Home / Fantasi / Legenda Pendekar Naga Putih / 39. Kekuatan Nada Seruling Bambu Putih

Share

39. Kekuatan Nada Seruling Bambu Putih

Author: Bebby
last update Last Updated: 2024-10-14 23:27:08

Wu Long berdiri di hadapan gerbang besar yang dingin, pintu besi tua yang dipenuhi ukiran-ukiran kuno dan tak dikenal. Udara di sekitar terasa berat, seolah menyimpan rahasia berbahaya di balik kabut tipis yang menggantung rendah. Gerbang itu menandai akhir dari Labirin Maut, tempat penuh jebakan yang mematikan yang baru saja ia lewati. Jantung Wu Long berdegup kencang, tapi ia berhasil melaluinya—berkat petunjuk Dewa Jenius dan kecerdikannya. Kini, Hutan Keramat ada di depan mata.

Namun, sebelum Wu Long bisa melangkah lebih jauh, suara langkah pelan dan berat terdengar dari balik kabut. Tubuhnya menegang. Dia mengenali kehadiran ini—Lie Wei.

Sosok itu muncul dari kabut, dan aura yang terpancar dari tubuh Lie Wei jauh lebih kuat dari terakhir kali mereka bertemu. Matanya menyala penuh kebencian, tubuhnya dikelilingi energi yang berkilau merah seperti bara api. Lie Wei kini jauh lebih tangguh—dan jelas tidak akan mengizinkan Wu Long pergi begitu saja.

"Wu Long," suara Lie Wei memecah k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Legenda Pendekar Naga Putih   40. Roh Naga Putih

    Wu Long melangkah dengan hati-hati, meskipun rasa lega karena berhasil melewati jebakan mematikan dan mengalahkan Lie Wei masih terasa. Hutan Keramat di depannya tampak begitu sunyi, seolah menyembunyikan rahasia yang lebih dalam daripada sekadar pohon-pohon tua yang menjulang. Kabut tipis menyelimuti pepohonan, dan hawa dingin yang menyelusup membuat kulitnya meremang."Hutan yang menyeramkan ....pantas tidak ada yang pernah selamat untuk keluar dari Hutan Keramat ini. Semoga aku bisa menemukan Naga Putih dan bersama-sama keluar dari hutan mengerikan ini," pikir Wu Long sambil melangkah masuk lebih dalam lagi ke dalam hutan yang seakan hidup dan hendak menelannya hidup-hidup.Namun, di tengah hening itu, Wu Long bisa merasakan ada sesuatu yang mengawasi. Aura kekuatan besar yang sejak lama ia cari—Roh Naga Putih. Tiba-tiba, kabut di depannya berputar, bergetar, seakan-akan mengikuti irama langkahnya. Udara di sekitarnya bergetar, dan dari sela-sela kabut itu, sosok besar nan anggun m

    Last Updated : 2024-10-16
  • Legenda Pendekar Naga Putih   41. Roh Tiga Pendekar Sakti

    Wu Long terus melangkah maju di dalam Hutan Keramat, napasnya berembus dengan ketegangan yang menggelayut. Setelah pertemuannya dengan Roh Naga Putih dan penerimaan Kitab Pedang Hantu, ia merasa kekuatan baru mengalir di tubuhnya, namun perjalanan keluar dari hutan ini belum selesai. Di hadapannya terbentang Labirin Maut, sebuah wilayah berbahaya yang terus berubah bentuk dan jebakannya seiring waktu.Saat ia mendekati gerbang bayangan labirin, kabut semakin pekat, dan tiba-tiba hawa dingin menusuk kulitnya. Dari kabut tebal itu, tiga sosok samar muncul. Mereka bukan sembarang pendekar—auranya begitu kuat dan memancarkan rasa takut. Wu Long mengerutkan alisnya, mengenali kekuatan mistis yang menyelimuti mereka.Roh Tiga Pendekar Sakti.Pendekar pertama menguasai Ilmu Pedang, tubuhnya ramping dan gerakannya tajam seperti kilatan cahaya. Pendekar kedua, dengan kekuatan Ilmu Golok, lebih gagah dan tenang, tetapi setiap gerakannya penuh ketepatan dan kekuatan yang luar biasa. Sementara it

    Last Updated : 2024-10-16
  • Legenda Pendekar Naga Putih   42. Makhluk di Labirin Maut

    Wu Long menarik napas panjang, mengabaikan denyutan lelah di otot-ototnya. Di depan, makhluk-makhluk berwajah bengis semakin mendekat, suara langkah mereka yang berat menciptakan getaran di tanah. Bayangan besar mereka bergerak seperti kabut yang menakutkan. Udara dipenuhi aroma busuk, seperti bangkai yang membusuk. Wu Long merapatkan genggamannya pada Seruling Bambu Putih, berusaha tetap tenang. Namun, ancaman itu semakin nyata, semakin dekat."Datanglah, kalau memang berani," gumam Wu Long, suaranya rendah namun tegas.Makhluk pertama menerjangnya dengan kecepatan yang tidak ia duga. Gigi-giginya yang tajam hampir menyambar tubuh Wu Long, tapi dengan gesit, Wu Long melompat ke samping. Serulingnya mengeluarkan nada tinggi yang memekakkan telinga. Suara itu seakan-akan menyayat udara, menghantam makhluk yang menyerang. Makhluk itu mengeluarkan jeritan tajam, tubuhnya terguling dan hancur menjadi abu sebelum terserap ke dalam tanah.Wu Long menyeka keringat di dahinya. "Ini belum seber

    Last Updated : 2024-10-16
  • Legenda Pendekar Naga Putih   43. Rahasia Kitab Pedang Hantu

    Wu Long melangkah pelan memasuki Desa Qui Lin, sebuah desa yang selalu tenang dan tersembunyi di balik pegunungan. Kabut pagi menyelimuti rumah-rumah dengan lembut, memberikan kesan misterius seolah-olah desa itu terputus dari dunia luar. Suara langkah kakinya hampir tidak terdengar di atas tanah yang lembap, dan hanya sesekali terdengar gemerisik daun dari pohon tua di pinggir jalan. Udara terasa dingin, membawa aroma khas tanah basah dan rerumputan yang baru dipotong.Pikiran Wu Long penuh dengan pertanyaan. Kitab Pedang Hantu yang baru saja diberikan oleh Roh Naga Putih masih terasa berat di dalam kantongnya, seolah-olah menyimpan kekuatan yang belum ia pahami sepenuhnya. Ketika ia sampai di depan rumah sederhana yang ditempati oleh Dewa Jenius, Wu Long menarik napas dalam-dalam. Ia sudah terlalu lama dalam perjalanan, dan hari ini dia datang untuk mencari jawaban.Pintu rumah terbuka perlahan, dan dari balik kabut, sosok tua namun tangguh muncul. Dewa Jenius menatap Wu Long dengan

    Last Updated : 2024-10-17
  • Legenda Pendekar Naga Putih   44. Lao Shen, Si Tukang Kapal Legendaris

    Wu Long terus berjalan menuju barat, angin pegunungan menyapu wajahnya seakan memberinya kekuatan baru. Desa Qui Lin semakin jauh di belakang, sementara pikirannya tertuju pada Pulau Pendekar Hantu yang kini menjadi tujuannya. Perjalanan ini, meskipun berbahaya, adalah satu-satunya cara untuk menguak kekuatan sejati Kitab Pedang Hantu. Namun, bayangan akan roh-roh pendekar sakti yang menjaga pulau itu tak henti-hentinya menghantui pikirannya.Ketika akhirnya ia tiba di kota Sui Jian, hari mulai beranjak malam. Suasana kota yang ramai dipenuhi pedagang, penjaga, dan pengelana dari berbagai daerah tak bisa mengalihkan fokus Wu Long. Ia tahu siapa yang harus dicari—Lao Shen, si tukang kapal legendaris yang dikenal mampu membuat kapal untuk melintasi lautan badai.Wu Long berjalan menuju dermaga, tempat para tukang kapal bekerja. Asap tipis mengepul dari bengkel-bengkel kayu, sementara suara gesekan alat dan palu memecah kesunyian malam. Di salah satu pojok dermaga, ia menemukan seorang p

    Last Updated : 2024-10-17
  • Legenda Pendekar Naga Putih   45. Roh Tiga Pendekar Kembar

    Perahu Wu Long terombang-ambing di tengah lautan badai. Ombak menghantam kapal dengan ganas, membuat tubuhnya terhuyung, tapi matanya tetap fokus ke depan. Di ujung pandangannya, Pulau Pendekar Hantu mulai tampak samar-samar di balik kabut tebal. Udara di sekitarnya berubah semakin dingin, seolah hawa kematian mulai menyelimutinya.“Pulau ini benar-benar angker,” gumam Wu Long pada dirinya sendiri, napasnya mulai tertahan oleh ketegangan yang mengalir dalam darahnya. Sebelum terlalu dalam dalam pikirannya, tiba-tiba dari dasar laut muncul angin pusaran yang nyaris membalikkan kapalnya.Bruak!Kapal terhantam gelombang besar hingga hampir terbalik. Wu Long mencengkeram kuat tali layar, mencoba menjaga keseimbangan. Seketika ia mengeluarkan seruling Bambu Putihnya, meniupkan nada pelindung, nada yang menenangkan ombak dan angin di sekitarnya.Nada seruling itu bergema, melayang-layang di udara sebelum akhirnya menembus gelombang laut. Perlahan, badai mulai mereda, angin yang mengamuk be

    Last Updated : 2024-10-19
  • Legenda Pendekar Naga Putih   46. Labirin Lagi

    Wu Long melangkah dengan hati-hati memasuki labirin di Pulau Pendekar Hantu. Udara di sekitarnya semakin berat, mengandung aura kematian dan energi dari jiwa-jiwa yang sudah lama menghilang. Suara langkahnya menggema di dinding-dinding batu yang terasa hidup, seperti labirin itu sendiri merupakan makhluk purba yang mengawasi setiap pergerakannya.“Kau sudah mengalahkan Tiga Roh Pendekar Kembar,” gumam Wu Long, seolah mengingatkan dirinya bahwa kemenangan itu hanya salah satu dari banyak rintangan yang menantinya.Langit di atas labirin tertutup kabut kelabu, dan Wu Long bisa merasakan hawa dingin menyelusup ke dalam tulangnya. Setiap sudut labirin penuh jebakan tersembunyi; seakan-akan tembok-tembok batu itu bisa bergerak dan berubah bentuk kapan saja. Di kejauhan, terdengar raungan makhluk-makhluk yang tak dikenal, seolah sedang menunggu mangsa yang berikutnya.Wu Long mengencangkan genggaman pada Seruling Bambu Putih yang ada di tangannya. Hatinya tenang, namun kewaspadaannya tetap

    Last Updated : 2024-10-19
  • Legenda Pendekar Naga Putih   47. Pedang Hantu

    Wu Long terus berlari menuju cahaya itu, walaupun setiap langkahnya semakin berat. Keringat dingin menetes di dahinya, tubuhnya terasa lebih lemah dari sebelumnya, namun semangatnya tak goyah. Cahaya di ujung pandangan seolah memanggilnya, membuatnya semakin yakin bahwa di sanalah Pedang Hantu berada. Hawa kematian yang mengelilingi pulau ini semakin tebal, dan aura-arwah para pendekar pedang yang telah gugur terasa semakin dekat.Ketika Wu Long mendekati cahaya tersebut, suara berat menggema dari belakangnya, disusul oleh tiga sosok bayangan yang tiba-tiba muncul, melayang tanpa suara di udara. Mereka adalah Roh Tiga Pendekar Kembar, yang telah lama menjaga pulau ini. Mata mereka memancarkan cahaya kehijauan yang mematikan, pedang, golok, dan tongkat mereka siap untuk bertarung kembali.“Takdir kita bertemu lagi, Wu Long,” ucap salah satu roh, suaranya seperti datang dari dalam liang kubur.Wu Long menghentikan langkahnya, menatap ketiga sosok tersebut. "Kalian masih belum puas? Buka

    Last Updated : 2024-10-19

Latest chapter

  • Legenda Pendekar Naga Putih   81. Kembali ke Nirvana Surgawi

    Lie Wei jatuh ke tanah, tubuhnya mulai hancur, namun tawa penuh dendam masih terdengar. “Wu Long, meskipun kau telah menang, ingatlah ini: kegelapan tidak pernah benar-benar lenyap. Akan selalu ada yang mencoba menggantikan aku.”Wu Long mendekati tubuh Lie Wei, mengamati musuh lamanya yang kini hanya tinggal bayangan dari kekuatan yang pernah dimilikinya. “Aku akan menjaga keseimbangan dunia ini. Tidak akan ada lagi tempat bagi kegelapan seperti milikmu, Lie Wei.”Lie Wei tertawa untuk terakhir kali sebelum tubuhnya benar-benar menghilang dalam semburan api hitam, meninggalkan sebuah simbol berbentuk phoenix di tanah. Wu Long tahu ini bukan hanya akhir dari Lie Wei, tetapi juga peringatan akan tantangan yang mungkin muncul di masa depan.Setelah pertarungan selesai, Wu Long kembali ke altar Desa Matahari, di mana Shun Ming dan Kuno Tian telah menunggunya. Shun Ming tersenyum tipis. “Kau berhasil, Wu Long. Dunia ini aman untuk sementara waktu.”Kuno Tian memandangi Wu Long dengan keba

  • Legenda Pendekar Naga Putih   80. Wu Long vs Lie Wei

    Wu Long, menyadari bahaya yang mendekat, memainkan nada dari Seruling Bambu Putih. Dari seruling tersebut, muncul seekor naga biru bercahaya yang menyerang phoenix api Lie Wei. Kedua makhluk itu bertabrakan di udara, menciptakan ledakan energi yang mengguncang bumi.Lie Wei tidak berhenti di situ. Dengan gerakan tangannya, ia memanggil teknik baru: "Inferno Abadi", di mana bola-bola api hitam melayang di sekelilingnya sebelum meledak satu per satu ke arah Wu Long. Wu Long segera merapal jurus "Tameng Elemen Cahaya", menciptakan dinding pelindung yang memantulkan sebagian besar serangan Lie Wei, meskipun beberapa ledakan berhasil menggores tubuhnya.Wu Long melompat maju, mengayunkan tangannya untuk memanggil "Lima Elemen Surgawi". Elemen Api, Air, Angin, Tanah, dan Logam bergabung menjadi pusaran energi yang melesat ke arah Lie Wei. Phoenix hitam Lie Wei menahan serangan itu dengan paruhnya, tetapi kekuatan serangan Wu Long membuatnya mundur beberapa langkah.“Kau tidak buruk, Wu Long

  • Legenda Pendekar Naga Putih   79. Kesaktian Lie Wei

    Setibanya di Pegunungan Api Merah, Wu Long merasakan tekanan energi yang luar biasa. Di puncak salah satu gunung, ia melihat sosok Lie Wei berdiri dikelilingi api yang berkobar. Tubuhnya tampak seperti menyatu dengan nyala api, dan sayap phoenix hitam menjulang di punggungnya.Api yang berkobar di sekujur tubuh Lie Wei juga berwarna hitam dan menebarkan panas yang melebihi api biasa.“Wu Long,” suara Lie Wei bergema, penuh kebencian dan kekuatan. “Kau datang untuk menghentikanku? Terlambat. Dunia ini akan tunduk pada kekuatanku.”Wu Long berdiri tegap, sorot matanya penuh tekad. “Lie Wei, apa yang kau lakukan ini hanya akan membawa kehancuran. Aku tidak akan membiarkanmu merusak keseimbangan dunia.”Lie Wei tertawa dingin. “Keseimbangan? Dunia ini tidak butuh keseimbangan. Hanya yang terkuat yang layak bertahan. Dan aku adalah yang terkuat!”Lie Wei menyerang lebih dulu, meluncurkan bola api raksasa yang panasnya cukup untuk melelehkan batu. Wu Long menghindar dengan kecepatan luar bi

  • Legenda Pendekar Naga Putih   78. Munculnya Iblis Phoenix Hitam

    Wu Long yang kembali ke Desa Matahari dibuat terkejut dengan kondisi Desa Matahari.Desa Matahari yang dahulu damai kini menjadi puing-puing, hanya menyisakan bau hangus dan abu yang beterbangan. Penduduk desa yang selamat menceritakan sosok Lie Wei, pria yang seharusnya telah tewas bertahun-tahun lalu. Kini ia kembali dengan julukan Iblis Phoenix Hitam, kekuatannya jauh melampaui yang pernah mereka ketahui.Bahkan kuat dugaan kalau Lie Wei juga sebenarnya yang telah menghancurkan Desa Matahari sebelumnya.Wu Long berdiri di tepi desa, memandangi kehancuran yang ditinggalkan Lie Wei. Pikirannya dipenuhi berbagai pertanyaan, tetapi satu hal jelas—Lie Wei bukan lagi manusia biasa. Shun Ming, yang telah lama menyelidiki rahasia Desa Matahari, mendekat dengan ekspresi serius."Kekejamanmu akan segera berakhir, Lie Wei! Aku menyesal tidak memastikan kematianmu saat itu sehingga kamu bisa kembali dan menghancurkan desa kelahiranku! Aku tidak akan mengampunimu!"Rasa geram dan kemarahan yang

  • Legenda Pendekar Naga Putih   77. Akhir Takdir Wu Long

    Wu Long berdiri tegap, meskipun udara di Dimensi Bayangan terasa semakin menyesakkan. Dengan Seruling Bambu Putih di tangannya, ia memanggil kekuatan elemen yang telah menyatu di dalam dirinya. Naga Putih berputar di udara, memancarkan cahaya terang yang tampak menembus kegelapan di sekitar mereka.Penguasa Bayangan tertawa keras, suaranya menggema di seluruh dimensi. “Kau mungkin memiliki kekuatan elemen, tetapi di dunia ini, kegelapan adalah rajanya. Bersiaplah untuk hancur, Wu Long.”Dari bayang-bayang, Penguasa Bayangan menciptakan makhluk-makhluk mengerikan berbentuk serigala hitam dengan mata merah menyala. Mereka bergerak cepat, menyerang Wu Long dan sekutunya dari segala arah.Raja Void, dengan kekuatan elemen anginnya, menciptakan pusaran badai untuk menahan serangan makhluk-makhluk bayangan. “Wu Long! Aku akan menahan mereka. Fokus pada Penguasa Bayangan!”Wu Long mengangguk, lalu mengarahkan Seruling Bambu Putih ke arah Penguasa Bayangan. Ia meniup seruling itu, menghasilka

  • Legenda Pendekar Naga Putih   76. Penguasa Bayangan

    Setelah mengalahkan Penguasa Kegelapan, Wu Long kembali ke Desa Matahari bersama Kuno Tian. Desa itu perlahan-lahan pulih dari kehancuran. Pohon-pohon mulai menghijau, udara yang sebelumnya berat kini terasa segar, dan para penduduk yang bersembunyi mulai keluar dari persembunyian mereka.Namun, meskipun suasana mulai tenang, Wu Long tidak bisa menghilangkan perasaan was-was yang menghinggapi dirinya. Serpihan bayangan terakhir Penguasa Kegelapan yang melarikan diri terus membayangi pikirannya.“Apa yang kau pikirkan, Wu Long?” tanya Kuno Tian, yang duduk di samping altar utama desa.“Kegelapan itu belum sepenuhnya lenyap,” jawab Wu Long sambil memandang ke kejauhan. “Aku merasa ini hanya awal dari sesuatu yang lebih besar.”Kuno Tian mengangguk pelan. “Penguasa Kegelapan adalah ancaman besar, tetapi ia bukan satu-satunya. Dunia ini menyimpan banyak rahasia, dan kau baru saja membuka salah satunya. Bersiaplah, Wu Long. Tantangan yang lebih berat mungkin ada di depan.”Sementara itu, k

  • Legenda Pendekar Naga Putih   75. Penguasa Kegelapan

    Wu Long berdiri di atas altar Desa Matahari yang telah memancarkan sinar terang. Ia memandang ke arah puncak gunung tempat sosok besar dengan mata merah menatapnya dari kejauhan. Kuno Tian berdiri di sisinya, wajahnya menunjukkan kekhawatiran yang mendalam.“Penguasa Kegelapan adalah entitas yang hampir tak terkalahkan,” ujar Kuno Tian. “Ia adalah perwujudan kegelapan murni, dan ia akan menghancurkan apa pun yang menghalangi jalannya. Wu Long, kau harus bersiap.”Wu Long mengangguk, menggenggam erat Seruling Bambu Putih yang telah menjadi kunci kekuatannya selama ini. “Aku sudah siap, Kuno Tian. Dunia ini tidak akan jatuh ke dalam kegelapan selamanya.”Wu Long menuju puncak gunung, tempat Penguasa Kegelapan berdiri menunggu. Sepanjang jalan, kegelapan terasa semakin pekat, seperti menggigit ke dalam jiwa. Tanah di sekitarnya retak dan bergetar, angin bertiup dengan bisikan menakutkan, dan suara gemuruh terdengar dari kejauhan.Setibanya di puncak, Wu Long menemukan dirinya dihadapkan

  • Legenda Pendekar Naga Putih   74. Ada Apa Di Desa Matahari?

    Wu Long meninggalkan reruntuhan Sky Phoenix Country, membawa perasaan campur aduk. Ia terbang dengan Garuda Putih, melintasi hamparan lautan dan pegunungan yang terbentang luas. Tujuannya jelas: Desa Matahari, tempat asalnya, yang kini menjadi kunci misteri di balik kekacauan yang melanda dunia.Sementara itu, Raja Void memilih jalan lain. Ia memutuskan untuk pergi ke Negeri Api, Angin, dan Tanah guna menaklukkan pemimpin negeri-negeri tersebut, memutus pengaruh Kaisar Elemental yang telah merusak keseimbangan elemen di dunia.Sepanjang perjalanan menuju Desa Matahari, Wu Long merenungkan kata-kata terakhir Kaisar Elemental. Apa yang dimaksud dengan ancaman yang lebih besar? Siapa yang berada di balik kekuatan dahsyat yang mendorong Negeri Empat Elemen menuju kehancuran?Saat Wu Long tiba di Desa Matahari, pemandangan yang menyambutnya berbeda dari kenangannya. Desa itu sunyi, seperti dihantui oleh sesuatu yang tak kasatmata. Rumah-rumah tampak kosong, dan pohon-pohon yang dulunya hij

  • Legenda Pendekar Naga Putih   73. Raja Void vs Phoenix

    Wu Long menggertakkan giginya. Ia melompat mundur, meraih seruling bambu putihnya, dan meniupkan nada panjang. Dari seruling itu, cahaya terang muncul, dan Naga Putih muncul, melesat menuju Kaisar Elemental dengan raungan memekakkan telinga.Kaisar Elemental menyipitkan mata. Dengan satu gerakan, ia memanggil elemen air yang melesat dari lautan di bawah, menciptakan naga air besar yang bertabrakan langsung dengan Naga Putih Wu Long. Kedua naga itu bertarung sengit di udara, masing-masing mengeluarkan kekuatan destruktif yang mengguncang tanah di bawah mereka.Di sisi lain medan perang, Raja Void menghadapi phoenix raksasa. Dengan kemampuan Void-nya, ia melompat dari satu portal ke portal lain, menghindari serangan api phoenix sambil melancarkan serangan balik. Namun, setiap serangannya tampak tidak cukup untuk melukai phoenix yang terbuat dari api murni itu.“Ini akan membutuhkan sesuatu yang lebih,” gumam Raja Void. Ia mengangkat kedua tangannya, menciptakan portal Void besar di lang

DMCA.com Protection Status