"MATI KAU!" teriak Raja Huang sambil melesat ke arah Bara Sena dengan cepat.Dalam keadaan terluka, Bara cukup sulit untuk menghindari serangan dari Raja Kalajengking itu. Tubuhnya pontang panting saat menghindar dari Pukulan ganas milik Raja Huang."Mau lari kemana kau tikus kecil!" teriak Raja Huang sambil terus menyerang.Bara Sena kesulitan kabur lagi. Capit besar milik Raja itu berhasil menangkap tubuhnya lalu membantingnya ke tanah dengan keras.Baammm!Ughhh!Bara merasakan tubuhnya seperti hancur oleh bantingan keras tersebut. Beberapa tulang di punggungnya patah dan bahkan menusuk paru-parunya hingga darah pun keluar dari mulutnya."Ini masih belum cukup untuk membuat ku senang!" teriak Raja Huang lalu dia menginjak tubuh Bara Sena dengan keras hingga tubuh pemuda itu melesak kedalam tanah."Tidak bisa...Aku tidak bisa melawan hanya dengan ini.." batin Bara yang semakin terdesak.Namun terlintas satu akal yang tiba-tiba muncul di kepalanya. Dengan cepat pemuda yang sudah teri
Bara Sena membuka matanya. Saat ini dia masih berada di dalam Empat Pilar Ungu miliknya sendiri. Dia menoleh ke kanan da kekiri. Matanya pun berhenti pada dinding es dimana ada mayat Raja Huang yang masih menempel di sana dengan keadaan yang mengenaskan.Kepala mayat itu berlubang, dan tubuhnya terbelah."Apa yang terjadi? Kenapa aku tak ingat sama sekali?" batin Bara Sena.Tiba-tiba dia merasa kepalan tangannya bergetar. Dia baru sadar jika dia tengah memegang sesuatu. Saat dia membuka telapak tangannya, kedua matanya melotot melihat apa yang ada di tangannya tersebut."Inti Jiwa...? Apakah ini milik Raja Kalajengking itu?" batin Bara Sena.Di telapak tangannya itu nampak sebutir inti jiwa yang mengeluarkan cahaya merah kekuningan. Ada aura pekat dan gelap di dalamnya. Namun tingkat Racun nya tidak setinggi milik Chu Yi. Pemuda itu pun tersenyum."Akhirnya aku mendapat harta untuk menjadikan dia istriku. Sebentar lagi, tubuh sampah ini akan menjadi menantu seorang Raja...Hahaha! Di t
"Aku sudah tidak bisa lagi...!" seru Yue Fei dengan napas terengah-engah. Keringat membasahi tubuhnya yang tak memakai pakaian selembar benang pun.Bara Sena tersenyum lebar. Dia memeluk gadis itu sambil mengecup keningnya."Sudah beberapa kali kita melakukannya, aku rasa sudah cukup..." ucapnya.Yue Fei memeluk tubuh pemuda itu. Dia tidak merasa risih sedikit pun meski tubuh pria muda itu penuh dengan keringat."Kau sangat kuat dan penuh gairah. Aku tak pernah menyangka akan mengalami pengalaman seliar ini. Aku tak akan pernah melupakannya..." ucap Yue Fei."Tenang saja, kau bisa mengulang kenangan seperti ini sebanyak yang kau mau istriku," kata Bara sambil membelai punggung mulus si gadis."Ah...Aku tidak berdaya saat kau melakukan gerakan seperti itu..." Bara tertawa lebar. Dia merasa lucu dengan apa yang baru saja Yue Fei katakan."Tapi aku melihat kau sangatlah menikmatinya. Kau berteriak dan juga bergerak liar saat itu. Apa kau lupa?" "Sudah hentikan! Jangan membicarakan hal
Bara Sena yang bertemu dengan Ganesha mencoba mengingat sebuah senjata bernama Golok Luo Tian Long dibicarakan oleh Ganesha. Namun, karena pemuda itu tidak mengingat senjata tersebut, Ganesha pun mengulurkan Gada Satrakrajaya yang mampu memberikan ingatan masa lalu Bara Sena. Dan, setelah menyentuh gada tersebut, jiwa Bara pun diseret masuk ke dalam masa lalu, ditempat dimana Bara dilahirkan.Dia terkejut saat melihat sosok pemuda yang tak lain adalah dirinya. Pemuda itu membawa Golok besar. Dengan perasaan was-was, Bara melompat dan mendekati sosok tersebut. "Apa yang..."Bara tak meneruskan kata-katanya. Kedua matanya tertuju pada sosok yang tergeletak di tanah dengan tubuh berlubang. Melihat Golok besar di tangan pemuda yang ada di depannya, Bara yakin sekali, pemuda itu baru saja membunuh sosok yang tergeletak di tanah."Kau tahu sendiri bukan, siapa dia? Dan senjata apa yang dia bawa...Lalu, siapa yang baru saja dia bunuh dengan Golok itu?" terdengar suara di belakang Bara Sena.
Bara Sena membuka matanya kembali. Dia menoleh ke arah jarinya. "Bentuknya aneh, tapi lumayan..." batin pemuda itu."Apa yang kau lakukan kakak?" tanya Yue Fei."Eh, istriku...Aku baru saja menemui seseorang yang menghubungi diriku melewati alam bawah sadarku," jawab Bara.Kening Yue Fei berkerut."Kau hanya duduk sebentar sekali dan baru saja kau memejamkan mata kau sudah membuka mata. Sesingkat itu kah? Bahkan aku baru saja datang untuk melihatmu...Tapi kau malah sudah membuka mata begitu aku tiba...Hm," ucap Yue Fei membuat Bara terkejut."Sebentar...?" lirihnya.Dia merasa yakin waktu yang dia rasakan cukup lama karena harus banyak berbincang dengan Ganesha. Ditambah, dia juga sempat melihat ingatan terakhirnya saat dirinya yang dulu baru saja membunuh ayahnya sendiri menggunakan Golok Luo Tian Long."Sebenarnya apa yang terjadi? Kau seperti orang bingung?" tanya Yue Fei."Entahlah...Aku juga tak tahu. Yang jelas aku bertemu sosok itu cukup lama...Tapi kau bilang, aku baru saja m
Bara Sena mengangkat Palu raksasa yang dia ciptakan dari Akik Ijo pemberian Dewa Ganesha. Lalu dengan sekuat tenaga dia menghujamkan nya ke perisai Gaib yang melindungi Kerajaan Ular Hijau.Palu itu menghujam tepat disebelah Bor Langit milik Yue Fei yang masih terus berputar menembus perisai gaib.DUMMMM!!!Dentuman keras terdengar saat senjata palu milik Bara menghantam perisai dengan kuatnya. Gelombang hijau menyebar ke segala arah membuat air di tempat itu bergelombang dahsyat. Yue Fei menatap takjub dengan kekuatan yang baru saja Bara tunjukkan."Luar biasa...! Hanya sebuah benda yang tercipta dari kekuatan bisa membuat hantaman sehebat ini...!" batin gadis itu.Bara berteriak keras lalu mengangkat kembali palunya. Untuk kedua kalinya dia menghantam perisai gaib yang sangat kuat tersebut.Istana Kerajaan Ular Hijau berguncang keras setelah hantaman palu pertama. Semua orang terlihat panik melihat perisai yang melindungi kerajaan mereka mulai retak. Padahal perisai tersebut adalah
Dari dalam tameng berbentuk kepala harimau dengan tanduk naga itu mengeluarkan bola api raksasa yang sebelumnya dikerahkan oleh Wu Xian dan Wu Ning. Rupanya tameng itu menelan bola api dan mengembalikannya dengan tenaga yang lebih besar.Wu Xian dan Wu Ning pun terkejut. Mereka segera menghindari bola api tersebut. Saat itulah Bara kembali mengubah bentuk tameng menjadi sebuah rantai."Mau lari kemana kalian!" ucapnya sambil melemparkan rantai tersebut.Rantai itu mengikat tubuh ular raksasa Wu Ning dan menahannya agar tidak bisa menghindari bola api. Sedangkan Wu Xian yang tidak terjerat rantai melompat meninggalkan Wu Ning."Wu Xian tolong aku!" teriak Wu Ning yan tak bisa melawan kekuatan rantai hijau tersebut.Beberapa saat kemudian bola api merah menghantam tubuh ular hijau raksasa tersebut dengan hebatnya. Tubuh ulr itu bagaikan daging yang terpanggang api. Api yang menghantam nya bukan api sembarangan. Itu adalah Api Neraka Yeomra yang tak bisa padam.Ular itu pun kelojotan tak
Jung Seo yang saat itu bersama dengan Xue Ruo di dalam kediaman nya tersentak kaget dari tempat duduknya membuat Xue Ruo terheran-heran."Ada apa Jung Seo?" tanya gadis itu.Wajah Jung Seo sedikit berubah namun dia menggelengkan kepalanya."Tidak apa-apa, ada sesuatu yang tak seharusnya terjadi..." sahut wanita paruh baya itu."Sesuatu yang tak seharusnya terjadi? Apakah serangan yang tiba-tiba datang itu?" tanya Xue Ruo yang tak tahu apa-apa.Jung Seo tidak menyahut."Wu Yuan, kenapa kau sampai memanggil iblis itu? Dasar merepotkan...! Hanya melawan gadis es saja sudah membuatmu putus asa dan memanggil sesuatu yang sulit untuk dihentikan!" batin Jung Seo kesal.Bara Sena yang sudah tiba didalam istana menghentikan langkahnya saat dia merasakan aura jahat yang sangat kuat dari tempat Yue Fei bertarung."Aneh, aku merasakan sesuatu yang sangat kuat...Sepertinya Yue Fei dalam bahaya," batin Bara.Dia bimbang sesaat dalam dua pilihan. Antara melanjutkan mencari Xue Ruo atau kembali ke te