Bab 181. Gelombang Perang AkhirSudah tiga bulan pertempuran terjadi di wilayah sekte lembah hantu, semua orang di buat tidak berdayanya dengan mayat hidup yang terus bertambah setiap ada pasukan kerajaan bulan sabit terbunuh, sebagian penduduk yang ikut bertempur juga menjadi mayat hidup. Semua orang yang masih selamat saling berpandangan satu sama lain."Bagaimana ini… setiap ada korban di pihak kita? Pasti ada mayat hidup yang bertambah… kalau begini pasukan iblis tidak akan pernah habis!" ucap Immortal Han terlihat putus asa"Ini buruk… sedangkan semua Gold Immortal sibuk menghadapi iblis raksasa itu… apakah kita akan benar-benar mati disini!" ucap Qin Chen begitu panik"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Immortal Ling terlempar melewati semua orangSemua pasukan melihat jelas satu sosok berlumuran darah segar, rambut putih panjang terurai acak-acakan. Immortal Ling kembali merendahkan kuda-kuda lalu melesat terbang menuju Raja iblis. Qin Chen melihat temannya berjuang untuk bisa mengala
Bab 182. Tiba di benua Yueyin Rombongan Fang Xia sudah tiba di pelabuhan benua Yueyin, sebelum melanjutkan perjalanan mereka ingin bertanya dimana arah menuju dataran merah. Zhuge Liang dan lainya turun dari kapal, mata mereka disambut pemandangan luar biasa. Keseharian penduduk di dekat pelabuhan bekerja sebagai nelayan, empat sosok berjalan menuju penginapan yang bernama Jiji Tang."Ternyata disana ramai juga, ini baru pertama kalinya aku tiba di benua Yueyin!" ucap Fang Xia"Benua ini sangat jauh, hampir tidak ada kekacauan atau perang yang terjadi disini… tapi aku tidak tahu siapa pemimpin di benua ini!" sahut Fang Ye"Iya!"Empat sosok berjalan memasuki penginapan, Zhuge Liang berjalan menghampiri pelayan."Bawakan kami makanan terbaru disini!" "Baik Tuan!" Zhuge Liang melihat anak kecil berjalan menuruni tangga, sosok tersebut adalah Jiji Tang pemilik rumah penginapan. "Siapa pria itu, dari pakaiannya hampir mirip dengan almarhum kakek?" gumam Jiji Tang menghampiri Zhuge Lia
Bab 183. Pertemuan Putri Liu dan Zhudge LiangDi bawah kegelapan malam, Putri Liu mengajak semua penduduk untuk melarikan diri dari dataran merah, keadaan sekarang sudah tidak memungkinkan untuk tinggal lebih lama. Di depan gerbang pertahanan, semua orang masih bertarung tanpa berpikir untuk menyerah, kaki terasa bergetar berusaha untuk tetap berdiri, jubah yang digunakan compang-camping akibat tanda pedang. "Bibi… mau kemana kita?" tanya Ling Xia mengikuti putri Liu"Pergi dari sini!""Ibu dan ayahku masih berada di sana, kenapa kita harus pergi?""Nak… sekarang sudah tidak waktu, ayo!""Iya!"Semua penduduk berlari melewati hutan menuju pesisir pantai, satu-persatu orang berkumpul di pesisir pantai, mereka melanjutkan perjalanan menuju pesisir dekat dengan wilayah kota bambu. Sambil melakukan perjalanan, semua orang masih mendengar suara ledakan tanpa henti, perang yang terjadi membuat trauma semua orang.Putri Liu melihat putra Immortal Ling Fan "apakah kamu tidak takut?""Tidak,
Bab 184. Kedatangan Ranah SuciRencana pembunuhan yang dilakukan Fang Xia gagal setelah mendengar nama ayah dan ibunya, ia tidak tahu kalau Ling Xia anak asuh Immortal Ling. Di depan kapal Fang Xia duduk santai dengan Shu Meng, ia melihat anak kecil di samping putri Liu Yin, keringat dingin mengalir di wajah Ling Xia ketika menatap wajah mengerikan sosok cantik."Aduh… bagaimana ini, aku bisa mati kalau dia bunuhnya!" gumam Ling Xia memegang erat jubah Putri LiuPutri Liu melihat ke samping "nak, tinggalah sebentar bersama Fang Xia… bibi ingin memandikan Liu Qin!" "Tapi?""Ah, tidak apa… Nona Fang Xia aku menjagamu, dia adalah anak ayahmu!" "Maksudnya?""Dia kakakmu!""Apa… tidak mungkin, aku tidak mau memiliki kakak sepertinya!""Haha … anak nakal, ayo kemari… aku akan menemanimu bermain!" ucap Fang Xia menggendong paksa anak kecil di samping Putri Liu"Tolong jaga dia sebentar!" "Tenang saja, aku akan menjaganya!" Putri Liu Yin berbalik pergi sambil menggendong bayi kecil, sedan
Bab 185. Sedikit kebaikan dari Immortal LingTidak berselang lama setelah kedatangan sosok cantik yang menyelamatkan Immortal Ling, ratusan ribu pasukan yang tidak dikenal berdatangan lalu membentuk barisan. Zhuge Liang memberikan tugas kepada Jiji Tang dan pasukan untuk menyelamatkan semua orang yang terluka, sedangkan dirinya dan pasukan akan bertempur melawan semua mayat hidup. Langkah kaki prajurit menggetarkan bumi, semua orang dari kerajaan bulan sabit melihat pasukan dalam jumlah besar menuju wilayah pertempuran. Tiga sosok melayang di kehampaan lalu mendaratkan kaki di hadapan semua orang, Zhuge Liang mengimbaskan kipasnya membuat pasukan iblis tertiup angin kencang, Shu Meng melemparkan tombak emas membuat ledakan besar."Hoi… kami datang!" teriak Juji Tang duduk di atas ayam besar"Benua Yue Yin dan pasukan kekaisaran Samudera Atalanta!" ucap Raja Liu Hong begitu bersemangat"Semuanya… bentuk barisan!""Hoi ..!" Immortal Ling Fan kembali berdiri "seperti aku harus berjuang
Bab 186. Perang Berakhir ( Kemenangan )Dua kekuatan berbenturan menimbulkan sinar cahaya begitu terang, pandangan semua orang hanya melihat sinar cahaya menyilaukan mata. Sebelum kematian; Raja iblis tersenyum hangat ke arah putranya yang berdiri di samping Immortal Ling, setelah itu menerima tusukan pedang tepat di bagian jantung, darah segar di muntahkan dan Raja iblis masih belum mati. Sosok cantik melesat terbang membawa dua bilah pedang terbang, ia tidak segan-segan untuk membuat Raja iblis menerima jurus terkuatnya."Yeaaaaaaa….!" DESING…"Aaaaaaaaa!" teriak Raja iblis menerima tebasan pedang tak terbatasFang Xia menyarungkan kembali pedangnya "matilah!" ucapnya membuat tubuh Raja iblis terbelah 1000 bagianImmortal Han melihat ke arah Mo Heng "kawan, apakah aku bermimpi?""Sepertinya begitu!" sahut Mo Heng meneteskan air mata kebahagiaanLing melihat sosok cantik menghampirinya, Fang Xia berlari lalu memeluk erat tubuh ayahnya, suara tangis terdengar lembut membuat semua ora
Bab 187. Menelan Pahitnya Cinta ( Ling Suang )Semua orang sudah kembali ke ibukota, pasukan dan penduduk beramai-ramai membersihkan sarang laba-laba yang bersarang di rumah-rumah, di atas atap istana Raja Liu Hong dan semua orang menambal atap yang berlubang, di atas langit Zhuge Liang sedang melukis aktivitas semua orang memperbaiki bangunan ibukota. Di salah satu atap bangunan, Ling Suang duduk dengan perasaan tidak nyaman mengingat masa kecilnya bersama Fang Xia."Mungkin aku sudah terlalu lama hidup sampai perasaan ini tak pernah tersampaikan, Fang Xia apakah kamu lupa di masa lalu? Kita saling berjanji untuk bersama!" gumam Immortal Ling Suang menatap langit biru "Tidak… siapapun tolong aku!" teriak Ling Xia berlari"Jangan lari!" ucap Fang Xia mengejar dari belakangLing Suang begitu terpukul ketika mengetahui Fang Xia akan menikah dengan Fang Ye, dada terasa sesak tidak menerima kenyataan, hati pecah seribu tersayat pisau cintanya. Mo Heng berjalan lalu duduk di samping Immor
Bab 188. Mengambil Bunga di pulau iblisFang Ye menelan pil pelupa membuat beberapa ingatan menghilang secara permanen, salah satunya adalah Fang Xia. Sepasang kekasih berpisah setelah bertengkar, tidak ada yang tahu kemana Fang Ye pergi, tidak ada satupun orang yang menyadari kalau Fang Ye menelan pil pelupa, sedangkan Shu Meng juga tidak tahu kalau pil yang dilemparkan adalah pil penghilang ingatan. "Gara-gara bocah nakal itu aku gagal menelan pil pelupa!" ucap Ling Suang mendengus kesal"Kenapa tidak membuatnya lagi?""Mo Heng, asal kamu tahu? Pil pelupa adalah pil yang sulit dari semua pil… bahan obat yang digunakan juga sangat langka!""Memangnya apa bahan obat utamanya?""Bunga Emas Surgawi!" Mo Heng tersedak arak "apa… bunga emas Surgawi, bukanya itu bunga yang hanya tumbuh 1000 tahun sekali dan di jaga oleh sembilan naga langit… bagaimana bisa kamu menggunakan bahan obat itu untuk membuat pil pelupa!""Haha… sudahlah, di dunia ini tidak ada yang berharga selain kasih sayang
Bab 199. Nasehat Immortal LingDi dalam kamar penginapan terdengar suara tangis, pertemuan Yihua dan kedua orangtuanya membuat perasaan kecewa kembali terungkit. Sampai sekarang masih belum bisa memaafkan kesalah yang dilakukan Ratu Monalia dan Raja Loyan, mereka mengusirnya secara istana secara hina di hadapan semua orang. Jendela terbuka memperlihatkan sosok Immortal Ling, gadis cantik segera menyapu air mata."Ling, bisakah kamu mengetuk pintu terlebih dahulu?!""Maaf aku, kalau aku mengetuk pintu? Kami pasti pura-pura tidur!""Katakan, apa tujuanmu datang ke kamarku!" "Besok pagi aku akan berangkat, apakah kamu tidak ingin berpamitan denganku?""Pergi saja, aku tidak peduli!" "Apa… ternyata semua wanita itu sama saja!" Yihua menarik pedang "apa katamu!""Tunggu, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan!""Katakan!" Immortal Ling melihat keluar jendela "Yihua, apakah kamu yakin tidak ingin memaafkan kedua orang tuamu?""Untuk apa, mereka sudah melakukan kesalahan dengan mengusir an
Bab 198. Duel singkatDi pelabuhan, semua orang berkumpul ingin melihat duel yang sebentar lagi akan terjadi di tengah lautan. Meskipun kekuatan Immortal Ling berada di tahap kesempurnaan Immortal, namun semua jenis formasi yang dimiliki adalah formasi kelas dunia, pria berjubah hitam berdiri melihat Yin petarung Tanah Suci dari benua langit biru."Nona… sebaiknya kamu menyerah saja!""Sombong sekali!" Yin menghilang lalu muncul di belakang Immortal Ling, sebilah pedang berayun ingin menebas kepala, pria berjubah hitam menundukkan badan lalu menangkap tangan sosok cantik."Terbanting!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Immortal Ling mundur lebih jauh untuk menjaga jarak, ia melihat sosok cantik memuntahkan seteguk darah segar. "Ayah memang sangat pandai mengatasinya, padahal cuma berada di tingkat Immortal?" gumam Fang Xia sedikit kebingungan"Pria sialan… terimalah pedangku ini!" "Membelah Bulan!" Pedang melintas di wajah, lagi-lagi Immortal Ling mendorong mundur sosok cantik beberapa
Bab 197. Bentrokan di pelabuhan benua YueyinKapal besar sudah tiba di pelabuhan benua Yueyin, Zhuge Liang memberitahu untuk berangkat setelah tiga hari, ia ingin menyiapkan bekal makanan sebelum melakukan perjalanan panjang. Di penginapan semua keluarga Ling berkumpul, makanan hangat tersusun rapi di atas meja. Immortal Ling Yan Yu memberikan satu kantong emas "ini simpanlah untukmu dan istrimu nanti!""Terimakasih!""Hei nak… setelah kamu pergi, aku harap kamu tidak melupakan kami semua!" "Pastinya, aku akan mengingat semuanya!""Hei Kakek, apakah kamu tidak ingin memberiku hadiah?" tanya Ling Xia ke arah Ling FanLing Fan melemparkan kitab kultivasi "haha… Terimalah ini!"Fang Xia melihat kitab surgawi yang diberikan Immortal Ling Fan, ia begitu ingin memiliki kitab tersebut."Tidak adil!" sindir Fang Xia mengagetkan semua orangLing Fan melemparkan tanaman obat "Fang Xia, tangkaplah ini!" "Bunga apa ini?""Itu adalah bunga jurang terlarang, aku tidak tahu pasti untuk apa keguna
Bab 196. Meninggalkan Dataran MerahDi pesisir pantai terlihat semua penduduk dan pejuang dataran merah berkumpul, mereka ingin mengantar kepergian pasukan benua Yueyin dan pasukan Immortal Ling. Pasukan benua Yueyin dipimpin oleh Immortal Ling Fan, sedangkan pasukan gunung suci dipimpin oleh Immortal Ling.Dataran merah sangat berterimakasih kepada benua Yueyin karena sudah berjuang bersama menghadapi pasukan iblis, satu-persatu orang berpelukan sebelum berpisah. Ling turun dari kapal, setelah itu berdiri di depan semua orang. "Raja Liu Hong dan kalian semua… terimalah penghormatanku!" ucap Immortal Ling berlutut dengan sebilah pedang mutiara"Berlutut…!" teriak semua murid sekte gunung suciImmortal Ling Ya Yu menancapkan pedang "dataran merah… terimalah penghormatan kami benua Yueyin!" "Berlutut!" perintah Immortal Ling FanRaja Liu Hong tersenyum hangat "bangunlah kalian semua!" "Terimakasih!" Raja Liu Hong melepaskan mahkotanya, setelah itu berlutut di hadapan semua orang yan
Bab 195. Taman KultivasiPerselisihan sudah selesai, semua orang tidak bisa melarang kepergian Immortal Ling dan sekte gunung suci, sebelum pergi meninggalkan dataran merah? Immortal Ling ingin memberikan kejutan kepada semua orang. Beberapa pekerja membangun sebuah taman di samping kediaman keluarga kerajaan, taman akan digunakan untuk semua orang berkultivasi, Ling juga memberikan formasi khusus agar penyerapan Energi dua kali lebih cepat."Ayah… tolong aku!" teriak Ling Xia berlari"Jangan lari… aku akan menghajarmu!" teriak Fang Xia membawa sapu lidiImmortal Ling menoleh ke samping "hei kalian, istirahatlah… jangan bermain terus!""Iya!"Ling Xia berlari menghampiri Leona, sedangkan Fang Xia berdiri di samping ayahnya."Ayah… apa yang ingin kamu buat?""Fang Xia, apakah kamu masih ingat dengan diagram Kakek Fang Li?" "I-itu, apakah ayah yakin?""Aku yakin, meskipun mereka semua sungguh gila dan tidak tahu diri… tapi aku sudah menganggap mereka semua seperti keluarga!" ucap Immor
Bab 194. Sebelum perpisahanKekacauan terjadi di ibukota, konflik saudara membuat semua orang saling bertarung satu sama lain, Raja Liu Hong tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Niat Qin Chen hanya untuk menahan Ling dan yang lainnya agar tidak pergi dari dataran merah, namun masalah semakin besar membuat emosi begitu membara. Fang Xia melayang di kehampaan, setelah itu melihat ke arah semua orang."Hentikan pertarungan ini!" teriaknya menggunakan pesan mentalLangit bergetar ketika seorang Ranah Suci menggunakan pesan mental, semua orang berhenti bertarung lalu melihat ke arah sosok cantik. "Semuanya hentikan pertarungan tidak berarti ini, aku tidak ingin ada yang terluka… kita sudah sama-sama berjuang untuk menjaga perdamaian, tapi sekarang malam ingin saling membunuh!""Turunkan senjata kalian… atau aku akan menghajar kalian semua!" ancam Fang Xia memperlihatkan tingkat kultivasiSemua orang menyarungkan kembali pedangnya, saat itu juga terdengar suara ledakan dan denting
Bab 193. KerusuhanImmortal Ling marah besar mendengar cerita putranya Ling Xia, ia tidak habis pikir kalau semua orang berencana untuk menculiknya dan di masukan kedalam lubang sumur. Immortal Ling memerintahkan semua murid gunung suci untuk bersiap meninggalkan dataran merah, Raja Liu Hong berjalan menghampiri pria berjubah hitam."Ling, apakah kamu ingin pergi sekarang… semua masalah belum selesai, sebaiknya kita bicarakan ini bersama yang lainnya… aku juga tidak tahu kalau semua rencana ini disusun oleh mereka!" "Baiklah… aku ingin melihat kenapa mereka melakukan ini!" Immortal Ling dan semua keluarganya berjalan memasuki aula utama, semua orang juga diminta untuk berkumpul segera. Qin Chen berjalan dengan wajah panik karena tidak menemukan keberadaan putranya, ia duduk di samping Immortal Han. Ling Xia berdiri menunjuk ke arah semua orang."Kalian semua jahat… aku hampir mati terendam di dalam sumur, saat itu terjadi hujan deras!" teriak bocah kecil"Nak, katakan siapa yang yan
Bab 192. Kasus PenculikanPerlahan matahari pagi menyinari dunia, di pagi itu juga Putri Liu Yin berteriak meminta tolong, suara teriakan terdengar begitu keras membuat semua orang terbangun dari tidurnya. Qin Chen berjalan menuju kediaman, ia melihat istrinya berlutut sambil menangis didepan pintu. "Sayang ada apa?""Liu Qin menghilang!""Apa….!" "Prajurit, cepat cari Liu Qin!" perintah Qin Chen begitu panikSemua orang berbalik pergi meninggalkan tempat tersebut, kabar menghilangnya Liu Qin dan Ling Xia menyebar ke telinga penduduk ibukota. Di halaman kediaman, Ling memerintahkan semua murid sekte gunung suci untuk melakukan pencarian keluar dari ibukota."Aku beri waktu tiga hari, kalau kalian tidak menemukannya… kembalilah!""Baik Tetua!" ucap semua murid sekte gunung suciLing melihat Qin Chen begitu panik "Qin Chen, ada apa?""Liu Qin menghilang!""Apa, aku juga kehilangan Ling Xia!" Qin Chen memalingkan wajah mencurigai Immortal Ling yang sudah menculik putranya, Ling menger
Bab 191. Aliansi Naga Surgawi ( Qin Chen )Sekte naga biru dan sekte kincir air resmi menjadi sekte Gunung Suci, dua sekte tersebut saling memalingkan wajah dengan sekte lainnya, hanya saja mereka tertahan oleh Ling dan Qin Chen yang begitu akrab. Qin Chen berniat untuk membantu membangun aliansi yang bernama; Aliansi Naga Surgawi, di aula pertemuan semua orang berkumpul. Qin Chen memberikan hormat kepada semua orang "semuanya, maaf kalau sudah membuang waktuku… aku mengumpulkan kalian semua ingin memberitahu, kalau aku mendirikan aliansi yang bernama Naga Surgawi!" "Nama yang bagus!" ucap Tetua He"Eh, tunggu dulu.. kalau begitu aku juga ingin mendirikan aliansi!" ucap Mo Heng tersenyum dingin ke arah Qin Chen"Baiklah… siapa saja yang ingin mendirikan aliansi?" tanya Raja LiuBeberapa orang memberitahu kalau ingin mendirikan aliansi dengan misi menjaga dataran merah dari serangan luar. Raja Liu Hong mencatat dua nama aliansi, setelah itu meminta pimpinan pasukan untuk mendaftarkan