Bab 175. Gerbang Pertahanan kedua ( Lumpuh )Fang Xia, Fang Ye, dan Shu Meng sudah melakukan perjalanan menuju dataran merah, semua pasukan bajak laut tetap tinggal karena bahayanya samudra terlarang. Di dataran merah, pertempuran besar masih terjadi antara pasukan iblis melawan pasukan kerajaan bulan sabit, benteng pertahanan pertama sudah jebol, sekarang tersisa Gerbang pertahanan kedua dan gerbang pertahanan terakhir. "Titan sialan… kalian pikir aku takut!" teriak Mo Heng melancarkan tinjunya"Lemah!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Mo Heng terlempar menghantam gerbang pertahanan kedua, sambil terjatuh dari ketinggian darah segar dimuntahkan."Buruk… kekuatan iblis ini setara Gold Immortal tahap akhir!" "Mo Heng…!" teriak semua orang melihat satu Raksasa mengayunkan tinjunya"Yeaaaaaaa…!"Mo Heng melompat ke samping "aku tidak ingin mati!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Mo Heng berlari menaiki gerbang kedua lalu melompat membawa pedang kristal, kecepatan Raksasa yang begitu cepat?
Bab 176. PerdebatanRaja Liu Hong meminta semua orang untuk menurunkan senjata dari hadapan Mo Heng, perdebatan tak juga menyelesaikan masalah, yang ada hanya saling salah menyalahkan tanpa tahu kesalahan sendiri. Keadaan mulai dingin antara beberapa pihak, lagi-lagi Mo Heng berucap membuat semua orang tersedak makanan."Semuanya sama saja… bodoh dan terlalu percaya diri dengan kekuatan sendiri… Hahaha!" tawa Mo Heng meneteskan air mata kekecewaan"Tutup mulutmu… Mo Heng, kamu sudah keterlaluan!" ucap Immortal Lie Mu melemparkan pedang terbangTING… Baling-baling membuat pedang milik Immortal Lie Mu terlempar ke arah lain, semua orang melihat baling-baling menancap di tengah aula pertemuan. Nana berjalan masuk tanpa memberikan hormat kepada semua orang, setelah itu berhenti di depan baling-baling miliknya."Raja … aku sangat kecewa dengan perlakukan semua orang kepada sekte kincir air dan sekte naga biru, kalau seperti ini? aku memilih mundur dari perjuangan ini!" ucap gadis kecil me
Bab 177. Gerbang DarahSemua penduduk meneteskan air mata haru melihat perjuangan semua orang, dada terasa sesak melihat korban terus berjatuhan, dentingan pedang dan suara teriakan menggema menggetarkan jiwa. Gerbang pertahanan kedua berlumur darah musuh dan darah pasukan kerajaan bulan sabit, di bawahnya mayat-mayat bergelimpangan. "Bergerak menuju gerbang pertahanan pertama!" "Bergerak!" sahut ratusan ribu pasukan"Pecahkan kepala mereka semua…!""Serang…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"—------------Fang Xia dan dua orang di sampingnya singgah di sebuah pulau kecil, tiga sosok berjalan memasuki pelabuhan kapal. Raja bajak laut Shu Meng memberitahu kalau sekarang sedang berada di pulau pesisir karang, semua penduduk mengalihkan perhatian ke arah tiga sosok yang berpakaian sedikit berbeda."Siapa mereka!""Iya, pakaian yang mereka gunakan sepertinya dari tempat jauh!" bisik penduduk kota"Itu sepertinya tempat istirahat, ayo kesana!" ajak Fang Ye"Oke!"Tiga sosok berjalan memasuk
Bab 178. Perjalanan Fang Xia dan yang lainnyaPertempuran bergejolak di gerbang pertahanan kedua, pasukan pekerjaan bulan sabit yang awalnya ingin mendorong mundur pasukan iblis dari gerbang kedua, sekarang aurus pertempuran berubah ketika matahari menggelapkan dunia. Kekuatan pasukan iblis meningkatkan dua kali lipat, semua orang terlihat panik melihat keadaan begitu mencekam. Satu prajurit berlari "Lapor… pasukan iblis semakin menggila!""Sialan… apakah ada rencana dari sekte gunung suci?""Nana meminta izin untuk membakar gerbang pertahanan kedua, dengan begitu pasukan musuh tidak akan bergerak!""Perintahkan bakar sekarang!""Baik Yang Mulia!"Satu prajurit berlari menghampiri gadis kecil "Raja mengizinkan!""Baik!" Nana memerintahkan semua orang untuk segera mundur "cepat mundur!" "Hoi… mundur!" Semua orang turun dari gerbang pertahanan kedua, pasukan iblis mulai memanjat gerbang. "Bakar Gerbang Itu!""Bakar!" Tidak butuh waktu lama gerbang pertahanan kedua terbakar, kobara
Bab 179. Liu Qin ( Anak Qin Chen )Lima kapal perompak dari benua langit biru menghadang kapal milik Zhuge Liang, Fang Xia memberitahu untuk menyelesaikan masalah tanpa harus menunda perjalanan. Semua Immortal di kapal perompak merapalkan segel tangan untuk menghancurkan kapal dalam satu kali serangan, Fang Ye melesat terbang merapalkan segel tangan untuk mengaktifkan formasi."Hancurkan kapal itu!" "Formasi Satu Sudut!" ucap semua musuh"1000 lapis formasi pelindung!" teriak Fang Ye"Apa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Semua serangan berhasil di tahan, Zhuge Liang dan Shu Meng berkeringat dingin melihat kekuatan yang dimiliki Fang Ye, semua musuh terdiam membisu ketika mengetahui teknik formasi berasal dari era kuno. Fang Ye mengangkat kedua tangan, saat itu juga gelombang air terangkat setinggi 300 meter."Inilah akibatnya berani menghalangi perjalanan Putri Fang Xia… kelancangan kalian harus dibayar dengan kematian!""Putar haluan!" teriak salah satu orang dari pasukan musuh"DUAR
Bab 180. Perjuangan belum selesaiPutri Liu Yin berhasil melahirkan bayi perempuan, ia meminta beberapa prajurit untuk menjaga istrinya. Leona dan Qin Chen berbalik pergi untuk membantu semua orang yang masih bertempur, tidak berselang lama terdengar dentuman keras. Mo Heng baru saja terlempar menghantam gerbang pertahanan terakhir, ia melesat terbang sambil mengayunkan tinjunya."Yeaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Satu iblis raksasa terlempar mundur setelah dua tinju berbenturan, pria berubah merah memegang pedang mutiara surga. Mo Heng mengangkat pedang yang di selimuti kilatan petir, aura ganas membuat langit bergemuruh. "Iblis sialan… terimalah kematianmu!" "Yeaaaaaaa!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Iblis raksasa terbelah dua membuat semua orang ternganga melihat kemampuan Mo Heng, namun wujud tubuh yang sudah terbelah dua menghilang, setelah itu empat iblis raksasa menggabungkan diri menjadi satu. Mo Heng dan yang lainnya mundur lebih jauh melihat tubuh iblis raksasa e
Bab 181. Gelombang Perang AkhirSudah tiga bulan pertempuran terjadi di wilayah sekte lembah hantu, semua orang di buat tidak berdayanya dengan mayat hidup yang terus bertambah setiap ada pasukan kerajaan bulan sabit terbunuh, sebagian penduduk yang ikut bertempur juga menjadi mayat hidup. Semua orang yang masih selamat saling berpandangan satu sama lain."Bagaimana ini… setiap ada korban di pihak kita? Pasti ada mayat hidup yang bertambah… kalau begini pasukan iblis tidak akan pernah habis!" ucap Immortal Han terlihat putus asa"Ini buruk… sedangkan semua Gold Immortal sibuk menghadapi iblis raksasa itu… apakah kita akan benar-benar mati disini!" ucap Qin Chen begitu panik"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Immortal Ling terlempar melewati semua orangSemua pasukan melihat jelas satu sosok berlumuran darah segar, rambut putih panjang terurai acak-acakan. Immortal Ling kembali merendahkan kuda-kuda lalu melesat terbang menuju Raja iblis. Qin Chen melihat temannya berjuang untuk bisa mengala
Bab 182. Tiba di benua Yueyin Rombongan Fang Xia sudah tiba di pelabuhan benua Yueyin, sebelum melanjutkan perjalanan mereka ingin bertanya dimana arah menuju dataran merah. Zhuge Liang dan lainya turun dari kapal, mata mereka disambut pemandangan luar biasa. Keseharian penduduk di dekat pelabuhan bekerja sebagai nelayan, empat sosok berjalan menuju penginapan yang bernama Jiji Tang."Ternyata disana ramai juga, ini baru pertama kalinya aku tiba di benua Yueyin!" ucap Fang Xia"Benua ini sangat jauh, hampir tidak ada kekacauan atau perang yang terjadi disini… tapi aku tidak tahu siapa pemimpin di benua ini!" sahut Fang Ye"Iya!"Empat sosok berjalan memasuki penginapan, Zhuge Liang berjalan menghampiri pelayan."Bawakan kami makanan terbaru disini!" "Baik Tuan!" Zhuge Liang melihat anak kecil berjalan menuruni tangga, sosok tersebut adalah Jiji Tang pemilik rumah penginapan. "Siapa pria itu, dari pakaiannya hampir mirip dengan almarhum kakek?" gumam Jiji Tang menghampiri Zhuge Lia