"Medali Labuda itu ...""Itu dari tingkat Alam Abadi yang disebut Sekte Paviliun Abadi."Sekte tingkat Alam Abadi!Teguh tidak bisa menahan keterkejutannya.Tidak heran kalau Teguh tidak bisa menemukan petunjuk apa pun, ternyata benda itu berasal dari dunia tingkat Alam Abadi."Sekte Paviliun Abadi sangat kuat, jangan coba-coba cari masalah dengan mereka.""Misalnya, pemilik medali ini.""Dia menjadi satu dari Sepuluh Pelindung Sekte Paviliun Abadi. Medalinya diberikan kepada bawahannya untuk digunakan dan pada saat kritis, dia akan menunjukkan Medali Labuda ini untuk menunjukkan identitasnya.""Juga mengintimidasi orang lain."Seketika, Teguh merasa terguncang.'Hanya seorang bawahan pelindung, tapi punya kekuatan Tangga Surga Kedelapan.''Jadi, pelindung ini sudah melampaui kemampuan alam manusia?''Apakah ini benar tingkat Alam Abadi?'Memikirkan hal tersebut membuatnya menelan ludah, itu terlalu gila.Namun, apa yang dikatakan Charlie selanjutnya, membuat Teguh kembali terkejut."L
Harta karun dari Serenara?Mata Teguh berbinar-binar.Harta karun yang membuat Charlie, seorang Master dari Tangga Surga Kesembilan, menganggapnya sangat berharga, pasti luar biasa dan mengguncang dunia!Saat mengatakan itu.Naga Ladang Koresia sudah berada di depan pintu.Duakkk!Satu pukulan menghantamnya, lalu karat tembaga hijau pun berjatuhan dan samar-samar metampakkan lubang kunci."Dukkk!""Dukk, dukk, dukk!"Setelah beberapa kali dipukul, lubang kunci itu pun terlihat jelas.Selanjutnya.Naga Ladang Koresia meletakkan ibu jari Charlie di atasnya."Krak …""Kraak! Kraak! Kraak!"Pintu gerbang perunggu itu segera mengeluarkan suara berat dan teredam.Kedua pintu itu perlahan-lahan terbuka.Di dalamnya sangat gelap.Naga Ladang Koresia dan Teguh segera masuk bergantian.Dengan cahaya redup, Teguh bisa melihat.Di ruang rahasia, tidak ada apa-apa.Hanya di ruangan bagian terdalam, ada sebuah panggung tinggi.Di panggung tinggi itu terdapat sebuah pedang.Sebuah pedang yang terliha
Mengalir tanpa suara!Tidak meninggalkan jejak di atas salju!Hanya setetes darah jatuh sesekali, membuktikan ini bukan ilusi.Namun, jejak darah itu pun dengan cepat tertutup dan terkubur oleh salju yang turun deras, sehingga tidak ada lagi jejak sama sekali.Seolah-olah, tidak pernah ada.Orang ini adalah Henry!Setelah berhasil melarikan diri dari Negara Sakura, Henry bergegas datang ke tempat ini.Selain itu!Henry masih mencari Tanaka saat Charlie mengusirnya dari istana.Perjalanan ini bisa dikatakan berhasil, kecuali terbunuhnya Stiven.Tentu saja ...Tentang Stiven, Henry sudah memiliki pendapat tentangnya.Sret ... sret ... sret ...Setelah perjalanan panjang, Henry pun tiba di sebuah tebing.Tidak, tempat ini seharusnya tidak disebut sebagai tebing.Mungkin lebih tepat disebut sebagai "Tebing Es"."Wush!"Henry berdiri di tepi tebing es dan tanpa pikir panjang, langsung melompat ke bawah."Bruk!""Pfft ..."Usai melompat, Henry mendarat di atas salju yang dalam tanpa terluka.
"Dewa Pelindung."Henry mendekat, menundukkan kepala, dan menyerahkan Medali Labuda dengan kedua tangan.Candra melirik Medali Labuda sejenak sebelum mengalihkan sorot mata dan bertanya dengan acuh tak acuh, "Di mana Stiven?""Tuan Muda, dia ..."Henry mengambil napas dalam-dalam dan berkata, "Dia ... sudah mati.""Bum!"Belum selesai Henry bicara, angin kencang seketika datang.Layaknya ribuan bintang yang lenyap dalam sekejap.Seperti sebuah perahu kecil yang menghadapi luasnya alam semesta.Seperti ...Seekor semut kecil, berhadapan dengan lautan yang luas.Merasa kecil hati, rasa tidak berdaya dan putus asa itu tiba-tiba melanda hati Henry, membuat jiwanya gemetar dan nalurinya takut.Pembunuh itu marah, darahnya memercik sejauh lima langkah!Dewa Pelindung murka, seluruh dunia serasa ikut berkabung.Kemarahan Candra di depannya membuat Henry merasa langit dan bumi seperti runtuh hingga dia tidak bisa berpikir lagi ...Sangat mencekam!Dengan kekuatan seperti itu, jelas mereka tela
"Hmph!"Candra mendengus dingin, melepas tangannya, dan membiarkan Henry jatuh ke tanah."Siapa orang itu?"Lalu, dia berkata dengan nada dingin, "Berani sekali membunuh putraku, orang biasa nggak akan bisa melakukannya!""Dia adalah ...""Raja Serigala Serenara, Teguh!"Henry segera menceritakan apa yang terjadi, "Aku dan Tuan Muda telah mengumpulkan Liontin Giok, tapi kami kekurangan Air Suci Surga dan gagal mengungkap rahasianya.""Air Suci Surga ...""Hanya dimiliki oleh Pemimpin Negara Sakura.""Saat kami pergi menemui Pemimpin Negara Sakura, kami disergap oleh Teguh.""Hingga akhirnya ...""Tuan Muda meninggal dengan mengenaskan dan meminta saya untuk menyampaikan pesan sebelum dia meninggal."Ini adalah kata-kata yang sudah lama dia persiapkan."Raja Serigala Serenara?"Candra melirik Henry, memicingkan mata dan dengan nada dingin berkata, "Henry, kamu adalah Raja Serigala dari Serenara, 'kan?""Kamu yang mendirikan Serenara.""Mana mungkin dia menyerang kalian berdua dan kamu m
Di Serenara.Teguh telah memberikan banyak keuntungan besar untuk siapa pun yang bisa mendapatkan informasi tentang pedang aneh itu.Harta yang tidak akan habis ...Kekuasaan yang luar biasa ...Perlindungan dari Raja Serigala ...Juga, masih banyak keuntungan lainnya.Bisa dibilang, cukup untuk menarik perhatian semua orang.Oleh karena itu.Tidak lama setelah pengumuman itu disebarkan, para ahli pedang dari seluruh negeri pun datang berkunjung.Hal yang benar-benar mengecewakan Teguh.Mereka semua datang dengan semangat tinggi dan penuh percaya diri.Sayangnya, begitu melihat pedang tersebut, mereka tidak bisa menjelaskan apa pun."Raja Serigala, begini ...""Maaf, pengetahuan saya terbatas dan kurang tahu soal pedang ini.""Yang Mulia Raja Serigala Serenara ...""Saya kira, diri saya sudah lihat semua pedang berharga di dunia.""Ternyata, saya terlalu sombong. Saya memang tidak bisa melihat asal-usul pedang ini ...""Yang Mulia Raja Serigala ...""Maaf, saya tidak bisa membantu Anda
"Hal ini diceritakan oleh kakek saya sebelum dia meninggal.""Dia juga memperingatkanku ...""Tolong jangan ceritakan hal ini kepada sembarang orang.""Awalnya, saya tidak mau mengatakannya. Kuharap, Raja Serigala tidak menyalahkanku."Teguh segera berkata, "Jangan khawatir.""Memberi saya informasi ini sudah menjadi bantuan besar, mana mungkin saya mau menyalahkan Anda?""Namun, ...""Bisakah Anda memberikan informasi yang lebih rinci?""Tentu bisa."Ahli Pedang melihat Teguh tidak punya sikap selayaknya Raja Serigala, bahkan membantu menyembuhkan penyakit yang dideritanya selama bertahun-tahun, tentu saja dia tak akan menyembunyikan apa pun.Kemudian, dia menceritakan semuanya kepada Teguh dengan jelas dan terperinci mengenai informasi yang didengar dari sang kakek."Mungkin cuma begini ...""Baiklah."Teguh juga memperoleh sedikit informasi, sehingga dia langsung berkata kepada Bayangan, "Beri dia 10 triliun, itu hadiah.""Terima kasih banyak, Raja Serigala!""Raja Serigala, terima
Hanya saja ...Teguh tidak mengerti, jika Ivan merupakan anak pemimpin sekte, bagaimana bisa dia terlihat sangat berantakan seperti ini?Namun, itu tidak penting sekarang."Aku memang punya peta menuju Sekte Tajuk Semesta."Setelah Teguh mencerna ucapannya, Ivan berkata, "Namun, kamu perlu menyetujui satu syarat sebelum aku memberi peta ini."Teguh bertanya, "Syarat apa?"Tatapan Ivan sulit diartikan.Kemudian.Ivan menghela napas panjang, kemudian mulai bicara, "Ceritanya panjang.""Dulu ...""Setelah Ayah pergi, dia pulang membawa seorang wanita.""Karena wanita ini, Sekte Tajuk Semesta diserang oleh musuh. Peperangan ini menelan banyak korban, bahkan Kakek juga mati dalam pertahanan Gerbang Sekte."Teguh mengerutkan keningnya.'Seorang wanita ...''Mungkinkah dia membawa bencana bagi sekte?'"Meskipun ..."Ivan melanjutkan, "Sekte berhasil menghentikan serangan lawan, tapi bekas luka ini tetap ada.""Ayah, yang menjadi dalang dari peperangan ini.""Para tetua yang marah, menuduh Aya