“Tunggu!” Qio Yinsi berteriak lantang, membuat Lin Feng menghentikan langkahnya kembali. “Setidaknya jangan biarkan gadis sepertiku di hutan seperti ini seorang diri.”
Meskipun tingkat kultivasi Lin Feng lebih rendah dari Qio Yinsi, Qio Yinsi berpikir lebih baik pergi berdua daripada sendirian di hutan yang mengerikan baginya.
“Apa maumu? Aku sudah membantumu melawan harimau emas, menawarimu untuk aku antar, tetapi kamu malah memandang rendah diriku.”
Qio Yinsi mengedikkan bahunya dengan tidak acuh. “Untuk apa marah jika kenyataannya kamu memang lemah? Kultivasiku memang lebih tinggi beberapa tingkatan darimu. Bukankah sama halnya aku yang mengantarmu ke kota?”
“Terserah kamu saja, aku akan pergi. Aku tidak perlu diantar olehmu ke kota.” Gantian, Lin Feng membalas dengan ketus.
Entah kenapa, Qio Yinsi merasa tidak senang dengan sikap Lin Feng yang ketus, terkesan tidak acuh dan mudah marah kepadanya. Kecantikan Qio Yinsi dipuja seantero Kekaisaran–dialah salah satu gadis tercantik. Namun, Lin Feng terkesan tidak memandangnya sama sekali sebagai seorang wanita. “Apa kamu tidak tertarik denganku?”
Lin Feng memandangi Qio Yinsi dari atas ke bawah, bagaimana dia tidak tertarik dengan kecantikan seperti Qio Yinsi? Kulitnya putih, terlihat sangat mulus seperti giok, tubuhnya terlihat seksi. Namun, Lin Feng belum mengerti perasaan seperti itu dan hanya sekedar mengagumi kecantikan Qio Yinsi.
Qio Yinsi mendengus saat melihat Lin Feng menatapnya tanpa berkedip. “Huh … semua laki-laki sama saja.”
Lin Feng menggelengkan kepalanya. “Kenapa tiba-tiba bertanya hal konyol seperti itu? Tenanglah, aku tidak tertarik denganmu.”
“Apa kamu benar-benar tidak tertarik denganku?” Qio Yinsi mengerjapkan matanya beberapa kali.
“Hentikan omong kosongmu atau aku tinggal di sini!” Lin Feng melesat meninggalkan Qio Yinsi.
Qio Yinsi menghela napas kemudian mengejar Lin Feng. “Tunggu aku!”
“Di mana kota Kincir Angin itu? Aku akan mengantarmu,” tanya Lin Feng setelah Qio Yinsi berhasil menyusulnya.
“Kota Kincir Angin berada di selatan hutan kegelapan.”
“Baiklah, kita ke sana!”
Lin Feng dan Qio Yinsi melesat ke selatan hutan kegelapan. Dalam perjalanan mereka, Qio Yinsi menceritakan tentang rombongan kereta kudanya yang terpisah dari rombongan kereta pamannya.
Jika saja Qio Yinsi masih berada di dalam rombongan pamannya, dia mungkin tidak akan tersesat sampai hutan kegelapan karena pamannya sangat hebat dan pastinya dapat mengalahkan para assassin. Menurut Qio Yinsi, pamannya mungkin sudah menunggunya di kota Kincir Angin.
“Kenapa para assassin itu menyerang rombongan keretamu?”
“Aku tidak mengetahui alasan para assassin itu menyerang kereta kami. Mereka mungkin adalah assassin bayaran yang diperintah menculik atau membunuhku oleh seseorang. Target mereka adalah aku.”
“Siapa orang kejam yang membayar assassin untuk mencelakaimu?”
“Entahlah,” balas Qio Yinsi lalu bertanya kepada Lin Feng. “Ke mana kamu akan pergi setelah selesai urusanmu di kota?”
“Aku akan mencari sebuah sekte aliran putih.”
“Untuk apa pemuda sepertimu mencari sekte? Jangan bilang kamu akan mengikuti seleksi memasuki sekte.” Qio Yinsi tidak yakin Lin Feng dapat diterima di sekte mana pun. Menurutnya, Lin Feng masih sangat lemah untuk dikatakan sebagai jenius beladiri.
“Memang kenapa jika aku mengikuti seleksi masuk sekte?”
Lin Feng diberi nasihat oleh kakek petapa untuk memasuki sebuah sekte. Kakek petapa merasa Lin Feng membutuhkan tempat perlindungan sebelum dia benar-benar menjadi seseorang yang sangat hebat. Sebuah sekte akan melindungi Lin Feng yang kultivasinya masih sangat rendah dan lemah.
“Hahaha … apa benar hal itu? Kultivasimu mungkin tidak memenuhi syarat.” Qio Yinsi menertawai Lin Feng begitu puas.
Lin Feng tersenyum kecut. “Kenapa kamu terus membahas kultivasiku? Aku mengandalkan kemampuan, bukan kultivasi.”
“Aku berjanji akan menjadi kekasihmu jika kamu dapat memasuki sekte itu. Tetapi, itu sangat mustahil karena kultivasimu saja masih di tahap pembentukan kelima.”
“Jangan membuat janji seperti itu!” Lin Feng mengeraskan wajahnya. “Lagipula, apa kamu tidak mendengarku? Aku tidak tertarik dengan gadis sepertimu.”
Lin Feng dan Qio Yinsi terus melesat untuk menuju ke kota Kincir Angin. Qio Yinsi entah kenapa menjadi lebih banyak diam karena perkataan Lin Feng yang secara terang-terangan menolaknya. Bagi Qio Yinsi, Lin Feng sangat berbeda dengan pemuda lain yang pasti berusaha menelanjangi tubuhnya saat melihatnya.
Setelah setengah hari Lin Feng dan Qio Yinsi melesat, mereka sampai di gerbang kota Kincir Angin tanpa gangguan yang menghalangi.
“Tunjukkan lencana identitas kalian!” perintah penjaga gerbang kota Kincir Angin.
Qio Yinsi menunjukkan lencana miliknya kepada penjaga gerbang kota. Para penjaga gerbang kota berkeringat dingin melihat lencana identitas Qio Yinsi. “Tu … tu … tuan put ….”
“Tidak perlu banyak berkata, kami berdua akan masuk,” ujar Qio Yinsi memotong ucapan penjaga gerbang kota.
Lin Feng dan Qio Yinsi kemudian memasuki gerbang kota Kincir Angin.
Lin Feng bertanya-tanya dalam hati saat dia dan Qio Yinsi memasuki gerbang kota Kincir Angin dengan begitu mudah. ‘Lencana apa yang diperlihatkan oleh wanita ini? Kenapa penjaga gerbang tampak sangat ketakutan?’
“Aku akan pergi ke istana walikota Kincir Angin, apa kamu mau ikut denganku?”
Pertanyaan Qio Yinsi membuat Lin Feng kembali tertarik pada kenyataan. Dia menggeleng tegas. “Kita berpisah di sini. Aku akan menyelesaikan urusanku sendiri di kota ini.”
Qio Yinsi mengangguk. “Terima kasih sudah membantuku mengalahkan harimau emas dan mengantarku sampai kota ini. Jika Kita berjumpa kembali, aku akan menjadi kekasihmu.” Wanita itu menyempatkan diri untuk menggoda Lin Feng sebelum kemudian berlalu pergi tanpa sepatah kata pun.
Lin Feng menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Apa gadis itu gila? Dia memaki tingkat kultivasiku yang rendah, tetapi tergila-gila denganku? Hahaha … gadis itu sangat pandai beromong kosong.”
Sementara Qio Yinsi pergi untuk menemui pamannya di istana walikota, Lin Feng akan mencari tempat jual beli sumberdaya untuk membantu kenaikan kultivasinya. Dari keterangan beberapa warga yang dia tanya, tempat yang dia tuju bernama Menara Bulan. Dia pun segera menuju tempat tersebut.
Sesampainya di satu toko yang Lin Feng datangi, seorang pelayan menatap ketus padanya. “Ada keperluan apa kamu ke Menara Bulan?”
“Aku akan menjual kristal jiwa.”Pelayan tersebut tersenyum sinis menatap Lin Feng. “Menara Bulan tidak kekurangan kristal jiwa. Lebih baik kamu enyah dari sini! Kristal jiwa apa yang akan pemuda sepertimu jual? Kultivasimu bahkan hanya di tahap pembentukan kelima.”Pelayan Menara Bulan meremehkan Lin Feng. Dia menganggap jika pemuda seperti Lin Feng hanya akan menjual kristal jiwa dari binatang spirit tingkat rendah.“Ini ….” Lin Feng menunjukan puluhan kristal jiwa yang ada di tasnya kepada pelayan, kemudian berkata, “aku akan menjualnya di tempat lain jika Menara Bulan menolaknya.”“I … i … ini kristal jiwa dari binatang spirit tingkat tinggi yang sangat berharga.” Pelayan tersebut tergagap saat melihat kristal jiwa yang ditunjukkan Lin Feng. “Tunggu sebentar, Tuan Muda.” Pelayan menara tersentak kaget dan langsung berlari untuk memanggil manager Menara Bulan sembari menggumam, “Mudah-mudahan tuan muda itu tidak marah kepadaku.” Pelayan Menara Bulan itu naik ke lantai atas dan kem
“Berhenti atau kamu akan mati!” Lin Feng menghentikan langkahnya, membalik badannya menatap Tuan Muda Huang. “Aku memaafkan sikapmu barusan. Tapi, jika kamu masih bersikap bodoh, aku akan membunuhmu serta tiga pengawalmu.”Bukan terintimidasi, Tuan Muda Huang itu justru terbahak. “Hahaha … Kultivasimu hanya berada di tahap pembentukan kelima. Jangan bermimpi untuk membunuh kami.”“Tampaknya, kamu perlu diberi pelajaran.” Dia tersenyum miring sebelum melesat dengan cepat. Tuan Muda Huang tidak sempat berkedip, saat tiba-tiba Lin Feng sudah berada di hadapannya.Plakkk!Tamparan kuat Lin Feng membuat tubuh kekar Tuan Muda Huang terjatuh di lantai. “Aku mengandalkan kemampuan bukan kultivasiku.” Dia mendengus sebelum kembali memutar tubuh.Saat Lin Feng akan kembali menaiki tangga, ketiga pengawal Huang Cha langsung melesat untuk menyerangnya.Bammm!Hiat.Lin Feng dengan sigap meninju dan menendang ketiga pengawal Tuan Muda Huang Cha. Ketiga pengawal itu terpental mengenai kursi dan me
Lin Feng menatap Huang Li dan Huang Mo. Dia melihat kultivasi Huang Li berada ditahap pemula kelima sementara Huang Mo berada ditahap pemula ketiga. “Putramu pantas mendapatkannya.” “Kurang ajar … Serangggg!” perintah Huang Li kepada Huang Mo tanpa banyak basa-basi. Huang Mo langsung mengambil pedang dari punggungnya, melesat ke arah Lin Feng, berniat menebas kedua lengan Lin Feng. Duarrr Lin Feng menendang meja di hadapannya sampai terbang ke arah Huang Mo. Namun, Huang Mo dapat dengan mudah menghancurkannya dan meneruskan serangan pedangnya ke arah Lin Feng. Bammm Lin Feng dengan sigap menghindar dan langsung menendang dada Huang Mo. Huang Mo terpental menghancurkan beberapa meja dan kursi restoran dan dia tersungkur di lantai. Huang Mo bangkit, menyeka darah yang keluar dari mulutnya. “Patriark, bocah ini bukan bocah biasa, dia mungkin berasal dari sebuah sekte,” ujarnya kepada Huang Li. Huang Li menatap tajam ke arah Lin Feng . ‘Apa bocah ini menekan kultivasinya? Bocah ber
Lin Feng berjalan santai menikmati keindahan kota Seribu Api. Kota itu terlihat ramai penuh dengan lalu lalang warga kota yang melakukan aktivitasnya. Banyak kedai dan kios besar maupun kecil berjejer rapi menjual berbagai pernak-pernik hasil kerajinan tangan, makanan, pakaian, herbal, senjata, sumberdaya, dan lain sebagainya. Kios senjata, herbal dan berbagai sumberdaya cukup ramai oleh warga kota yang tidak cukup mampu untuk membeli di Menara Bulan. Namun, ada juga beberapa kios megah yang dimiliki oleh klan besar Kota Seribu Api dan hanya orang-orang tertentu yang mampu membeli di tempat seperti itu. Lin Feng menggaruk kepalanya yang tidak gatal saat mendapat tatapan mengejek dari beberapa orang. “Sial … kenapa banyak orang seperti itu di dunia ini, aku akan membeli pakaian yang bagus terlebih dulu. Pakaian yang bagus mungkin akan sedikit menutupi kultivasiku yang rendah ini,” desahnya. Lin Feng memasuki sebuah toko pakaian mewah. “Tunjukkan padaku pakaian yang bagus!” perintah L
Lin Feng menengok pemuda itu, di belakangnya dua orang bawahan mengikutinya. “Benar, aku Lin Feng. Siapa kalian?” “Aku Xian Li,” balas pemuda itu. “Tuan muda Li, untuk apa mendekati sampah sepertinya?” Dua pemuda bawahan Xian Li keberatan jika tuan muda mereka mendekati Lin Feng. Lin Feng menyipitkan alis kesal karena lagi-lagi bertemu dengan seseorang yang merendahkannya. “Jika kalian mendekatiku untuk menghinaku, lebih baik enyah dari hadapanku!” usir Lin Feng. “Hahaha … aku melihatmu dan sangat tertarik denganmu. Bagaimana bisa sampah sepertimu mengikuti turnamen?” tawa Xian Li mengutarakan maksudnya mendekati Lin Feng yaitu untuk membulinya. Seperti dugaan Lin Feng, Xian Li dan dua bawahannya memang berniat membulinya. Lin Feng mengepalkan tangannya erat-erat sangat marah terhadap Xian Li dan dua bawahannya. Lin Feng bermaksud meninju mereka. Namun, dia menahan diri karena berada di pusat keramaian. “Aku akan pergi mendaftar turnamen.” Lin Feng yang menyadari kultivasinya mas
“Aku akan mengadukanmu kepada ayahku. Kamu tidak akan keluar hidup-hidup dari kota seribu api,” ujar Xian Li. Lin Feng menegok ke kanan kiri dan melihat tempat mereka berada sangatlah sepi. Lin Feng yang awalnya bimbang dengan apa yang harus dia lakukan kepada Xian Li, memilih untuk membunuh Xian Li dan dua bawahannya. Lagian, Xian Li juga mengancam akan membunuhnya. Seandainya Lin Feng lebih lemah dari Xian Li, Lin Feng sendirilah yang akan terbunuh. Selain itu, tidak ada burung pengamat yang mengawasi mereka. Bummm Bummm Bummm Lin Feng melesat meninju Xian Li dan dua bawahannya dengan sangat keras. Xian Li yang hanya berada ditahap pembentukan kesembilan seketika tewas ditangan Lin Feng begitupun dengan dua bawahannya yang masing-masing berada ditahap pembentukan ketujuh. “Mayat sepertimu tidak akan bisa mengadukanku,” gumam Lin Feng sambil mengambil kantong ruang dimensi milik Xian Li dan dua bawahannya kemudian meninggalkan jasad mereka. Waktu terus berlalu dan beberapa pe
Beberapa perwakilan sekte mulai memperebutkan Lin Feng yang berhasil membuat mereka kagum saat Lin Feng mengalahkan lawan-lawannya. Namun, Lin Feng melihat seorang perwakilan sekte yang tidak mendekati dan menawarinya. “Dari sekte mana pak tua itu berasal?” tanya Lin Feng penasaran. “Dia hanyalah pak tua dari Sekte Pedang Api, sekte kecil di Provinsi Bintang Biru,” ujar salah satu perwakilan sekte. “Kalau begitu, aku akan memasuki Sekte Pedang Api.” Lin Feng entah kenapa tertarik setelah mendengar nama Sekte Pedang Api. Beberapa perwakilan sekte yang mendekati Lin Feng sedikit kecewa karena Lin Feng memilih Sekte Pedang Api. Namun, mereka tidak bisa berbuat apapun dengan keputusan Lin Feng. Lin Feng berjalan mendekat ke pak tua dari Sekte Pedang Api. Saat sudah berada di dekatnya, Lin Feng menyapa pak tua itu. “Pak tua, apa kamu dari Sekte Pedang Api?” “Ya,” balas pak tua itu. “Aku berniat mengikuti seleksi masuk Sekte Pedang Api,” terang Lin Feng. “Apa kamu mau pergi ke Sekte
Dua minggu berlalu, Lin Feng sampai di Sekte Pedang Api tanpa halangan yang berarti. Pedang berkarat miliknya disimpan di cincin ruang dimensi karena berat pedang itu akan menghambatnya saat melesat menuju sekte pedang api. Selama perjalanan itu, Lin Feng meningkatkan kultivasinya dan menelan beberapa pil kultivasi yang dia racik. Berkat usaha kerasnya itu, kultivasinya meningkat menjadi tingkat pembentukan keenam. Di sekte, sudah berkumpul ribuan calon murid yang akan mengikuti seleksi. Mereka berasal dari klan besar ataupun kecil, kota ataupun desa dari segala penjuru Provinsi Bintang Biru. Mereka memenuhi wilayah lapang di depan gerbang Sekte Pedang Api. Sekte Pedang Api terletak di wilayah pegunungan Kunlun yang memiliki banyak perbukitan yang menjulang tinggi ke langit. Lin Feng dapat menyasikan bangunan-bangunan megah dari luar sekte. “Meskipun sekte pedang api merupakan sekte kecil di provinsi bintang biru, sekte ini benar-benar megah,” gumamnya. “Lihat di sana! Apa dia ben
Satu persatu ular es raksasa kembali muncul di hadapan Lin Feng dari berbagai sisi gua es. Lin Fengpun dengan mudah menghabisi mereka dengan menancapkan pedangnya ke otak mereka. Tanpa terasa, Lin Feng telah menghabisi tiga puluh ular es raksasa. Diapun menguliti semua ular es itu dan mengambil empedunya. Ular es raksasa merupakan jenis binatang buas. Meskipun begitu, kekuatan mereka tidak bisa dipandang sebelah mata. Hanya saja, kekuatan ular es raksasa tidaklah lebih hebat dibandingkan Lin Feng. Lin Feng kembali menyusuri gua es setelah menghabisi semua ular es raksasa yang muncul. Tak lama, Lin Feng menemukan pusat gua es itu. Dia melihat tempat yang cukup luas dengan pepohonan berlapis es berada di sekelilingnya. Lin Feng menengok ke kanan kiri untuk mencari sumber energi yang membuat gua itu terselimuti es. "Ketemu, disanalah sumber energi itu!" Lin Feng melihat kolam air dan meyakini jika di dalam kolam air itulah sumber energi gua es berada. Tanpa menunggu waktu l
Pertarungan antara Lin Feng melawan wanita siluman terlihat sangat dahsyat. Dalam radius puluhan kilometer pepohonan hancur lebur, tanah retak dan menjadi lubang kawah akibat teknik dan jurus dari keduanya. Lin Feng terus menggempur wanita siluman dengan tarian pedangnya yang sangat anggun. Wanita siluman berusaha menjauh dari Lin Feng agar bisa mengeluarkan tekniknya. Namun Lin Feng tidak membiarkan hal itu. Wanita siluman hanya bisa bergerak mundur sementara Lin Feng terus mengejarnya. "Jika terus seperti ini, aku pasti akan kalah," desah wanita siluman frustasi. Wanita siluman adalah salah satu siluman tersesat yang entah kenapa sampai di kekaisaran qilin. Dia termasuk golongan siluman yang sangat lemah yang ada di hutan siluman di kekaisaran luo. Namun meskipun begitu, kultivasi wanita siluman yang berada ditingkatan kaisar keenam tidak bisa diremehkan. "Wanita siluman, kenapa kamu sampai di kekaisaran qilin?" tanya Lin Feng sambil terus menyerang. "Maukah kamu menye
Penguasa hutan setan ternyata merupakan salah satu siluman tersesat yang berasal dari Kekaisaran Luo. Wanita siluman itu sebenarnya sudah berusia ratusan tahun, namun karena menyerap energi para pemuda tampan dan hebat, dia terlihat seperti wanita muda yang sangat cantik. "Cih, darimana kamu tahu kalau aku adalah siluman?" "Tidak perlu banyak bertanya! Sebentar lagi kamu akan mati," ucap Lin Feng. Lin Feng mengetahui aura wanita itu berbeda dari manusia. Sekali melihat, dia dapat mengetahui jika wanita itu adalah siluman. "Tampaknya, kamu harus aku paksa untuk menjadi suamiku." "Coba saja kalau kamu bisa!" Wanita siluman mengibaskan lengannya. Seketika, puluhan pisau langsung melesat ke arah Lin Feng. Lin Feng berlari zigzag menghindari pisau-pisau yang melesat ke arahnya. Duarrr Duarrr Duarrr Pisau-pisau yang dilesatkan wanita siluman mengenai pepohonan besar hingga membuat pepohonan itu hancur berkeping-keping. Lin Feng bergerak mendekati wanita siluman set
"Berapa hari tuan ingin menyewa kuda tercepat?" tanya pelayan. "Aku akan menyewanya sekitar seminggu," jawab Lin Feng. "Untuk seminggu, tuan bisa membayar tujuh juta koin emas. Tapi tuan perlu menitipkan uang sebesar dua ratus juta koin emas sebagai jaminan. Jika tuan membawa kuda sewaan kembali kesini, uang tuan akan dikembalikan," ujar pelayan. Lin Feng memberikan dua ratus tujuh juta koin emas kepada pelayan untuk menyewa kuda dan juga jaminannya. Setelah itu, Lin Feng langsung melesat ke hutan setan dengan kuda biru bersayap. Wusss Kecepatan kuda biru bersayap berada diluar nalar kultivator biasa, bahkan Lin Feng serasa mual menaikinya karena terlalu cepat. Lin Feng turun di desa kupu-kupu bermaksud menitipkan kuda biru disana. Dia kemudian menuju ke sebuah kedai yang ada disana. "Tuan, apa aku bisa menitipkan kudaku beberapa hari disini?" tanya Lin Feng kepada pemilik kedai. "Disini tempat menjual makanan, bukan tempat penitipan binatang," jawab pemilik kedai. L
Setelah kemenangan itu, Lin Feng, Qio Yinsi, para patriark dan lainnya yang selamat membawa orang-orang yang terluka. Kaisar Qilin, pendekar mabuk, Li Wang dan Cang Lin dibawa menuju ke istana. "Cepat panggil tabib kemari!" Qio Yinsi sangat mengkhawatirkan keselamatan ayahnya, pendekar mabuk, Li Wang dan Cang Lin. Dia segera menyuruh pelayan untuk membawa tabib istana. "Tidak perlu memanggil tabib, aku akan memeriksanya!" Lin Feng yang dahulu diajari pengetahuan tentang kedokteran oleh petapa misterius, mencegah Qio Yinsi untuk memanggil tabib. Lin Feng segera memeriksa Kaisar Qilin, Pendekar mabuk, Li Wang dan Cang Lin. "Untuk menyembuhkan racun ini, diperlukan pil hati emas," ucap Lin Feng setelah memeriksa Kaisar dan lainnya. Qio Yinsi merasa lemas mendengar Lin Feng menyebut pil hati emas. Pil hati emas merupakan pil tingkat lima yang hanya bisa diracik oleh alkemis legendaris. Keberadaan alkemis legendaris sangat misterius sehingga Qio Yinsi terlihat tampak putus as
Kaisar iblis menggeleng. "Kamu harus bisa mengendalikanku." "Bagaimana cara mengendalikanmu?" tanya pendekar mabuk. "Kamu akan mengetahuinya nanti," jawab kaisar iblis. Pendekar mabuk menghela nafas. "Percuma aku mengikat kontrak darah denganmu! Aku akan mati oleh assassin." "Jangan khawatir, kamu tidak akan mati oleh assassin yang sangat lemah," jawab kaisar iblis. Kaisar iblis kemudian berpamitan kepada pendekar mabuk. Menurutnya, dia akan benar-benar melebur menjadi sebuah pedang setelah segel di pedang iblis terbuka. "Selamat tinggal," ucap kaisar iblis. Pendekar mabuk tiba-tiba kembali ke dunia nyata. Dia membuka matanya, namun dengan segera pedang iblis bergerak bebas kesana-kemari dengan sendirinya. Pendekar mabuk tidak bisa mengendalikan pedang iblis. Dia mengikuti ke arah mana pedang iblis bergerak. Lalu, pedang iblis membawanya sampai ke ketua assassin. Slasss Slasss Pedang iblis bergerak sendiri menyerang ketua assassin, dan pendekar mabuk hanya mengik
Kaisar, Li Wang dan Cang Lin berusaha bangkit untuk kembali membantu Lin Feng. Wusss Wusss Wusss Ketua assassin segera melesatkan ratusan jarum beracun ke arah Kaisar, Li Wang dan Cang Lin. Mereka bertiga berusaha menghindar, namun karena luka yang sudah sangat parah beberapa jarum beracun berhasil mengenai tubuh mereka. Mereka bertiga kembali terkapar di tanah seperti orang lumpuh yang hanya bisa melihat tanpa bisa berbuat apapun. "Kaisar, Patriark ... " Lin Feng mengkhawatirkan keselamatan Kaisar Qilin, Li Wang dan Cang Lin. Lin Feng berusaha kembali berdiri tegak dengan pedang sebagai penopangnya. "Bocah, kamu benar-benar mengerikan." Ketua assasssin mengagumi Lin Feng yang tetap berdiri tegak. "Bocah sepertimu harus mati!" Ketua assasssin merasa Lin Feng akan menjadi monster jika terus dibiarkan hidup. Lin Feng masih sangat muda, namun dia dapat bertahan lama dari ketua assassin tingkat kaisar kedelapan. Hal itu membuat ketua assassin khawatir jika Lin Feng t
Kaisar Qilin, Li Wang dan Cang Lin bangkit dari tanah, kemudian menyeka darah di bibir mereka. "Kami baik-baik saja," jawab mereka. Wusss Wusss Wusss Baru saja bangkit, ketua assassin melesatkan ratusan shuriken ke arah mereka. Ratusan shuriken itu melesat sangat cepat hingga tak dapat dilihat dengan mata biasa. Trangg Trangg Trangg Lin Feng segera menangkis shuriken-shuriken itu dengan pedangnya. Namun beberapa shuriken berhasil menyayat lengannya hingga lengannya meneteskan banyak darah. Lin Feng, Kaisar Qilin, Li Wang dan Cang Lin tetap bertahan. Mereka kemudian kembali menyerang ketua assassin. Di tempat lain, pendekar mabuk bergabung dengan pihak kaisar setelah memastikan Ye Jun dalam kondisi aman. Dia bertempur dengan para assassin tidak jauh dari Qio Yinsi dan pendekar lainnya. Pendekar mabuk menggunakan pedang iblis. Dia merasa cocok dengan pedang itu dan menganggap pedang itu pasangan yang sangat sempurna baginya. "Pedang Iblis Kematian." Pendekar mabu
Pertarungan terus terjadi, Lin Feng berhasil mengalahkan lawan-lawannya dengan sangat mudah. Disisi lain, Hui San juga berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Kini, hanya tinggal Lin Feng dan Hui San yang harus bertarung untuk menjadi pemenang. "Saudara, aku harap kamu mengerahkan seluruh kemampuanmu." Hui San telah siap berhadap-hadapan dengan Lin Feng di arena. Selama bertarung, Lin Feng hanya menggunakan lima persen kekuatannya. Hui San tidak mengetahui kekuatan Lin Feng yang sesungguhnya. Jika Hui San tahu, dia tidak mungkin berkata seperti itu. Lin Feng menggaruk kepalanya yang tidak gatal meremehkan kemampuan Hui San. "Kamu bukanlah lawanku," jawabnya. "Kita akan tahu siapa pemenangnya sebentar lagi," balas Hui San. Juripun memulai pertarungan setelah Lin Feng dan Hui San sudah siap. Lin Feng langsung berlari zigzag ke arah Hui San sementata Hui San menari dengan pedangnya untuk menghalau gerakan Lin Feng. Lin Feng dengan mudah menghindari tarian pedang Hui San. Dia