Home / Pendekar / Legenda Dewa Cahaya / 576.Lubang Neraka

Share

576.Lubang Neraka

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-08-29 07:07:53

Kahiyang Dewi menyatukan kedua telapak tangannya untuk mengakhiri gerakan merapal mantera. Saat itulah, dari dalam tanganya muncul aura merah yang membentuk seekor Naga Merah kecil.

Naga itu terbang mengelilingi Kahiyang Dewi sebelum akhirnya melesat dengan cepat kearah langit. Seketika itu juga, langit yang tadinya mulai gelap karena Formasi milik Zhou semakin melemah, kini berubah menjadi merah darah.

Dari dalam langit yang merah itu kemudian muncul kepala seekor Naga dengan ukuran yang sangat besar. Ukurannya hampir sama besarnya dengan Cacing Kehancuran. Meskipun itu adalah Naga ciptaan dari kekuatan sang Dewi Naga Kahiyang, akan tetapi kekuatan dari Naga itu sudah terpancar saat dia menunjukkan kepala nya dari atas langit.

"Kekuatan yang sangat mengerikan...Ini kah kemampuan terhebat kekasihku?" batin Bara Sena yang melihat kepala Naga Merah raksasa tersebut.

Tangan Kahiyang Dewi bergerak mengendalikan Naga yang keluar dari atas langit tersebut. Terdengar raungan mengerikan yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Gibran
dia ga menikah dg siapa pun, namun dia jg memiliki likaliku kisah cinta.
goodnovel comment avatar
Mahmud
cocoknya Kahiyang Dewi dengan tokoh gandi Wiratama
goodnovel comment avatar
Mahmud
katanya Kahiyang Dewi tokoh suci kok bisa di pasangkan Ama tokoh mesum Barasena ini, author bagaimana ini
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Legenda Dewa Cahaya   577.Jebakan!

    Bara Sena tidak menyangka Kahiyang Dewi akan menciumnya dengan mesra disaat mereka berada di tengah tempat yang entah berantah tersebut. Setelah beberapa saat, pemuda itu pun mulai membalas ciuman tersebut. Sayangnya, saat dia hendak memulai serangan, wanita cantik itu malah melepaskan ciuamanya.Bara pun merasa sedikit kecewa karena dia belum melakukan apa pun pada tubuh Kahiyang Dewi. Tapi dia menghargai keputusan wanita tersebut."Apakah harga diri wanita Naga itu semua sama? Aku mengalami hal ini beberapa waktu yang lalu saat bersama Tian Zu Ning...Dan sekarang, aku mengalami lagi saat darahku mulai naik ke ubun-ubun. Aaaah...! Benar-benar sial!" batin Bara Sena.Kahiyang Dewi meraih tangan Bara Sena dan meremasnya dengan lembut."Aku tahu, kau tengah menahan gejolak yang luar biasa didalam hatimu. Bersabarlah, pada satu saat nanti, kau bisa melakukan sepuasnya...Untuk saat ini, kita masih memiliki batas. Bukan karena aku tak menyuka

    Last Updated : 2024-08-30
  • Legenda Dewa Cahaya   578.Kemunculan Sosok Misterius

    Bola cahaya yang semula kecil itu memancarkan cahaya terang menyilaukan. Makhluk-makhluk yang ada disana terkesiap dan menutup kedua mata agar tidak buta oleh sinar yang terang tersebut. Setelah memancarkan cahaya terang, bola itu tiba-tiba saja meledak hebat dan menjadi besar hingga memenuhi lubang raksasa. Tanah di tempat itu hancur bersama makhluk-makhluk yang terbakar oleh cahaya Matahari buatan tersebut. Terdengar suara bergemuruh saat tempat itu hancur.Ibukota Madangkara yang semula sudah hancur oleh gelombang ledakan dari kekuatan Kahiyang Dewi amblas masuk kedalam tanah setelah Matahari buatan Bara Sena meledak dan meruntuhkan lubang raksasa di dalamnya.Puluhan ribu makhluk mati terbakar didalam sana. Meski tanah mengubur lubang raksasa tersebut, Matahari ciptaan Bara masih tetap menyala terang. Ukuran matahari itu jauh lebih besar dari Matahari yang terakhir Pendekar Golok Iblis ciptakan.Gerbang merah muncul di atas bukit ya

    Last Updated : 2024-08-30
  • Legenda Dewa Cahaya   579.Satu Sambaran!

    Antaga terdiam mendengar gertakan Jaka Geni yang jelas bukanlah main-main baginya."Kau mengungkit kenangan buruk itu anak muda. Sungguh tak bisa ku percaya, adikku kalah olehmu. Betapa lemahnya dia setelah menjadi penguasa hanya karena parasnya. Kau pikir aku akan takut dengan gertak sambal yang kau lontarkan!? Aku bukanlah Manikmaya yang memiliki sedikit perasaan welas di dalam hatinya...Kau akan merasakan ancaman yang sesungguhnya dari kami yang ada di dunia bawah anak muda!" kata Antaga sambil melotot.Jaka Geni tersenyum kecil. Kedua matanya seketika menyala merah. Saat itu juga bumi berguncang hebat hanya karena Batara Geni mengerahkan kemampuan."Antaga...Jangan kau pikir aku hanya mengancam dirimu. Aku bisa melacak tubuhmu meskipun kau bersembunyi di balik Neraka sekalipun. Bagaimana? Apakah kau ingin pembuktian?" kata Jaka Geni lalu tangan kirinya terangkat kedepan. Jari telunjuknya mengarah ke Antaga yang tak bergeming di tempatnya."Kau ingin mengajak peperangan denganku?"

    Last Updated : 2024-08-31
  • Legenda Dewa Cahaya   580.Penerus Dewa Angin

    Sun Wukong membuka matanya dengan nanar. Cahaya kuning keemasan keluar dari dalam tubuhnya dan menyala hingga beberapa saat lamanya. Dia menatap kearah dua tangannya sambil tersenyum lebar."Aku...Aku baru saja menembus tingkat akhir yang sudah lama aku harapkan! Sebentar lagi aku akan menjadi Dewa Pelindung!" teriaknya kegirangan.Bara Sena dan Kahiyang Dewi yang duduk tak jauh darinya saling pandang dan tersenyum. Tiba-tiba Raja Kera Iblis itu sudah berada di depannya dan langsung memeluk Bara dengan erat sambil tertawa-tawa."Terimakasih saudaraku! Terimakasih saudaraku! Sekarang kau adalah saudaraku!" teriaknya sambil terus memeluk erat. Kahiyang Dewi yang melihat itu tak bisa menahan tawanya. Dia pun tertawa sambil menutup mulutnya. Sementara, Bara Sena tak berkutik dipeluk oleh makhluk berbulu tersebut."Hei! Kau bisa membunuhku dengan bulu-bulumu!" teriak Bara berusaha mendorong tubuh Sun Wukong. Namun karena makhluk itu sangat kuat, dia tak bisa melepaskan pelukannya. Hingga

    Last Updated : 2024-09-01
  • Legenda Dewa Cahaya   581.Luo Yixi

    "Lep...Lepaskan a..aku!" lirih Raja Pati yang mulai merasakan dingin di seluruh tubuhnya. Dia mulai lemas dan tidak mampu lagi menggerakkan tangannya. Dewi Saci membuang mukanya kearah lain. Saat itu juga cacing merah yang melilit leher pria itu pun melonggarkan lilitannya sehingga dia terlepas dan roboh diatas batu."Katakan apa yang ingin kau katakan sebelum aku membunuhmu. Kesabarannku sudah habis, Sakra!" kata Dewi Saci.5000 tahun yang lalu...Istana Keluarga Dewa Perang Luo Bao nampak meriah. Banyak pernak pernik yang terpasang di setiap bangunan yang ada di wilayah Keluarga Luo Bao. Hari ini adalah hari untuk memperingati naiknya keluarga Luo ke Kahyangan Utara.Keramaian itu semakin marak saat Istana Luo mendapat seorang tamu dari selatan. Luo Bao sebagai pemimpin keluarga datang menyambut tamu istimewa tersebut di depan gerbang istana. Satu sosok pria gagah berparas tampan dengan wajah terkesan keras dan angkuh melangkah turun dari kereta terbang yang ditarik oleh kuda terban

    Last Updated : 2024-09-01
  • Legenda Dewa Cahaya   582.Dewi Saci

    Luo Bao tidak berkutik mendengar apa yang Luo Yixi katakan. Karena gadis itu berkata apa adanya. sambil menghela napas dia pun berdiri dengan tegap sambil menatap kearah gadis tersebut."Baiklah, aku kalah." ucapnya pendek.Beberapa Dewa pelayan segera masuk ke halaman dengan tergopoh-gopoh sambil membawakan pakaian sang Dewa Perang. Pria besar itu pun segera mengenakan pakaian miliknya."Sayang sekali Dewa Indra...Baru saja aku mulai merasakan kesenangan, pertarungan ini harus berakhir begitu saja. Aku menyesal bertaruh 10 jurus denganmu. Lain kali, aku akan menunggu saat kita berhadapan dan adu kekuatan. Aku penasaran, seberapa kuat dirimu, Dewa Indra." kata Luo Bao.Dewa Indra melayang turun lalu menyatukan kedua telapak tangannya sambil tersenyum."Kau terlalu memuji Dewa Luo, itu tadi hanyalah sebuah keberuntungan. Kau bahkan hampir saja membunuhku. Tentu saja akan menjadi tantangan tersendiri jika aku harus melawan orang yang pernah bertarung melawan Dewata Wisnu..." ucap Dewa I

    Last Updated : 2024-09-02
  • Legenda Dewa Cahaya   583.Janji Berdarah

    Raja Swargapati terdiam terpaku dengan mata melotot. Ingatan yang Dewi Saci tancapkan kedalam kepalanya membuat dia merasa kesakitan yang luar biasa. Tidak hanya itu, cara wanita tersebut menancapkan cacing kecil di kepalanya sama seperti dengan menusukkan sebilah pisau tanpa peduli rasa sakit yang harus dia rasakan. Bahkan darah pun mulai keluar dari mata dan hidung pria tersebut."Kau sudah ingat semuanya? Atau masih belum mengingat janji yang kau umbar waktu itu? Apakah aku perlu menambah lagi ingatan lainnya?" tanya wanita dengan wajah separuh hancur tersebut."Tidak...Cukup...! Aku mohon hentikan ini Saci!" ucap jelmaan Dewa Indra tersebut memelas.Dewi Saci menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia menyeringai lebar dan dari dalam sela daging rusak di wajahnya keluar beberapa cacing yang berjatuhan di atas lantai batu."Aku mengalah selama 5000 tahun...Menjaga tubuh milikmu yang akan dijadikan wadah. Kau berjanji setalah tragedi di Kahyangan Selatan kau akan mencintaiku dan menjadikan

    Last Updated : 2024-09-02
  • Legenda Dewa Cahaya   584.Mantra Pembuka Gerbang Ilahi

    Bara membuka gerbang merah yang mengarah ke lantai ujian Pagoda Dewa. "Masuklah Sun," kata Bara.Tanpa ragu lagi, Raja Kera Iblis itu langsung melompat masuk kedalam gerbang merah. "Apakah ada yang ingin melanjutkan Ujian Pagoda Dewa? Mungkin saja kalian ingin menyelesaikan Ujian ini seperti Kahiyang Dewi." tanya Bara kepada para pengikutnya.Rui Yun maju kedepan."Aku akan mengikuti ujian itu. Apakah boleh?" tanyanya.Pendekar Golok Iblis menatap wajah Rui Yun yang hampir mirip dengan Shi Yun. Dia menganggukkan kepalanya. Wanita itu pun masuk kedalam gerbang merah. Beberapa orang yang lain pun menyusul sesuai ujian terakhir yang mereka jalani.Hingga tersisa Kahiyang Dewi seorang yang sudah menyelesaikan Ujian tersebut. Bara menutup kembali gerbang merah lalu dia pun melangkah masuk kedalam kamarnya. Wanita berambut panjang sepinggang itu pun menyusulnya dengan langkah anggun di belakangnya."Apa yang akan kau lakukan sekarang?" tanyanya."Aku akan menyelesaikan sesuatu terlebih da

    Last Updated : 2024-09-02

Latest chapter

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

  • Legenda Dewa Cahaya   668.Mahkota Raja

    Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G

  • Legenda Dewa Cahaya   667.Siluman Ular Hijau

    Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke

  • Legenda Dewa Cahaya   666.Wanita Misterius

    Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk

DMCA.com Protection Status