Share

JILID 97 | Dendam Turun Menurun

"Paman, aku memang sudah mempelajari tuntas Pamungkas. Tapi kau benar, paman, ada satu kalimat yang sampai sekarang tak bisa kumengerti Aku rasa mungkin ini kunci permasalahan mengapa tenagaku tak bisa mengalir lantar saal memainkan Naga Emas Pamungkas. Bunyinya begini, Hendaknya aku menjadi perahumu menyeberangi laut kesusahan. Mungkin paman tahu artinya?"

Jiu Long penuh harap kalimat itu akan terpecahkan maknanya. Tapi sayang Liu Xing pun tak bisa menembus maksud kalimat itu. Liu Xing memandang Jiu Long dengan gundah. "Agaknya kalimat itu sebuah perumpamaan yang mengandung falsafah. Aku belum pernah mendengar sebelumnya. Aku juga tak tahu apa makna kalimat itu, tapi akan kupikirkan. Mungkin suatu hari kelak aku bisa menjawabnya."

Tanpa terasa hari sudah senja. Tak lama lagi matahari akan tenggelam di peraduan. Baik Jiu Long maupun rombongan Liu Xing sama-sama bertujuan ke puncak Wuwei.

Yuan Shu mengajak Jiu Long untuk melakukan perjalanan bersama. Tapi Jiu Lon

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status