Kaisar Zhou Yin menatap di sekitar tempat dia dan kedua saudarinya tersebut ditinggalkan oleh Bara Sena."Pagoda Dewa...Bahkan ada tempat macam ini yang aku tidak ketahui..." gumamnya sambil melangkah menuju kearah peti emas yang ada sepuluh langkah dari tempatnya berdiri.Namun saat jarak dari peti tersebut hanya tinggal lima langkah, Zhou Yin merasa kedua kakinya mendadak tak bisa di gerakkan seolah ada yang menahan kedua kakinya namun tidak terlihat."Ada sesuatu yang menahan langkahku? Apakah ini kekuatan Angin?" batin wanita cantik tersebut.Dia menoleh kearah Song Yue dan Chang Mei yang masih duduk bersila menyembuhkan diri."Pemulihan mereka sangat cepat dan tidak wajar. Aku menjadi semakin penasaran dengan tempat ini..." batin Zhou Yin.Namun dia tak bisa mendekati peti emas yang sebenarnya adalah tempat dimana tubuh Dewa Hong Li dimakamkan. Kekuatan angin yang menahan tubuh Zhou Yin adalah kekuatan dari jasad Hong yang masih memiliki kekuatan Dewa sehingga tidak semua orang
Semua orang terkejut mendengar alasan Zhou Yin merampas Pedang Sepasang Naga Emas dari Xue Ruo waktu itu."Kembali ke masa lalu?" tanya Kahiyang Dewi.Zhou Yin mengangguk."Dengan mendatangi ayah yang waktu itu tengah mengumpulkan sekutu untuk peperangan melawan Dewa di Kahyangan selatan, aku ingin mengatakan padanya perihal masa depan di Zhuo Guo yang hancur pasca perang tersebut," "Tapi, kau tahu itu melanggar aturan Semesta bukan? Menggunakan portal waktu hanya untuk hal seperti itu...Zhou Yin, kau akan terdampar disana selama 10 tahun baru bisa kembali lagi ke masa ini..." kata Kahiyang Dewi."Aku sudah tahu hal itu. Tapi, apa yang harus kita lakukan untuk melindungi umat manusia dari serangan iblis? Setahuku, ada satu peraturan yang membuat ayah tidak bisa melakukan apa-apa untuk membantu kita...Dan aku ingin, ayah di masa lalu, tidak membuat perjanjian tersebut. Kalian semua harus tahu, bahwa 7 Raja Iblis Neraka, hanyalah syar
Bara Sena menatap sesuatu yang keluar dari dalam punggung Iblis Es."Tangan? Atau sayap?' batin pemuda tersebut.Yang keluar dari dalam punggung Iblis Es adalah sesuatu yang menyerupai sayap kelelawar namun tercipta dari es berwarna biru."Sayap tulang es...?" Cakara menoleh kearah Bara lalu tersenyum kecil."Tulang Es membuat kau bisa menggunakan kekuatan es dengan lebih sempurna. Ayahmu, Bima Sena, sudah mencapai tahap tersebut ditambah kekuatan Api Tingkat Semesta yang membuat dia sangat kuat. Tapi, bisa-bisanya dia kalah darimu, kekeke..." ucap Cakara membuat Bara terdiam.Raja Iblis Orochi bersiap untuk melemparkan bola hitam yang sudah dia himpun selama beberapa saat. Namun dia menatap kearah bawah sana dengan tatapan tajam."Aku merasa ada yang aneh...Tapi apa?" batin Orochi.Tiba-tiba saja, dari dalam asap hitam yang ada di bawah sana, meluncur cahaya biru yang melesat dengan cepat menuju ke arah R
Kahiyang Dewi dan Hu Shi Yun melihat ramalan berbentuk gambar ukiran yang ada di dinding. Ramalan itu terlihat mengerikan karena terlihat sosok Iblis berkepala tiga yang tengah mengamuk dengan memakan manusia. Iblis berkepala tiga itu adalah Mo Aye yang sebelumnya pernah di bunuh oleh Dewa Perang Luo Bao, ayah dari Dewi Semesta Langit Luo Yin atau mertua Mahadewa Jaka Geni alias Batara Geni.Mereka berdua melihat perjalanan hidup Kaisar Iblis Mo Aye yang dilahirkan di daratan Tibet lebih dari 10.000 tahun yang lalu. Tepatnya sebelum perang besar antara iblis dan Dewa terjadi. Dia dilahirkan di dunia Iblis Tingkat budak dimana saat itu kawasan Tibet berada di wilayah kekuasaan Raja Iblis Maharashtra.Perbudakan Raja Iblis Maharashtra membuat Mo Aye kecil bersama keluarganya tertindas. Bahkan sang ayah harus mengalami nasib buruk saat Raja Maharashtra merekrut para budak untuk dijadikan tameng garis depan melawan Kerajaan Iblis lainnya.Mo Aye kecil tidak terima ayahnya menjadi tumbal d
Raja Iblis Orochi menyeringai lebar sambil menghunus pedang berwarna ungu miliknya tersebut. Itu adalah sebilah pedang yang memiliki kemampuan menyegel jiwa semua makhluk. Sebuah senjata tingkat dewa yang sangat mengerikan untuk lawan seperti Iblis Es atau Cakara."Dulu kau berani melawanku, sekarang, aku berani jamin, kau tengah khawatir dengan Pedang ini bukan?" tanya Orochi.Iblis Es tersenyum tipis."Kau orang yang paling mengerti diriku Orochi. Tapi, meski kau memegang senjata itu, aku bukan Iblis yang penakut dan kabur begitu saja menghadapi musuh. Lebih baik kau berhati-hati dengan Pedang ini," kata Iblis Es lalu dia pun melesat dengan cepat kearah Iblis Orochi.Hanya dengan satu lompatan, tubuh Cakara sudah berada didepan Orochi dan langsung menusuk kearah leher sang raja Iblis tersebut.Suut!Orochi dengan cepat mengetahui bahaya yang mengancamnya. Pedang Penyegel Jiwa miliknya bergerak menangkis serangan Pedang Es Abadi milik Cakara.Trang!Saat kedua pedang itu beradu, sina
Dewi Biru menatap tajam kearah langit yang dipenuhi Pedang Es Raksasa milik Iblis Es Cakara."Dia ingin menghancurkan tempat ini? Yang benar saja...!" Wanita cantik itu langsung bergerak lebih tinggi dari tempat dia melayang. Raja Xue yang tengah bersama dengan Yuang Shi dan Jabrang menatap kemana wanita itu pergi."Apa yang akan dia lakukan?" batin nya penasaran. Dewi Biru mengembangkan kedua tangannya. Dari dalam tubuhnya keluar delapan kubus biru berukuran satu kepalan tangan yang melayang mengitari dirinya. Tangan kanan Dewi Biru bergerak seolah melepas kubus-kubus biru tersebut kearah depan.Dengan aneh kubus itu pun menyebar ke berbagai tempat menjadi delapan sudut. Kemudian dari dalam kubus tersebut keluar sinar biru yang saling terhubung menjadi kubus raksasa dan melindungi Istana Kerajaan Jiangsu beserta Raja Xue yang masih ada diluar istana.Semua orang yang ada di dalam kubah perisai para tetua Kerajaan terpana melihat formasi perisai milik Dewi Biru yang lebih besar dari
Dewi Biru yang khawatir dengan keadaan Bara Sena hendak melesat dengan kecepatan penuh untuk menyelamatkan pemuda tersebut dari gelombang ledakan yang tentu saja sangat berbahaya. Namun gelombang tersebut bergerak lebih cepat menyapu tubuh sang pemuda.Sesaat sebelum gelombang raksasa menyapu tempat dimana tubuh Bara Sena berada, kedua mata Dewi Biru menangkap satu semburat cahaya merah yang tiba-tiba muncul."Sinar merah apa itu..?" batin Dewi Biru.Meski dia merasa penasaran, perasaan menyesalnya jauh lebih besar karena tidak bisa melindungi Bara Sena. Dia dalam keadaan serba salah, jika dia meninggalkan tempatnya, maka perisai Kubus Biru miliknya tidak ada yang mengatur dan mengendalikan nya sehingga keselamatan puluhan ribu orang berada di dalam perisai miliknya bisa saja terancam.Ledakan itu benar-benar mengerikan. Kehancuran yang tercipta tidaklah main-main. Area seluas lebih dari 1000 hektar hancur tak tersisa. Bahkan yang membuatnya menjadi lebih mengerikan adalah tanah itu h
Kahiyang Dewi dan Hu Shi Yun menatap kearah depan dimana 500 tombak dihadapan mereka melayang Dewi Biru didalam formasi perisai Kubus Biru miliknya. Sama halnya dengan Istana Jiangsu yang melayang di udara karena tanah dibawah perisai telah menghilang karena ledakan, Kahiyang Dewi dan Hu Shi Yun pun juga sama.Mereka saling berpandangan. Tiba-tiba kedua mata Dewi Biru menyala biru pertanda dia hendak bertindak saat melihat Bara yang berada bersama dua wanita cantik. Rasa cemburunya muncul secara tiba-tiba. Namun, belum juga dia beranjak, Kahiyang Dewi sudah menghilang dari tempatnya dan tahu-tahu sudah melayang didepan Dewi Biru hanya dalam sekejap mata saja!"Kau...!"Kahiyang Dewi tersenyum."Jangan buang tenaga hanya untuk pertarungan yang tidak penting. Masalah besar sudah ada didepan mata. Dewi Biru, katakan padaku, apa alasanmu membiarkan Bara Sena terluka parah seperti itu? Bukankah kau begitu mencintai dirinya?" tanya Kahiyang Dewi dengan nada dingin.Dewi Biru tersenyum tipi