Beranda / Pendekar / Legenda Dewa Cahaya / 307.Raja Dao Bermuka Empat

Share

307.Raja Dao Bermuka Empat

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-14 15:23:42

Bara Sena berlari dengan cepat kearah tebing batu setinggi hampir 20 tombak. Dia berhenti disana sambil menatap tebing tersebut.

"Hm...Mau lari kemana kau makhluk aneh!" gertak Bara lalu menghentakkan kaki kanannya ke tanah.

Dari dalam tanah muncul Rantai Ungu Raksasa yang bergerak cepat ke udara lalu menukik kearah tebing batu tersebut.

Brak!

Rantai ungu raksasa itu menghancurkan tebing batu. Saat itulah terdengar teriakan dari dalam tebing yang baru saja dihancurkan oleh pemuda tersebut.

"Kau pikir aku tidak mencium keberadaanmu? Bersembunyi dibalik batu, apa kau ini seekor udang!?"

Tangan Bara bergerak kedepan mengendalikan rantai miliknya. Bebatuan tersingkap oleh rantai lalu dengan cepat rantai itu pun kembali ke pemuda tersebut dengan membawa seorang pria dengan topeng diwajahnya.

"Akhirnya selesai juga tantangan ke 10. Waktunya melawan Raja Dao Berkepala Empat," ucap Bara lalu melemparkan mayat tersebut ke tanah.

Dia melompat ke udara dan melayang disana sambil mengedarkan pan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Legenda Dewa Cahaya   308.Raja Dao Bermuka Empat(2)

    Makhluk putih berkepala plontos itu hancur setelah ledakan tenaga dalam yang Bara Sena kerahkan pada pedang api miliknya. Raja Dao sedikit terkejut melihat kekuatan api milik Bara yang sangat kuat."Siapa anak muda ini? Sebelumnya aku hanya melihat kekuatan Dewa didalam tubuhnya. Tapi lihatlah sekarang, dia bahkan memiliki kekuatan Iblis Tanduk Api yang melegenda itu...Hm...Darimana asal bocah ini?" batin Raja Dao.Bara bangkit berdiri lalu menoleh kearah Raja Dao sambil mengacungkan pedang apinya."Kekuatan yang sangat dahsyat, tapi sayang tidak seimbang dan bergolak-golak. Jika salah satu kekuatan lebih besar dari kekuatan yang lain, itu akan memakan kekuatan yang lain tersebut dan menjadikanmu Iblis yang sesungguhnya..." ucap Raja Dao.Kedua mata Bara Sena menyala merah."Kau banyak bacot...!"Terdenga tawa dari tubuh Raja Dao."Jawaban yang salah! Bunuh!" ucap Raja Dao.Wajahnya yang semula topeng putih berputar kembali. Kali ini wajah di sebelah kiri yang memiliki topeng warna b

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • Legenda Dewa Cahaya   309.Lantai 13

    "Selamat atas keberhasilan tuan di Tantangan lantai dua belas ini. Silahkan menuju ke kuil untuk mengambil hadiah yang sudah disiapkan," terdengar suara Hu An menggema dilangit.Bara menoleh kearah sinar emas yang tiba-tiba muncul di arah selatan. Dia pun segera melesat ke arah sinar tersebut. Rupanya sinar itu berasal dari sebuah kuil yang ada di pinggir danau. Pemuda tersebut mendarat di depan kuil itu dan segera melangkah masuk.Saat dia memasuki kuil bercahaya emas itu, seluruh luka dan tenaga dalamnya pulih seketika. Senyum tipis mengembang di bibirnya."Nyaman sekali berada disini," batin Bara sambil menatap ke sekitar kuil."Silahkan memilih salah satu hadiah yang ada didepan anda," terdengar suara Hu An.Di dalam kuil itu, nampak dua peti yang tidak asing lagi bagi Bara Sena. "Sebelumnya aku memilih peti merah...Sekarang kita coba warna kesukaanku lagi. Hu An, aku memilih peti Emas!" kata Bara sambil menunjuk peti berwarna emas."Baiklah, silahkan anda ambil hadiahnya," ucap

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-15
  • Legenda Dewa Cahaya   310.Lantai 13(2)

    Suara gemuruh dan raungan terdengar memekakkan telinga. 10 raksasa yang tercipta dari gabungan ribuan mayat hidup tersebut mengepung Bara Sena yang mulai kesal karena serangannya tidak begitu berarti. Mayat itu terlalu banyak dan terus bermunculan sehingga pemuda itu semakin terpojok meski dia sudah menggunakan beberapa kekuatan."Jika terus seperti ini, kekuatan jiwaku akan semakin menipis. Mayat-mayat sialan ini..."GRROOOOOOOO!Terdengar raungan yang sangat keras dari raksasa tersebut sebelum dia melemparkan kembali ratusan mayat hidup kearah Bara Sena.Pemuda itu sudah sangat kesal dengan mayat-mayat tersebut. Dia melayang turun ke tanah dan langsung menghujamkan tangannya ke tanah.Duaarrrr!!!Ledakan dahsyat itu membuat mayat-mayat disekitarnya terpental. Bara langsung menyiapkan serangan lain. "Ledakan Es!" Telapak tangannya menghantam kembali ke tanah dan kemudian...BLAAARRRRRR!!!Dari dalam tubuh Bara meledak kekuatan yang sangat dahsyat menciptakan gelombang ledakan yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-15
  • Legenda Dewa Cahaya   311.Raja Kazenori

    "Selamat datang Pendekar Iblis," sapa pemuda yang duduk di lesehan yang telah tersedia meja beserta makanan dan minuman seolah-olah sengaja menyambut kedatangan Bara Sena."Kau menunggu diriku?" tanya Bara.Pemuda didepannya tersenyum kecil lalu menuangkan arak kedalam cangkir kecil."Tentu saja. Istirahatlah dan bersantai sejenak. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata pemuda tersebut."Apakah kau Kazenori?" tanya Bara tak mempedulikan ajakan pemuda di hadapannya.Lagi-lagi pemuda yang ada didepan sana tersenyum lalu menenggak habis arak yang ada di cangkirnya."Sungguh tidak sopan jika kau terus berdiri seperti itu. Sebagai seorang Raja, aku menjadi merasa direndahkan jika kau tidak menerima sambutan dariku, Tuan Iblis..." kata pemuda yang tak lain adalah Kazenori.Bara menatap sejenak kearah sosok pemuda tersebut. Kedua matanya menyala kuning. Dia tengah menggunakan mata cahaya untuk melihat sesuatu yang tidak kasat mata. "Samurai?" batin pemuda tersebut."Kenapa? Kau terlih

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-16
  • Legenda Dewa Cahaya   312.Menyerah

    Senjata Odachi Sora bergerak cepat hendak menebas leher Bara Sena yang baru saja bisa bertahan dari gelombang merah.Bara tak bisa berbuat banyak selain merunduk untuk menghindari serangan mematikan tersebut. Wuuung!Pedang panjang itu lewat diatas kepala sang pemuda. Meski hanya lewat, aura dan tekanannya membuat Bara terungkur kedepan. Saat itulah kaki kanan Kazenori menendang kearah kepala sang pemuda.Dengan cepat Bara menangkis dengan kedua tangannya.Dsh!Tubuh Bara terpental hingga menghujam dinding benteng.Duar!"Agh...!"Bara merasakan tangannya sakit bukan main setelah menahan tendangan dari Raja Pengendali Mayat tersebut."Sial...Dia sangat kuat...!"Kazenori menghunus senjatanya kearah Bara."Kau cukup hebat bisa bertahan dari gempuran. Aku jadi penasaran, berapa lama kau bisa bertahan..." ucap Kazenori lalu melangkah kearah Bara dengan tatapan mata tajam seperti harimau yang mengincar mangsa."Gawat...Tubuhku sudah terluka parah...Semua perisai dan juga kekuatan akik Ij

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-16
  • Legenda Dewa Cahaya   313.Menyerah(2)

    Bara Sena tertegun melihat Chang Mei dengan mudah mengalahkan Kazenori yang membuat dirinya terluka parah dan mengalami banyak kerugian."Dia...Bagaimana bisa dia mengalahkan Raja itu begitu cepat? Bahkan Kazenori belum sempat melakukan serangan balik...!" seru Bara Sena."Kazenori itu hanya Pendekar di Ranah Cakrawala. Dan dia hanyalah pecahan jiwa saja sehingga Chang Mei yang juga berada di Ranah itu bisa dengan mudah mengalahkannya. Selain itu, dia tidak mau berasa basi karena terburu-buru ingin mengejar Zhou Yin. Sehingga dia tidak peduli dengan sambutan yang sebenarnya hanyalah akal-akalan Kazenori untuk menghimpun kekuatan didalam tubuhnya." kata Kahiyang Dewi.Bara tertegun mendengar ucapan wanita tersebut. Kedua tinjunya terkepal."Jadi begitu ya...Awas kau Kazenori...Aku akan membalas kekalahanku sebelumnya..." geram Bara dalam hati."Benar apa yang kakak Kahiyang katakan. Untuk mengalahkan Kazenori, Tuan harus memberikan serangan kejutan di awal pertemuan. Jangan biarkan tua

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-16
  • Legenda Dewa Cahaya   314.Kemampuan Jung Seo

    Jung Seo menatap Raja Dao Bermuka Empat dengan tajam."Dasar makhluk tidak waras...! Kau itu berkata apa hah!?" teriaknya lalu melesat kearah Raja Dao.Sosok bertopeng empat dengan warna berbeda itu tak bergeming."Jawaban yang salah! Bunuh!"Topeng putih yang ada didepan tiba-tiba berganti menjadi topeng hitam setelah sebelumnya kepala Raja tersebut berputar. Hal itu membuat Jung Seo terkejut dan mempercepat serangannya.Tiba-tiba saja dari mulut Topeng Hitam Raja Dao keluar asap hitam yang dengan cepat menyebar. Jung Seo berusaha menghindari asap hitam tersebut. Namun terlambat, dari dalam asap hitam itu muncul tangan hitam panjang yang menyambar kearah kepalanya.Jung Seo sempat menunduk. Namun tangan itu malah justru mengincar kakinya.Grap!Tangan hitam nan dingin itu menangkap pergelangan kakinya lalu menariknya kedalam asap hitam. Jung Seo yang tahu bahaya bisa saja mengancam dirinya segera mengeluarkan kekuatan miliknya berupa bola hijau.Dia lemparkan bola hijau tersebut keda

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-17
  • Legenda Dewa Cahaya   315.Perjalanan Ke Barat Dimulai

    Bara Sena menatap punggung Yang Yue Fei yang berdiri membelakangi dirinya. Pemuda itu segera mendekat dan berdiri di sampingnya. Saat itulah dia melihat Antasena yang terbaring di atas ranjang. Kedua mata pemuda itu pun seketika membesar melihat keadaan anaknya yang tengah terluka dalam dan hanya terbaring lemah tak sadarkan diri."Antasenna, apa yang terjadi padanya?" tanya Bara sambil duduk di tepi ranjang dan meraih tangan anak kecil yang terlihat pucat tersebut."Dia melawan Raja Dao dan melindungi diriku. Aku tak tahu, bagaimana bisa Raja itu menjadi sangat kuat saat dia menyalakan kekuatan Pilar tersebut..." kata Yue Fei.Bara menyalurkan tenaga dalamnya untuk menyembuhkan anak kandungnya tersebut."Kekuatan Jiwanya hampir habis. Bahkan Inti Jiwanya hampir mengalami kerusakan. Untung belum terlalu parah..." kata Bara."Apakah kau bisa menyembuhkannya?" tanya Yue Fei dengan mata berkaca-kaca.Bara menatap wajah cantik itu lalu tersenyum."Kau tenang saja, ada tabib handal didepan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-17

Bab terbaru

  • Legenda Dewa Cahaya   674.Probo Lintang(TAMAT)

    Sosok wanita yang baru saja membukakan pintu terkejut dengan kemunculan pemuda tampan yang tahu nama dirinya dan siapa suaminya. "Kau siapa? Bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya wanita tersebut. "Aku tahu dari Kahiyang Dewi semua tentang Gandi dan dirimu. Bolehkah aku masuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," kata Bara. "Oh...Sebentar, aku sendirian di rumah ini..." ucap wanita itu seolah enggan menerima tamu seorang pemuda tampan yang dia tak tahu siapa orang tersebut. "Ada aku Sinta," terdengar satu suara dari balik tubuh Bara Sena. Saat wanita itu melongok keluar pintu, dia melihat Raja Kartikeyasingha yang berdiri di belakang sang Pendekar Golok Iblis. "Paman...! Kalau begitu silahkan masuk!" kata Sinta sambil membuka pintu lebar-lebar. Dia merasa tenang setelah melihat Raja Kalinggapura tersebut ada disana. Itu artinya dia tidak sendirian. Bara dan Raja duduk di sebuah kursi kayu. Sementara Rara Sinta membuatkan minuman panas. Aroma teh yang wangi mengingatkan B

  • Legenda Dewa Cahaya   673.Kalinggapura

    Tak terasa, perjalanan Bara Sena dan armada Kekaisaran Zhou sudah memasuki kawasan laut Jawa. Itu artinya sebentar lagi mereka akan sampai di Pelabuhan Kalingga. Sebelum sampai kesana, Bara mengajak semua pengikutnya untuk memasuki Lantai Rahasia yang dia dapatkan setelah mengalahkan Dewa Hong di Lantai 100 Ujian Pagoda Dewa.Di lantai tersebut Bara menemukan banyak harta Karun yang tentu saja tidak dia makan sendiri. Para pengikutnya pun mendapatkan banyak harta Karun untuk menunjang kemampuan bertarung mereka. Bara mendapatkan satu gelang perak yang memiliki kemampuan untuk menahan tenaga dalam. Dia memberikan gelang tersebut kepada anaknya yang masih kecil dari Dewi Biru Xue Ruo bernama Meili Tianshi. Hal itu dikarenakan gadis bayi itu belum mampu mengendalikan kekuatannya yang sangat besar. Akan sangat berbahaya jika sampai tak terkendali diluar sana. Meili bisa menjadi bencana bagi manusia.Harta Dewa Hong terlalu banyak sehingga mereka semua bingung memilih harta untuk kemampuan

  • Legenda Dewa Cahaya   672.Kabar Bahagia

    Clep!Ranting itu menancap di bagian paling memalukan Dewa Angin Hong Li. Sontak saja hal itu membangunkan Dewa yang baru saja terkapar setelah terkena jurus ilusi milik Kala."Bocah keparat! Apa yang kau lakukan padaku!?" teriak Dewa Hong marah namun dia tak bisa bergerak sama sekali."Oh...! Maaf! Aku kira kau sudah mati!" sahut Bara lalu dia membuang ranting yang dia gunakan untuk menyogok tubuh Dewa tersebut."Aku kalah darimu...Kau pantas menjadi pemilik Pagoda Dewa ini..Dan sebagai hadiah, kau akan mendapatkan sebagian kekuatan yang aku simpan di dalam peti ini...Anggap saja ini sebagai hadiah untuk pemilik baru, bukan hadiah karena kau telah mengalahkan aku. Namun tetap saja, kau akan mendapatkan hadiah sesuai yang telah di tetapkan di Ujian Pagoda Dewa ini..." kata Dewa Hong masih dalam keadaan tengkurap.Sebuah peti perak muncul di hadapan Bara Sena. Dengan rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu pun membuka peti tersebut. dan didalam peti itu nampak sebutir pil berwarna putih

  • Legenda Dewa Cahaya   671.Jurus Ilusi

    Blaaaarrr!!!Ledakan keras menggelegar terdengar saat tinju Bara Sena menghujam. Awalnya pemuda itu yakin serangannya akan membuahkan hasil. Namun ternyata, Dewa Hong tak semudah yang dia kira. Sesuatu yang menyerupai penutup kepala untuk prajurit perang menutupi kepala pria bernama Hong Li tersebut. Dan pelindung kepala itu tercipta dari kekuatan angin miliknya. Ledakan keras tercipta setelah tinju Bara menghantam pelindung tersebut dikarenakan pelindung itu memiliki kekuatan badai yang mampu menahan serangan apa pun!Disaat Bara tercengang dan kaget dengan apa yang dilihatnya, tangan Dewa Hong tiba-tiba saja sudah mencengkram kaki kanannya. Lalu denga satu kali tarikan, tubuh pemuda itu pun menghantam tanah dari pulau terbang tersebut dengan sangat keras hingga tanah itu hancur."Kau cukup pandai juga. Tapi sayangnya aku bukan Dewa lemah yang bisa dengan mudah kau kalahkan anak muda!" kata Dewa Hong lalu dia kembali mengayunkan tubuh Bara yang masih ada dalam cengkraman tangannya ke

  • Legenda Dewa Cahaya   670.Keluar Dari Lembah

    Tubuh sosok bersayap kelelawar itu terbakar hebat dan seketika berubah menjadi abu dalam waktu sekejap mata. Dan yang tersisa disana hanya ada satu butiran kecil yang menyala. Itu adalah Inti Jiwa dari makluk tersebut. Bara mengarahkan tanganya ke benda tersebut sehingga benda berbentuk kelereng itu melayang terbang kearahnya.Setelah Inti Jiwa dari makhluk tersebut ada di tangannya, Bara tersenyum kecil."Aku kira akan menjadi Inti Jiwa yang bagus...Huh, ternyata hanya setingkat ini." gerutu nya lalu dia pun menelan butiran inti jiwa tersebut. Yui yang melihat itu terkejut."Hei! Kau langsung telan Inti Jiwa itu mentah-mentah!?" serunya.Bara menoleh dan alis kanannya sedikit terangkat."Kenapa?" tanyanya."Kau...Apakah kau sering melakukan ini?" tanya Yui yang masih ada di gendonga pemuda tersebut."Tentu saja dan itu tak masalah sama sekali bagiku," kata Bara."Bodoh! Kau menyiksa tubuhmu sendiri jika kau melakukan itu dalam waktu lama!" kata Yui membuat mata Bara terbelalak."Apa

  • Legenda Dewa Cahaya   669.Para Penghadang

    Bara Sena melangkah dengan perlahan memasuki Hutan Mati dimana semua pohon yang ada disana hanyalah pohon kering tanpa daun sama sekali. Yui yang berada di gendongan punggung sang pemuda hanya bisa ikut mengawasi keadaan di sekitar dengan waspada."Tak ada pergerakan apa pun yang aku rasakan," kata Bara dengan suara lirih."Justru karena sepi seperti ini kita harus meningkatkan kewaspadaan...Aku merasa gelisah sejak tadi...Kau tahu bukan, bagaimana seekor ular yang gelisah merasakan hawa kehadiran yang tidak jelas?" sahut Yui membuka Bara mengangguk paham.Setiap langkah kaki pemuda itu meninggalkan jejak api yang menyala. Setelah perjalanan hampir mencapai di Kuil, barulah Bara Sena merasakan ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang."Sepertinya mereka mulai datang...Aku bisa merasakan ada beberapa ekor yang mengawasi pergerakan kita," bisik Yui."Aku tahu. Tenang saja, setelah sampai di Kuil, kau cukup duduk saja dan menantiku..." kata Bara. Yui mengangguk pelan.Pendekar Golok I

  • Legenda Dewa Cahaya   668.Mahkota Raja

    Bara Sena yang saat itu dalam wujud Iblis Neraka melangkah melewati bebatuan tinggi yang tersebar di sejauh mata memandang."Apa di tempat ini hanya ada batu-batu aneh seperti ini?" tanya Bara."Benar. Lembah ini dipenuhi oleh batu-batu ini. Tapi, ada beberapa wilayah seperti hutan mati, lalu ada juga wilayah yang bersalju. Sejauh ini hanya itu yang aku tahu," kata Yui."Hm...selama ribuan tahun, kau juga tak menemukan keberadaan Mahkota Raja itu sama sekali?" tanya Bara.Yui tersenyum kecut."Kau sudah tahu itu.Kalau aku menemukan mahkota tersebut, tidak mungkin aku terus berada di tempat aneh ini terpenjara seumur hidup." kata Yui dengan wajah terlihat kesal.Bara hanya tersenyum kecil melihat wajah cemberut Yui. Dia kembali melangkah dan wanita itu mengikutinya dari belakang. Setelah berjalan cukup lama menembus bebatuan yang menjulang tinggi, tiba-tiba Bara Sena mendadak berhenti."Tunggu...! Didepan sana ada sesuatu..." ucap pemuda tersebut.Yui yang berada di belakang Pendekar G

  • Legenda Dewa Cahaya   667.Siluman Ular Hijau

    Bara Sena tertegun mendengar apa yang wanita itu katakan. Dia sama sekali tak terpikir bahwa lembah itu hanya untuk menghukum atau mengutuk para Dewa saja. Itu sebabnya lembah tersebut bernama Lembah Kutukan Dewa."Tapi...Kenapa kekuatan Iblis di dalam tubuhku tak bisa keluar?" nyeletuk pemuda tersebut tanpa sadar membuat wanita itu berjalan mengitari api unggun lalu mendekat kearah Bara Sena. "Iblis? Jadi didalam tubuhmu ada iblis?" tanya wanita tersebut.Bara sempat ragu dan merasa menyesal sudah berkata yang seharusnya tidak dia katakan. Tapi karena sudah kepalang tanggung, akhirnya dia menjawab dengan anggukkan kepala. Wajah wanita itu tiba-tiba menjadi terlihat berseri."Kalau begitu, kau bisa memiliki kekuatan Iblis itu!" serunya sambil meraih tangan Bara Sena. Sontak saja pemuda itu menarik kembali tanganya dari tangan wanita tersebut."Bagaimana caranya?" tanya Bara. Dia melihat wajah tak suka dari wanita itu setelah tangannya yang tengah di pegang oleh si wanita dia tarik ke

  • Legenda Dewa Cahaya   666.Wanita Misterius

    Suara aneh yang terdengar mendesis itu adalah suara seekor ular kobra berukuran sangat besar. Ular tersebut mengitari batu tempat dimana Bara bersembunyi dengan melata tanpa suara. Hanya sesekali terdengar suara mendesis dari lidahnya yang juga sesekali keluar dari mulutnya untuk mencari keberadaan mangsa yang tengah dia incar. Dan saat ini, mangsa yang tengah dia buru adalah Bara Sena yang bersembunyi dibalik celah batu tersebut."Sialan...! Kenapa aku menjadi ketakutan seperti ini menghadapi makhluk rendah seperti mereka..? Padahal mereka hanyalah binatang biasa..." batin Bara dengan keringat dingin yang mulai bercucuran.Ular itu kembali mendesis dengan suara yang lebih keras. Dan perlahan-lahan kepalanya mendekati celah dimana Bara Sena berada. Namun karena saking besarnya, kepala ular itu tak bisa masuk kedalam celah batu. Beruntung sekali pemuda itu karena dua binatang yang mengincar dirinya memiliki ukuran tubuh yang tak biasa.Beberapa kali kepala ular itu mencoba untuk masuk

DMCA.com Protection Status