Share

40. Roh Naga Putih

Author: Bebby
last update Last Updated: 2024-10-16 21:14:15

Wu Long melangkah dengan hati-hati, meskipun rasa lega karena berhasil melewati jebakan mematikan dan mengalahkan Lie Wei masih terasa. Hutan Keramat di depannya tampak begitu sunyi, seolah menyembunyikan rahasia yang lebih dalam daripada sekadar pohon-pohon tua yang menjulang. Kabut tipis menyelimuti pepohonan, dan hawa dingin yang menyelusup membuat kulitnya meremang.

"Hutan yang menyeramkan ....pantas tidak ada yang pernah selamat untuk keluar dari Hutan Keramat ini. Semoga aku bisa menemukan Naga Putih dan bersama-sama keluar dari hutan mengerikan ini," pikir Wu Long sambil melangkah masuk lebih dalam lagi ke dalam hutan yang seakan hidup dan hendak menelannya hidup-hidup.

Namun, di tengah hening itu, Wu Long bisa merasakan ada sesuatu yang mengawasi. Aura kekuatan besar yang sejak lama ia cari—Roh Naga Putih. Tiba-tiba, kabut di depannya berputar, bergetar, seakan-akan mengikuti irama langkahnya. Udara di sekitarnya bergetar, dan dari sela-sela kabut itu, sosok besar nan anggun m
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Legenda Pendekar Naga Putih   41. Roh Tiga Pendekar Sakti

    Wu Long terus melangkah maju di dalam Hutan Keramat, napasnya berembus dengan ketegangan yang menggelayut. Setelah pertemuannya dengan Roh Naga Putih dan penerimaan Kitab Pedang Hantu, ia merasa kekuatan baru mengalir di tubuhnya, namun perjalanan keluar dari hutan ini belum selesai. Di hadapannya terbentang Labirin Maut, sebuah wilayah berbahaya yang terus berubah bentuk dan jebakannya seiring waktu.Saat ia mendekati gerbang bayangan labirin, kabut semakin pekat, dan tiba-tiba hawa dingin menusuk kulitnya. Dari kabut tebal itu, tiga sosok samar muncul. Mereka bukan sembarang pendekar—auranya begitu kuat dan memancarkan rasa takut. Wu Long mengerutkan alisnya, mengenali kekuatan mistis yang menyelimuti mereka.Roh Tiga Pendekar Sakti.Pendekar pertama menguasai Ilmu Pedang, tubuhnya ramping dan gerakannya tajam seperti kilatan cahaya. Pendekar kedua, dengan kekuatan Ilmu Golok, lebih gagah dan tenang, tetapi setiap gerakannya penuh ketepatan dan kekuatan yang luar biasa. Sementara it

    Last Updated : 2024-10-16
  • Legenda Pendekar Naga Putih   42. Makhluk di Labirin Maut

    Wu Long menarik napas panjang, mengabaikan denyutan lelah di otot-ototnya. Di depan, makhluk-makhluk berwajah bengis semakin mendekat, suara langkah mereka yang berat menciptakan getaran di tanah. Bayangan besar mereka bergerak seperti kabut yang menakutkan. Udara dipenuhi aroma busuk, seperti bangkai yang membusuk. Wu Long merapatkan genggamannya pada Seruling Bambu Putih, berusaha tetap tenang. Namun, ancaman itu semakin nyata, semakin dekat."Datanglah, kalau memang berani," gumam Wu Long, suaranya rendah namun tegas.Makhluk pertama menerjangnya dengan kecepatan yang tidak ia duga. Gigi-giginya yang tajam hampir menyambar tubuh Wu Long, tapi dengan gesit, Wu Long melompat ke samping. Serulingnya mengeluarkan nada tinggi yang memekakkan telinga. Suara itu seakan-akan menyayat udara, menghantam makhluk yang menyerang. Makhluk itu mengeluarkan jeritan tajam, tubuhnya terguling dan hancur menjadi abu sebelum terserap ke dalam tanah.Wu Long menyeka keringat di dahinya. "Ini belum seber

    Last Updated : 2024-10-16
  • Legenda Pendekar Naga Putih   43. Rahasia Kitab Pedang Hantu

    Wu Long melangkah pelan memasuki Desa Qui Lin, sebuah desa yang selalu tenang dan tersembunyi di balik pegunungan. Kabut pagi menyelimuti rumah-rumah dengan lembut, memberikan kesan misterius seolah-olah desa itu terputus dari dunia luar. Suara langkah kakinya hampir tidak terdengar di atas tanah yang lembap, dan hanya sesekali terdengar gemerisik daun dari pohon tua di pinggir jalan. Udara terasa dingin, membawa aroma khas tanah basah dan rerumputan yang baru dipotong.Pikiran Wu Long penuh dengan pertanyaan. Kitab Pedang Hantu yang baru saja diberikan oleh Roh Naga Putih masih terasa berat di dalam kantongnya, seolah-olah menyimpan kekuatan yang belum ia pahami sepenuhnya. Ketika ia sampai di depan rumah sederhana yang ditempati oleh Dewa Jenius, Wu Long menarik napas dalam-dalam. Ia sudah terlalu lama dalam perjalanan, dan hari ini dia datang untuk mencari jawaban.Pintu rumah terbuka perlahan, dan dari balik kabut, sosok tua namun tangguh muncul. Dewa Jenius menatap Wu Long dengan

    Last Updated : 2024-10-17
  • Legenda Pendekar Naga Putih   44. Lao Shen, Si Tukang Kapal Legendaris

    Wu Long terus berjalan menuju barat, angin pegunungan menyapu wajahnya seakan memberinya kekuatan baru. Desa Qui Lin semakin jauh di belakang, sementara pikirannya tertuju pada Pulau Pendekar Hantu yang kini menjadi tujuannya. Perjalanan ini, meskipun berbahaya, adalah satu-satunya cara untuk menguak kekuatan sejati Kitab Pedang Hantu. Namun, bayangan akan roh-roh pendekar sakti yang menjaga pulau itu tak henti-hentinya menghantui pikirannya.Ketika akhirnya ia tiba di kota Sui Jian, hari mulai beranjak malam. Suasana kota yang ramai dipenuhi pedagang, penjaga, dan pengelana dari berbagai daerah tak bisa mengalihkan fokus Wu Long. Ia tahu siapa yang harus dicari—Lao Shen, si tukang kapal legendaris yang dikenal mampu membuat kapal untuk melintasi lautan badai.Wu Long berjalan menuju dermaga, tempat para tukang kapal bekerja. Asap tipis mengepul dari bengkel-bengkel kayu, sementara suara gesekan alat dan palu memecah kesunyian malam. Di salah satu pojok dermaga, ia menemukan seorang p

    Last Updated : 2024-10-17
  • Legenda Pendekar Naga Putih   45. Roh Tiga Pendekar Kembar

    Perahu Wu Long terombang-ambing di tengah lautan badai. Ombak menghantam kapal dengan ganas, membuat tubuhnya terhuyung, tapi matanya tetap fokus ke depan. Di ujung pandangannya, Pulau Pendekar Hantu mulai tampak samar-samar di balik kabut tebal. Udara di sekitarnya berubah semakin dingin, seolah hawa kematian mulai menyelimutinya.“Pulau ini benar-benar angker,” gumam Wu Long pada dirinya sendiri, napasnya mulai tertahan oleh ketegangan yang mengalir dalam darahnya. Sebelum terlalu dalam dalam pikirannya, tiba-tiba dari dasar laut muncul angin pusaran yang nyaris membalikkan kapalnya.Bruak!Kapal terhantam gelombang besar hingga hampir terbalik. Wu Long mencengkeram kuat tali layar, mencoba menjaga keseimbangan. Seketika ia mengeluarkan seruling Bambu Putihnya, meniupkan nada pelindung, nada yang menenangkan ombak dan angin di sekitarnya.Nada seruling itu bergema, melayang-layang di udara sebelum akhirnya menembus gelombang laut. Perlahan, badai mulai mereda, angin yang mengamuk be

    Last Updated : 2024-10-19
  • Legenda Pendekar Naga Putih   46. Labirin Lagi

    Wu Long melangkah dengan hati-hati memasuki labirin di Pulau Pendekar Hantu. Udara di sekitarnya semakin berat, mengandung aura kematian dan energi dari jiwa-jiwa yang sudah lama menghilang. Suara langkahnya menggema di dinding-dinding batu yang terasa hidup, seperti labirin itu sendiri merupakan makhluk purba yang mengawasi setiap pergerakannya.“Kau sudah mengalahkan Tiga Roh Pendekar Kembar,” gumam Wu Long, seolah mengingatkan dirinya bahwa kemenangan itu hanya salah satu dari banyak rintangan yang menantinya.Langit di atas labirin tertutup kabut kelabu, dan Wu Long bisa merasakan hawa dingin menyelusup ke dalam tulangnya. Setiap sudut labirin penuh jebakan tersembunyi; seakan-akan tembok-tembok batu itu bisa bergerak dan berubah bentuk kapan saja. Di kejauhan, terdengar raungan makhluk-makhluk yang tak dikenal, seolah sedang menunggu mangsa yang berikutnya.Wu Long mengencangkan genggaman pada Seruling Bambu Putih yang ada di tangannya. Hatinya tenang, namun kewaspadaannya tetap

    Last Updated : 2024-10-19
  • Legenda Pendekar Naga Putih   47. Pedang Hantu

    Wu Long terus berlari menuju cahaya itu, walaupun setiap langkahnya semakin berat. Keringat dingin menetes di dahinya, tubuhnya terasa lebih lemah dari sebelumnya, namun semangatnya tak goyah. Cahaya di ujung pandangan seolah memanggilnya, membuatnya semakin yakin bahwa di sanalah Pedang Hantu berada. Hawa kematian yang mengelilingi pulau ini semakin tebal, dan aura-arwah para pendekar pedang yang telah gugur terasa semakin dekat.Ketika Wu Long mendekati cahaya tersebut, suara berat menggema dari belakangnya, disusul oleh tiga sosok bayangan yang tiba-tiba muncul, melayang tanpa suara di udara. Mereka adalah Roh Tiga Pendekar Kembar, yang telah lama menjaga pulau ini. Mata mereka memancarkan cahaya kehijauan yang mematikan, pedang, golok, dan tongkat mereka siap untuk bertarung kembali.“Takdir kita bertemu lagi, Wu Long,” ucap salah satu roh, suaranya seperti datang dari dalam liang kubur.Wu Long menghentikan langkahnya, menatap ketiga sosok tersebut. "Kalian masih belum puas? Buka

    Last Updated : 2024-10-19
  • Legenda Pendekar Naga Putih   48. Kemarahan Roh Pendekar Pedang

    Saat Wu Long menggenggam Pedang Hantu, getaran aneh terasa menjalar dari gagang hingga ke lengannya. Aura pedang itu begitu kuat, seakan hidup dengan energi yang liar. Namun, perasaan itu tak sebanding dengan gelombang hawa marah yang tiba-tiba memenuhi udara sekitarnya. Suara-suara seram mulai terdengar, bergema di antara pepohonan di Pulau Pendekar Hantu.“Manusia hina! Beraninya mengusik pusaka suci kami!”Wu Long tersentak, matanya melebar saat melihat kabut kelabu berkumpul di sekelilingnya. Dari kabut itu muncul sosok-sosok yang tampak memudar, roh-roh pendekar pedang yang telah lama gugur di medan laga, yang masih terikat pada pulau ini.Mata Wu Long mengamati satu per satu roh itu. Mereka tampak mengenakan pakaian prajurit dari berbagai zaman, masing-masing membawa pedang berkilauan dengan aura mematikan. Wajah mereka tidak lagi manusiawi, dipenuhi kebencian dan dendam, seolah-olah kematian tidak mampu memadamkan keinginan mereka untuk bertarung.“Kembalikan pedang itu, atau k

    Last Updated : 2024-10-19

Latest chapter

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Sekte Bumi Hijau

    Langkah Wu Long kini membawanya ke wilayah yang berbeda. Di hadapannya, bukit-bukit hijau menjulang, dengan akar-akar pohon raksasa yang tumbuh seperti labirin. Udara di sini berat dengan aroma tanah dan dedaunan basah, namun Wu Long tahu bahwa keindahan ini menyembunyikan bahaya yang mematikan.“Wilayah Sekte Bumi Hijau,” gumamnya. “Mereka terkenal dengan pertahanan mereka. Ini akan menjadi ujian kesabaran.”Saat ia melangkah lebih dalam, tanah di bawahnya mulai bergerak. Dari balik tanah, sosok-sosok besar muncul—makhluk-makhluk batu yang hidup, penjaga wilayah ini. Di kejauhan, seorang wanita berjubah hijau berdiri di atas pohon raksasa, matanya tajam mengawasi Wu Long.“Berani sekali kau memasuki wilayah kami,” katanya, suaranya menggema seperti gemuruh gunung. “Jamur Seribu Tahun adalah akar dari kehidupan kami. Kau tak akan bisa mengambilnya dariku.”Wu Long mengepalkan tangannya, bersiap untuk menghadapi ujian yang tak kalah berat dari sebelumnya. Kini, bukan hanya kekuatannya

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Sekte Awan Hitam

    Begitu meninggalkan wilayah Sekte Api Neraka, Wu Long memasuki wilayah Sekte Kabut Hitam. Kabut hitam kembali menyelimuti perjalanan Wu Long, tapi kali ini terasa lebih berat, lebih dingin, seolah-olah ada sesuatu yang mengintai di dalamnya. Suara bisikan mulai terdengar di telinganya, memanggil namanya dengan nada lembut namun menakutkan.Wu Long berhenti, mengerutkan kening. “Ilusi,” gumamnya. “Mereka mencoba mengacaukan pikiranku.”Dari kegelapan, sosok-sosok bayangan mulai muncul, wajah mereka samar seperti mimpi buruk. Setiap langkah Wu Long terasa seperti menginjak pasir hisap, semakin sulit untuk bergerak. Ia mencoba memfokuskan pikirannya, namun bisikan itu semakin keras.“Kenapa kau bertarung? Kenapa kau berjuang? Kau hanya boneka. Menyerah saja.”Wu Long mengepalkan tangannya, membentuk segel dengan gerakan cepat. “Aku tidak akan jatuh pada trik murahan ini,” katanya dengan suara tegas.Namun, dari kegelapan, seorang lelaki berjubah hitam melangkah maju. Matanya merah sepert

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Sekte Api Merah

    Wu Long melangkah masuk ke Lembah Terkutuk, hawa dingin menyusup melalui jubahnya. Kabut hitam menghalangi pandangan, sementara suara angin berbisik seperti rintihan makhluk tak kasat mata. Langit di atasnya tampak seperti kain suram yang tak pernah mengenal matahari. Wu Long tahu bahwa setiap wilayah di lembah ini bukan hanya penuh bahaya, tetapi juga misteri yang tak terpecahkan.Begitu ia melangkah lebih dalam ke wilayah Sekte Api Merah, hawa panas yang menyengat tiba-tiba menggantikan dinginnya kabut. Udara di sekitarnya bergetar, dan suara ledakan kecil terdengar di kejauhan. Wu Long berdiri di tepi jurang besar. Di bawahnya, sungai lava mengalir deras, menciptakan suara gemuruh yang mengintimidasi. Untuk melintasi jurang itu, ada sebuah jembatan batu sempit yang tampak rapuh, seakan-akan satu langkah keliru akan membuat siapa pun jatuh ke kematian mereka.Saat ia mulai melangkah di jembatan, suara tawa terdengar dari kejauhan.“Wu Long! Jadi kau telah sampai di wilayah kami,” t

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Lembah Terkutuk

    Langit di atas Istana Nirvana Surgawi dipenuhi awan gelap saat Wu Long dan Putri Kaisar kembali tanpa membawa Permata Keabadian. Para penjaga membungkuk dengan hormat saat mereka memasuki balairung utama, namun suasana di dalam terasa dingin. Kaisar Nirvana Surgawi duduk di singgasananya yang megah, matanya menyala dengan kemarahan yang sulit disembunyikan.“Wu Long,” suara Kaisar menggelegar seperti guruh. “Kau kembali tanpa membawa Permata Keabadian. Apakah nyawamu terlalu murah hingga kau gagal dalam tugas sepenting itu?”Wu Long menunduk, mencoba menahan amarah dan rasa bersalahnya. “Yang Mulia, permata itu terlalu berbahaya untuk dibiarkan ada. Kutukannya lebih besar dari manfaatnya. Kami memutuskan untuk menghancurkannya demi keselamatan dunia.”Kaisar bangkit, wajahnya memerah karena amarah. “Keputusanmu? Kau berani memutuskan tanpa persetujuanku? Aku mengutusmu untuk membawanya kepadaku, bukan untuk bermain hakim atas nasib dunia!”Putri Kaisar maju, suaranya lembut namun tega

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Kehancuran Permata Keabadian

    Wu Long dan Putri Kaisar berdiri berdampingan, tubuh mereka menyala dengan kekuatan yang diberikan oleh Naga Seiryu. Energi biru berputar-putar di sekitar Wu Long, sedangkan Putri Kaisar memancarkan cahaya emas dari pedangnya yang kini terasa lebih hidup, seolah menjadi perpanjangan dari dirinya sendiri.Bayangan hitam yang berasal dari Permata Keabadian mulai mengembun menjadi sosok raksasa yang menakutkan, berbentuk seperti iblis dengan tanduk panjang dan mata merah membara. Suaranya menggema, menggetarkan lembah yang sudah hampir runtuh sepenuhnya."Kalian takkan mampu menghancurkanku. Aku adalah keabadian itu sendiri. Aku adalah akhir dari semua yang kalian perjuangkan."Wu Long mengepalkan tangan. “Keabadianmu adalah kehancuran. Dan kami akan mengakhirinya sekarang!”Putri Kaisar mengangguk, matanya membara dengan tekad. “Kita serang bersamaan. Jangan beri dia waktu untuk pulih!”Tanpa aba-aba, mereka melesat ke depan seperti dua meteor yang bertabrakan dengan malam. Wu Long meng

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Menyelamatkan Putri Kaisar

    Ketika ledakan cahaya itu memudar, keheningan menyelimuti lembah yang kini menjadi reruntuhan. Udara terasa berat, seolah-olah seluruh dunia menahan napas menunggu jawaban dari pertempuran dahsyat itu.Wu Long membuka matanya perlahan. Tubuhnya terasa berat, seolah ribuan beban menekan setiap ototnya. Ia terbaring di tengah puing-puing altar yang kini telah hancur, sementara langit di atasnya perlahan berubah dari gelap menjadi abu-abu redup. Cahaya hitam dari Permata Keabadian sudah lenyap, tergantikan oleh kehampaan.Di seberangnya, Putri Kaisar terbaring dengan mata tertutup, pedangnya tergeletak di sampingnya. Wu Long merangkak mendekatinya, menggertakkan gigi untuk menahan rasa sakit di tubuhnya.“Putri!” serunya lemah, suaranya serak. “Bangunlah… Kita berhasil…”Tak ada jawaban. Wajah Putri Kaisar pucat, darah mengalir dari luka-luka di tubuhnya. Wu Long menahan napas, rasa takut mencengkeram hatinya. Dengan sisa energinya, ia meraih tangan sang putri, mencari denyut nadi di per

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Menyatukan Energi

    Wu Long dan Putri Kaisar berdiri diam, saling menatap dalam keheningan yang tegang. Cahaya hitam dari Permata Keabadian berdenyut semakin kuat, seperti detak jantung yang tak sabar menunggu keputusan mereka. Angin dingin berhembus, membawa bisikan samar yang seakan memanggil jiwa mereka menuju kehancuran atau kebangkitan.Wu Long mengepalkan tangan, matanya membara dengan determinasi. "Aku tidak akan menyerah, Putri. Dunia ini membutuhkan seseorang yang kuat untuk melindunginya. Aku bersedia menanggung kutukan ini, tidak peduli seberapa besar risikonya!"Putri Kaisar mencengkeram pedangnya lebih erat. "Keabadian bukanlah jawaban, Wu Long. Hanya akan ada kehancuran jika seseorang memegang kekuatan yang melampaui batas manusia. Aku tidak bisa membiarkanmu membawa permata itu!"Ketegangan di antara mereka memuncak, hingga akhirnya Wu Long melangkah maju. "Kalau begitu, kita selesaikan di sini. Aku akan membuktikan bahwa aku adalah orang yang pantas untuk ini!"Putri Kaisar tidak menunggu

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Menghadapi Diri Sendiri

    Wu Long dan Putri Kaisar berdiri berseberangan, dikelilingi oleh refleksi diri mereka yang bergerak seperti bayangan hidup. Salinan Wu Long menyeringai kejam, tangannya melesat membentuk jurus yang sama cepatnya seperti aslinya. Begitu pula dengan tiruan Putri Kaisar, pedang emasnya menyala lebih terang, mengintimidasi dengan aura mematikan."Apa ini...?" bisik Wu Long, matanya tak berkedip memandangi dirinya yang lain. Tiruan itu berbicara, suaranya dingin dan penuh ejekan."Akulah dirimu yang sebenarnya, Wu Long. Semua rasa takut, keraguan, dan keinginanmu yang terpendam. Kau bisa mencoba melawan, tapi aku tahu setiap gerakanmu. Kau tidak akan menang."Putri Kaisar juga mendengar suara dari tiruannya, lembut tapi tajam seperti pisau. "Kau pikir kau benar? Bahwa kehancuran permata ini adalah satu-satunya jalan? Kebodohanmu membuatmu buta terhadap takdirmu. Kau sama saja dengan mereka yang kau benci."Wu Long melangkah maju, menepis rasa gentar yang merayapi hatinya. "Aku tidak akan t

  • Legenda Pendekar Naga Putih   Ujian Permata Keabadian

    Cahaya hitam dari Permata Keabadian menjalar keluar, seperti tentakel bayangan yang menyentuh tanah dan udara. Wu Long dan Putri Kaisar terhuyung, tubuh mereka terasa seperti terhisap oleh kekuatan yang mengalir deras dari dalam permata. Suara itu bergema lagi, kali ini lebih dalam, penuh dengan otoritas yang tak dapat dibantah."Kalian, dua jiwa yang bertentangan... Aku akan menakar kebenaran hati kalian!"Tiba-tiba, dunia di sekitar mereka berubah. Lembah kegelapan memudar, digantikan oleh hamparan padang luas yang tak berujung. Langit berwarna merah darah, sementara bayangan makhluk-makhluk raksasa bergerak di kejauhan. Wu Long mendapati dirinya berdiri di tengah kekosongan ini, namun Putri Kaisar masih ada di dekatnya, pedangnya terangkat dengan sikap siaga."Di mana kita?" tanya Wu Long, suaranya serak.Putri Kaisar menggigit bibirnya, matanya mengamati sekeliling dengan penuh kewaspadaan. "Ini bukan dunia nyata. Permata itu... membawa kita ke dalam ujiannya.""Benar sekali," jaw

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status