Bab 180. Perjuangan belum selesaiPutri Liu Yin berhasil melahirkan bayi perempuan, ia meminta beberapa prajurit untuk menjaga istrinya. Leona dan Qin Chen berbalik pergi untuk membantu semua orang yang masih bertempur, tidak berselang lama terdengar dentuman keras. Mo Heng baru saja terlempar menghantam gerbang pertahanan terakhir, ia melesat terbang sambil mengayunkan tinjunya."Yeaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Satu iblis raksasa terlempar mundur setelah dua tinju berbenturan, pria berubah merah memegang pedang mutiara surga. Mo Heng mengangkat pedang yang di selimuti kilatan petir, aura ganas membuat langit bergemuruh. "Iblis sialan… terimalah kematianmu!" "Yeaaaaaaa!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Iblis raksasa terbelah dua membuat semua orang ternganga melihat kemampuan Mo Heng, namun wujud tubuh yang sudah terbelah dua menghilang, setelah itu empat iblis raksasa menggabungkan diri menjadi satu. Mo Heng dan yang lainnya mundur lebih jauh melihat tubuh iblis raksasa e
Bab 181. Gelombang Perang AkhirSudah tiga bulan pertempuran terjadi di wilayah sekte lembah hantu, semua orang di buat tidak berdayanya dengan mayat hidup yang terus bertambah setiap ada pasukan kerajaan bulan sabit terbunuh, sebagian penduduk yang ikut bertempur juga menjadi mayat hidup. Semua orang yang masih selamat saling berpandangan satu sama lain."Bagaimana ini… setiap ada korban di pihak kita? Pasti ada mayat hidup yang bertambah… kalau begini pasukan iblis tidak akan pernah habis!" ucap Immortal Han terlihat putus asa"Ini buruk… sedangkan semua Gold Immortal sibuk menghadapi iblis raksasa itu… apakah kita akan benar-benar mati disini!" ucap Qin Chen begitu panik"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Immortal Ling terlempar melewati semua orangSemua pasukan melihat jelas satu sosok berlumuran darah segar, rambut putih panjang terurai acak-acakan. Immortal Ling kembali merendahkan kuda-kuda lalu melesat terbang menuju Raja iblis. Qin Chen melihat temannya berjuang untuk bisa mengala
Bab 182. Tiba di benua Yueyin Rombongan Fang Xia sudah tiba di pelabuhan benua Yueyin, sebelum melanjutkan perjalanan mereka ingin bertanya dimana arah menuju dataran merah. Zhuge Liang dan lainya turun dari kapal, mata mereka disambut pemandangan luar biasa. Keseharian penduduk di dekat pelabuhan bekerja sebagai nelayan, empat sosok berjalan menuju penginapan yang bernama Jiji Tang."Ternyata disana ramai juga, ini baru pertama kalinya aku tiba di benua Yueyin!" ucap Fang Xia"Benua ini sangat jauh, hampir tidak ada kekacauan atau perang yang terjadi disini… tapi aku tidak tahu siapa pemimpin di benua ini!" sahut Fang Ye"Iya!"Empat sosok berjalan memasuki penginapan, Zhuge Liang berjalan menghampiri pelayan."Bawakan kami makanan terbaru disini!" "Baik Tuan!" Zhuge Liang melihat anak kecil berjalan menuruni tangga, sosok tersebut adalah Jiji Tang pemilik rumah penginapan. "Siapa pria itu, dari pakaiannya hampir mirip dengan almarhum kakek?" gumam Jiji Tang menghampiri Zhuge Lia
Bab 183. Pertemuan Putri Liu dan Zhudge LiangDi bawah kegelapan malam, Putri Liu mengajak semua penduduk untuk melarikan diri dari dataran merah, keadaan sekarang sudah tidak memungkinkan untuk tinggal lebih lama. Di depan gerbang pertahanan, semua orang masih bertarung tanpa berpikir untuk menyerah, kaki terasa bergetar berusaha untuk tetap berdiri, jubah yang digunakan compang-camping akibat tanda pedang. "Bibi… mau kemana kita?" tanya Ling Xia mengikuti putri Liu"Pergi dari sini!""Ibu dan ayahku masih berada di sana, kenapa kita harus pergi?""Nak… sekarang sudah tidak waktu, ayo!""Iya!"Semua penduduk berlari melewati hutan menuju pesisir pantai, satu-persatu orang berkumpul di pesisir pantai, mereka melanjutkan perjalanan menuju pesisir dekat dengan wilayah kota bambu. Sambil melakukan perjalanan, semua orang masih mendengar suara ledakan tanpa henti, perang yang terjadi membuat trauma semua orang.Putri Liu melihat putra Immortal Ling Fan "apakah kamu tidak takut?""Tidak,
Bab 184. Kedatangan Ranah SuciRencana pembunuhan yang dilakukan Fang Xia gagal setelah mendengar nama ayah dan ibunya, ia tidak tahu kalau Ling Xia anak asuh Immortal Ling. Di depan kapal Fang Xia duduk santai dengan Shu Meng, ia melihat anak kecil di samping putri Liu Yin, keringat dingin mengalir di wajah Ling Xia ketika menatap wajah mengerikan sosok cantik."Aduh… bagaimana ini, aku bisa mati kalau dia bunuhnya!" gumam Ling Xia memegang erat jubah Putri LiuPutri Liu melihat ke samping "nak, tinggalah sebentar bersama Fang Xia… bibi ingin memandikan Liu Qin!" "Tapi?""Ah, tidak apa… Nona Fang Xia aku menjagamu, dia adalah anak ayahmu!" "Maksudnya?""Dia kakakmu!""Apa… tidak mungkin, aku tidak mau memiliki kakak sepertinya!""Haha … anak nakal, ayo kemari… aku akan menemanimu bermain!" ucap Fang Xia menggendong paksa anak kecil di samping Putri Liu"Tolong jaga dia sebentar!" "Tenang saja, aku akan menjaganya!" Putri Liu Yin berbalik pergi sambil menggendong bayi kecil, sedan
Bab 185. Sedikit kebaikan dari Immortal LingTidak berselang lama setelah kedatangan sosok cantik yang menyelamatkan Immortal Ling, ratusan ribu pasukan yang tidak dikenal berdatangan lalu membentuk barisan. Zhuge Liang memberikan tugas kepada Jiji Tang dan pasukan untuk menyelamatkan semua orang yang terluka, sedangkan dirinya dan pasukan akan bertempur melawan semua mayat hidup. Langkah kaki prajurit menggetarkan bumi, semua orang dari kerajaan bulan sabit melihat pasukan dalam jumlah besar menuju wilayah pertempuran. Tiga sosok melayang di kehampaan lalu mendaratkan kaki di hadapan semua orang, Zhuge Liang mengimbaskan kipasnya membuat pasukan iblis tertiup angin kencang, Shu Meng melemparkan tombak emas membuat ledakan besar."Hoi… kami datang!" teriak Juji Tang duduk di atas ayam besar"Benua Yue Yin dan pasukan kekaisaran Samudera Atalanta!" ucap Raja Liu Hong begitu bersemangat"Semuanya… bentuk barisan!""Hoi ..!" Immortal Ling Fan kembali berdiri "seperti aku harus berjuang
Bab 186. Perang Berakhir ( Kemenangan )Dua kekuatan berbenturan menimbulkan sinar cahaya begitu terang, pandangan semua orang hanya melihat sinar cahaya menyilaukan mata. Sebelum kematian; Raja iblis tersenyum hangat ke arah putranya yang berdiri di samping Immortal Ling, setelah itu menerima tusukan pedang tepat di bagian jantung, darah segar di muntahkan dan Raja iblis masih belum mati. Sosok cantik melesat terbang membawa dua bilah pedang terbang, ia tidak segan-segan untuk membuat Raja iblis menerima jurus terkuatnya."Yeaaaaaaa….!" DESING…"Aaaaaaaaa!" teriak Raja iblis menerima tebasan pedang tak terbatasFang Xia menyarungkan kembali pedangnya "matilah!" ucapnya membuat tubuh Raja iblis terbelah 1000 bagianImmortal Han melihat ke arah Mo Heng "kawan, apakah aku bermimpi?""Sepertinya begitu!" sahut Mo Heng meneteskan air mata kebahagiaanLing melihat sosok cantik menghampirinya, Fang Xia berlari lalu memeluk erat tubuh ayahnya, suara tangis terdengar lembut membuat semua ora
Bab 187. Menelan Pahitnya Cinta ( Ling Suang )Semua orang sudah kembali ke ibukota, pasukan dan penduduk beramai-ramai membersihkan sarang laba-laba yang bersarang di rumah-rumah, di atas atap istana Raja Liu Hong dan semua orang menambal atap yang berlubang, di atas langit Zhuge Liang sedang melukis aktivitas semua orang memperbaiki bangunan ibukota. Di salah satu atap bangunan, Ling Suang duduk dengan perasaan tidak nyaman mengingat masa kecilnya bersama Fang Xia."Mungkin aku sudah terlalu lama hidup sampai perasaan ini tak pernah tersampaikan, Fang Xia apakah kamu lupa di masa lalu? Kita saling berjanji untuk bersama!" gumam Immortal Ling Suang menatap langit biru "Tidak… siapapun tolong aku!" teriak Ling Xia berlari"Jangan lari!" ucap Fang Xia mengejar dari belakangLing Suang begitu terpukul ketika mengetahui Fang Xia akan menikah dengan Fang Ye, dada terasa sesak tidak menerima kenyataan, hati pecah seribu tersayat pisau cintanya. Mo Heng berjalan lalu duduk di samping Immor