya.Benar-benar Cobaan Ilahi.Teguh tidak berani lengah lagi, sehingga dia segera mengumpulkan kekuatan abadi dan melawan.Namun, ini baru saja dimulai.Selanjutnya, Petir Dewa menyambar satu demi satu, makin kuat dengan suara yang mengguncangkan telinga. Kekuatan yang menghancurkan segalanya membuat Teguh merintih nyeri.Selain itu ...Awan bencana tidak menunjukkan tanda-tanda menghilang setelah Petir Dewa turun, malah menebal dan makin gelap, membuat orang-orang di bawahnya kesulitan bernapas.Bruak
Ketika entitas ini binasa, jiwa dan tubuh akan hancur, dan Kartu Takdir akan rusak.Dengan begitu, Bayangan dan yang lainnya dapat mengetahui situasinya kapan saja.Selanjutnya, Teguh bisa bermeditasi dengan tenang setiap hari, bukan untuk kultivasi. Pada tahap ini, sulit untuk meningkatkan kekuatan dalam waktu singkat, tetapi ditujukan untuk fokus dan mengosongkan pikiran.Tidak lama kemudian, tiga bulan telah berlalu.Merasakan energinya makin kuat, Teguh tak lagi menyembunyikan diri dan melepaskan penyamaran energinya dari Manik Anarki Kuno.Sring ...Energi yang kuat menyerang, segera membentuk awan bencana di langit.Saat ini, Teguh duduk tenang di sebuah gunung yang terpencil.Di kejauhan, dipenuhi kerumunan.Dunia Para Dewa, Siluman, dan Iblis telah lama tidak ada yang mencoba soal Cobaan Ilahi. Belum lagi, Teguh mengundang banyak orang dengan sengaja untuk datang dan menyaksikan upacara tersebut guna memperluas pengaruh Aliansi Rinega."Huh ...""Ini sungguh Cobaan Ilahi, sanga
Teguh hanya tertawa terbahak-bahak. "Nggak seserius itu, kok. Aku sudah punya ide.""Kak Teguh, katakanlah.""Aku pernah mendapat sebuah harta karun yang nggak ternilai.""Harta karun memiliki ruang tersendiri. Di dalamnya, terdapat banyak harta karun, banyak makhluk hidup, dan energi roh yang sangat melimpah, bahkan sepuluh kali atau seratus kali lebih kuat daripada di luar.""Aku berencana untuk memberikan harta karun kepadamu, lalu membuka ruang di dalamnya untuk pemulihan Rina."Teguh berkata perlahan.Harta karun yang luar biasa di mulutnya adalah Prajurit Surgawi.Dengan kekuatannya saat ini, dia bisa melewati Bencana Guntur sendirian.Sementara itu, Istana Iblis Surgawi sebagai ruang beracun yang dibangun oleh para Dewa, bahkan Yaman Xandros, Kaisar Yessa, dan yang lainnya, semua harus mengikuti aturannya sebelum ini.Rina bersembunyi di dalamnya, sehingga pasti akan mudah.Tentu saja, masih ada masalah kecil lainnya. Jika Teguh sendiri jatuh di Alam Dewa, sebagai penguasa Istan
Seolah-olah, jiwa naga adalah bagian dari tubuhnya."Benar-benar aneh ..."Teguh diam-diam menggerutu dan terus mengamati.Tidak ada yang terjadi.Roh naga lekas menyatu dengan jiwanya, tetapi tidak ada hal lain yang terjadi.Hanya membuat Teguh samar-samar merasa dirinya tidak terlihat, seolah-olah dia telah menjadi sempurna dan tidak ada yang hilang.Ini adalah perasaan yang sangat aneh sekaligus sangat jahat."Hah ..."Dengan kepergian roh naga, Duri Naga Besar itu runtuh dengan sempurna, jatuh ke tanah, dan segera menjadi tumpukan debu putih yang berserakan.Sudah jelas, Duri Naga ini dapat bertahan sampai sekarang karena keberadaan roh naga."Baiklah."Teguh melihat situasi sudah seperti ini, dia tidak banyak bicara.Setelah melihat sekeliling dan menemukan tidak ada yang terjadi, dia menenangkan diri dan berjalan keluar sambil memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya."Kak Teguh.""Raja Serigala!""Teguh!"Setelah itu.Melihat Teguh keluar, Elang Hitam, Shinta, Xena, dan y
Sring ...Tepat ketika Teguh memancarkan pikiran ilahi untuk menyelidiki, tiba-tiba ada bayangan yang datang dari Duri Naga.Hampa, samar, tetapi memberikan perasaan sangat kuat kepada orang yang ada di sekitarnya.Lalu, perlahan berubah menjadi bentuk naga.Teguh mengangkat alisnya. Tidak terlalu terkejut maupun takut.Kemudian, Teguh mengangkat kepalanya dan melihat bayangan naga, sementara sang bayangan naga juga melihatnya.Segera, bayangan naga itu berkata dengan ragu, "Anak muda, sepertinya aku mencium aroma yang nggak biasa darimu."Rasanya ...Langsung terlintas banyak pikiran di kepala Teguh.Mampu membuat naga merasakan aroma yang luar biasa, ada kemungkinan itu aroma dari Dunia Dewa, mungkin itu aroma dari Klan Naga Petir Kosmik, bahkan mungkin juga aroma dari burung phoenix di Dunia Dewa.Detik berikutnya, sang naga berkata, "Apa kamu keturunan burung phoenix?"Teguh mengangkat tangannya dengan santai. Di ujung jarinya, hadir Api Phoenix Ilahi."Sesuai dugaan!"Bayangan nag
Sisa pukulan Teguh menghantam kepalanya dengan keras seperti palu godam yang menghancurkan semuanya menjadi beberapa bagian."Ssshh ..."Para biksu yang ditangkap pun tersentak.Berengsek.'Siapa anak ini, sih? Bisa-bisanya sehebat ini. Dengan satu pukulan saja, dia bisa membunuh Dewa Emas Tahap Menengah, seorang Master tingkat tinggi pula. Apa dia masih manusia?'Bahkan, Shinta, Xena, dan orang-orang lainnya pun terkejut.Baru sebentar saja tak bertemu, Teguh ternyata sudah sekuat ini. Sungguh luar biasa.Banyak orang dari Sekte Dewa Pencari Naga terkejut dan agak ketakutan.Hebat sekali!Bahkan, pemimpin sekte pun dipukuli sampai mati dengan satu pukulan. Jadi, bukankah mereka harus menyerahkan nyawa?Pada saat ini, semua orang berlutut."Mohon ampuni kami, Batara!""Batara, tolong lepaskan kami.""Senior di atas, adalah perintah dari Tuan kami ..."Setelah itu.Mereka terus bertahan dalam posisi bersujud. Tak lama kemudian, kepala mereka berdarah, tetapi mereka sama sekali tidak ber
"Kak Teguh!""Yang Mulia Raja Serigala!"Setelah itu.Saat mendapati kehadiran Teguh, semua orang langsung senang.Namun, tak lama kemudian, mereka tersadar. Ini adalah wilayah inti Sekte Dewa Pencari Naga dan upacara persembahan sedang berlangsung."Cepat lari!""Kak Teguh, cepat pergi dan jangan pedulikan kami!""Ya, tolong balas dendam untuk kami!"Pada dasarnya.Mereka tahu Teguh sangat kuat, tetapi tak tahu seberapa kuatnya dia.Bagaimanapun juga, Sekte Dewa Pencari Naga benar-benar hebat, bahkan para ahli sekte, Tetua Ortodoks, Master, dan banyak sosok lainnya berkumpul di satu tempat.Sehebat apa pun Teguh, mustahil dia melawan banyak orang.Teguh tidak dapat menahan tawa.Akan tetapi, sebelum dia menjelaskan, Bayangan serius saat berkata, "Kalian semua tenang saja. Dengan kekuatan Kak Teguh sekarang, menghabisi mereka sama mudahnya seperti membantai ayam atau sapi."Shinta, Xena, dan yang lain seketika terkejut.Bayangan begitu percaya diri, mungkinkah Teguh memang seorang ahli
"Apa yang disayangkan? Asalkan kita berhasil membangunkan jiwa Naga Sejati, bukankah kita bisa mendapatkan wanita seperti apa pun di masa depan?""Tapi, yang cantik dan berkarisma seperti ini sulit ditemukan."Suasana langsung lebih hening dari sebelumnya.Para murid meneteskan air liur sambil bicara cabul, kemudian mereka segera menyeret Shinta dan yang lainnya ke atas.Tentu saja, korban persembahan jauh lebih banyak daripada itu.Masih ada banyak biksu lainnya, bahkan ada beberapa siluman yang kuat dan Raja Setan Darah."Kita mulai sekarang."Di tengah altar, tidak perlu menunggu semua orang hadir seraya memberikan perintah."Siap."Semua orang bergerak.Murid-murid menahan Shinta dan yang lainnya dengan kuat.Kemudian, sejumlah 108 murid inti dan elite mulai mengaktifkan kekuatan abadi, mengalirkannya ke tubuh Banu satu per satu.Dalam sekejap, Banu menjadi tinggi besar bagaikan raksasa.Ini adalah sebuah Teknis Magis, Teknik Meniru Langit dan Bumi.Seiring gumamannya, duri naga ya