Bab 177. Gerbang DarahSemua penduduk meneteskan air mata haru melihat perjuangan semua orang, dada terasa sesak melihat korban terus berjatuhan, dentingan pedang dan suara teriakan menggema menggetarkan jiwa. Gerbang pertahanan kedua berlumur darah musuh dan darah pasukan kerajaan bulan sabit, di bawahnya mayat-mayat bergelimpangan. "Bergerak menuju gerbang pertahanan pertama!" "Bergerak!" sahut ratusan ribu pasukan"Pecahkan kepala mereka semua…!""Serang…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"—------------Fang Xia dan dua orang di sampingnya singgah di sebuah pulau kecil, tiga sosok berjalan memasuki pelabuhan kapal. Raja bajak laut Shu Meng memberitahu kalau sekarang sedang berada di pulau pesisir karang, semua penduduk mengalihkan perhatian ke arah tiga sosok yang berpakaian sedikit berbeda."Siapa mereka!""Iya, pakaian yang mereka gunakan sepertinya dari tempat jauh!" bisik penduduk kota"Itu sepertinya tempat istirahat, ayo kesana!" ajak Fang Ye"Oke!"Tiga sosok berjalan memasuk
Bab 178. Perjalanan Fang Xia dan yang lainnyaPertempuran bergejolak di gerbang pertahanan kedua, pasukan pekerjaan bulan sabit yang awalnya ingin mendorong mundur pasukan iblis dari gerbang kedua, sekarang aurus pertempuran berubah ketika matahari menggelapkan dunia. Kekuatan pasukan iblis meningkatkan dua kali lipat, semua orang terlihat panik melihat keadaan begitu mencekam. Satu prajurit berlari "Lapor… pasukan iblis semakin menggila!""Sialan… apakah ada rencana dari sekte gunung suci?""Nana meminta izin untuk membakar gerbang pertahanan kedua, dengan begitu pasukan musuh tidak akan bergerak!""Perintahkan bakar sekarang!""Baik Yang Mulia!"Satu prajurit berlari menghampiri gadis kecil "Raja mengizinkan!""Baik!" Nana memerintahkan semua orang untuk segera mundur "cepat mundur!" "Hoi… mundur!" Semua orang turun dari gerbang pertahanan kedua, pasukan iblis mulai memanjat gerbang. "Bakar Gerbang Itu!""Bakar!" Tidak butuh waktu lama gerbang pertahanan kedua terbakar, kobara
Bab 179. Liu Qin ( Anak Qin Chen )Lima kapal perompak dari benua langit biru menghadang kapal milik Zhuge Liang, Fang Xia memberitahu untuk menyelesaikan masalah tanpa harus menunda perjalanan. Semua Immortal di kapal perompak merapalkan segel tangan untuk menghancurkan kapal dalam satu kali serangan, Fang Ye melesat terbang merapalkan segel tangan untuk mengaktifkan formasi."Hancurkan kapal itu!" "Formasi Satu Sudut!" ucap semua musuh"1000 lapis formasi pelindung!" teriak Fang Ye"Apa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Semua serangan berhasil di tahan, Zhuge Liang dan Shu Meng berkeringat dingin melihat kekuatan yang dimiliki Fang Ye, semua musuh terdiam membisu ketika mengetahui teknik formasi berasal dari era kuno. Fang Ye mengangkat kedua tangan, saat itu juga gelombang air terangkat setinggi 300 meter."Inilah akibatnya berani menghalangi perjalanan Putri Fang Xia… kelancangan kalian harus dibayar dengan kematian!""Putar haluan!" teriak salah satu orang dari pasukan musuh"DUAR
Bab 180. Perjuangan belum selesaiPutri Liu Yin berhasil melahirkan bayi perempuan, ia meminta beberapa prajurit untuk menjaga istrinya. Leona dan Qin Chen berbalik pergi untuk membantu semua orang yang masih bertempur, tidak berselang lama terdengar dentuman keras. Mo Heng baru saja terlempar menghantam gerbang pertahanan terakhir, ia melesat terbang sambil mengayunkan tinjunya."Yeaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Satu iblis raksasa terlempar mundur setelah dua tinju berbenturan, pria berubah merah memegang pedang mutiara surga. Mo Heng mengangkat pedang yang di selimuti kilatan petir, aura ganas membuat langit bergemuruh. "Iblis sialan… terimalah kematianmu!" "Yeaaaaaaa!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Iblis raksasa terbelah dua membuat semua orang ternganga melihat kemampuan Mo Heng, namun wujud tubuh yang sudah terbelah dua menghilang, setelah itu empat iblis raksasa menggabungkan diri menjadi satu. Mo Heng dan yang lainnya mundur lebih jauh melihat tubuh iblis raksasa e
Bab 181. Gelombang Perang AkhirSudah tiga bulan pertempuran terjadi di wilayah sekte lembah hantu, semua orang di buat tidak berdayanya dengan mayat hidup yang terus bertambah setiap ada pasukan kerajaan bulan sabit terbunuh, sebagian penduduk yang ikut bertempur juga menjadi mayat hidup. Semua orang yang masih selamat saling berpandangan satu sama lain."Bagaimana ini… setiap ada korban di pihak kita? Pasti ada mayat hidup yang bertambah… kalau begini pasukan iblis tidak akan pernah habis!" ucap Immortal Han terlihat putus asa"Ini buruk… sedangkan semua Gold Immortal sibuk menghadapi iblis raksasa itu… apakah kita akan benar-benar mati disini!" ucap Qin Chen begitu panik"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Immortal Ling terlempar melewati semua orangSemua pasukan melihat jelas satu sosok berlumuran darah segar, rambut putih panjang terurai acak-acakan. Immortal Ling kembali merendahkan kuda-kuda lalu melesat terbang menuju Raja iblis. Qin Chen melihat temannya berjuang untuk bisa mengala
Bab 182. Tiba di benua Yueyin Rombongan Fang Xia sudah tiba di pelabuhan benua Yueyin, sebelum melanjutkan perjalanan mereka ingin bertanya dimana arah menuju dataran merah. Zhuge Liang dan lainya turun dari kapal, mata mereka disambut pemandangan luar biasa. Keseharian penduduk di dekat pelabuhan bekerja sebagai nelayan, empat sosok berjalan menuju penginapan yang bernama Jiji Tang."Ternyata disana ramai juga, ini baru pertama kalinya aku tiba di benua Yueyin!" ucap Fang Xia"Benua ini sangat jauh, hampir tidak ada kekacauan atau perang yang terjadi disini… tapi aku tidak tahu siapa pemimpin di benua ini!" sahut Fang Ye"Iya!"Empat sosok berjalan memasuki penginapan, Zhuge Liang berjalan menghampiri pelayan."Bawakan kami makanan terbaru disini!" "Baik Tuan!" Zhuge Liang melihat anak kecil berjalan menuruni tangga, sosok tersebut adalah Jiji Tang pemilik rumah penginapan. "Siapa pria itu, dari pakaiannya hampir mirip dengan almarhum kakek?" gumam Jiji Tang menghampiri Zhuge Lia
Bab 183. Pertemuan Putri Liu dan Zhudge LiangDi bawah kegelapan malam, Putri Liu mengajak semua penduduk untuk melarikan diri dari dataran merah, keadaan sekarang sudah tidak memungkinkan untuk tinggal lebih lama. Di depan gerbang pertahanan, semua orang masih bertarung tanpa berpikir untuk menyerah, kaki terasa bergetar berusaha untuk tetap berdiri, jubah yang digunakan compang-camping akibat tanda pedang. "Bibi… mau kemana kita?" tanya Ling Xia mengikuti putri Liu"Pergi dari sini!""Ibu dan ayahku masih berada di sana, kenapa kita harus pergi?""Nak… sekarang sudah tidak waktu, ayo!""Iya!"Semua penduduk berlari melewati hutan menuju pesisir pantai, satu-persatu orang berkumpul di pesisir pantai, mereka melanjutkan perjalanan menuju pesisir dekat dengan wilayah kota bambu. Sambil melakukan perjalanan, semua orang masih mendengar suara ledakan tanpa henti, perang yang terjadi membuat trauma semua orang.Putri Liu melihat putra Immortal Ling Fan "apakah kamu tidak takut?""Tidak,
Bab 184. Kedatangan Ranah SuciRencana pembunuhan yang dilakukan Fang Xia gagal setelah mendengar nama ayah dan ibunya, ia tidak tahu kalau Ling Xia anak asuh Immortal Ling. Di depan kapal Fang Xia duduk santai dengan Shu Meng, ia melihat anak kecil di samping putri Liu Yin, keringat dingin mengalir di wajah Ling Xia ketika menatap wajah mengerikan sosok cantik."Aduh… bagaimana ini, aku bisa mati kalau dia bunuhnya!" gumam Ling Xia memegang erat jubah Putri LiuPutri Liu melihat ke samping "nak, tinggalah sebentar bersama Fang Xia… bibi ingin memandikan Liu Qin!" "Tapi?""Ah, tidak apa… Nona Fang Xia aku menjagamu, dia adalah anak ayahmu!" "Maksudnya?""Dia kakakmu!""Apa… tidak mungkin, aku tidak mau memiliki kakak sepertinya!""Haha … anak nakal, ayo kemari… aku akan menemanimu bermain!" ucap Fang Xia menggendong paksa anak kecil di samping Putri Liu"Tolong jaga dia sebentar!" "Tenang saja, aku akan menjaganya!" Putri Liu Yin berbalik pergi sambil menggendong bayi kecil, sedan
Bab 199. Nasehat Immortal LingDi dalam kamar penginapan terdengar suara tangis, pertemuan Yihua dan kedua orangtuanya membuat perasaan kecewa kembali terungkit. Sampai sekarang masih belum bisa memaafkan kesalah yang dilakukan Ratu Monalia dan Raja Loyan, mereka mengusirnya secara istana secara hina di hadapan semua orang. Jendela terbuka memperlihatkan sosok Immortal Ling, gadis cantik segera menyapu air mata."Ling, bisakah kamu mengetuk pintu terlebih dahulu?!""Maaf aku, kalau aku mengetuk pintu? Kami pasti pura-pura tidur!""Katakan, apa tujuanmu datang ke kamarku!" "Besok pagi aku akan berangkat, apakah kamu tidak ingin berpamitan denganku?""Pergi saja, aku tidak peduli!" "Apa… ternyata semua wanita itu sama saja!" Yihua menarik pedang "apa katamu!""Tunggu, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan!""Katakan!" Immortal Ling melihat keluar jendela "Yihua, apakah kamu yakin tidak ingin memaafkan kedua orang tuamu?""Untuk apa, mereka sudah melakukan kesalahan dengan mengusir an
Bab 198. Duel singkatDi pelabuhan, semua orang berkumpul ingin melihat duel yang sebentar lagi akan terjadi di tengah lautan. Meskipun kekuatan Immortal Ling berada di tahap kesempurnaan Immortal, namun semua jenis formasi yang dimiliki adalah formasi kelas dunia, pria berjubah hitam berdiri melihat Yin petarung Tanah Suci dari benua langit biru."Nona… sebaiknya kamu menyerah saja!""Sombong sekali!" Yin menghilang lalu muncul di belakang Immortal Ling, sebilah pedang berayun ingin menebas kepala, pria berjubah hitam menundukkan badan lalu menangkap tangan sosok cantik."Terbanting!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Immortal Ling mundur lebih jauh untuk menjaga jarak, ia melihat sosok cantik memuntahkan seteguk darah segar. "Ayah memang sangat pandai mengatasinya, padahal cuma berada di tingkat Immortal?" gumam Fang Xia sedikit kebingungan"Pria sialan… terimalah pedangku ini!" "Membelah Bulan!" Pedang melintas di wajah, lagi-lagi Immortal Ling mendorong mundur sosok cantik beberapa
Bab 197. Bentrokan di pelabuhan benua YueyinKapal besar sudah tiba di pelabuhan benua Yueyin, Zhuge Liang memberitahu untuk berangkat setelah tiga hari, ia ingin menyiapkan bekal makanan sebelum melakukan perjalanan panjang. Di penginapan semua keluarga Ling berkumpul, makanan hangat tersusun rapi di atas meja. Immortal Ling Yan Yu memberikan satu kantong emas "ini simpanlah untukmu dan istrimu nanti!""Terimakasih!""Hei nak… setelah kamu pergi, aku harap kamu tidak melupakan kami semua!" "Pastinya, aku akan mengingat semuanya!""Hei Kakek, apakah kamu tidak ingin memberiku hadiah?" tanya Ling Xia ke arah Ling FanLing Fan melemparkan kitab kultivasi "haha… Terimalah ini!"Fang Xia melihat kitab surgawi yang diberikan Immortal Ling Fan, ia begitu ingin memiliki kitab tersebut."Tidak adil!" sindir Fang Xia mengagetkan semua orangLing Fan melemparkan tanaman obat "Fang Xia, tangkaplah ini!" "Bunga apa ini?""Itu adalah bunga jurang terlarang, aku tidak tahu pasti untuk apa keguna
Bab 196. Meninggalkan Dataran MerahDi pesisir pantai terlihat semua penduduk dan pejuang dataran merah berkumpul, mereka ingin mengantar kepergian pasukan benua Yueyin dan pasukan Immortal Ling. Pasukan benua Yueyin dipimpin oleh Immortal Ling Fan, sedangkan pasukan gunung suci dipimpin oleh Immortal Ling.Dataran merah sangat berterimakasih kepada benua Yueyin karena sudah berjuang bersama menghadapi pasukan iblis, satu-persatu orang berpelukan sebelum berpisah. Ling turun dari kapal, setelah itu berdiri di depan semua orang. "Raja Liu Hong dan kalian semua… terimalah penghormatanku!" ucap Immortal Ling berlutut dengan sebilah pedang mutiara"Berlutut…!" teriak semua murid sekte gunung suciImmortal Ling Ya Yu menancapkan pedang "dataran merah… terimalah penghormatan kami benua Yueyin!" "Berlutut!" perintah Immortal Ling FanRaja Liu Hong tersenyum hangat "bangunlah kalian semua!" "Terimakasih!" Raja Liu Hong melepaskan mahkotanya, setelah itu berlutut di hadapan semua orang yan
Bab 195. Taman KultivasiPerselisihan sudah selesai, semua orang tidak bisa melarang kepergian Immortal Ling dan sekte gunung suci, sebelum pergi meninggalkan dataran merah? Immortal Ling ingin memberikan kejutan kepada semua orang. Beberapa pekerja membangun sebuah taman di samping kediaman keluarga kerajaan, taman akan digunakan untuk semua orang berkultivasi, Ling juga memberikan formasi khusus agar penyerapan Energi dua kali lebih cepat."Ayah… tolong aku!" teriak Ling Xia berlari"Jangan lari… aku akan menghajarmu!" teriak Fang Xia membawa sapu lidiImmortal Ling menoleh ke samping "hei kalian, istirahatlah… jangan bermain terus!""Iya!"Ling Xia berlari menghampiri Leona, sedangkan Fang Xia berdiri di samping ayahnya."Ayah… apa yang ingin kamu buat?""Fang Xia, apakah kamu masih ingat dengan diagram Kakek Fang Li?" "I-itu, apakah ayah yakin?""Aku yakin, meskipun mereka semua sungguh gila dan tidak tahu diri… tapi aku sudah menganggap mereka semua seperti keluarga!" ucap Immor
Bab 194. Sebelum perpisahanKekacauan terjadi di ibukota, konflik saudara membuat semua orang saling bertarung satu sama lain, Raja Liu Hong tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Niat Qin Chen hanya untuk menahan Ling dan yang lainnya agar tidak pergi dari dataran merah, namun masalah semakin besar membuat emosi begitu membara. Fang Xia melayang di kehampaan, setelah itu melihat ke arah semua orang."Hentikan pertarungan ini!" teriaknya menggunakan pesan mentalLangit bergetar ketika seorang Ranah Suci menggunakan pesan mental, semua orang berhenti bertarung lalu melihat ke arah sosok cantik. "Semuanya hentikan pertarungan tidak berarti ini, aku tidak ingin ada yang terluka… kita sudah sama-sama berjuang untuk menjaga perdamaian, tapi sekarang malam ingin saling membunuh!""Turunkan senjata kalian… atau aku akan menghajar kalian semua!" ancam Fang Xia memperlihatkan tingkat kultivasiSemua orang menyarungkan kembali pedangnya, saat itu juga terdengar suara ledakan dan denting
Bab 193. KerusuhanImmortal Ling marah besar mendengar cerita putranya Ling Xia, ia tidak habis pikir kalau semua orang berencana untuk menculiknya dan di masukan kedalam lubang sumur. Immortal Ling memerintahkan semua murid gunung suci untuk bersiap meninggalkan dataran merah, Raja Liu Hong berjalan menghampiri pria berjubah hitam."Ling, apakah kamu ingin pergi sekarang… semua masalah belum selesai, sebaiknya kita bicarakan ini bersama yang lainnya… aku juga tidak tahu kalau semua rencana ini disusun oleh mereka!" "Baiklah… aku ingin melihat kenapa mereka melakukan ini!" Immortal Ling dan semua keluarganya berjalan memasuki aula utama, semua orang juga diminta untuk berkumpul segera. Qin Chen berjalan dengan wajah panik karena tidak menemukan keberadaan putranya, ia duduk di samping Immortal Han. Ling Xia berdiri menunjuk ke arah semua orang."Kalian semua jahat… aku hampir mati terendam di dalam sumur, saat itu terjadi hujan deras!" teriak bocah kecil"Nak, katakan siapa yang yan
Bab 192. Kasus PenculikanPerlahan matahari pagi menyinari dunia, di pagi itu juga Putri Liu Yin berteriak meminta tolong, suara teriakan terdengar begitu keras membuat semua orang terbangun dari tidurnya. Qin Chen berjalan menuju kediaman, ia melihat istrinya berlutut sambil menangis didepan pintu. "Sayang ada apa?""Liu Qin menghilang!""Apa….!" "Prajurit, cepat cari Liu Qin!" perintah Qin Chen begitu panikSemua orang berbalik pergi meninggalkan tempat tersebut, kabar menghilangnya Liu Qin dan Ling Xia menyebar ke telinga penduduk ibukota. Di halaman kediaman, Ling memerintahkan semua murid sekte gunung suci untuk melakukan pencarian keluar dari ibukota."Aku beri waktu tiga hari, kalau kalian tidak menemukannya… kembalilah!""Baik Tetua!" ucap semua murid sekte gunung suciLing melihat Qin Chen begitu panik "Qin Chen, ada apa?""Liu Qin menghilang!""Apa, aku juga kehilangan Ling Xia!" Qin Chen memalingkan wajah mencurigai Immortal Ling yang sudah menculik putranya, Ling menger
Bab 191. Aliansi Naga Surgawi ( Qin Chen )Sekte naga biru dan sekte kincir air resmi menjadi sekte Gunung Suci, dua sekte tersebut saling memalingkan wajah dengan sekte lainnya, hanya saja mereka tertahan oleh Ling dan Qin Chen yang begitu akrab. Qin Chen berniat untuk membantu membangun aliansi yang bernama; Aliansi Naga Surgawi, di aula pertemuan semua orang berkumpul. Qin Chen memberikan hormat kepada semua orang "semuanya, maaf kalau sudah membuang waktuku… aku mengumpulkan kalian semua ingin memberitahu, kalau aku mendirikan aliansi yang bernama Naga Surgawi!" "Nama yang bagus!" ucap Tetua He"Eh, tunggu dulu.. kalau begitu aku juga ingin mendirikan aliansi!" ucap Mo Heng tersenyum dingin ke arah Qin Chen"Baiklah… siapa saja yang ingin mendirikan aliansi?" tanya Raja LiuBeberapa orang memberitahu kalau ingin mendirikan aliansi dengan misi menjaga dataran merah dari serangan luar. Raja Liu Hong mencatat dua nama aliansi, setelah itu meminta pimpinan pasukan untuk mendaftarkan