Saat ini di wilayah permaisuri.Luo Bai menangis sambil memeluk Xinyi. Dia menangis dengan kuat, seolah-olah dia ingin melepaskan semua beban berat dan perasaan bersalahnya. Karena terbawa suasana, Luo Xinying juga memeluk pinggang Xinyi dan menangis.Xinyi membiarkan keduanya melampiaskan semuanya dalam tangisan. Xinyi tahu tangisan Luo Bai bukan hanya sekedar bahagia karena bertemu dengannya. Xinyi juga merasakan tangisan ini mengandung keputusasaan, ketidakberdayaan, bercampur dengan perasaan yang tidak terbendung lagi.Dia sudah merasakan pahitnya pengkhianatan, kekecewaan, dan rasa bersalah terhadap keluarganya. Tidak pernah dia meluapkan semua kesedihannya ini pada siapapun. Bahkan ketika hatinya sangat sakit karena mengetahui pengkhianatan suaminya, dia tidak pernah menangis.Itu karena dia sudah menutup hatinya; tidak ada orang lain yang dapat dia sandarkan punggungnya. Walaupun ada Clan Luo, dia tidak ingin kondisi lemahnya diketahui oleh ibu dan ayahnya, karena mereka juga d
Kota besar yang di kelilingi oleh tembok tinggi di setiap sisi kota. Kota sangat ramai dengan kebisingan serta berbagai aktivitas penduduknya. Setiap orang terus bergerak dengan tujuan mereka masing-masing. Ada yang menyuarakan dagangannya, berjalan-jalan sambil melihat sekitaran, pasangan yang saling bergandengan tangan, bahkan sampai anak-anak yang bermainan dengan tawa dan riang mereka. Kota ini dinamakan kota Daiqi, salah dari sekian banyak kota yang berada di dunia fana. Kota Daiqi memiliki populasi kurang lebih ratusan ribu penduduk, dan masih dalam masa berkembang. Fu Xinyi berjalan-jalan di keramaian kota sambil menggendong keranjang bambu. Melihat keranjang yang sudah lusuh dan kusam itu, tidak tau sudah berapa lama sejak pertama kali digunakan. Keranjang bambu berisikan berbagai tanaman-tanaman yang indah dan segar, sepertinya baru diambil baru-baru ini. "Herbaaal, herbaal, masih segar dan baru, sangat bagus untuk membuat rempah-rempah makanan, juga bagus untuk membuat
Setelah mengamati semua orang yang ketakutan, Pria itu segera langsung melambaikan lengan bajunya dan bergerak pergi. Merasa sudah aman, semua orang langsung menarik nafas lega, seolah-olah telah terlepas dari tatapan monster yang menakutkan. Xinyi juga menghela nafas, dan merasa senang karena masih dapat hidup. Mengingat paman Feng lagi, Xinyi segera meraba-raba dan berteriak "Pamaan?, Paman Fang?" Sebelum mengambil 3 langkah, suara beberapa orang datang, beriringan dengan teriakan panik, hal ini membuat Xinyi ketakutan seketika. Apa Kultivator sebelumnya datang lagi.? "Aduh!" Tubuhnya segera ditabrak oleh beberapa orang dan terjatuh. "Orang Fang itu tidak beruntung, ambil semua rotinya!" "Aku duluan!" "Hai, jangan ambil semuanya, sisakan untuk ku!" "Hahaha, akhirnya aku bisa makan setelah sekian lama" Segera di bawah keterkejutan Xinyi, yang didengarnya hanyalah suara bahagia dan perdebatan beberapa orang, yang membuat dia terkejut adalah Paman Fang meninggal, dan sekarang to
"Ini adalah kalung yang dititipkan Nenek Wang 2 tahun yang lalu pada ku. Kalung Ini di temukan nenek Wang tergantung di lehermu ketika kamu masih bayi, karena usianya yang sudah semakin tua membuat dia menitipkan pesan untuk menyerahkannya padamu, ketika dia meninggal suatu saat nanti" Xinyi yang mendengarkan penjelasan Bibi Luo menggenggam erat kalung itu. Bibi Luo melanjutkan "Kalung memiliki permata yang indah di bagian tengahnya, permata itu diukir dengan tulisan nama mu Xinyi, Fu Xinyi. Aku yakin namamu diambil nenek wang dari ukiran pada permata itu" 'Apa ini kalung yang ditinggalkan oleh orang tua ku?' Xinyi mengangguk dalam hati 'Yah mungkin saja, mengingat itu ada di tubuhku ketika masih bayi' Tetapi kenapa orang tua kandungnya menelantarkannya, apa mereka kecewa telah melahirkan dia?, jawaban ini hanya terjawab ketika dia bertanya langsung pada mereka, tetapi premisnya jika dia memiliki kesempatan untuk dapat bertemu dengan orang tua kandungnya itu. 'Kemungkinan ini san
Tanpa di ketahui Xinyi yang sedang pingsan, suara monoton dapat terdengar dibenaknya ketika tubuhnya diangkut oleh orang-orang berpakaian hitam ini. Semua orang bergerak dengan cepat di kegelapan malam, walaupun bergerak cepat tidak ada dari mereka yang menabrak pohon sedikitpun. Karena gonjangan pada tubuhnya, kesadaran Xinyi perlahan pulih seiring waktu berjalan, tetapi dia tidak berani untuk bergerak sedikitpun, karena takut. Beberapa menit kemudian, dalam keheningan kelompok yang tidak salib berbicara, orang paling depan mengangkat tangan dan semuanya berhenti. "Ada apa tuan?" Pemimpin tidak memberikan tanggapan, hanya mengamati sekitar dengan serius, begitu juga dengan yang lainya. Semua orang meningkatkan kewaspadaan, karena yakin ada sesuatu yang tidak beres di sekitar, mengingat pemimpin yang lebih kuat dari mereka mengamati sekitar. Pemimpin menjadi serius dan melihat ke atas dengan cepat "Di atas!" Benar saja, beberapa meter diatas mereka, siulan angin dapat terdengar be
Setelah pembekuan, suhu di sekitar berubah menjadi dingin, bahkan lebih dingin dari pada ketika salju turun. Di tempat Xinyi sebelumnya, tubuhnya berubah menjadi transparan dan perlahan menghilang, seolah-olah tidak ada di sana sebelumnya. ... Tempat yang tidak di ketahui. Xinyi sudah mendapatkan kembali kesadarannya, tetapi dia tidak bisa bergerak bahkan tidak bisa melakukan apa-apa, karena saat ini dia sudah menjadi seorang pengamat. Mengamati sebuah bentuk yang menyerupai tubuh manusia tetapi tidak memiliki kelamin dan wajah. Bentuk itu terbuat dari es yang padat. Xinyi merasakan perasaan yang aneh, segala hal yang di alami oleh patung es itu, dia merasakannya juga, seolah-olah dia sendiri yang melakukan itu. Patung patung duduk bermeditasi, energi dari langit dan bumi mengalir kearahnya, itu adalah yang Kultivator sebut sebagai Qi. Qi datang dari segala arah, seperti dihisap dan memasuki dantian patung es itu. Sebelum Qi di serap, itu akan terlebih dahulu berubah menjadi perti
Setelah menenangkan dirinya Xinyi segera mencerna kembali ingatan yang dia terima sebelumnya. Beberapa saat kemudian dia menghela nafas. "Ingatan itu hanya berisi tentang Manul Kultivasi , Martial Art dan pengalamannya. Tidak ada akal sehat tentang dunia Kultivator" Sebelumnya Xinyi mengharapkan menerima akal sehat tentang Kultivator, seperti apa aja ranah Kultivator itu. Sambil memikirkan ini Xinyi tidak bisa tidak mengingat suara yang dia dengar beberapa waktu lalu. Waktu itu karena kepanikan dia tidak terlalu memikirkannya, tetapi sekarang dengan kejernihan pikiran setelah menjadi seorang Kultivator, dia dapat mengingat semuanya dengan jelas "Ada apa dengan suara sebelumnya?" Setelah berpikir lagi dia segera sadar "Benar!, Itu adalah suara yang selalu didengar semua orang di dunia Modern. Suara AI (Kecerdasan Buatan) yang di kembangkan dengan teknologi tinggi. Tetapi kenapa ada di sini?" Xinyi ingat setiap akan bicara atau mengaktifkan AI, seseorang tersebut harus memanggil nam
Di sebuah tempat dan lokasi yang tidak di ketahui. Seorang pria berusia 14 tahun sedang bermeditasi. Setiap Qi yang di hasilkan langit dan bumi mengalir ke dalam tubuh pria itu. Pria itu adalah Xinyi. Di sana dia menjalankan Secret of Ice Age Revive, yang merubah Qi menjadi partikel-partikel es, lalu di serap. Tidak di ketahui berapa lamanya, dia terus bermeditasi tanpa makan, minum, ataupun istirahat. Tetapi tidak ada kelelahan sedikitpun di wajahnya, seolah-olah waktu telah berhenti. Ranahnya dengan cepat naik dan menerobos Qi foundation 3. Setelah menstabilkan wilayahnya, dia terus menyerap Qi langit dan bumi tanpa henti, seperti lubang tanpa batas. Dengan cepat ranahnya meningkat lagi. Setiap peningkatan ranah yang dilalui akan beberapa kali menghadapi kemacetan. tetapi dengan berlalunya waktu dan pengalaman, semuanya dapat di atasi. Ketika akan melangkah di atas ranah Qi foundation 9, adegan berhenti dan pecah seperti kaca. Boomm Xinyi yang merima ingatan serta pengalaman it
Saat ini di wilayah permaisuri.Luo Bai menangis sambil memeluk Xinyi. Dia menangis dengan kuat, seolah-olah dia ingin melepaskan semua beban berat dan perasaan bersalahnya. Karena terbawa suasana, Luo Xinying juga memeluk pinggang Xinyi dan menangis.Xinyi membiarkan keduanya melampiaskan semuanya dalam tangisan. Xinyi tahu tangisan Luo Bai bukan hanya sekedar bahagia karena bertemu dengannya. Xinyi juga merasakan tangisan ini mengandung keputusasaan, ketidakberdayaan, bercampur dengan perasaan yang tidak terbendung lagi.Dia sudah merasakan pahitnya pengkhianatan, kekecewaan, dan rasa bersalah terhadap keluarganya. Tidak pernah dia meluapkan semua kesedihannya ini pada siapapun. Bahkan ketika hatinya sangat sakit karena mengetahui pengkhianatan suaminya, dia tidak pernah menangis.Itu karena dia sudah menutup hatinya; tidak ada orang lain yang dapat dia sandarkan punggungnya. Walaupun ada Clan Luo, dia tidak ingin kondisi lemahnya diketahui oleh ibu dan ayahnya, karena mereka juga d
Melihat situasi yang aneh ini, Luo Xinying berkata, "Ibu, ini kakak tampan yang aku bicarakan sebelumnya, dia orang yang baik, kenalan yang...""Ying'er, diam!"Mendengar ini, Luo Xinying langsung menundukkan kepala, tidak berani lagi bicara.Xinyi bergumam, "Ternyata kamu mendidiknya dengan sangat baik.""Apa yang kami katakan?" Luo Bai bertanya.Xinyi mengabaikannya, dia masih terus menatap Luo Xinying, "Racun pada tubuhnya sangat kuat. Jika tidak diberikan penawar setiap 1 bulan, secara perlahan itu akan mengikis kehidupannya."Luo Bai terkejut, dia tidak berharap orang misterius ini dapat mengenali keanehan pada tubuh anaknya, "Kamu tahu?""Tentu saja, bahkan di alam Kultivasi hanya beberapa orang yang dapat menyelamatkannya."Luo Bai dan yang lainnya terkejut.Luo Bai berpikir, 'Alam kultivasi? Dia bicara seolah-olah alam kultivasi itu biasa. Apa orang ini berasal dari alam kultivasi?''Jangan-jangan...'Luo Bai menghentikan pikirannya, "Semuanya, sarungkan kembali pedang kalian!
Sebuah gerbong kereta mewah terlihat di jalan utama. Dilihat dari rombongan pengawal yang mengikuti, beberapa kereta pedagang dan lainnya bergerak menjauh. Mereka khawatir untuk tidak menyinggung bangsawan ini.Di dalam gerbong, Luo Bai duduk dengan wajah serius. Di pangkuannya, Luo Xinying tertidur sambil memegang mainan kayu. Dia tidur tanpa kekhawatiran sedikit pun, wajah imutnya membuat Luo Bai beberapa kali mencubit."Nyonya di depan adalah gerbang ibukota."Mendengar ini, kekhawatiran di wajah Luo Bai menghilang. "Langsung ke tempat Clan Luo.""Baik, Nyonya."...Di gerbang utama Clan Luo yang mewah, tiga pria muda sedang menunggu dengan wajah khawatir. Di belakang mereka, beberapa penjaga Clan Luo hadir, yang memiliki aura dan kekuatan yang kuat. Saat keberangkatan Luo Bai dari kota Daiqi, Clan Luo sudah mendapatkan kabar dari Luo Bai.Identitas sosok yang dibicarakan oleh Luo Bai membuat tiga kakaknya khawatir. Saat ini, Patriark Clan Luo tidak ada di rumah. Dia dipanggil oleh
Di salah satu tempat mewah di Kota Daiqi. Lebih tepatnya, di dalam ruangan yang mewah dan elegan, seorang wanita dewasa terlihat. Pakaian dan auranya memancarkan perasaan bangsawan, ditambah dengan pakaian dan mahkota di atas kepalanya, membuat orang yang melihatnya akan tahu bahwa ini adalah permaisuri kekaisaran. Karena hanya permaisuri dan raja yang dapat menggunakan pakaian naga dan phoenix, wanita ini adalah Luo Bai. Dia tidak lagi terlihat seperti wanita yang lembut di pikiran Xinyi, karena pengalaman hidup yang dihadapinya telah membangun kedewasaan yang dimilikinya saat ini. Dia duduk di kursi besar dan megah sambil diawasi oleh beberapa pelayan dan beberapa orang pengawal di luar ruangan. Di sisinya, ada seorang wanita yang memegang pedang; wanita ini adalah pengawal pribadinya yang sangat setia padanya. Luo Bai memejamkan mata sambil bermeditasi menyerap Qi alam yang sangat sedikit di sekitarnya. Saat pintu terbuka, dia juga membuka matanya dan segera berdiri. Lalu, seora
Melihat Li Xiuying berhenti, Xinyi bertanya, "Ada apa?" "Itu..." Dia tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya dan merasa kebingungan sambil berkeringat dingin. Saat membaca ingatan para Clan Li satu persatu, dia tanpa sengaja menemukan sesuatu yang membuatnya ketakutan. Itu adalah identitas Xinyi. Xinyi segera menebak sesuatu saat penjelasan Li Xiuying berhenti setelah penculikan Luo Bai. 'Seharusnya itu karena Bibi Luo bertemu denganku.' Xinyi bicara, "Kamu tidak perlu ragu, lanjutkan saja." Mendengar ini, Li Xiuying bahagia, karena dengan begitu dia yakin Xinyi juga tidak marah karena dia secara tidak sengaja menemukan identitas kelahiran Xinyi. "Rencana kaisar ini tidak berhenti setelah penculikan, dia mengutus orang-orang kuat yang dia asuh secara pribadi untuk mengawasi pertumbuhan Luo Bai, setelah dia menelantarkannya di sebuah desa. Kaisar tidak sewang-wenang, dia juga memperhatikan keselamatan Luo Bai, karena ini berkaitan dengan rencana besarnya." "Luo Bai yang kehilang
Di sebuah paviliun penginapan. Suara keramaian dari para penduduk yang bersenang-senang dapat terdengar. Itu sangat ramai dan terlihat seperti sebuah pesta saja. Berbagai orang dari berbagai kalangan datang ke sini untuk menikmati minuman dan makanan. Berbagai wanita penari yang disediakan paviliun melayani dengan sepenuh hati sambil tersenyum. Jika ditanya apakah tidak akan ada konflik? Tentu saja akan ada konflik. Dimana beberapa orang yang merasa mereka memiliki pengaruh atau latar belakang keluarga yang kuat, selalu mendominasi. Di salah satu ruangan paling mewah di lantai 2. Ruangan terlihat sangat rapi dan bersih, sesuai dengan namanya, ruangan VIP. Xinyi duduk di kursi rotan yang dibuat dengan indah sambil memicingkan mata. Di atas meja ada sebuah minuman yang masih mengeluarkan asap. Dapat dilihat itu masih panas dan baru diseduh. Qiao Liuxian berdiri dengan diam dan tenang di sampingnya. Tidak ada tindakan malas atau pun ekspresi lelah di wajahnya. Dia menjaga dengan sepe
Keduanya mengikuti apa yang dilihat Xinyi. "Herbal murah, baik untuk ramuan dan obat." Seorang gadis kecil berjalan menelusuri jalur utama kota, sekitar usia 10 tahun. Dia menyandang keranjang bambu kecil yang cocok untuk tubuhnya. Gadis itu memiliki kulit putih seperti salju dan rambut hitam yang legam seperti malam yang gelap. Dia mengenakan pakaian mewah yang terlihat seperti nona bangsawan, yang tidak cocok dengan aktivitas yang dia lakukan saat ini. Ditambah gadis kecil itu berjualan herbal dan sayuran sambil memainkan ranting kecil di tangan kanannya. "Apa tuan ingin membeli herbal saya?" Saat melewati toko pinggir jalan, wanita kecil itu bicara. Pedagang yang coba tidak melihat wanita itu tersentak terkejut. "Tidak, nona kecil, saya tidak membutuhkan herbal untuk saat ini," pedagang memasang senyumnya dengan gugup, takut akan sesuatu. "Ah, begitu ya?" Gadis kecil itu sedikit sedih. Melihat ini, pedagang semakin gugup. "Non..." "Baik, jika tuan membutuhkan herbal, janga
Wilayah Istana Great Xia, salah satu paviliun mewah. Halaman ruangan paviliun ini sangat besar dan luas, dengan beberapa rumah kuno mewah, taman spiritual indah, dan beberapa pohon yang sengaja ditanam demi menambah keindahan. Paviliun ini adalah paviliun High King Fu Xinyi, memiliki ratusan penjaga dari kemiliteran Great Xia. Matahari mulai muncul, dan puluhan pelayan langsung beraktivitas merawat paviliun dan melayani setiap kebutuhan Fu Xinyi. Di salah satu bangunan utama paviliun, bagian ruang utama. Xinyi yang sedang bermeditasi membuka matanya. "Siapkan pemandian." "Baik, Tuan." Penjaga di pintu segera bergegas menyampaikan pesanan. Tanpa menunggu lama, 15 pelayan langsung menyiapkan pemandian untuk Xinyi. Setiap dari mereka dibagi tugas, sebagian menyiapkan air, menyiapkan pakaian, dll. Beberapa menit kemudian. Setelah selesai, Xinyi segera dibantu oleh pelayan memasangkan pakaiannya. Xinyi diiringi oleh para pelayan ke ruang tamu, di mana sudah menunggu seorang pemuda
Di sebuah dunia yang tersembunyi di balik alam semesta, terdapat salah satu dunia tinggi yang disebut Ruhania. Di sana, pepohonan raksasa berdaun lebat terlihat dimana-mana, dan air sungai mengalir dengan cairan berkilauan yang memancarkan cahaya bening. Gunung-gunung megah mengandung kristal murni menjulang tinggi ke langit, memantulkan sinar matahari ke segala penjuru, menciptakan pelangi berkilau yang terus bergerak. Di atas langit Ruhania, binatang ajaib raksasa maupun kecil dengan sayap beragam warna melayang-layang. Suara air terjun yang tak terhitung jumlahnya mengalir dari tebing-tebing, menciptakan simfoni air yang menenangkan hati. Di sini, waktu tidak berjalan seiring dengan dunia manusia, dan keabadian menjadi teman akrab. Tepat di tengah-tengah Ruhania terletak Istana Kehidupan Abadi, bangunan megah yang terbuat dari batu permata yang mengubah warnanya setiap kali matahari terbenam. Berbagai makhluk ajaib dengan kekuatan kuno mengawasi dan menjaga tempat ini dengan penuh