Waktu terus berjalan sampai tidak terasa 5 tahun berlalu. Lin Feng telah dilatih banyak hal oleh petapa misterius yang sudah dia anggap sebagai kakeknya.
“Feng’er, waktunya telah tiba.”
“Apakah secepat ini, Kek?”
5 tahun terasa begitu cepat bagi Lin Feng. Selama ini, dia selalu meningkatkan kekuatan fisiknya, berlatih dasar-dasar ilmu beladiri, membuat berbagai macam pil, berlatih teknik dasar segel dan formasi, meningkatkan kultivasi, dan lain sebagainya.
Meskipun Lin Feng lebih suka dan berbakat dengan pedang, kakek petapa juga melatihnya dasar penggunaan berbagai macam senjata pusaka lain seperti panah, tombak, tongkat, sabit, dan lainnya sebagai pengetahuan bagi Lin Feng. Tidak hanya itu, Lin Feng juga selalu berlatih dengan membunuh para binatang spirit yang mendiami hutan kegelapan. Binatang spirit di hutan kegelapan tidak lagi mengerikan baginya.Namun, meski begitu … kultivasinya masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan jalan kultivasi Lin Feng yang memiliki jiwa beladiri naga kuno lebih sulit dibandingkan dengan kultivator pada umumnya.
Kultivasi Lin Feng berada di tahap pembentukan kelima. Namun meskipun begitu, kekuatan dan kemampuannya setara dengan kultivator yang berada di tahap atasnya, yaitu tahap pemula kelima.
“Feng’er … sudah saatnya serpihan jiwa kakek menghilang dari dunia ini. Kakek akan memberikan pengetahuan yang kakek miliki padamu.”
“Apa tidak ada jalan agar serpihan jiwa kakek tidak menghilang?” tanya Lin Feng dengan mata sendu.
“Waktu kakek sudah berakhir, serpihan jiwa kakek tidak bisa bertahan lebih lama tanpa tubuh asli kakek, kini sudah waktunya kakek menghilang.”
Meski berat, pada akhirnya mereka menerima takdir yang harus mereka lalui. Kakek petapa kemudian menempelkan jari telunjuknya ke kening Lin Feng.
Cahaya terang keluar dari ujung jari telunjuk kakek petapa, menerobos masuk ke dalam otak Lin Feng. Seketika, berbagai macam pengetahuan muncul begitu saja dan tertanam di benak Lin Feng. “Apa ini, Kek? Banyak hal muncul dalam ingatan Feng’er.” “Itu adalah ingatan pengetahuan kakek tentang kitab-kitab beladiri. Anggap saja sebagai bekal untuk Feng'er,” balas kakek petapa. “Terima kasih Kek.”“Ingatlah selalu nasehat dan petuah kakek selama lima tahun ini.”
Selain berlatih keras dengan sang kakek, Lin Feng juga seringkali diberi nasehat dan petuah. Kakek petapa telah melanglang buana dan berpengalaman selama ribuan tahun menghadapi berbagai macam hal di dunia. Petuah dan nasehatnya seharusnya akan sangat berguna bagi Lin Feng di masa mendatang.
Lin Feng mengangguk. “Baik Kek.”Sejenak kemudian, serpihan jiwa dari kakek petapa sedikit demi sedikit mulai menghilang. Serpihan jiwa itu terbang menjadi debu dan menghilang tertiup angin. “Feng’er, selamat tinggal.”
Lin Feng terdiam sambil meneteskan air mata memandangi udara kosong tempat debu yang berasal dari serpihan jiwa kakek petapa menghilang. Lin Feng sudah menganggap petapa misterius sebagai kakeknya. Dia sangat menyayangi kakek petapa yang selama ini melatihnya. Dia sangat bersedih saat serpihan jiwa kakeknya itu menghilang begitu saja.
Lin Feng tidak banyak menangisi serpihan jiwa kakek petapa yang telah menghilang dari dunia, dia berniat meninggalkan hutan kegelapan untuk menuju ke sebuah kota. Lin Feng kini telah berusia 15 tahun. Dia tumbuh menjadi seorang pemuda tampan meskipun mengenakan pakaian yang sangat usang dan dekil.
“Menurut kakek, aku perlu menjual kristal jiwa untuk mendapatkan uang. Aku perlu banyak uang untuk kultivasiku.”
Lin Feng sudah menyiapkan banyak kristal jiwa dari binatang spirit dalam sebuah tas yang dibuat dari bambu dan dedaunan. Dia telah membunuh banyak binatang spirit di hutan kegelapan dan mengambil kristal jiwa binatang spirit tersebut.
Lin Feng melesat tidak tentu arah di hutan kegelapan untuk mencari dan menuju ke sebuah kota.
Saat Lin Feng sedang melesat, dia mendengar suara pertempuran yang sangat dahsyat. Lin Feng kemudian mencari sumber suara pertempuran itu. Dia melihat seorang wanita sedang berhadapan dengan seekor binatang spirit harimau emas.
‘Siapa wanita itu? Kenapa ada di area hutan kegelapan?’
**
Goarrrr!
Wanita itu bernama Qio Yinsi yang berusia 13 tahun.
Bummm.
Bummm.
Pertempuran antara Qio Yinsi dan Harimau emas berlangsung sangat dahsyat. Hampir seluruh pepohonan dan bebatuan di sisi mereka hancur berantakan. Qio Yinsi pun terlihat sudah tidak berdaya menghadapi harimau emas.
Tidak menunggu lama, Lin Feng melesat untuk membantu Qio Yinsi. “Apa kamu perlu bantuan?” tanya Lin Feng mengagetkan Qio Yinsi.
“Aku memang butuh bantuan,” Qio Yinsi bernafas lega melihat Lin Feng. Namun, tidak lama dia mengerutkan kening saat melihat tingkat kultivasi Lin Feng. “Tapi, apa yang bisa kamu lakukan dengan tingkat kultivasimu itu?!”
Lin Feng melompat ke udara, melesat menuju ke arah harimau emas tanpa memedulikan pandangan meremehkan Qio Yinsi. Dia kemudian menyerang harimau emas itu hanya dengan mengandalkan tinjunya.
“Tinju Menembus Langit.”
Goarrr.
Bummm.
Bummm.
Dengan beberapa kali tinju, Lin Feng berhasil melumpuhkan harimau emas.
Qio Yinsi menelan ludah melihat kemampuan Lin Feng. Dia mengucek mata seolah tidak percaya dengan apa yang barusan dia lihat. “Ba-bagaimana mungkin?!”
Kultivasi Lin Feng hanya berada di tahap pembentukan kelima sementara Qio Yinsi sudah berada di tahap pemula ketiga. Qio Yinsi jauh lebih tinggi tingkat kultivasinya daripada Lin Feng, tetapi Lin Feng dapat dengan mudah melumpuhkan harimau emas hanya dengan tangan kosong.
Sejenak kemudian, Qio Yinsi berpikir bahwa Lin Feng hanya beruntung dapat mengalahkan harimau emas. Menurutnya, harimau emas itu sudah lemah dan tidak berdaya akibat terkena teknik dan jurusnya. Oleh karenanya, Lin Feng yang kultivasinya hanya di tahap pembentukan kelima dapat dengan mudah melumpuhkan harimau emas itu.
Dia pun segera menghampiri Lin Feng dengan wajah pongah. “Meskipun kamu hanya beruntung, aku berterima kasih karena kamu sudah membantuku.”
“Sudah sewajarnya aku membantu orang yang kesusahan.” Lin Feng sedikit kesal mendengar ucapan Qio Yinsi yang terkesan merendahkan kemampuannya. Namun dia tidak mempermasalahkan hal itu. “Ngomong-ngomong, kenapa kamu bisa sampai di hutan kegelapan ini, dan ke mana arah tujuanmu?”
“Aku dan beberapa pengawalku akan menuju ke kota Kincir Angin. Rombongan keretaku diserang oleh assassin. Aku melarikan diri dan sampailah di tempat ini.”
Lin Feng mengangguk mendengar penjelasan Qio Yinsi. “Perkenalkan, namaku Lin Feng, apakah kamu mau aku antar sampai ke kota Kincir Angin? Kebetulan, aku juga akan menuju ke sebuah kota.”
Lin Feng merasa jika Qio Yinsi akan kesulitan di hutan kegelapan lantas menawarkan bantuan untuk mengantarkan perempuan itu. Binatang spirit di hutan kegelapan memiliki tingkatan yang sangat tinggi.
“Hahaha … omong kosong apa yang kamu bicarakan? Kultivasimu bahkan lebih rendah dariku. Bukankah aku yang lebih pantas menyebut mengantarmu ke kota karena aku lebih kuat darimu?”
Lin Feng mulai kesal kepada Qio Yinsi yang merendahkan kemampuannya.
“Baiklah jika kamu tidak mau diantar olehku, aku akan pergi.”
“Tunggu!”
“Tunggu!” Qio Yinsi berteriak lantang, membuat Lin Feng menghentikan langkahnya kembali. “Setidaknya jangan biarkan gadis sepertiku di hutan seperti ini seorang diri.”Meskipun tingkat kultivasi Lin Feng lebih rendah dari Qio Yinsi, Qio Yinsi berpikir lebih baik pergi berdua daripada sendirian di hutan yang mengerikan baginya.“Apa maumu? Aku sudah membantumu melawan harimau emas, menawarimu untuk aku antar, tetapi kamu malah memandang rendah diriku.”Qio Yinsi mengedikkan bahunya dengan tidak acuh. “Untuk apa marah jika kenyataannya kamu memang lemah? Kultivasiku memang lebih tinggi beberapa tingkatan darimu. Bukankah sama halnya aku yang mengantarmu ke kota?” “Terserah kamu saja, aku akan pergi. Aku tidak perlu diantar olehmu ke kota.” Gantian, Lin Feng membalas dengan ketus.Entah kenapa, Qio Yinsi merasa tidak senang dengan sikap Lin Feng yang ketus, terkesan tidak acuh dan mudah marah kepadanya. Kecantikan Qio Yinsi dipuja seantero Kekaisaran–dialah salah satu gadis tercantik. N
“Aku akan menjual kristal jiwa.”Pelayan tersebut tersenyum sinis menatap Lin Feng. “Menara Bulan tidak kekurangan kristal jiwa. Lebih baik kamu enyah dari sini! Kristal jiwa apa yang akan pemuda sepertimu jual? Kultivasimu bahkan hanya di tahap pembentukan kelima.”Pelayan Menara Bulan meremehkan Lin Feng. Dia menganggap jika pemuda seperti Lin Feng hanya akan menjual kristal jiwa dari binatang spirit tingkat rendah.“Ini ….” Lin Feng menunjukan puluhan kristal jiwa yang ada di tasnya kepada pelayan, kemudian berkata, “aku akan menjualnya di tempat lain jika Menara Bulan menolaknya.”“I … i … ini kristal jiwa dari binatang spirit tingkat tinggi yang sangat berharga.” Pelayan tersebut tergagap saat melihat kristal jiwa yang ditunjukkan Lin Feng. “Tunggu sebentar, Tuan Muda.” Pelayan menara tersentak kaget dan langsung berlari untuk memanggil manager Menara Bulan sembari menggumam, “Mudah-mudahan tuan muda itu tidak marah kepadaku.” Pelayan Menara Bulan itu naik ke lantai atas dan kem
“Berhenti atau kamu akan mati!” Lin Feng menghentikan langkahnya, membalik badannya menatap Tuan Muda Huang. “Aku memaafkan sikapmu barusan. Tapi, jika kamu masih bersikap bodoh, aku akan membunuhmu serta tiga pengawalmu.”Bukan terintimidasi, Tuan Muda Huang itu justru terbahak. “Hahaha … Kultivasimu hanya berada di tahap pembentukan kelima. Jangan bermimpi untuk membunuh kami.”“Tampaknya, kamu perlu diberi pelajaran.” Dia tersenyum miring sebelum melesat dengan cepat. Tuan Muda Huang tidak sempat berkedip, saat tiba-tiba Lin Feng sudah berada di hadapannya.Plakkk!Tamparan kuat Lin Feng membuat tubuh kekar Tuan Muda Huang terjatuh di lantai. “Aku mengandalkan kemampuan bukan kultivasiku.” Dia mendengus sebelum kembali memutar tubuh.Saat Lin Feng akan kembali menaiki tangga, ketiga pengawal Huang Cha langsung melesat untuk menyerangnya.Bammm!Hiat.Lin Feng dengan sigap meninju dan menendang ketiga pengawal Tuan Muda Huang Cha. Ketiga pengawal itu terpental mengenai kursi dan me
Lin Feng menatap Huang Li dan Huang Mo. Dia melihat kultivasi Huang Li berada ditahap pemula kelima sementara Huang Mo berada ditahap pemula ketiga. “Putramu pantas mendapatkannya.” “Kurang ajar … Serangggg!” perintah Huang Li kepada Huang Mo tanpa banyak basa-basi. Huang Mo langsung mengambil pedang dari punggungnya, melesat ke arah Lin Feng, berniat menebas kedua lengan Lin Feng. Duarrr Lin Feng menendang meja di hadapannya sampai terbang ke arah Huang Mo. Namun, Huang Mo dapat dengan mudah menghancurkannya dan meneruskan serangan pedangnya ke arah Lin Feng. Bammm Lin Feng dengan sigap menghindar dan langsung menendang dada Huang Mo. Huang Mo terpental menghancurkan beberapa meja dan kursi restoran dan dia tersungkur di lantai. Huang Mo bangkit, menyeka darah yang keluar dari mulutnya. “Patriark, bocah ini bukan bocah biasa, dia mungkin berasal dari sebuah sekte,” ujarnya kepada Huang Li. Huang Li menatap tajam ke arah Lin Feng . ‘Apa bocah ini menekan kultivasinya? Bocah ber
Lin Feng berjalan santai menikmati keindahan kota Seribu Api. Kota itu terlihat ramai penuh dengan lalu lalang warga kota yang melakukan aktivitasnya. Banyak kedai dan kios besar maupun kecil berjejer rapi menjual berbagai pernak-pernik hasil kerajinan tangan, makanan, pakaian, herbal, senjata, sumberdaya, dan lain sebagainya. Kios senjata, herbal dan berbagai sumberdaya cukup ramai oleh warga kota yang tidak cukup mampu untuk membeli di Menara Bulan. Namun, ada juga beberapa kios megah yang dimiliki oleh klan besar Kota Seribu Api dan hanya orang-orang tertentu yang mampu membeli di tempat seperti itu. Lin Feng menggaruk kepalanya yang tidak gatal saat mendapat tatapan mengejek dari beberapa orang. “Sial … kenapa banyak orang seperti itu di dunia ini, aku akan membeli pakaian yang bagus terlebih dulu. Pakaian yang bagus mungkin akan sedikit menutupi kultivasiku yang rendah ini,” desahnya. Lin Feng memasuki sebuah toko pakaian mewah. “Tunjukkan padaku pakaian yang bagus!” perintah L
Lin Feng menengok pemuda itu, di belakangnya dua orang bawahan mengikutinya. “Benar, aku Lin Feng. Siapa kalian?” “Aku Xian Li,” balas pemuda itu. “Tuan muda Li, untuk apa mendekati sampah sepertinya?” Dua pemuda bawahan Xian Li keberatan jika tuan muda mereka mendekati Lin Feng. Lin Feng menyipitkan alis kesal karena lagi-lagi bertemu dengan seseorang yang merendahkannya. “Jika kalian mendekatiku untuk menghinaku, lebih baik enyah dari hadapanku!” usir Lin Feng. “Hahaha … aku melihatmu dan sangat tertarik denganmu. Bagaimana bisa sampah sepertimu mengikuti turnamen?” tawa Xian Li mengutarakan maksudnya mendekati Lin Feng yaitu untuk membulinya. Seperti dugaan Lin Feng, Xian Li dan dua bawahannya memang berniat membulinya. Lin Feng mengepalkan tangannya erat-erat sangat marah terhadap Xian Li dan dua bawahannya. Lin Feng bermaksud meninju mereka. Namun, dia menahan diri karena berada di pusat keramaian. “Aku akan pergi mendaftar turnamen.” Lin Feng yang menyadari kultivasinya mas
“Aku akan mengadukanmu kepada ayahku. Kamu tidak akan keluar hidup-hidup dari kota seribu api,” ujar Xian Li. Lin Feng menegok ke kanan kiri dan melihat tempat mereka berada sangatlah sepi. Lin Feng yang awalnya bimbang dengan apa yang harus dia lakukan kepada Xian Li, memilih untuk membunuh Xian Li dan dua bawahannya. Lagian, Xian Li juga mengancam akan membunuhnya. Seandainya Lin Feng lebih lemah dari Xian Li, Lin Feng sendirilah yang akan terbunuh. Selain itu, tidak ada burung pengamat yang mengawasi mereka. Bummm Bummm Bummm Lin Feng melesat meninju Xian Li dan dua bawahannya dengan sangat keras. Xian Li yang hanya berada ditahap pembentukan kesembilan seketika tewas ditangan Lin Feng begitupun dengan dua bawahannya yang masing-masing berada ditahap pembentukan ketujuh. “Mayat sepertimu tidak akan bisa mengadukanku,” gumam Lin Feng sambil mengambil kantong ruang dimensi milik Xian Li dan dua bawahannya kemudian meninggalkan jasad mereka. Waktu terus berlalu dan beberapa pe
Beberapa perwakilan sekte mulai memperebutkan Lin Feng yang berhasil membuat mereka kagum saat Lin Feng mengalahkan lawan-lawannya. Namun, Lin Feng melihat seorang perwakilan sekte yang tidak mendekati dan menawarinya. “Dari sekte mana pak tua itu berasal?” tanya Lin Feng penasaran. “Dia hanyalah pak tua dari Sekte Pedang Api, sekte kecil di Provinsi Bintang Biru,” ujar salah satu perwakilan sekte. “Kalau begitu, aku akan memasuki Sekte Pedang Api.” Lin Feng entah kenapa tertarik setelah mendengar nama Sekte Pedang Api. Beberapa perwakilan sekte yang mendekati Lin Feng sedikit kecewa karena Lin Feng memilih Sekte Pedang Api. Namun, mereka tidak bisa berbuat apapun dengan keputusan Lin Feng. Lin Feng berjalan mendekat ke pak tua dari Sekte Pedang Api. Saat sudah berada di dekatnya, Lin Feng menyapa pak tua itu. “Pak tua, apa kamu dari Sekte Pedang Api?” “Ya,” balas pak tua itu. “Aku berniat mengikuti seleksi masuk Sekte Pedang Api,” terang Lin Feng. “Apa kamu mau pergi ke Sekte
Satu persatu ular es raksasa kembali muncul di hadapan Lin Feng dari berbagai sisi gua es. Lin Fengpun dengan mudah menghabisi mereka dengan menancapkan pedangnya ke otak mereka. Tanpa terasa, Lin Feng telah menghabisi tiga puluh ular es raksasa. Diapun menguliti semua ular es itu dan mengambil empedunya. Ular es raksasa merupakan jenis binatang buas. Meskipun begitu, kekuatan mereka tidak bisa dipandang sebelah mata. Hanya saja, kekuatan ular es raksasa tidaklah lebih hebat dibandingkan Lin Feng. Lin Feng kembali menyusuri gua es setelah menghabisi semua ular es raksasa yang muncul. Tak lama, Lin Feng menemukan pusat gua es itu. Dia melihat tempat yang cukup luas dengan pepohonan berlapis es berada di sekelilingnya. Lin Feng menengok ke kanan kiri untuk mencari sumber energi yang membuat gua itu terselimuti es. "Ketemu, disanalah sumber energi itu!" Lin Feng melihat kolam air dan meyakini jika di dalam kolam air itulah sumber energi gua es berada. Tanpa menunggu waktu l
Pertarungan antara Lin Feng melawan wanita siluman terlihat sangat dahsyat. Dalam radius puluhan kilometer pepohonan hancur lebur, tanah retak dan menjadi lubang kawah akibat teknik dan jurus dari keduanya. Lin Feng terus menggempur wanita siluman dengan tarian pedangnya yang sangat anggun. Wanita siluman berusaha menjauh dari Lin Feng agar bisa mengeluarkan tekniknya. Namun Lin Feng tidak membiarkan hal itu. Wanita siluman hanya bisa bergerak mundur sementara Lin Feng terus mengejarnya. "Jika terus seperti ini, aku pasti akan kalah," desah wanita siluman frustasi. Wanita siluman adalah salah satu siluman tersesat yang entah kenapa sampai di kekaisaran qilin. Dia termasuk golongan siluman yang sangat lemah yang ada di hutan siluman di kekaisaran luo. Namun meskipun begitu, kultivasi wanita siluman yang berada ditingkatan kaisar keenam tidak bisa diremehkan. "Wanita siluman, kenapa kamu sampai di kekaisaran qilin?" tanya Lin Feng sambil terus menyerang. "Maukah kamu menye
Penguasa hutan setan ternyata merupakan salah satu siluman tersesat yang berasal dari Kekaisaran Luo. Wanita siluman itu sebenarnya sudah berusia ratusan tahun, namun karena menyerap energi para pemuda tampan dan hebat, dia terlihat seperti wanita muda yang sangat cantik. "Cih, darimana kamu tahu kalau aku adalah siluman?" "Tidak perlu banyak bertanya! Sebentar lagi kamu akan mati," ucap Lin Feng. Lin Feng mengetahui aura wanita itu berbeda dari manusia. Sekali melihat, dia dapat mengetahui jika wanita itu adalah siluman. "Tampaknya, kamu harus aku paksa untuk menjadi suamiku." "Coba saja kalau kamu bisa!" Wanita siluman mengibaskan lengannya. Seketika, puluhan pisau langsung melesat ke arah Lin Feng. Lin Feng berlari zigzag menghindari pisau-pisau yang melesat ke arahnya. Duarrr Duarrr Duarrr Pisau-pisau yang dilesatkan wanita siluman mengenai pepohonan besar hingga membuat pepohonan itu hancur berkeping-keping. Lin Feng bergerak mendekati wanita siluman set
"Berapa hari tuan ingin menyewa kuda tercepat?" tanya pelayan. "Aku akan menyewanya sekitar seminggu," jawab Lin Feng. "Untuk seminggu, tuan bisa membayar tujuh juta koin emas. Tapi tuan perlu menitipkan uang sebesar dua ratus juta koin emas sebagai jaminan. Jika tuan membawa kuda sewaan kembali kesini, uang tuan akan dikembalikan," ujar pelayan. Lin Feng memberikan dua ratus tujuh juta koin emas kepada pelayan untuk menyewa kuda dan juga jaminannya. Setelah itu, Lin Feng langsung melesat ke hutan setan dengan kuda biru bersayap. Wusss Kecepatan kuda biru bersayap berada diluar nalar kultivator biasa, bahkan Lin Feng serasa mual menaikinya karena terlalu cepat. Lin Feng turun di desa kupu-kupu bermaksud menitipkan kuda biru disana. Dia kemudian menuju ke sebuah kedai yang ada disana. "Tuan, apa aku bisa menitipkan kudaku beberapa hari disini?" tanya Lin Feng kepada pemilik kedai. "Disini tempat menjual makanan, bukan tempat penitipan binatang," jawab pemilik kedai. L
Setelah kemenangan itu, Lin Feng, Qio Yinsi, para patriark dan lainnya yang selamat membawa orang-orang yang terluka. Kaisar Qilin, pendekar mabuk, Li Wang dan Cang Lin dibawa menuju ke istana. "Cepat panggil tabib kemari!" Qio Yinsi sangat mengkhawatirkan keselamatan ayahnya, pendekar mabuk, Li Wang dan Cang Lin. Dia segera menyuruh pelayan untuk membawa tabib istana. "Tidak perlu memanggil tabib, aku akan memeriksanya!" Lin Feng yang dahulu diajari pengetahuan tentang kedokteran oleh petapa misterius, mencegah Qio Yinsi untuk memanggil tabib. Lin Feng segera memeriksa Kaisar Qilin, Pendekar mabuk, Li Wang dan Cang Lin. "Untuk menyembuhkan racun ini, diperlukan pil hati emas," ucap Lin Feng setelah memeriksa Kaisar dan lainnya. Qio Yinsi merasa lemas mendengar Lin Feng menyebut pil hati emas. Pil hati emas merupakan pil tingkat lima yang hanya bisa diracik oleh alkemis legendaris. Keberadaan alkemis legendaris sangat misterius sehingga Qio Yinsi terlihat tampak putus as
Kaisar iblis menggeleng. "Kamu harus bisa mengendalikanku." "Bagaimana cara mengendalikanmu?" tanya pendekar mabuk. "Kamu akan mengetahuinya nanti," jawab kaisar iblis. Pendekar mabuk menghela nafas. "Percuma aku mengikat kontrak darah denganmu! Aku akan mati oleh assassin." "Jangan khawatir, kamu tidak akan mati oleh assassin yang sangat lemah," jawab kaisar iblis. Kaisar iblis kemudian berpamitan kepada pendekar mabuk. Menurutnya, dia akan benar-benar melebur menjadi sebuah pedang setelah segel di pedang iblis terbuka. "Selamat tinggal," ucap kaisar iblis. Pendekar mabuk tiba-tiba kembali ke dunia nyata. Dia membuka matanya, namun dengan segera pedang iblis bergerak bebas kesana-kemari dengan sendirinya. Pendekar mabuk tidak bisa mengendalikan pedang iblis. Dia mengikuti ke arah mana pedang iblis bergerak. Lalu, pedang iblis membawanya sampai ke ketua assassin. Slasss Slasss Pedang iblis bergerak sendiri menyerang ketua assassin, dan pendekar mabuk hanya mengik
Kaisar, Li Wang dan Cang Lin berusaha bangkit untuk kembali membantu Lin Feng. Wusss Wusss Wusss Ketua assassin segera melesatkan ratusan jarum beracun ke arah Kaisar, Li Wang dan Cang Lin. Mereka bertiga berusaha menghindar, namun karena luka yang sudah sangat parah beberapa jarum beracun berhasil mengenai tubuh mereka. Mereka bertiga kembali terkapar di tanah seperti orang lumpuh yang hanya bisa melihat tanpa bisa berbuat apapun. "Kaisar, Patriark ... " Lin Feng mengkhawatirkan keselamatan Kaisar Qilin, Li Wang dan Cang Lin. Lin Feng berusaha kembali berdiri tegak dengan pedang sebagai penopangnya. "Bocah, kamu benar-benar mengerikan." Ketua assasssin mengagumi Lin Feng yang tetap berdiri tegak. "Bocah sepertimu harus mati!" Ketua assasssin merasa Lin Feng akan menjadi monster jika terus dibiarkan hidup. Lin Feng masih sangat muda, namun dia dapat bertahan lama dari ketua assassin tingkat kaisar kedelapan. Hal itu membuat ketua assassin khawatir jika Lin Feng t
Kaisar Qilin, Li Wang dan Cang Lin bangkit dari tanah, kemudian menyeka darah di bibir mereka. "Kami baik-baik saja," jawab mereka. Wusss Wusss Wusss Baru saja bangkit, ketua assassin melesatkan ratusan shuriken ke arah mereka. Ratusan shuriken itu melesat sangat cepat hingga tak dapat dilihat dengan mata biasa. Trangg Trangg Trangg Lin Feng segera menangkis shuriken-shuriken itu dengan pedangnya. Namun beberapa shuriken berhasil menyayat lengannya hingga lengannya meneteskan banyak darah. Lin Feng, Kaisar Qilin, Li Wang dan Cang Lin tetap bertahan. Mereka kemudian kembali menyerang ketua assassin. Di tempat lain, pendekar mabuk bergabung dengan pihak kaisar setelah memastikan Ye Jun dalam kondisi aman. Dia bertempur dengan para assassin tidak jauh dari Qio Yinsi dan pendekar lainnya. Pendekar mabuk menggunakan pedang iblis. Dia merasa cocok dengan pedang itu dan menganggap pedang itu pasangan yang sangat sempurna baginya. "Pedang Iblis Kematian." Pendekar mabu
Pertarungan terus terjadi, Lin Feng berhasil mengalahkan lawan-lawannya dengan sangat mudah. Disisi lain, Hui San juga berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Kini, hanya tinggal Lin Feng dan Hui San yang harus bertarung untuk menjadi pemenang. "Saudara, aku harap kamu mengerahkan seluruh kemampuanmu." Hui San telah siap berhadap-hadapan dengan Lin Feng di arena. Selama bertarung, Lin Feng hanya menggunakan lima persen kekuatannya. Hui San tidak mengetahui kekuatan Lin Feng yang sesungguhnya. Jika Hui San tahu, dia tidak mungkin berkata seperti itu. Lin Feng menggaruk kepalanya yang tidak gatal meremehkan kemampuan Hui San. "Kamu bukanlah lawanku," jawabnya. "Kita akan tahu siapa pemenangnya sebentar lagi," balas Hui San. Juripun memulai pertarungan setelah Lin Feng dan Hui San sudah siap. Lin Feng langsung berlari zigzag ke arah Hui San sementata Hui San menari dengan pedangnya untuk menghalau gerakan Lin Feng. Lin Feng dengan mudah menghindari tarian pedang Hui San. Dia