Rina bertanya dengan ketus, "Utusan Neraka, apa maksudmu?"Utusan Neraka melihatnya dengan tajam, tetapi tidak menghiraukannya. Dia perlahan menutup matanya, lalu mengatupkan kedua tangannya dan bergumam."Yang Mulia Raja Iblis.""Ini adalah hasil tangkapan saya kali ini, sebagai camilan untuk Anda yang mulia.""Silakan nikmati dengan sepenuh hati, Yang Mulia Raja Iblis."Yang Mulia Raja Iblis!Camilan?Menikmati sepenuh hati ...Rina segera menyadari bahwa dia telah jatuh ke dalam jebakan.Iblis Pemakan Jiwa sebenarnya sangat mengerikan. Wanita tua itu membujuknya untuk datang ke sini, ternyata agar bisa membunuhnya."Tamta sudah riwayatnya!"Wajah cantik Rina tampak ketakutan, situasi ini belum pernah terjadi sebelumnya. Kemudian, Rina berubah menjadi seekor kupu-kupu hitam dan langsung menuju Utusan Neraka di atas takhta.Dia ingin membunuh Utusan Neraka."Hahaha ..."Namun, Utusan Neraka sama sekali tidak takut. Dia bahkan tertawa terbahak-bahak.Setelah itu,Banyak bayangan muncul
Bugh!Rina berusaha untuk tetap bertahan.Namun, setiap kali beradu kekuatan, Rina bisa merasakan kalau kekuatan lawannya jauh lebih hebat.Sehingga, semua organ dalam tubuhnya mulai melemah, Rina tidak dapat menggunakan seluruh kekuatannya. Iblis Pemakan Jiwa itu sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk menyerang balik.Ini terlihat ketika,para Iblis Pemakan Jiwa mulai mendekatnya, Rina semakin berkecil hati.Swoosh!Ssshhh ...Whoosh whoosh whoosh!Pada saat yang sama, terdengar suara tembakan senjata api."Aaa ...""Akh ...""Ssshhh ..."Para Iblis Pemakan Jiwa itu berhamburan.Rina melihat siapa yang datang menyelamatkannya.Ada sekelompok orang misterius yang mengenakan pakaian serba hitam masuk dan membantunya.Mereka terorganisir dengan baik dan memiliki kekuatan yang luar biasa.Mereka dengan cepat menerobos celah pengepungan para Iblis Pemakan Jiwa dan bergegas ke arah Rina."Ayo pergi dari sini!"Tanpa ragu, mereka membawa pergi Rina dari tempat itu.Hal itu membuat Ibl
Mendengar kata-kata ini, Rina langsung terdiam.Seperti petir yang menggelegar di musim panas, Rina tertampar kenyataan."Ini, huh ..."Rina tidak bisa berkata-kata, dia menggelengkan kepalanya, "Nggak mungkin, bagaimana mungkin ini ...""Nggak mungkin!"Dia menatap Ketua rombongan itu, dari matanya penuh dengan ketidakpercayaan. "Dia baru saja dikurung di Lembah Iblis, belum sampai dua hari.""Bagaimana mungkin Teguh bisa berubah menjadi Raja Iblis dalam sekejap?""Pasti kalian salah kira.""Benar begitu adanya.""Kalian pasti salah orang."Pada akhirnya, Rina tidak tahu harus berkata apa.Ketua itu tersenyum pahit, "Ketika kami pertama kali masuk, reaksi kami juga nggak jauh berbeda denganmu.""Kemudian, kami baru sadar.""Satu hari di dunia manusia biasa,""adalah seratus tahun di neraka.""Di luar sana, mungkin baru berlalu satu atau dua hari.""Tapi Raja Serigala Serenara, sudah bertarung di dalam sini selama lebih dari seratus tahun."Apa benar begitu?!Rina tidak bisa menutupi p
"Sekarang ...""Dia sepenuhnya telah dikuasai oleh kekuatan jahat, tanpa akal, jiwa, dan ingatan apa pun."Mendengar ini, Rina langsung tercengang.Suaminya ...Kehilangan jiwa dan ingatan. Apa dia juga melupakannya?"Apa ..."Rina dengan ragu bertanya, "Apa ada cara untuk menyembuhkannya?""Tentu saja ada.""Namun, sekarang bukan waktu yang tepat."Mendengar jawaban Ketua, membuat Rina merasa lega.Dia segera bertanya, "Lantas, kapan waktu yang tepat?"Ketua menjelaskan, "Untuk membangkitkan kenangan Raja Iblis Neraka, kita perlu satu hal.""Apa itu?""Ramuan Madukara."Ketua menjelaskan dengan jelas, "Di Jembatan Narnia, Kharae akan memberikan ramuan Madukara. Setelah diminum, semua kenangan masa lalu akan terlupakan, ingatan akan hilang dan semuanya dimulai dari awal.""Setiap makhluk yang melewati Jembatan Narnia harus minum ramuan tersebut.""Di tangannya, Kharae juga memegang ramuan Madukara yang dapat membangkitkan kembali kenangan masa lalu.""Kita harus mendapat ramuan Madukar
Rina sudah tidak sabar lagi, dia segera menyusup tanpa suara.Dia melihat dengan waspada.Kharae, memang Utusan Neraka itu.Tangan kirinya dia memegang mangkuk yang berisi ramuan Madukara.Tangan kanannya, ada sebuah kotak yang sudah usang.Rina sudah tahu,di dalam kotak itu, terdapat Ramuan Madukara.Ssshhh ...Rina agak gugup.Dia mengambil napas dalam-dalam dan berusaha untuk tetap tenang.Pelan-pelan dia meraih kotak tersebut.Sayangnya ...Saat dia ingin mengambil kotak itu, dia menemukan kalau saat tertidur, Kharae meletakkan tangan kanannya di atas tutup kotak, sehingga sangat sulit untuknya mencuri kotak itu.Ini membuat Rina cemas.Ketua yang berada di samping juga melihat situasinya, lalu dengan cepat berkata, "Ayo, kita pura-pura menyeberang dan mengalihkan perhatian Kharae. Kita harus bisa.""Lalu ...""Kita akan berkumpul di tempat persembunyian awal."Semua orang mengangguk setuju."Baiklah!""Kalau begitu, ayo kita coba saja!"Rina juga setuju.Tidak lama setelah itu,D
Ada helikopter yang terjebak di langit, di kelilingi ribuan prajurit yang siap sedia.Saat itu, dia langsung menangis tersedu-sedu, hatinya hancur dan tidak bisa menahan kesedihannya lagi.Ini adalah pecahnya Perang Barat. Teguh menghadapi pertempuran dengan mengenakan baju zirah.Gambar kelima ...Gambar demi gambar, semakin dalam maknanya.Setiap gambar menunjukkan momen-momen penting antara Teguh dan dirinya. memori itu terukir jelas dalam benaknya dan tidak pernah terlupakan.Ada belasan gambar secara total.Di bagian paling akhir, ada tanda tangan Teguh."Suatu hari nanti, aku akan menemukan kembali semua yang pernah terjadi, dan tak terlupakan.""Teguh."Di bagian paling akhir, ada sidik jari darah yang mencolok.Melihat ini, Rina menangis tersedu-sedu.Tidak diragukan lagi,gambar-gambar ini sengaja dibuat oleh Teguh,Saat dia minum Ramuan Madukara. Teguh khawatir akan melupakan masa lalu, jadi dia sengaja meninggalkan kenangan yang mendalam di sini.Jika suatu hari dia benar-be
"Baiklah!"Rina langsung menjawab tanpa berpikir panjang.Asalkan bisa menyelamatkan Teguh, dia tak peduli dengan jiwa maupun jasadnya."Bagus!""Ternyata aku nggak salah menilaimu."Kharae tersenyum penuh makna, "Ayo, ikuti aku."Setelah mengatakan itu, dia memimpin jalan di depan.Keduanya datang ke salah satu tempat di tepi Sungai Sanina, lalu Kharae menggali sesuatu dari tanah."Ini adalah Ramuan Madukara yang asli."Kharae memberikan benda itu kepada Rina dan memberinya peringatan, "Kamu hanya perlu merendamnya dengan air dari neraka saat kamu membutuhkannya.""Selain itu ...""Waktumu nggak banyak lagi.""Begitu debit air Sungai Sanina normal, jiwa dan tubuhmu akan terpisah.""Saat itu, semuanya akan menjadi rumit.""Bergegaslah."Rina mengingat semuanya dan memberi hormat kepada Kharae, "Nenek, terima kasih banyak!"Setelah mengucapkan terima kasih ...Dia dengan hati-hati menyimpan Ramuan Madukara dan langsung menuju Pulau Tengah Sungai Oblivion lagi.Untungnya,Perahu penganta
Namun …Kekuatan manusia pasti ada batasnya.Ketangguhan Rina memang tidak diragukan lagi.Namun, jumlah iblisnya semakin banyak. Mereka benar-benar susah dikalahkan.Meskipun tak mampu mengalahkan Rina dalam waktu yang singkat, mereka tetaplah sangat cerdik. Setelah sengaja mengelilingi Rina, mereka diam-diam menyerang dengan cepat untuk menguras energi Rina.Waktu terasa berjalan dengan lambat.Entah berapa banyak pukulan yang Rina lancarkan, atau berapa serangan yang dia berikan.Matanya terasa kabur dan berubah semerah darah.Pikirannya telah dipengaruhi oleh energi iblis sejak tadi.Namun, iblis di hadapannya masih tersisa begitu banyak dan mereka melawan tanpa henti.Rina yang kelelahan akhirnya kalah.Bugh!Seorang iblis berwarna hitam legam pun memanfaatkan momen ketika Rina kelelahan dan tak berdaya. Iblis itu diam-diam menyerang Rina dari belakang dan berhasil membuat Rina ambruk ke tanah.Kemudian, iblis yang mendekat semakin banyak. Mereka menyerbu Rina dan menginjak-injakn