Jleb!Charlie telah lama teguh pada pendiriannya, mana mungkin dia peduli dengan hidup dan mati. Bagaimana mungkin dia peduli dengan kata-kata Kaisar.Charlie sudah benar-benar kecewa dengan Kaisar.Hanya terdengar suara gemeresik, tampak tenggorokan bergerak dan Charlie langsung menelan pil Antidot."Ka, kamu ...""Gila, dia benar-benar gila!"Kaisar langsung ketakutan. Dia mengumpat dan bersiap-siap untuk pergi."Wush!"Namun, detik berikutnya, Charlie langsung mendekat sekaligus mencekik dirinya.Kaisar merasa sangat sesak dan untuk pertama kalinya menyadari kematian yang akan datang."Leluhur ...""Nggak, jangan bunuh aku, jangan ..."Pada saat ini, Kaisar benar-benar ketakutan. Dia berbicara dengan rasa panik, berusaha memohon belas kasihan.Akan tetapi, kali ini, Charlie tidak memberinya kesempatan lagi."Matilah!"Charlie berseru dengan nada dingin, lalu tanpa ragu mematahkan leher Kaisar."Hah?""Astaga, Kaisar sudah mati!""Dia, dia benar-benar membunuh Kaisar, membunuhnya ...
Banyak Master Negara Sakura yang terkejut, kemudian mereka pun menyadari situasinya."Bunuh, bunuh, bunuh!""Singkirkan pemberontak, kembalikan kedamaian!""Kedua orang ini telah berani mengacaukan Negara Sakura, mereka harus mati!""Jangan biarkan mereka lari ..."Saat ini, semua ucapan Charlie adalah sebuah perintah.Pasukan Samurai dan Master pun berbalik, lalu menyerang Henry dan Stiven.Teguh, Bayangan, Karisa, serta Mahaguru kura juga mendapatkan kesempatan untuk beristirahat."Bum!""Bam!""Wush!"Ledakan yang keras terjadi secara beruntun.Meski mereka ada di Tangga Surga Kedelapan dan Kesembilan.Namun, pertempuran sebelumnya terlalu sengit, sehingga mereka sangat kelelahan.Terutama saat menghadapi para Master dengan jumlah yang tak terhitung, mereka sama sekali tidak bisa bertahan dengan taktik roda.Makin terdesak dan terancam.Kesempatan bagi Henry dan Stiven untuk selamat pun makin kecil."Nggak bisa gini."Henry dan Stiven segera berkumpul untuk membahas strategi.Stiven
"Kejar dia!""Jangan biarkan dia melarikan diri!""Orang yang semena-mena bertindak di Negara Sakura, dia harus mati!""Bunuh dia ..."Pasukan Samurai langsung marah dan segera mengejarnya.Suasana berangsur tenang kembali.Teguh memeriksa Bayangan dan yang lainnya, merasa lega setelah mengetahui bahwa mereka hanya kelelahan dan mengeluarkan obat untuk membantu pemulihan mereka.Kemudian.Teguh berjalan ke arah kerumunan orang yang berkumpul di sebelahnya.Samar-samar, Teguh melihat Charlie yang berakhir jatuh dan tidak bisa bangkit lagi."Serigala, serigala ..."Melihat Teguh datang, Charlie ingin berbicara dengannya, tetapi dia hanya bisa mengeluarkan dua kata setelah sekian lamanya.Teguh pun mengernyitkan keningnya dan lekas memeriksa kondisi tubuh Charlie.Ketika tangannya menyentuh Charlie, ekspresi Teguh langsung berubah."Bagaimana ini bisa terjadi?"Dalam dua hari terakhir.Charlie berlatih kultivasi yang salah, menyebabkan energi dalam tubuhnya menjadi tidak seimbang. Aliran
"Medali Labuda itu ...""Itu dari tingkat Alam Abadi yang disebut Sekte Paviliun Abadi."Sekte tingkat Alam Abadi!Teguh tidak bisa menahan keterkejutannya.Tidak heran kalau Teguh tidak bisa menemukan petunjuk apa pun, ternyata benda itu berasal dari dunia tingkat Alam Abadi."Sekte Paviliun Abadi sangat kuat, jangan coba-coba cari masalah dengan mereka.""Misalnya, pemilik medali ini.""Dia menjadi satu dari Sepuluh Pelindung Sekte Paviliun Abadi. Medalinya diberikan kepada bawahannya untuk digunakan dan pada saat kritis, dia akan menunjukkan Medali Labuda ini untuk menunjukkan identitasnya.""Juga mengintimidasi orang lain."Seketika, Teguh merasa terguncang.'Hanya seorang bawahan pelindung, tapi punya kekuatan Tangga Surga Kedelapan.''Jadi, pelindung ini sudah melampaui kemampuan alam manusia?''Apakah ini benar tingkat Alam Abadi?'Memikirkan hal tersebut membuatnya menelan ludah, itu terlalu gila.Namun, apa yang dikatakan Charlie selanjutnya, membuat Teguh kembali terkejut."L
Harta karun dari Serenara?Mata Teguh berbinar-binar.Harta karun yang membuat Charlie, seorang Master dari Tangga Surga Kesembilan, menganggapnya sangat berharga, pasti luar biasa dan mengguncang dunia!Saat mengatakan itu.Naga Ladang Koresia sudah berada di depan pintu.Duakkk!Satu pukulan menghantamnya, lalu karat tembaga hijau pun berjatuhan dan samar-samar metampakkan lubang kunci."Dukkk!""Dukk, dukk, dukk!"Setelah beberapa kali dipukul, lubang kunci itu pun terlihat jelas.Selanjutnya.Naga Ladang Koresia meletakkan ibu jari Charlie di atasnya."Krak …""Kraak! Kraak! Kraak!"Pintu gerbang perunggu itu segera mengeluarkan suara berat dan teredam.Kedua pintu itu perlahan-lahan terbuka.Di dalamnya sangat gelap.Naga Ladang Koresia dan Teguh segera masuk bergantian.Dengan cahaya redup, Teguh bisa melihat.Di ruang rahasia, tidak ada apa-apa.Hanya di ruangan bagian terdalam, ada sebuah panggung tinggi.Di panggung tinggi itu terdapat sebuah pedang.Sebuah pedang yang terliha
Mengalir tanpa suara!Tidak meninggalkan jejak di atas salju!Hanya setetes darah jatuh sesekali, membuktikan ini bukan ilusi.Namun, jejak darah itu pun dengan cepat tertutup dan terkubur oleh salju yang turun deras, sehingga tidak ada lagi jejak sama sekali.Seolah-olah, tidak pernah ada.Orang ini adalah Henry!Setelah berhasil melarikan diri dari Negara Sakura, Henry bergegas datang ke tempat ini.Selain itu!Henry masih mencari Tanaka saat Charlie mengusirnya dari istana.Perjalanan ini bisa dikatakan berhasil, kecuali terbunuhnya Stiven.Tentu saja ...Tentang Stiven, Henry sudah memiliki pendapat tentangnya.Sret ... sret ... sret ...Setelah perjalanan panjang, Henry pun tiba di sebuah tebing.Tidak, tempat ini seharusnya tidak disebut sebagai tebing.Mungkin lebih tepat disebut sebagai "Tebing Es"."Wush!"Henry berdiri di tepi tebing es dan tanpa pikir panjang, langsung melompat ke bawah."Bruk!""Pfft ..."Usai melompat, Henry mendarat di atas salju yang dalam tanpa terluka.
"Dewa Pelindung."Henry mendekat, menundukkan kepala, dan menyerahkan Medali Labuda dengan kedua tangan.Candra melirik Medali Labuda sejenak sebelum mengalihkan sorot mata dan bertanya dengan acuh tak acuh, "Di mana Stiven?""Tuan Muda, dia ..."Henry mengambil napas dalam-dalam dan berkata, "Dia ... sudah mati.""Bum!"Belum selesai Henry bicara, angin kencang seketika datang.Layaknya ribuan bintang yang lenyap dalam sekejap.Seperti sebuah perahu kecil yang menghadapi luasnya alam semesta.Seperti ...Seekor semut kecil, berhadapan dengan lautan yang luas.Merasa kecil hati, rasa tidak berdaya dan putus asa itu tiba-tiba melanda hati Henry, membuat jiwanya gemetar dan nalurinya takut.Pembunuh itu marah, darahnya memercik sejauh lima langkah!Dewa Pelindung murka, seluruh dunia serasa ikut berkabung.Kemarahan Candra di depannya membuat Henry merasa langit dan bumi seperti runtuh hingga dia tidak bisa berpikir lagi ...Sangat mencekam!Dengan kekuatan seperti itu, jelas mereka tela
"Hmph!"Candra mendengus dingin, melepas tangannya, dan membiarkan Henry jatuh ke tanah."Siapa orang itu?"Lalu, dia berkata dengan nada dingin, "Berani sekali membunuh putraku, orang biasa nggak akan bisa melakukannya!""Dia adalah ...""Raja Serigala Serenara, Teguh!"Henry segera menceritakan apa yang terjadi, "Aku dan Tuan Muda telah mengumpulkan Liontin Giok, tapi kami kekurangan Air Suci Surga dan gagal mengungkap rahasianya.""Air Suci Surga ...""Hanya dimiliki oleh Pemimpin Negara Sakura.""Saat kami pergi menemui Pemimpin Negara Sakura, kami disergap oleh Teguh.""Hingga akhirnya ...""Tuan Muda meninggal dengan mengenaskan dan meminta saya untuk menyampaikan pesan sebelum dia meninggal."Ini adalah kata-kata yang sudah lama dia persiapkan."Raja Serigala Serenara?"Candra melirik Henry, memicingkan mata dan dengan nada dingin berkata, "Henry, kamu adalah Raja Serigala dari Serenara, 'kan?""Kamu yang mendirikan Serenara.""Mana mungkin dia menyerang kalian berdua dan kamu m