Beranda / Pendekar / Legenda Naga Langit / 84. Identitas Abinawa

Share

84. Identitas Abinawa

Penulis: Aldo paikerz15
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Setelah terbentuknya Aliansi Putih-netral, Sentika langsung membahas tentang banyaknya pendekar generasi muda yang gugur, salah satunya adalah membahas hilangnya Abinawa.

"Banyaknya peristiwa yang sudah terjadi, serta banyaknya pendekar gugur adalah bukti kejamnya aliran hitam. Namun, kali ini aku hanya ingin rekan semuanya membantu mencari Jawara Sayembara Pendekar Muda yang berhasil di culik saat dia kehilangan kesadarannya," ucap Sentika.

Semua yang berada di dalam ruangan itu diam. Mereka seolah menolak untuk percaya jika sosok yang di percaya akan menjadi pilar aliran putih di masa depan telah di culik oleh aliran hitam.

Mereka semua masih teringat jelas saat Abinawa bertarung dengan pendekar yang memiliki kemampuan jauh di atasnya dan Abinawa mampu memenangkannya. Aliran putih yang melihat hal itu semakin yakin aliran putih akan memiliki masa depan cerah, selama Abinawa terus berkembang.

"Bintang yang paling terang, ternyata menjadi bintang yang paling cepat pula redup dan padam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Legenda Naga Langit   85. Janur Gana

    Di lereng gunung Sandadu, salah satu gunung paling misterius di dunia persilatan yang keberadaan gunung ini sudah hampir di lupakan karena tidak ada yang pernah menemukannya. Konon gunung ini berada di tengah hutan abadi. Salah satu hutan paling misterius.Sosok berambut putih dan wajahnya yang keriput tampak bertapa di atas batu berlumut di lereng gunung itu. Tubuhnya sudah di penuhi oleh tanaman merambat yang menunjukkan jika sosok laki-laki itu sudah bertapa dalam waktu yang lama.Laki-laki itu membuka matanya dengan berlahan saat merasakan seseorang sedang menyerap energi alam."Energi alam? Siapa yang berhasil menguasai teknik menyerap energi alam," gumam laki-laki tua itu.Laki-laki tua itu berdiri dari tempatnya semedi, dia menarik nafas panjang, sebelum melesat secepat cahaya meninggalkan tempatnya semula.Dengan kemampuannya yang sudah mencapai puncak nirwana, membuat laki-laki itu dapat bergerak dengan sangat cepat, lebih cepat dari cahaya.Laki-laki itu bergerak menuju Kota

  • Legenda Naga Langit   86. Menjadi Murid

    Janur Gana menjelaskan jika Gunung Sindadu terletak tidak di tengah hutan yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Kota Bandar Agung, akan tetapi keberadaan gunung ini tidak akan mampu di ketahui oleh orang luar, karena di selimuti segel kabut udara."Jadi?" Tanya Abinawa."Gunung Sindadu ini bak mitos di dunia persilatan," jawab Janur Gana.Abinawa menganggukkan kepala, dia mengerti kenapa pohon-pohon di hutan ini begitu besar dan tinggi karena tidak pernah tersentuh oleh manusia luar, sehingga dapat berkembang dengan baik."Kakek, terima kasih karena sudah membantuku, kiranya apa yang bisa aku lakukan untuk membalas kebaikan kakek?" Tanya Abinawa.Abinawa menyadari tidak ada gratis. Dia yakin Janur Gana akan meminta bayaran untuk kesembuhannya."Haha, nak tidak semua hal harus kau balas saat ini. Aku hanya ingin kau bertambah kuat, karena rubah tua ini sudah semakin liar dan mulai berani, sebab itulah aku menyelamatkan dirimu karena tubuhmu mampu menahan energi alam tanpa membuat tubuh

  • Legenda Naga Langit   87. Kembali Berlatih

    Janur Gana memulai latihan dengan latihan fisik terlebih dahulu. Janur Gana merasa fisik dari Abinawa masih sangat lemah dan tidak mampu menahan energi alam dalam waktunya lama."Kakek guru, bukankah akan memakan waktu yang lama jika harus melatih ulama fisikku? Aku rasa aku sudah memiliki fisik yang cukup bagus untuk menjadi seorang pendekar," ucap Abinawa heran saat Janur Gana meminta dia melatih ulang fisiknya."Aku tidak tahu bagaimana kau bisa mengatakan jika fisikmu sudah bagus? Fisikmu sangat buruk sekali untuk seorang pendekar, di usia yang sama denganmu aku memiliki kemampuan dua kali lipat lebih besar darimu. Aku tidak tahu, bagaimana standard dunia persilatan sudah menurun sangat jauh," Abinawa diam membisu, dia sulit percaya jika Janur Gana memiliki kemampuan dua kali lipat darinya saat ini, padahal dia telah mempelajari Kitab Naga langit yang merupakan kitab ilmu pedang terbaik sepanjang masa."Haha, tidak usah terlalu kau pikirkan. Seperti yang sudah aku katakan, jika s

  • Legenda Naga Langit   88. Iblis Hati

    "Dunia persilatan sudah berbeda sangat jauh," ucap Janur Gana sambil memberikan daging ayam berukuran jumbo kepada Abinawa."Maksudnya, kek? Bukankah dunia persilatan masih sama, di mana mereka yang kuat berkuasa dan mereka yang lemah akan di tindas... Aku rasa tidak ada yang berubah,"Janur Gana tidak menyangkal jawaban dari Abinawa, karena memang dunia persilatan akan tetap seperti itu sampai-sampai kapanpun.Namun, Janur Gana menjelaskan jika yang berbeda jauh adalah kemampuan para pendekar dunia persilatan yang menurun jauh. Dia hanya menemukan jika hanya Sentika dan Danu Jaya saja yang memiliki kemampuan tinggi. Janur Gana curiga jika semua ini ada campur tangan kelompok misterius yang berusaha membangkitkan sosok di masalalu itu dan melemahkan kemampuan pendekar dunia persilatan, agar tidak mengganggu proses bangkitnya sosok kuat itu."Apa maksud kakek kelompok Organisasi Elang Hitam?" Tanya Abinawa sekali lagi.Janur Gana menggeleng pelan, dia merasa bukan kelompok Elang Hitam

  • Legenda Naga Langit   89. Iblis Hati II

    "Haha, aku adalah dirimu, jadi apa yang kau miliki sudah tentu aku miliki. Bukan aku mencuri atau meniru rupa yang kau miliki, akan tetapi inilah takdir dan ketetapan," ucap Iblis Hati itu."Tetap saja kau meniru rupa, tidak tahu malu, apalagi kau juga masih meniru semua jurus yang aku kuasai. Dasar mahkluk yang tidak tahu malu," Abinawa kembali mengejek.Sebenarnya Abinawa ingin mencari tahu lebih jauh mengenai kekuatan dari Iblis Hatinya ini. Jika ucapan Iblis Hati itu tiada dusta, maka kemampuan yang di miliki ke-duanya berada di tingkatan yang sama, artinya pertarungan sengit tidak akan terhindarkan.Merasa tidak memiliki pilihan lain, Abinawa menariknya pedang di punggungnya dan bergerak maju ke depan. Dia berusaha menyelesaikan pertaruhan ini dengan cepat.Iblis Hati yang menyadari maksud dan tujuan dari Abinawa jelas langsung melakukan reaksi yang sama. Dia menarik pedangnya melesat cepat ke depan menyambut serangan dari Abinawa.Keduanya yang menggunakan jurus dan gaya bertaru

  • Legenda Naga Langit   90. Laki-laki Bodoh

    Setelah menyadari setiap jurusnya mampu di tiru dengan sangat baik oleh Iblis Hati, Abinawa hampir berputus asa dan merasa tidak memiliki harapan lagi untuk dapat memenangkan pertarungan di antara mereka.Namun, setelah pertarungan sengit yang hampir menghanguskan hutan pinus, Abinawa menyadari hanya yang pernah di gunakan olehnya dalam pertarungan sesungguhnya saja yang mampu di tiru. Meskipun begitu, Abinawa masih ragu tetapi dia yang tidak memiliki pilihan lain akhirnya memilih untuk mencobanya.Abinawa kembali maju seolah bersiap memberikan serangan terakhir guna memancing Iblis Hati masuk dalam perangkapnya.Setelah pertarungan berjalan sengit, Abinawa sengaja mengubah kuda-kudanya yang sedikit mundur ke belakang untuk membuat Iblis Hati mengejarnya.Benar saja, Iblis Hati melesat cepat ke arah dirinya, lengkap dengan senyuman di wajahnya seolah dia sudah sangat yakin pasti akan menang.Bertepatan dengan Iblis Hati itu melesat cepat ke arahnya, Abinawa langsung menggunakan teknik

  • Legenda Naga Langit   91. Sumpah Abinawa

    Janur Gana jelas tidak ingin basing mengajarkan dan mewariskan teknik tingkat tinggi miliknya, karena jika dia salah orang, maka kehancuran dunia sudah pasti terjadi. Kesengsaraan akan terjadi di mana-mana dan jerit penderitaan akan sering terdengar."Aku berjanji kakek guru," ucap Abinawa."Kau tahu, ucapan manusia tidak bisa untuk di pegang bukan? Aku ingin kau bersumpah atas nama Dewata Agung," pinta Janur Gana.Abinawa yang mendengar hal itu, maju satu langkah dan menarik pedang di punggungnya, sebelum mengacungkan ke langit."Aku Abinawa bersumpah atas nama Langit dan Bumi, serta Dewata Agung dan di saksikan seluruh yang ada d lereng ini, bahwa aku akan menegakkan keadilan dan menumpahkan angkara murka, bilamana jika aku melanggar sumpahku, maka aku siap mati di sambar petir dengan kondisi tubuh yang mengenaskan... " Abunawas mengucapkan sumpah dengan suara keras dan lantang.GRRRRR!!!Petir dan halilintar menyambar-nyambar dan bersuara gemuruh, seolah menanggapi sumpah yang di u

  • Legenda Naga Langit   92. Pengujian

    Satu tahun di Dimensi Cermin berjalan dengan cepat, Abinawa sudah menguasai Kitab Dewa Bumi. Dia merasakan kemampuannya benar-tidaknya meningkatkan drastis. Selain itu, Abinawa cukup percaya diri bertarung dengan tangan kosong menghadapi pendekar suci.Tidak ingin menunda terlalu lama, Abinawa kembali mempelajari kitab kedua, yaitu Kitab Raga Sukma Agung.Abinawa menghabiskan waktu tiga bulan pertama untuk mencerna setiap informasi dan penjelasan dari Kitab Raga Sukma Agung."Sial, aku masih tidak memahami setiap penjelasan dari kitab ini ... "'Jurus Raga Sukma adalah jurus yang menitikberatkan pada kebatinan seorang pendekar, jiwa yang kuat akan menghasilkan kekuatan yang besar nan dahsyat.'"Aku benar-benar tidak memahami setiap tulisan yang ada di kitab ini," Abinawa menutup kitab Raga Sukma Agung, lengkap dengan raut wajah kecewa.Abinawa berhasil di buat putus asa, bahkan dia mengatakan jika Kitab Raga Kuasa Sukma adalah buku uang menjelaskan tentang makna kehidupan dan kata-kat

Bab terbaru

  • Legenda Naga Langit   135. Latihan Maung Cana

    Di saat Abinawa di sibukkan dengan melatih Maung Cana setiap harinya agar menjadi salah satu pendekar nomor satu di daratan dunia persilatan, dan akan menjadi sosok yang akan sangat di andalkan ketika perang pesar antar ras manusia dengan ras siluman nantinya.Sementara Sumbayu terlihat berkutat dengan Bebe lembar lontar di tangannya yang sudah di pembibitan oleh goresan coretan tinta. Sumbayu memang lebih banyak menghabiskan waktunya di meja kamarnya, dari pada berkutat dengan pengembangan kemampuan kanuragan dan silatnya. Hal ini tentunya, karena Sumbayu tahu betul jika kemampuan utamanya bukan pada olah kanuragan, akan tetapi di bidang konseptor/bermain di balik layar dengan strategi dan taktiknya.Seperti saat ini, Sumbayu bukan berantai, akan tetapi dia sedang menyusun beberapa bagan sekte yang harus di bangun dan juga terus di kembangkan, selain kemampuan silat dan kanuragan para murid. Hal ini tentu untuk mempersiapkan sekte ini menjadi kekuatan baru dunia persilatan di masa de

  • Legenda Naga Langit   134. Otak dan Otot

    Pasca Liwandara yang mengalami kritis dan berada d kondisi hidup dan mati, Awundara langsung memberikan perintah kepada setiap anggota Sayap Emas untuk kembali berlatih dan meningkatkan kemampuan mereka.Liwandara yang sudah di kenal sangat kuat dan perkasa saja masih mampu di libas oleh dunia persilatan, apalagi mereka yang jauh lebih lemah dan malas untuk berlatih guna meningkatkan kemampuan dan kekuatan."Kalian bebas menggunakan setiap sumber daya yang kita miliki, akan tetapi jangan berlebihan dan tidak menimbulkan dampak pada perkembangan kemampuan kanuragan kalian," tutur Awundara.Awundara kali ini turun langsung memberikan perintah kepada setiap anggota, tentu hal ini membuat banyak persepsi di antara anggota mereka, apalagi berita tentang Liwandara kritis sudah menyebar dan hampir di keju oleh seluruh anggota Sayap Emas."Kemampuan kelompok kita hari ini masih belum cukup untuk membuat kelompok kita menguasai dunia persilatan, maka dari itu aku persilahkan kalian menggunakan

  • Legenda Naga Langit   133. Sosok Misterius Sayap Emas

    Awundara benar-benar murka, dia sangat sulit percaya jika sosok kepercayaannya itu menderita luka dalam yang sangat serius. Bahkan untuk menyelamatkan nyawanya, Awundara harus merelakan begitu banyak sumber daya berharganya.Misi yang sebelumnya di anggap mudah, kini malah memakan korban yang tidak sedikit bagi Sayap Emas. Padahal sebelumnya, Awundara sudah memberi perintah untuk mereka segera berkemas dan pindah ke Pulau Es Utara, karena dia meyakini jika Liwandara tidak akan mengalami kegagalannya."Kau harus selamat, Liwan. Kita masih memiliki misi besar untuk menjadi penguasa dunia persilatan bersama... Kau tidak boleh mati," ucap Awundara.Awundara dan Liwandara sudah bersama sejak puluhan tahun terakhir, di mulai dari hanya seorang pendekar perampok, kini menjelma menjadi salah satu kekuatan dunia persilatan. Awundara ingat betul, jika dalam sebuah aksi, mereka di pertemukan dengan sosok misterius yang memberikan kitab silat tingkat tinggi dan sumber daya berharga, yang pada akh

  • Legenda Naga Langit   132. Sekte Naga Langit

    Detik berganti menit, dan menit berganti pula menjadi jam. Tidak terasa satu hari telah berlalu. Abinawa dan dua rekan seperjalanannya bergegas menuju wilayah bagian selatan yang akan di jadikan lokasi berdirinya sekte mereka.Hutan luas menyambut mereka, pepohonan menjulang tinggi, tidak jauh dari lokasi mereka berdiri terdapat air terjun yang akan menjadi sumber penghidupan sekte ini nantinya. "Di sinilah kita akan mendirikan Sekte, Sekte Naga Langit. Jadi sekarang waktunya untuk bekerja... " Seru Abinawa dengan semangat.Abinawa dengan pedang pusakanya mampu memotong pohon-pohon tinggi itu dengan mudahnya, dia bahkan tidak mengalami kesulitan memindahkan dan membelahnya. Pekerjaan yang harus memakan waktu lama, mampu di selesaikan oleh mereka hanya dalam waktu kurang dari satu hari.Sebuah komplek bangunan sudah berdiri dengan kokohnya. Terdapat tiga bangunan utama yang di fungsikan sebagai tempat latihan dan pembelajaran jurus-jurus. Sementara dua ruangan lainnya di fungsikan seb

  • Legenda Naga Langit   130. Perpisahan

    Ini harusnya Bab 230. "Siapa dirimu sebenarnya anak muda!!! Aku tidak pernah memiliki urusan denganmu, aku mohon ampunilah aku, aku akan menjadi orang baik dan akan hidup dengan bertanam dan berkebun, aku berjanji," Sorkan memohon ampunan dari pemuda yang berdiri dengan pedang di genggaman tangan kanannya itu. "Mengampuni orang seperti dirimu hanya akan membuat masalah di masa depan, bisa jadi kau akan mencari cara untuk menjadi lebih kuat, setelah itu kau akan menciptakan banyak kekacauan yang akan membuat umat manusia menjadi sengsara, aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi... Jadi sebaiknya orang-orang seperti dirimu ada baiknya di lenyapkan saja, " ucap pemuda itu dengan sorot mata yang tajam. Sorkan hanya bisa meneguk selivanya, semua bulu yang ada di tubuhnya berdiri dengan serempak. Pemuda di hadapannya seolah-olah menjelma menjadi iblis haus darah yang akan mencabut nyawanya sebentar lagi. Sorkan menggenggam erat pedangnya, dia tentu tidak ingin mati tanpa memberikan p

  • Legenda Naga Langit   230. Kota Mentari Kuning

    Setelah semua masalah yang mendera Kota Tanjung Hitam selesai dan kota itu kembali seperti sediakala, barulah Abinawa melanjutkan perjalanan menuju salah satu desa yang berada di ujung barat yang akan di jadikan berdirinya sekte yang akan mereka dirikan.Tujuan mereka kembali melanjutkan perjalanan memang untuk menuju ujung barat tepat hampir di bawah sinar matahari terbenam. Abinawa akan mendirikan sebuah sekte di sana dan di kemudian hari akan menjadi salah satu kekuatan utama dunia persilatan.Selain itu, Abinawa memiliki tujuan lain, yaitu pusaka legendaris milik salah satu pendekar kera bijaksana, yaitu tongkat Mahadewa. Konon kekuatan pusaka ini hampir sama kuatnya dengan kemampuan pedang naga langit milik Abinawa saat ini.Berita tentang pusaka tongkat Mahadewa tidak banyak di ketahui oleh para pendekar dunia persilatan, karena 100 tahun yang lalu sudah di lakukan pencarian akan tetapi tidak di temukan sehingga di anggap hanya mitos belaka.Namun, Banyu Aji yang memiliki banyak

  • Legenda Naga Langit   229. Kekalahan Sorkan

    Nafas Sorkan mulai memburu dan ngos-ngosan. Dia sudah sejak awal terus menyerang pemuda itu, akhirnya memilih bergerak mundur untuk mengatur ulang nafas dan tenaga dalamnya yang mulai terkuras."Siapa sebenarnya dirimu!!! Seingatku kita tidak pernah memilih masalah, aku bahkan tidak mengenalmu," ucap Sorkan.Sorkan yang cukup pintar, tentu memahami dengan betul jika pemuda itu belum menggunakan kemampuannya. Jika pemuda itu mulai serius, nyawanya akan sulit untuk di pertahankan."Siapa diriku itu tidak penting, dan kita memang tidak memiliki masalah, akan tetapi dengan kau mengusik kediama tuan Dasan, maka sama halnya kau sedang mencari masalah denganku... " Tukas pemuda itu, "Aku sudah memberimu pilihan di awal, akan tetapi kau lebih menyukai cara kekerasan, jadi aku tidak akan menahan diri lagi,"Sorkan mengumpat keras, dia tentu tidak bisa meninggalkan kediaman Dasan, tanpa membawa anaknya, Maung Cana bersama dengannya."Berapa yang telah di bayarkan oleh tua Bangka itu kepadamu? K

  • Legenda Naga Langit   228. Yang Kuatlah Yang Berkuasa

    Sorkan tidak ingin berjudi dengan nasib dan mengambil resiko penyerangan ini gagal, sehingga dia sendiri yang akan turun langsung guna memastikan semuanya berjalan sesuai dengan rencana.Sorkan dan anggotanya menggunakan jubah berwarna hitam, sehingga mereka seolah menyatu dengan alam. Sangat sulit melihat Persero mereka di tengah gelapnya malam. Apalagi bulan dan bintang tidak tampak, seolah mereka tidak ingin melihat pertumpahan darah kembali terjadi di atas muka bumi.Sorkan dan anggotanya mulai masuk ke dalam kediaman walikota itu dengan senyap. Kedatangan mereka tentu tidak disadari oleh para prajurit yang berjaga, karena merekalah menyusup dengan menggunakan ilmu meringan tubuh yang tinggi. Alhasil pergerakan mereka tidak terendus.SRET!!! SRET!!! SRET!!!Tiga sabetan pedang berhasil membuat tiga prajurit kehilangan nyawa hanya dalam beberapa tarikan nafas saja. Gerakan mereka yang dinamis belum terbaca dan belum disadari, sekalipun tiga prajurit sudah kehilangan nyawanya.SRET!

  • Legenda Naga Langit   227. Meminta Pertolongan

    "Jika benar cerita yang tuan sampaikan, apakah tuan tidak curiga jika pemilik kedai minuman itu terlibat dalam masalah yaitu melanda kota ini, di tambah lagi mereka sampai hari ini masih tetap beroperasi," ucap Sumbayu.Dasan yang mendengarnya seolah tersadarkan dari kebodohannya selama ini yang tidak menyadari hal itu. Harusnya sejak awal dia sadar jika pemilik kedai minuman terlibat dalam masalah yang melanda Kota Tanjung Hitam ini."Aku rasa dirimu sudah menyadarinya bukan, tuan. Sebab itulah kami datang kemari untuk membantu kalian, dirimu dan prajurit yang tuan miliki mungkinkah mampu mengalahkan penjaga yang di miliki kedai minuman itu, akan tetapi tidak dengan para pendekar yang berada di belakang kedai minuman itu," jelas Sumbayu.Dasan yang mendengar penjelasan dari Sumbayu merasa pundaknya seperti memikul batu yang berat di punggungnya."Anda tinggal perlu khawatir, Tuan. Seperti yang di katakan oleh rekanku tadi, kedatangan kami kemari untuk membantu kalian agar keluar dari

DMCA.com Protection Status