Satu tahun di Dimensi Cermin berjalan dengan cepat, Abinawa sudah menguasai Kitab Dewa Bumi. Dia merasakan kemampuannya benar-tidaknya meningkatkan drastis. Selain itu, Abinawa cukup percaya diri bertarung dengan tangan kosong menghadapi pendekar suci.Tidak ingin menunda terlalu lama, Abinawa kembali mempelajari kitab kedua, yaitu Kitab Raga Sukma Agung.Abinawa menghabiskan waktu tiga bulan pertama untuk mencerna setiap informasi dan penjelasan dari Kitab Raga Sukma Agung."Sial, aku masih tidak memahami setiap penjelasan dari kitab ini ... "'Jurus Raga Sukma adalah jurus yang menitikberatkan pada kebatinan seorang pendekar, jiwa yang kuat akan menghasilkan kekuatan yang besar nan dahsyat.'"Aku benar-benar tidak memahami setiap tulisan yang ada di kitab ini," Abinawa menutup kitab Raga Sukma Agung, lengkap dengan raut wajah kecewa.Abinawa berhasil di buat putus asa, bahkan dia mengatakan jika Kitab Raga Kuasa Sukma adalah buku uang menjelaskan tentang makna kehidupan dan kata-kat
Janur Gana yang terus meningkat kecepatannya benar-benar menjadi momok yang menyulitkan bagi Abinawa. Bukan hanya cepat, tetapi setiap serangan menggunakan pola yang rumit.Tidak terasa, tubuh Abinawa sudah di penuhi goresan luka. Sementara Janur Gana bersih bak tak ternoda sedikitpun."Jika bertarung jarak dekat tidak bisa, maka aku akan mencoba bertarung jarak jauh ... "Abinawa menarik keluar keris perak dari dalam tubuhnya. Keris itu langsung berputar-putar di atas kepalanya.Janur Gana yang melihat hal itu terkejut, dia tidak pernah menduga jika Abinawa juga memiliki Keris Perak, walaupun tidak sekuat Pedang Naga Langit, akan tetapi pusaka tetaplah pusaka yang memiliki kekuatan besar di dalamnya."Kau sangat menarik, bukan hanya satu pusaka, tetapi kau juga memiliki pusaka lainnya... " Ucap Janur Gana.Abinawa tidak menjawab, dia lebih memilih mengerahkan keris perak itu melesat cepat ke arah Janur Gana.Janur Gana dengan cekatan meliukkan tubuhnya menghindari serangan keris pera
Abinawa menghabiskan 4 tahun di lereng gunung Sindadu. Abinawa saat ini memiliki kemampuan setara dengan Sage atau bahkan lebih kuat lagi."Kakek guru, aku pamit untuk kembali mengembara di dunia persilatan untuk menuntaskan tugas yang ku emban dari para Dewata," ucap Abinawa bersujud di hadapan Janur Gana."Berangkatlah, tuntaskan tugasmu dan jangan buat Dewata salah memilihmu sebagai utusannya. Aku hanya berpesan selalu ikuti kata hatimu dan selalu gunakan otakmu dalam mengemban tindakan, jangan mudah terbawa emosi karena keputusan yang di ambil saat emosi akan selalu di akhiri dengan penyesalan.Jangan terpaku pada aliran putih atau hitam, karena semua semu. Di aliran putih akan selalu ada manusia berambisi besar yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan tujuannya. Begitu pula di aliran hitam, mereka yang berada di aliran hitam tidak semuanya jahat, karena di sana masih ada orang-orang yang saling membantu dalam kebaikan.Intinya, bela mereka yang benar dan tegakan keadilan,
Kehadiran kelompok Sayap Emas yang begitu misterius masih menghadirkan banyak pertanyaan dari mana kelompok ini berasal dan seberapa besar kekuatan yang di miliki oleh Sayap Emas.Nama mereka yang baru awalnya di anggap sebagai keloni kecil yang tidak membahayakan, akan tetapi seiring berjalannya waktu kelompok ini berhasil menggemparkan dunia persilatan dengan banyaknya misi tingkat tinggi yang berhasil mereka selesaikan.Berita tentang kelompok ini setiap harinya semakin membuat banyak orang khawatir akan perkembangan kelompok mereka, bahkan kelompok ini di katakan sudah memiliki kekuatan sama halnya dengan sekte besar. Hal ini juga di manfaatkan betul dengan banyak pendekar tanpa sekte yang pada akhirnya memilih bergabung bersama kelompok Sayap Emas.Perkembangan Sayap Emas yang begitu cepat inilah yang menyeret nama mereka pada rapat pertemuan Aliansi Aliran Putih Netral."Kita harus segera mengambil sikap ketua, ketua harus bijak untuk menentukan keputusan," ucap Sudartawa.Kenin
Dari desa kecil yang berada di wilayah paling dekat dengan lereng Gunung Sindadu itu Abinawalah mendapatkan informasi tentang gambaran dunia persilatan saar ini yang sudah berubah jauh dari terakhir kali, sebelum dia menghilang dan menghabiskan waktu beberapa tahun untuk berlatih ilmu kanuragan."Jadi Elang Hitam menghilang pasca serangan itu?" Gumam Abinawa."Benar tuan, setelah peristiwa besar di Kota Bandar Agung, kelompok Elang Hitam menghilang dan menarik diri dari dunia persilatan," Abinawa menganggukkan kepalanya, dia merasa pasca kegagalan penyerangan di Kota Bandar Agung membawa kerugian besar bagi kelompok Elang Hitam dan memaksa mereka menarik diri sementara waktu dari dunia persilatan untuk memulihkan kembali kekuatan mereka yang hilang."Apakah para pendekar dunia persilatan tidak mencoba mencari keberhasilan kelompok Elang Hitam?" Tanya Abinawa kembali."Keberadaan mereka sudah berusaha di lacak, akan tetapi Elang Hitam memang menghilang secara misterius pasca penyerang
Tidak membutuhkan waktu lama, sosok yang di cari oleh Abinawa sudah tiba, seorang pemuda berbadan kecil dan kurus."Tuan, apa benar anda sedang mencariku?" Tanya pemuda itu."Aku sedang mencari sosok yang bisa menjelaskan situasi Kota Bandar Agung saat ini, kau kah orangnya?" Abinawa balik bertanya kepada pemuda itu.Pemuda itu mengangguk, dia memperkenalkan diri bernama Amru, salah satu orang yang memiliki informasi paling lengkap yang ada di Kota Bandar Agung."Jika memang begitu, bisa kau jelaskan mengapa Kota Bandar Agung di alihkan menjadi Kota pendekar?" Tanya Abinawa.Amru menarik nafas panjang, sebelum menghela nafas dengan berlahan. Amru mulai menjelaskan jika Kota Bandar Agung melakukan perombakan besar-besaran pasca penyerangan.MagaDewi dengan cepat mengambil tindakan untuk merombak dan menambah amunisi kekuatan yang di miliki oleh Bandar Agung.MagaDewi mengundang banyak pendekar untuk menetap di Kota Bandar Agung dan memberikan hak istimewa untuk para pendekar yang menet
Abinawa langsung berjalan berkeliling Kota Bandar Agung, beberapa kali dirinya sepintasan dengan pendekar raja, sesuatu yang jarang di temukan beberapa kota pada umumnya.'Tidak salah lagi, kedatangan dari para pendekar ini pasti ada campur tangan MagaDewi. Sebenarnya apa yang sedang dia rencanakan!!' batin Abinawa tanpa menghentikan langkah kakinya.Abinawa secara terus menerus memperhatikan setiap sudut kota, dia berusaha mengingat dan menghapal setiap jalan di Kota Bandar Agung, hal itu jelas untuk memudahkan dia melarikan diri jika terjadi sesuatu yang di luar perkiraannya. Karena Kota Bandar Agung sudah berubah sedemikian drastis.Abinawa berhenti di depan sebuah bangunan mewah dan besar yang berada di pusat Kota Bandar Agung, semua orang jelas mengetahui pemilik rumah itu adalah MagaDewi, salah satu jagoan dunia persilatan dari aliran netral."Penjagaan di kediaman MagaDewi saja berasal dari kalangan pendekar, bahkan komandan keamanan adalah pendekar ahli. Apa yang sedang di ren
Jaya Kata adalah salah satu pendekar yang memiliki kemampuan pendekar suci yang ada di Kota Bandar Agung.Dia juga adalah yang paling kuat di Kota Bandar Agung setelah MagaDewi. Awalnya tidak ada yang percaya jika sosok Jaya Kata memiliki kemampuan pendekar suci, akan tetapi di dalam sebuah pertarungan membuktikan dirinya memiliki kemampuan yang hebat.Salah satu yang melekat pada diri Jaya Kata adalah tabiatnya yang menyukai para wanita, jadi tidak heran jika dia adalah orang yang menjadi langganan nomor satu Penginapan Daun Kuning dan masih banyak lagi tempat hiburan lainnya di Kota Bandar Agung yang selalu di datangi oleh Jaya Kata.Hari ini, dia terlihat sangat sumringah ketika kedatangan dirinya di sambut hangat oleh Penginapan Daun Kuning, bahkan senyumnya semakin lebar saat mendengar ada penghibur baru yang di miliki oleh mereka."Haha, tunjukkan kepadaku seberapa menariknya sosok baru itu... " Jaya Kata tertawa dengan keras dan lantang, hingga menimbulkan kengerian di telinga