Maaf sebelumnya teman - teman, karena lama tidak update, karena saya di hadapkan oleh pekerjaan yang menumpuk, jadi terimaka sih buat teman-teman yang setia menunggu dan menantikanya, saya pastikan akan membuat certia yang menarik dan membawa teman-teman berpertualang di dunia yang penuh dengan berbagai macam hal. Sekali lagi termikasih sudah mensupport novel ini. Salam Saya Naevys
Ratusan ribu calon murid berusaha terus bergerak. ada yang mudah bagi mereka untuk melalui ini ada juga yang berusaha keras. Xinyi memperhatikan ini dengan matanya langsung, memperhatikan bagaimana orang-orang ini berusaha keras demi masa depan yang cerah. Lalu tahapannya jatuh pada para Genius dan Genius Super yang sudah beberapa meter jauhnya. tetapi di antara mereka juga ada bakat rata-rata, walaupun memiliki bakat rata-rata mereka masih dapat bersaing mengingat ini adalah uji tekat. Xinyi yang tertinggal segera mengambil langkah dan bergerak maju, dia berjalan seolah-olah tidak ada tekanan sama sekali, hal ini membuat calon murid yang dia lewati melebarkan mata. Termasuk di antara mereka para Elder. "Dapat berjalan santai di bawah tekanan energi ranah Nirvana Realm!. Tekat anak ini sungguh luar biasa" "Umm, jika dia tidak jatuh dengan cepat mungkin di masa depan dia dapat menjadi salah satu elder Akademi" Sedangkan para calon murid lain iri melihat ini, terutama mereka yang b
Xinyi lebih tertarik dengan Lin Xieren "Kamu dapat mengetahui anak takdir?. lalu apakah kamu sudah pernah melihat anak takdir lain" Xinyi bicara karena dia merasakan nada Lin Xieren tidak terkejut sama sekali ketika bicara tentang anak takdir. Lin Xieren mengangguk "Orang yang dapat mencapai ranah kuat di dunia tinggi dapat merasakan takdir yang mengalir di sekitar anak takdir, tetapi tentu saja terbatas pada anak takdir untuk dunia rendah. sedangkan untuk dunia tinggi kebanyakan orang mengetaui setelah sebuah peristiwa besar terjadi" Xinyi sekali lagi jatuh kedalam perenungan, dan dia mencerna serta menganalisis semua hal yang keluar dari mulut Lin Xieren. Xinyi menebak kalau anak takdir pasti akan selalu mendatangkan musuh yang akan menjadi batu lincatan untuknya, bahkan menemui situasi yang mengcamnyawa lalu mengatasinya dengan keberuntungan yang membuat dia melambung lebih tinggi. Jadi Xinyi selalu merasa kemanapun anak takdir pergi mereka selalu bertemu musuh baru, yang tuju
Xinyi memperhatikan semua ini dengan diam, dan menatap Ling Qi dengan dalam dalam. Xinyi memiliki kemampuan latihan yang dapat membuat dia sensitif terhadap emosi seseorang, karena itu dia dapat merasakan perubahan emosi Ling Qi. Emosi itu adalah emosi kemarahan dan kepercayaan diri, seolah-olah tidak menganggap bahkan High Elder Yualing di matanya. 'Seseorang yang dapat menganggap Nirvana Realm tidak di matanya, jika tidak bodoh maka pasti dia sudah pernah mengalami nirvana Realm atau lebih tinggi....' Xinyi lebih yakin ke arah yang ke dua 'Maka ada kemungkinan Ling Qi ini adalah reincarnasi seperti ku. reincarnasi dari keberadaan kuat yang bahkan tidak menganggap ranah puncak dunia rendah di matanya. Pasti rencarnasi dari dewa dari dunia tinggi' Xinyi merasakan analisanya benar. Xinyi yang dapat menganalisa semuanya hanya berdasarkan emosi yang di dapatkan, sudah dapat di lihat seberapa kuat analisanya. .... Beberapa jam kemudian ujian tekat selesai di lakukan. dari ratusan r
Beberapa saat kemudian para murid akademi sekaligus senior bagi Xinyi, di arahkan ke arena paling kanan, dimana lansung di pandu oleh beberapa ratus Elder. Sedangkan XInyi dan generasi muda lainnya juga di pandu untuk menembati area sebelah kanan. Xinyi yang berjalan selalu mengamati ke atas, yang dimana ternyata selain para Elder, beberapa murid sekitar jutaan jiwa mengamati acara kali ini. Melihat ini Xinyi tidak bisa tidak bergumam 'Benar-Benar acara yang meriah' Sebagian dari Jutaan murid yang menonton memberikan dukungan mereka pada orang yang mereka kenal. bahkan ada juga para senior ini memberikan dukungan pada Generasi muda. Itu benar benar riuh dengan gumamam dan banyak suara. Tetapi ketika acara sebenarnya akan di mulai suara-suara sebelumnya langsung berhenti dan semua penonton segera fokus pada acara. Serang Elder wanita yang terlihat cukup tua bicara, setelah melambaikan tanganya yang membuat sebuah nomor tampil di dada kiri semua generasi muda "Ini adalah nomor ident
Setelah bentrokan keduanya segera menjaga jarak beberapa meter. Di bawah tatapan semua orang keduanya berteriak dan menerapkan Martial Art masing masing, yang dimana di atas keduanya dengan gila-gilaan energi segera mengedar dan membentuk sebuah bola energi yang sangat besar, dan ukurannya bisa dikatakan sebesar setengah rumah besar. Tanpa menunggu kedua nya segera bergerak dan melambaikan energi itu untuk menyerang. Xinyi tau keduanya sudah mengeluarkan kekuatan dan energi terkuat masing masing. Jelas setelah benturan ini akan di tentukan pemenangnya. Di bawah perhatian semua orang kilauan cahaya dari energi keduanya segera berbenturan. Boommmmmmm! Itu benar-benar menghasilkan suara yang keras dan memberikan guncangan pada formasi penghalang. efek kebocoran energi tersebar kemana-mana, yang membuat sebagian generasi muda merinding ketika merasakannya. Shoooooo! setelah bentrokan, efek area dari kuda energi itu segera menghilang, Seperti besi panas di celupkan pada air kemudian
Beberapa menit kemudian sebuah nomor tampil di tugu formasi, Xinyi tau kalau itu adalah nomornya. Sedangkan sisi lain tugu juga menampilkan sebuah angka. Semua orang saling melihat kiri kanan, ingin melihat siapa orangnya. kemudian tatapan mereka jatuh pada Xinyi yang bergerak dan seorang pemuda yang terlihat biasa-biasa saja. Sontak sebuah saruan dapat terdengar. "Benarkah???" "Aku juga terkejut dengan ini!" Rata-rata semua orang di sini bahkan yang menonton sudah mengenal salah satu dari ke-dua nya, yaitu Bakat Genius, yang terkenal karena memiliki Title Genius Super ke 9. Kemudian tatapan semua orang jatuh pada lawan Xinyi yaitu bakat rata-rata. hal ini lah yang membuat semua orang terkejut dan tidak optimis. ini sudah ke 4 kalinya Genius Super melawan bakat di bawah mereka. Walaupun kecewa, tetapi semua orang kembali optimis, karena cepat atau lambat para genius super juga akan berbentrokan. Xinyi dengan berdiri di arena, tatapannya terihat seperti seorang pria dewasa yang m
Elder Wanita yang melayang di atas melihat bolak balik antara keduanya sebentar lalu berteriak "Mulai!" Shooooowwww! Ling Qi bergerak seperti menghilang dan tiba-tiba saja sudah berada di depan XInyi, sambil mengayunkan kedua pisaunya. Xinyi sedikit melebarkan mata lalu dia dengan elegan memutarkan pedang dan menahan gerakan pisau yang datang. Thiiiinnnnkkkk! Xinyi melihat di mana selain tempat yang dia blokir, bilah pedang beterbangan dan jumlahnya sekitar puluhan. Walaupun Ling Qi hanya melakukan tebasan pisau satu kali, tetapi itu dapat menghasilkan sekitar puluhan tebasan dalam waktu singkat, XInyi menyadari ini. Jika dia tidak menghentikan gerakan pisau ini tepat waktu mungkin beberapa bilah yang datang sudah merobek tubuhnya. Shooooowww! Ling Qi menghilang lagi dan datang ke samping Xinyi, dia menebas dengan cepat dan akurat. Xinyi melambaikan tangan yang membuat pedangnya menahan kembali pisau yang datang. Thiiinnnkkkkk! Whooooowww Thiinkkkkk! Whoooooo! Keduanya ter
"Whooooooaaaaaaaa" "Pertempuran yang bagus, pertempuran yang bagus!" "Tidak tau kenapa, kedua orang ini membuat ku gugup" "Iya, aku bahkan tanpa sadar menahan nafas melihat keduanya saling adu kecepatan" Xinyi menghiraukan teriakan di sekitar, dan memasukan kembali pedangnya. Dengan tersenyum dia melihat ke arah Ling Qi "Pertempuran yang bagus" Ling Qi sedikit melebarkan mata, karena dia merasa kalau Xinyi tidak terlihat seperti anak-anak sama sekali, malahan pria dewasa. Entah kenapa membuat dia lebih santai, dari pada menghadapi anak anak yang penuh dengan kesombongan dan ego. Ling tersenyum seperti orang dewasa "Nama ku Ling Qi, jika ada kesempatan, mari bertarung lagi" "Umm, Aku akan menantikan itu" Keduanya bicara beberapa kata lagi, dan terlihat harmonin. Selain Xinyi yang terlihat dewasa, Ling Qi juga merasakan kalau Xinyi tidak pernah meremehkannya sedikitpun, bahkan dari awal pertempuran mereka. Hal ini juga yang membuat dia dapat akrab dengan Xinyi. Keduanya berjala