"Henry pasti tidak akan melakukan kesepakatan dengan jujur. Kita harus siap dengan alternatif lain.""Sebaiknya, kita tidak perlu menyerahkan lion giok itu kepada Henry.""Seharusnya begitu!"...Kemudian, semua orang berkumpul bersama-sama untuk merencanakan detail aksi besok malam.Malam berikutnya.Di luar Gerbang Dalingga.Sebuah tenda besar didirikan di situ.Shinta dan Karisa memimpin sekelompok besar master datang ke depan tenda itu."Raja Sihir Racun, sudah lama tidak bertemu."Henry sudah duduk di dalam tenda, di belakangnya ada Fernanda, Tetua Ortodoks dari kelompok Penyamun Malam dan master lainnya.Dia melirik dan menyapa orang di belakang Shinta dengan senyum palsu."Jangan banyak omong."Shinta, Rina dan lainnya duduk di seberangnya, lalu berkata dengan nada dingin, "Sesuai kesepakatan, kami akan serahkan beberapa liontin giok keluarga Xabel kepadamu, dan kamu akan melepaskan Teguh."Henry tersenyum sinis, "Tentu saja.""Kalau begitu ..."Shinta mendengus, "Aku ingin liha
"Hina!""Tak tahu malu!""Biar bagaimanapun, kamu adalah pemimpin pasukan malaikat dari Serenara!""Ternyata, masih bisa menggunakan trik kotor seperti ini ..."Shinta dan Karisa marah, tidak bisa menahan diri mereka untuk membombardir Henry."Aku hina?""Aku tak tahu malu?"Henry menatap kedua orang itu dengan sinis, seraya berkata dengan nada dingin, "Disebut raja kalau menang, disebut bandit kalau kalah. Terserah kalian mau bilang apa.""Sekarang ...""Liontin giok ada di tanganku. Aku bisa berbelas kasih dan memberi kalian kesempatan.""Raja Sihir Racun!""Kalau kamu memimpin suku Malajang untuk tunduk kepadaku, aku masih bisa membiarkanmu memimpin suku Malajang di wilayah barat daya Serenara tanpa gangguan.""Asalkan, ketika aku memanggilmu, kamu cukup menanggapi dengan menghadap kepadaku.""Karisa.""Pengaruhmu di Negara Yuarni juga berguna bagiku.""Kamu bisa menyerah sekarang. Masih ada waktu."Saat berbicara ...Henry menyimpan Liontin giok dengan tenang, sambil menatap kedua
"Biarkan saja.""Orang yang masuk ke Lembah Iblis, pasti mati. Sia-sia saja orang-orang itu datang ke sana."Henry mencibir.Kemudian, dia melihat orang-orang di depannya. Senyum dingin mengembang di wajahnya."Mereka di depan situ adalah pilar terakhir Serenara.""Selama mereka terjebak di sini, sekalipun Serenara memiliki 200 juta Pasukan Serigala dan ribuan jenderal. Pasukan dan Jenderal itu tidak punya pemimpin, tidak akan bisa mengalahkanku.""Serenara ...""Bisa segera dikuasai!"Adapun para pejabat di istana seperti Tedja Husada, tidak pernah dianggap penting oleh Henry."Teruskan beraksi!"Henry memerintahkan semua orang dengan niat membunuh yang kuat, "Pastikan untuk menjebak mereka dan jangan beri kesempatan untuk melarikan diri.""Siap!"Fernanda dan Noah langsung menyetujui dan memimpin pasukan mereka untuk maju.Kali ini ...Pertempuran ini pertempuran yang akan menentukan kemenangan dan arah masa depan.Setelah menumpas orang-orang yang dipimpin Shinta dan Karisa, Henry d
Utusan Neraka?Baru saja Rina ingin bertanya, wanita tua itu sudah berjalan perlahan dengan tongkatnya."Tidak usah tanya-tanya.""Ayo ikut aku."Rina terkejut, 'Kok wanita ini tahu kalau dirinya mau bertanya?'Melihat wanita tua itu sudah berjalan, Rina bergegas mengikutinya.Tak lama berselang ...Utusan neraka itu membawa Rina ke tepi sungai.Air sungai itu deras dan hitam. Ada kabut yang bergolak di permukaannya. Dasarnya sama sekali tidak terlihat.Untung saja ...Di atas sungai itu ada jembatan kuno dari batu, lalu di mulut jembatan itu ada sebuah prasasti yang memuat aksara kuno, Narnia.Jembatan Narnia!Rina sangat terkejut dan mulai mencurigai identitas diri wanita tua yang mengaku sebagai Utusan Neraka ini."Gadis kecil.""Kamu datang ke sini untuk mencari seseorang, 'kan?" tanya Utusan Neraka kepada Rina.Rina mengerutkan kening dan balik bertanya, "Bagaimana kamu tahu?"Utusan Neraka itu tersenyum simpul, "Sembilan dari sepuluh orang yang datang ke sini, pasti mencari seseo
Rina tidak mengerti maksudnya, dan bertanya, "Apa kamu bisa jelaskan lebih detail?""Nenek, apa itu kontrak penjualan jiwa?""Setelah jiwa orang yang menandatangani kontrak dan mengalami sesuatu di neraka, utusan neraka nggak akan bertanggung jawab atas apa pun dan nggak perlu membayar kompensasi apa pun."Setelah mengatakan ini, Utusan Neraka tersenyum.Jiwa ...Apa pun yang terjadi nanti, tidak akan bertanggung jawab ...Tanpa banyak berpikir, Rina langsung setuju, "Nggak masalah.""Bagus!"Utusan Neraka tersenyum dan dengan antusias berkata, "Mari pergi, aku akan mengantarmu ke perbatasan Sungai Sanina."Setelah mengatakan itu,Utusan Neraka berjalan menggunakan tongkatnya dan pergi menuju hilir Sungai Sanina.Diikuti Rina yang mengekor di belakangnya.Tak lama setelah itu,Keduanya sampai di pelabuhan.Di pelabuhan, hanya ada satu perahu yang bersandar, terdapat tulisan di perahu itu 'Perahu Pengantar Jiwa'!"Ini adalah perjalanan menuju dunia lain."Utusan Neraka berhenti dan berk
"Plak!"Hanya dengan satu pukulan, Utusan Neraka terdorong dan hampir jatuh ke Sungai Sanina."Kamu!""Ini nggak mungkin!"Mata Utusan Neraka mendelik tajam, wajahnya penuh degan tatapan tidak percaya, jelas dia sangat terkejut."Kamu, kamu ...""Kamu hanya manusia biasa, bagaimana bisa memiliki kekuatan jahat yang begitu kuat?""Ternyata, kamu lebih kuat dari seorang Utusan Neraka sepertiku, siapa sebenarnya kamu!"Pupil mata Rina sudah berubah hitam, penuh dengan energi iblis yang membara.Dia mengulurkan tangan kanannya dan menangkap hampa udara."Huh, huh, huh ..."Leher Utusan Neraka tercekik oleh auranya, kemudian diangkat ke udara.Meskipun Utusan Neraka berusaha untuk melepaskan diri, tetapi itu sia-sia."Katakan."Suara Rina terdengar sangat dingin, "Kenapa kamu menyerangku?""Uhuk, uhuk ...""Uhuk, uhuk ..."Utusan Neraka ingin menjelaskan, tetapi Rina mencekiknya dengan erat.Baru ketika dia hampir kehabisan napas, Rina melonggarkan cengkeramannya sedikit.Utusan Neraka tahu
Dia sangat kuat dan memiliki aura iblis yang sangat terasa.Ini mustahil dan sulit di mengerti.Utusan Neraka mengambil dayungnya lagi dan lanjut mendayung.Selama perjalanan kali ini, tidak ada masalah apa pun.Sampai akhirnya,Perahu Pengantar Jiwa akhirnya sampai di sebuah tepi.Kabut di sini tidak terlalu tebal.Rina melihat ke depan dan sudah bisa melihat pemandangan beberapa meter di depannya.Sebuah pulau yang luas terhampar di depan mereka berdua.Rina dibuat terkejut dengan apa yang dia lihat.Di pulau ini, terlihat samar-samar ada bayangan yang berjalan di dalamnya.Pulau ini, bukan pulau biasa.Rina pun tersadar setelah dia mendengar Utusan Neraka mulai menjelaskan tempat ini."Tempat ini …""Bernama Pulau Tengah Sungai Oblivion.""Di dalamnya ada jiwa manusia yang datang dari dunia ini, serta jiwa manusia yang jatuh ke neraka.""Di tempat ini mungkin ada orang yang kamu cari."Rina tiba-tiba menjadi lebih bersemangat.Apa suaminya ada di sana?Mata Utusan Neraka melihat Rin
Rina bertanya dengan ketus, "Utusan Neraka, apa maksudmu?"Utusan Neraka melihatnya dengan tajam, tetapi tidak menghiraukannya. Dia perlahan menutup matanya, lalu mengatupkan kedua tangannya dan bergumam."Yang Mulia Raja Iblis.""Ini adalah hasil tangkapan saya kali ini, sebagai camilan untuk Anda yang mulia.""Silakan nikmati dengan sepenuh hati, Yang Mulia Raja Iblis."Yang Mulia Raja Iblis!Camilan?Menikmati sepenuh hati ...Rina segera menyadari bahwa dia telah jatuh ke dalam jebakan.Iblis Pemakan Jiwa sebenarnya sangat mengerikan. Wanita tua itu membujuknya untuk datang ke sini, ternyata agar bisa membunuhnya."Tamta sudah riwayatnya!"Wajah cantik Rina tampak ketakutan, situasi ini belum pernah terjadi sebelumnya. Kemudian, Rina berubah menjadi seekor kupu-kupu hitam dan langsung menuju Utusan Neraka di atas takhta.Dia ingin membunuh Utusan Neraka."Hahaha ..."Namun, Utusan Neraka sama sekali tidak takut. Dia bahkan tertawa terbahak-bahak.Setelah itu,Banyak bayangan muncul